Sabtu, 05 Juli 2008

Engkau Mahukan

Engkau Mahukan

Aku merasa tidak diberi keadilan oleh Allah
Aku merasa dibuang oleh Allah
Aku merasa disingkirkan oleh Allah
Aku merasa teraniaya……
Aku merasa dipurukkan……

Allah……
Kenapa Allah

Apakah begini caraMu menamparku?
Apakah begini caraMu menguburku?

Memang tidak ada gunanya ya berdoa?
Memang tidak ada gunanya ya berkiblat?
Memang tidak ada gunanya ya……?

Ini belum siksa nerakaMu ya Allah
Aku sudah Engkau siksa begini didunia
Kubur dan akherat belum aku tapaki
Tidak ada hikmah yang kudapat
Aku hanya menerka hikmah apakah ini

Engkau memang Maha Pemurah, kepada yang Kau kehedaki,
Aku merasa tidak......
Engkau memang Maha Pemberi, kepada yang Kau kehendaki,
Aku merasa tidak
Engkau memang Maha Adil, kepada yang Kau kehendaki,
Aku merasa tidak

Kau buang aku
Kau lempar aku
Kau kebiri aku
Kau apakan lagi aku

Ya Allah, kata bapakku Engkau Maha Kuasa
Ya Allah, kata kakekku Engkau Maha Kasih
Ya Allah, kata ibuku Engkau Maha Pemberi
Ya Allah, itu kata mereka......

Aku tidak lagi ataukah belum lagi merasakan lagi,
Apakah aku berdosa?

Bapak......
Ibu......
Istri......
Anak......
Saudara......

Samapai nenekmeninggalpun, Engkau tidak ijinkan aku untuk melihatnya
Apakah maksudmu yaAllah?
Aku ingin keluar, tapi ada saja jalan untuk terkurung didalamnya
Ya Allah, aku melamun dan melamun
Ketidakbisaan ini merupakan catatanku terdalam dalam hati
Engkau yang Menentukan bagiku yang terbuang ini, Kau tertawa melihat Aku
Entahlah…….
Hanya Engkau yang Tahu



29 Maret 08 sabtu malam dikost
Renew 12 Mei 08 senin malam dikantor

Enyahlah

Enyahlah!

Ini jalanku
Salah
Jalan kami

Aku ingin ini
Dia...... ingin itu

Aku berpikir ini
Dia......
Berpikir itu

Belum lagi......
Agitasi luar

Aku muak
Apa mereka juga merasakan hidupku?
Usahlah kau paksa aku
Aku tahu, engkau lebih tahu
Aku tahu, engkau lebih satu

Tapi......
Aku dan aku adalah likuku
Kalau aku gagal apa yang kau perbuat?
Hanya bilang sabar saja kan?

Pergi!!!!

Aku minta kau pergi!!!!

Kost 6 April 2008
Ahad

Semakin Bertepi

Semakin Bertepi

Aku akan disendirikan
Ditepikan lebih dalam lagi
Entah apa yang akan terkuak
Lolongan anjing menjadi saksi mati

Mencuat lagi diaroma manakala diam
Berseni sulam layaknya menerawangkan malam
Apa yang aku harus lakukan masih terdiam
Terdiam dan terdiam membuang karsa malam

Untuk apalagi bergerak, toh jalan sudah diputuskan
Aku ingin lebih baik pun terasa mengganjal didada
Senorita berdansa tanpa merasa lunggang langgang
Bertepi alam dia tersenyum penuh kenakalan

Aku semakin sepi dan sendiri
Tuhan, kenapa Kau lakukan ini
Sedari ini aku ingin berjanji
Tidak ingin melepas gosip
Yang berkendara dengan hati

Aku menunduk dan menunduk
Kekalahan itu menjadi haru satu
Mencatat hati nurani ini membatu
Mendaur ulang kisah imaji ratu

Aku membungkuk dan membungkuk
Mencoba untuk memcari kisah yang buruk
Dalam nuansa yang mencemaskan sang luhur
Mengpa hari yang kian mundur dan mundur

April 07- 2008
Kost