Selasa, 06 Desember 2016

Plasma Nutfah



Plasma Nutfah

 

Plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta jasad renik. Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.
Istilah sperma yang dimaksud disini adalah Cairan sperma. Kalau yang dimaksud adalah sel sperma maka proses pembentukannya adalah sama dengan sel sel lainnya. Saya agak kesulitan mengambil padanan yang pas untuk istilah nutfah, saripati, sulaatin karena istilah ini sangat filosofis. 
Lelaki wajar berterimakasih pada wanita, karena tempat atau ovum yang diberikan pada temannya saat pertemuan ovum dan sperma juga merupakan saripati wanita juga.
Dari segi ilmu reproduksi posisi sel telur dan sel sperma sama. Mereka saling membutuhkan. Sehingga antara keduanya seharusnya saling berterima kasih Dan wanita telah bersedia menyiapkan dirinya sebagai
tempat pembuahan di rahimnya. (tetapi ada juga pembuahan di luar rahim,atau di dunia luar seperti bayi tabung ). 
Dalam ilmu kedokteran, reproduksi sedang mengarah ke sana. Walaupun sampai sekarang pada manusia belum ada publikasi yang memuat keberhasilannya. 
Reproduksi Manusia di tinjau dari Al Qur'an.Ini khusus yang berkaitan dengan tahap pembuahan atau pertemuan sperma dan ovum. Terdapat tiga ayat Al Qur'an yang berbicara tentang sperma (mani),yaitu : 
1 ) " Apakah manusia mengira bahwa ia akan di tinggalkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?.Bukankah ia dahulu Nutfah dari mani yang di tuangkan (kedalam rahim),kemudian dia menjadi "Alaqah,lalu ia menciptakannya dan menyempurnakannya?. Lalu Allah menjadikan darinya sepasang lelaki dan perempuan? (Surah Al Qiyamah 36-39) 
2) Surah An Najm (45-46). Dan bahwasanya Dialah Allah yang menciptakan berpasang-pasangan lelaki dan perempuan,dari Nutfah apabila dipancarkan. 
3 ). Maka terangkanlah kepadaKu,tentang apa yang kamu pancarkan (mani). kamukan yang menciptakannya,atau kami? Maha benar Allah dengan segala FirmanNya Ayat Al Qiyamah diatas secara jelas dan tegas mengatakan bahwa nuthfah merupakan bagian kecil dari mani yang dituangkan kedalam rahim. Kata Nuthfah dalam bahasa Al Qur'an adalah "setetes
yang dapat membasahi". 
Informasi Al Qur'an tersebut sejalan dengan penemuan ilmiyah pada abad kedua puluh yang menginformasikan bahwa pancaran mani yang menyembur dari alat kelamin pria mengandung sekitar duaratus juta lebih manusia,sedangkan yang berhasil ketika bertemu dengan ovum, paling tidak  hanya satu. Itulah yang dimaksudkan Al Qur'an dengan" Nutfatun min manii yumnaa = Nutfah dari mani yang memancar = menyembur). Mungkin maksudnya sekitar dua ratus juta lebih sel sperma. Selanjutnya ayat " An Najm ",diatas menginformasikan bahwa dari setetes nutfah yang memancar itu Allah
menciptakan kedua jenis manusia lelaki dan perempuan.Sekali lagi Al Qur'an menginformasikan informasi yang sangat akurat.
Penelitian ilmiyah membuktikan bahwa adanya dua macam kandungan sperma  (mani lelaki),yaitu kromosom" lelaki ",yang dilambangkan dengan huruf " Y ", dan kromosom perempuan dilambangkan dengan huruf  "X". Mungkin kalimat di atas  yang lebih tepat adalah Penelitian ilmiah membuktikan bahwa ada dua macam sel sperma yaitu sel sperma yang membawa kromosom Y dan sel sperma yang membawa kromosom X. Sedangkan ovum milik perempuan  hanya semacam,dilambangkan dengan huruf "X". Apabila yang membuahi ovum adalah sperma yang memiliki kromosom Y,maka yang dikandung adalah anak lelaki,dan bila "X",maka "X" tadi bertemu dengan "X",maka yang dikandung adalah anak perempuan.
Jika demikian yang menentukan jenis kelamin adalah nutfah yang dituangkan sang ayah tersebut. Dalam penentuan jenis kelamin seolah-olah memang kelihatannya sang ayah yang berperan besar. Namun kenyataannya dalam beberapa penelitian justru yang sangat berperan adalah si ibu. Kenapa? Para pakar reproduksi telah mencoba mengidentifikasi perilaku dan sifat sel-sel sperma pembawa kromosom x dan sel-sel sperma pembawa kromosom y. Antara lain adalah sel sperma pembawa kromosom y tidak tahan asam, posturnya lebih kecil dibanding temannya, gerakannya lebih lincah namun cepat mati. Liang vagina dan cairan yang ada di dalamnya dapat menjadi filter kedua sel ini.
Apa bila suasana saluran (jalan) yang ditempuh oleh sel-sel sperma tadi berliku-liku, banyak rintangan, suasananya asam maka ini menguntungkan sel-sel sperma pembawa kromosom x. Sehingga dapat diramalkan bahwa
anak yang akan lahir itu adalah wanita. Demikian sebaliknya. Jadi kelihatan disini bahwa peranan si ibu lah yang sangat dominan karena dia sebagai filter yang menentukan sel sperma yang membawa kromosom mana yang dia mau. Jadi menurut pendapat saya sebenarnya peranan keduanya sangat seimbang dan saling dibutuhkan. 
Nutfah Amsyaz itu sendiri adalah hasil percampuran sperma,dan ovum,yang masing-masing memiliki 46 kromosom. Satu sel sperma memiliki 23 kromosom. Satu sel ovum memiliki 23 kromosom.  
Jika demikian wajar bila Al Qur'an menggunakan bentuk jamak,untuk menyifati nutfah yang memiliki jumlah yang banyak dari kromosom itu.
Dan Informasi Al Qur'an tidak sampai disana.Dilanjutkannya, bahwa Nutfah tersebut dalam proses selanjutnya menjadi "Alaqah" 
"Kemudian Kami jadikan Nutfah itu "Alaqah"(Q.S Al Mukminun 23 : 14). 
Pakar-pakar Embriologi menegaskan bahwa setelah menjadi pembuahan (amsyaz),maka Nutfah (yang sudah
bercampur tadi) tersebut berdempet di dinding rahim. Dan inilah yang dimaksudkan Al Qur'an dengan "Alaqah". 
Zigot tertananm didinding rahim (seperti kita menanam biji kacang, dilobangi kemudian kacang dimasukkan ke dalam lobang kemudian ditimbun dalam tanah
 
Sumber penuh : Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Tidak ada komentar: