Minggu, 18 Desember 2016

Bapak yang Termenung



Bapak yang Termenung
"De'... de'.... Selamat Ulang Tahun..." bisik seraut wajah yang meneduhkanku.
"Hmm..." aku yang sedang lelap hanya memicingkan mata dan tidur
kembali setelah menunggu sekian detik tak ada kata-kata lain yang
terlontar dari bibir ayahku dan tak ada sodoran kado di hadapanku.
Kata itu masih terngiang di telingaku ketika aku berulang tahun bersama keluargaku

Ayah…selamat ulang tahun…..masih saja anakmu ini kadang terlupa akan masa itu
Ayah…hari ini aku hanya mampu berucap…aku tidak dapat memlukmu dan mencium tanganmu
Ayah…doaku selalu untuk mu menusuk kalbu yang ada didalam sini
Ayah …cucumu menyapamu dengan riang dan celoteh tawa
Ayah…………..
Ayah…………..
Selamat Ulang Tahun
Untuk sebuah ucapan ulang tahun, seorang anak dengan mudahnya melupakan makna ucapan selamat ulang tahun kepada ayahnya. Seorang ayah kadang hanya membutuhkan ucapan itu, tidak lebih untuk melumerkan hatinya dan mengembalikan kebanggaannya kepada anaknya. Sebuah ucapan yang kadang tidak termaknai oleh seorang anak. Anehnya, seorang anak akan merasa seperti itu ketika dia beranjak tua dan memiliki anak.
Ayah, atau bapak, atau abah adalah sosok yang kadang dilupakan oleh anaknya. Sosok yang terlewatkan oleh ibu. Sosok yang menjadi tambal bagi keadaan. Sungguh mengenaskan. Kadang hanya menjadi sosok yang ditakuti saja. Berbeda dengan ibu yang menjadi pelaku hidup bagi anak. Ayah hanya menjadi suatu kisah samping yang kurang mengenakkan.
Hal tersebut menjadi berputar dan terus berputar mengikuti keadaan yang ada. Ayah…….bapak….abah….babe….
Surga dibawah telapak kaki ibu, bukan bapak
 Berbakti  kepada ibu lebih diutamakan tiga kali daripada bapak
Doa yang manjur adalah doanya ibu daripada bapak
Bapak menjaga keluarganya dari api neraka, tertulis jelas dalam Al Quran, ibu tidak tercantum.
Beban yang berat juga dipanggul seorang bapak. Tanggung jawab yang diberikan juga berat dipikul oleh bapak.
Tapi apakah itu juga akan meninggikan harkat seorang bapak?

Tidak ada komentar: