Jumat, 23 Desember 2016

“UMMUL MUKMININ SAYYIDAH KHADIJAH BINTI KHUWAILID RA



“UMMUL MUKMININ SAYYIDAH KHADIJAH BINTI KHUWAILID RA
Wanita Dibalik Sukses Dakwah Rasulullah Saw
Dalam riwayat yang lain dikatakan : “ Halah binti Khuwailid saudari Khadijah pernah meminta izin untuk masuk kerumah Rosulullah SAW, kemudia beliau teringat cara Khadijah meminta izin, maka terharulah beliau seraya bersabda : “ Ya Allah, inilah Halah binti Khuwailid.” ( Muttafaqun Alaih )
Ada pepatah mengatakan : Dibalik laki-laki sukses pasti terdapat wanita yang hebat. Rosulullah SAW tercatat sebagai pemimpin yang handal dan sukses. Kiranya siapakah wanita dibalik sukses tugas kenabiannya ?
Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum Quraisy, maka disampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanita itu berdiri dibelakang dakwah Islamiyah, mendukung dan bekerja keras mengabdi kepada pemimpinnya, Sayyidina Muhammad SAW. Keduanya adalah Khadijah binti Khuwailid dan Fatimah binti Asad. Peran penting Khadijah menjadikannya berhak menyandang predikat wanita terbaik. Betapa tidak, kalau Nabi saja memberinya gelar Ummul Mukminin ?
Dalam riwayat yang lain dikatakan : “ Apabila beliau menyembelih kambing, beliau bersabda : “ Kirimlah daging ini kepada kenalan-kenalan Khadijah.”
Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Goa Hira. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepada Nabi SAW. Khadijah menolong Nabi dengan jiwa, harta dan keluarga. Peri hidupnya harum, dan jiwanya sarat dengan kebaikan. Dialah teladan bagi kaum ibu, muslimah sedunia. Khadijah binti Khuwailid, Ummul Mukminin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik dengan suami, dan membantunya diwaktu berkhalwat sebelum diangkat menjadi Nabi, dan meneguhkan serta membenarkannya. Khadijah mendahului semua orang dalam beriman kepada risalahnya, dan membantu beliau serta kaum muslimin dengan jiwa dan harta.  Maka Allah SWT membalas jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan sebaik-baik balasan dan memberinya kesenangan dan kenikmatan didalam istananya, sebagaimana yang diceritakan Nabi SAW, kepadanya pada masa hidupnya.
Ketika Malaikat Jibril as datang kepada Nabi SAW, dia berkata : “Wahai Rosulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan dari aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di Surga dari mutiara yang tiada keributan didalamnya dan tidak ada kepayahan. “ ( HR Bukhari dalam “ Fadhaail Ashhaabin Nabi SAW.” Dan Imam Adz – Dzahabi berkata : Kesahihannya telah disepakati. )
Sayidah Khadijah ra adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan orang mukmin dan orang pertama yang beriman kepada Allah di bumi sesudah Nabi SAW.
Dalam riwayat lain dikatakan : “ Apabila beliau menyembelih kambing, beliau memberi kenalan-kenalan baik Khadijah apa yang mereka inginkan.”
Khadijah ra membawa panji bersama Rosulullah SAW sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia berdiri dibelakang suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita. Betapa tidak, karena Khadijah ra adalah pendukung Nabi SAW sejak awal kenabian. Ar – Ruhuul Amiin telah turun kepadanya pertama kali disebuah Goa didalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat-ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian dia menampakkan diri dijalannya, antara langit dan bumi. Dia tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sehingga Nabi SAW melihatnya, lalu dia berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi SAW berada diantara jalan-jalan gunung dalam keadaan kesepian, tiada penghibur, teman, pembantu maupun penolong.
Nabi SAW tetap dalam sikap yang demikian itu hingga Malaikat meninggalkannya. Kemudian, beliau pergi kepada Khadijah dalam keadaan takut akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya, Khadijah berkata : “ Dari mana engkau, wahai Abal Qasim? Demi Allah, aku telah mengirim beberapa utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah, kemudian kembali kepadaku.” Maka Rosulullah SAW menceitakan kisahnya kepada Khadijah ra.
Khadijah ra berkata : “ Gembiralah dan teguhlah, wahai putra pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini.” Nabi SAW tidak mendapatkan darinya, kecuali peneguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Nabi SAW tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakkan, pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya.Demikian hendaknya wanita ideal. Itulah dia, Sayyidah Khadijah ra, yang Allah SWT telah mengirim salam kepadanya. Maka turunlah Jibril as menyampaikan salam itu kepada Rosul SAW seraya berkata kepadanya : “ Sampaikan kepada Khadijah salam dari Tuhannya. “ Kemudian Rosulullah SAW bersabda : “ Wahai Khadijah,ini Jibril menyampaikan salam kepadamu dari Tuhanmu.” Maka Khadijah ra menjawab :” Allah yang menurunkan salam (kesejahteraan), dari-Nya berasal salam (kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan).”
Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorangpun diantara para Sahabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta Khulafaur Rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah ra pada saat pertama lebih agung dan lebih besar dari pada semua sikap yang mendukung dakwah itu sesudahnya. Sesungguhnya Khadijah ra merupakan nikmat Allah yang besar bagi Rosulullah SAW. Khadijah mendampingi Nabi SAW selama seperempat abad, berbuat baik kepadanya disaat beliau gelisah, menolongnya diwaktu-waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolongnya dengan jiwa dan hartanya.
 Didalam sebuah Hadist Rosulullah SAW bersabda : “ Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang orang tidak memberiku apa-apa. Allah SWT mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan dariku anak dari selain dia.” ( HR Imam Ahamad dalam “MUSNAD”nya )

Dan perhatikan Hadist Rosulullah SAW setentang istri pertama beliau yang sangat dihormati, Sayyidah Khadijah ra :
“ Dari Aisyah ra, ia berkata : “ Saya tidak pernah merasa cemburu terhadap istri-istri Nabi SAW yang lain kecuali terhadap Khadijah ra, padahal saya tidak pernah berjumpa dengannya, tetapi karena Nabi sering menyebut-nyebutnya, dan beliau sering menyembelih kambing kemudian memotong beberapa bagian dan dikirimkan kepada kenalan-kenalan baik Khadijah, saya sering berkata kepadanya : “ Seolah-olah didunia ini tidak ada wanita selain Khadijah.” Maka beliau menjawab :” Sesungguhnya Khadijah itu begini dan begitu, dan hanya dengan dialah aku dikaruniai anak.” ( HR Bukhari dan Muslim )


Tidak ada komentar: