Minggu, 25 Desember 2016

Daur Ulang Kertas Yuk



Daur Ulang Kertas Yuk
Kertas mudah kita temukan seperti halnya kantong plastik. Kertas sudah begitu umum. Dari Koran sampai tempat bungkus nasi terbuat dari kertas. Akibatnya kertas menjadi barang yang umum dan menjadi pelanggan yang lumayan banyak di bak sampah. Jatuhnya kertas hanya menjadi barang bahan pembakar saja. Nah, ketika saya mencoba goggling, ada beberapa cara membuat daur ulang dari kerta, berikut saya cuplikkan metode daur ulang kertas tersebut

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan kertas daur ulang :
  1. BLENDER, fungsinya untuk menghancurkan kertas menjadi bubur kertas atau dapat juga dimodofikasi dengan alat penghancur yang lebih besar
  2. BINGKAI CETAKAN, terdiri dari 2 bingkai dengan ukuran yang sama. Salah satu bingkali dilapisi dengan kain kasa.
  3. EMBER KOTAK, fungsinya sebagai tempat pencampuran bubur kertas dengan air sekaligus sebagai wadah pencetakan.
  4. ALAS CETAK, fungsinya untuk tempat pengeringan kertas daur ulang dari bingkai cetakan, sehingga bingkai cetakan dapat digunakan kembali. Alas cetak ini bisa berupa tripleks yang dilapisis kain katun aatau juga dapat berupa matras biasa digunakan untuk alas tidur kemping.
  5. SPONS PENGHISAP, fungsinya untuk menghisap air pada waktu transfer dari bingkai cetakan ke alas cetak.
  6. GELAS PENAKAR, fungsinya untuk menakar perbandingan antara bubur kertas dengan air. Alat ini tidak mutlak ada.
  7. ALAT PRESS, fungsinya untuk mengepress kertas daur ulang agar serat-sertanya dapat lebih rapat. Alat ini dapat berupa dua papan kayu yang berukuran sama dengan bingkai cetak, yang keempat sudutnya diberi lungan. Selanjutnya masing-masing lubang diberi mur dan baut penjepit untuk mempertemukan kedua sisi papan kayu tersebut.
  8. EMBER, wadah bubur kertas
  9. KOMPOR & PANCI, fungsinya untuk merebus berbagai macam serat dan pewarna alam
  10. ALU & LUMPANG, fungsinya untuk menumbuk berbagai serat agar lebih halus.
  11. SENDOK KAYU, fungsinya untuk mengaduk berbagai campuran
  12. PISAU & GUNTING, fungsinya untuk memotong-motong serat tumbuhan
  13. SARINGAN TEH BESAR
  14. KAIN LAP

Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kertas daur ulang:

  1. Kertas Bekas
Setiap jenis kertas dipilah-pilah berdasarkan jenisnya masing-masing, kertas koran, kertas HVS, karton hingga kertas warna-warni
  1. Pewarna Alam
-          Kunyit, jika diparut dan diperas sarinya kan menghasilkan warna kuning
-          Kulit Bawang, jika direbus dan ditumbuk lalu diperas airnya dapat menghasilkan warna hijau muda sekaligus aroma wangi
-          Sirih, jika ditumbuk dan dicampur dengan kapur akan menghasilkan warna merah kecoklatan
-          Daun pisang kering, jika dibakar, abunya dapat menghasilkan warna coklat keabu-abuan
-          Rumput putri malu (Mimosa sp) jika direbus akan menghasilkan warna lembayung

3 Serat Pengisi
Merupakan bahan-bahan yang dapat ditambahkan ke dalam campuran bubur kertas sehingga dihasilkan kertas yang lebih indah dan bertekstur. Dapat berupa bunga-bungaan atau pun serat tumbuhan lainnya seperti serat daun pandan wangi, serat batang pisang.

            Cara Pembuatan Kertas Daur Ulang
  1. Kertas bekas yang telah disobek-sobek sebesar perangko, direndam minimal 12 jam agar serat-seratnya menjadi lunak diresapi air. Perendaman dapat pula dibantu dengan perebusan untuk mempercepat proses peresapan air.
  2. Kertas yang telah lemas direndam air/ direbus, dihancurkan dengan blender. Dengan perbandingan 1 : 4 (4 bagian air untuk 1 bagian kertas). Lama pemblenderan tidak lebih dari 1 menit, sebaiknya dilakukan 2 kali pemblenderan dengan interval 30 detik saja.
  3. Bubur kertas yang diperoleh dari pemblenderan dikumpulkan dalam satu wadah. Selanjutnya dapat dilakukan pencucian untuk mengurangi kadar asamnya dengan cara menyaring bubur kertas pada kain yang agak lebar dan meletakkannya di atas ember berisi air. Dengan demikian bubur kertas dapat dicuci sekaligus memisahkan potongan-potongan kertas yang mungkin belum hancur akibat pemblenderan.
  4. Selanjutnya bubur kertas siap untuk diolah dapat dicetak langsung mau pun dilakukan pencampuran warna dan serat. Masukkan bubur kertas yang hanya bercampur dengan warna serat saja, atau bercampur dengan pewarna dan serat maupun bubur kertas tapa campuran, ke dalam ember kotak tempat cetakan. Perbandingan antara jumlah air dan bubur kertas tetap 4 : 1 (4 bagian air untuk 1 bagian bubur kertas). Aduk-aduk hingga campuran air dan bubur kertas merata.
  5. Masukkan bingkai cetakan, dengan posisi bingkai cetak yang memakai kain kassa berada di bawah dan bingkai kosong dibagian atas sisi kain kassa. Masukkan hingga ke dasar ember cetak, dengan hati-hati. Atur posisi bingkai cetak agar datar dan sejajar dengan permukaan air. Kemudian angkat bingkai tersebut dengan hati-hati dalam posisi datar. Bubur kertas akan tercetak di permukaan bingkai dengan bentuk selembar kertas yang basah. Angkat bingkai penutup dengan cepat, jangan sampai airnya memerciki lembaran kertas yang maish basah tadi. Kemudian ditiriskan dalam posisi miring sekitar 30 derajat hingga airnya tinggal sedikit. Selanjutnya kertas basah tersebut siap untuk ditransfer ke atas permukaan alas cetak untuk dikeringkan
  6. Bingkai cetak dibalik sehingga kertas basah menghadap ke alas cetak. Letakkan bingkai cetak dengan kertas basah tersebut pada alas cetak dengan hati-hati. Pada bagian atas bingkai cetak atau sisi sebaliknya dari kertas basah dapat dilakukan dengan dilakukan pengeringan dengan menggunakan spon. Selain untuk mempercepat pengeringan juga untuk mempermudah proses pemindahan kertas. Jika sudah cukup kering dan bingkai cetak sudah dapat diangkat dari alas cetak, lakukan dengan hati-hati agar kertas tersebut tidak cacat.
  7. Kertas yang telah dipindahkan ke alas cetak tinggal menunggu kering saja, tetapi sebaliknya tidak dijemur di bawah matahari langsung. Daat juga diselingi dengan pengpresan sebelum kertas belum kering dengan cara lapisi setiap lembar kertas dengan kain dan tumpuk sampai beberapa lapis kemudian diletakkan diantara papan pengepresan, dilakukan selama 1 jam.

Pencampuran Warna
-          Bubur kertas yang telah siap diolah, dapat dicampurkan dengan bahan pewarna alam yang telah kita persiapkan sebelumnya. Caranya adalah dengan mencampurkan langsung dan diaduk hingga merata. Selanjutnya dapat dilakukan perebusan jika ingin pencampuran warna yang lebih kuat.
-          Siswa pewarna alam dapat pula dicampurkan ke dalam air diember pencetakan agar tetap membantu menimbulkab warna yang lebih diinginkan.
-          Bubur kertas berwarna pun telah siap untuk diolah lebih lanjut, baik untuk dicetak, maunpun dicampur dengan serat pengisi lainnya.

Pencampuran Serat
  1. Gedebok Pisang,
-          Gedebok / batang pisang yang sudah selesai berbuah cincang seperti dadu dengan panjang sekitar 2 cm, jemur sekitar 2 jam untuk menghilangkan getah.
-          Kemudian ditumbuk dengan alu & lumping sehingga agak lunak
-          Selanjutnya direbus selama 1 jam untuk melunakan seratnya. Kemudian tiriskan
-          Setelah itu ditumbuk kembali hingga lebih halus. Sarting dengan kain untuk dicuci dengan air, agar tinggal serat yang tersisa.
-          Serat yang tersisa dapat langsung, dapat pula dibantu dengan pemblenderan
-          Selanjutnya dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam bubur kertas, sambil diaduk terus menerus hingga rata.

  1. Kulit Bawang
-          Rebus kulit bawang yang sudah digunting-gunting kecil dengan air hingga mendidih, sisihkan dan air rebusan jangan dibuang
-          Hancurkan kulit bawang yang telah direbus dengan menggunakan blender selama 5 – 10 detik
-          Campurkan secara perlahan kulit bawang yang telah dihancurkan ke dalam wadah bubur kertas sambil terus diaduk-aduk hingga merata, jika air rebusan agak kotor dapat dilakukan penyaringan terlebih dahulu.

  1. Pandan Wangi
-          Rebus potongan pandan wangi (2 cm) selama kira-kira 1 jam, tiriskan
-          Campurkan air rebusan dengan bubur kertas secepatnya, aduk-aduk hingga rata

Tidak ada komentar: