Jumat, 23 Desember 2016

TIGA WASIAT RASULULLAH SAW



TIGA WASIAT RASULULLAH SAW
Berkata Abu Hurairah ra : “ Sudah wasiat padaku kekasihku yakni Nabi SAW dengan 3 macam : 1. Supaya saya berpuasa tiga hari tiap-tiap bulan. 2. Supaya saya mengerjakan Shalat Dhuha. 3. Supaya saya mengerjakan Shalat witir sebelum tidur tiap-tiap malam.” (HR Bukhari dan Muslim)
Tiga macam wasiat yang Nabi Muhammad SAW wasiatkan kepada Sahabat Abu Hurairah ra dan kepada Sahabat Abu Darda ra adalah perkara puasa 3 (tiga) hari pada setiap bulan Qomariah, Shalat Dhuha dan jangan tidur sebelum shalat witir.
Perkara puasa 3 (tiga) hari pada setiap bulan yaitu pada tanggal 13, 14 dan tanggal 15 bulan Qomariah, perhatikan Hadist dari Sahabat Abu Qatadah, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Puasa tiga hari dari tiap bulan Ramadhan ke Ramadhan itulah puasa sepanjang masa.” (HR Muslim)
Pengertian puasa sepanjang masa adalah sebagai berikut : Bahwa satu kebajikan dibalas dengan sepuluh ganda. Dengan berpuasa 3 (tiga) hari setiap bulan itu berarti atau sama dengan kita telah berpuasa setiap bulannya 30 (tiga puluh) hari. Karena setahun itu ada 12 (dua belas) bulan maka kalau kita berpuasa 3 (tiga) hari setiap bulannya selama 12 (dua belas) bulan, itu berarti kita telah berpuasa setahun penuh. Ini yang disebut puasa sepanjang masa. Wallahu a’lam bisshowab !
Dalam berpuasa tiga hari pada tiap-tiap bulan adalah beberapa pendapat ulama. Tetapi pendapat kebanyakan ahli ilmu, antara lain : Pendapat Ibnu Mas’ud, Umar, Abu Dzar, Asy-Syafi’i, Abu Hanifah, Ahmad dan Ishaq bahwa puasa tiga hari ialah tanggal 13, 14 dan tanggal 15 (bulan Qomariah).
 Perkara Shalat Dhuha, kita lihat Hadist yang menerangkan tentang keutamaan shalat Dhuha, Nabi SAW bersabda :  “Pada tiap pagi dianjurkan atas diri seseorang dari kamu untuk bersedekah, maka tiap-tiap tasbih itu termasuk sedekah dan tiap-tiap tahmid (puji) itu sedekah. Pada tiap-tiap tahlil pun sedekah dan tiap-tiap menyuruh kepada kebaikan itu juga sedekah. Begitu pula mencegah kemungkaran itu sedekah. Namun diantara semua itu cukuplah sebagai penggantinya ialah mengerjakan dua raka’at Dhuha.”(HR Muslim dan Abu Dzar)
 Kemudian perhatikan Hadist dari Abdullah bin Buraidah meriwayatkan dari ayahnya, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Dalam diri manusia itu ada 360 (tiga ratus enam puluh) ruas yang setiap darinya diharuskan bersedekah. Para Sahabat bertanya : ‘Kalau begitu, siapa yang mampu berbuat demikian ya Rasulullah ?’ Rasulullah SAW menjawab :’Mengeluarkan dahak di Masjid lalu ditanamnya atau menyingkirkan sesuatu gangguan dari jalan, itu juga sedekah. Tetapi kalau engkau tidak bisa, kerjakanlah dua raka’at Dhuha. Karena dia mecukupi dari semua itu.’ ” (HR Ahmad dan Abu Daud)
 Bersabda Rasulullah SAW : “Siapa saja yang dapat mengerjakan Shalat Dhuha dengan langgeng akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosanya itu sebanyak buih dilaut.” (HR Tirmidzi)
 Perkara Shalat witir sebelum tidur, perhatikan hadist-hadist yang menerangkan tentang hukum shalat witir sebagai shalat sunnat Muakkad seperti berikut : Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barang siapa yang tidak mengerjakan (shalat) witir, maka bukan dari golonganku.”  (HR Ahmad)
 Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra berkata : “Shalat witir itu bukan suatu keharusan, seperti halnya shalat fardhu, tetapi itu sunnat yang dibiasakan oleh Rasulullah SAW.” (HR Ahmad, An-Nasa’i dan Tirmidzi)
 Bersabda Rasulullah SAW : “Shalat witir itu adalah hak bagi setiap muslim.” (HR Abu Daud)
Sahabat Jabir bin Abdullah ra berkata: “Rasulullah SAW bertanya kepada Abu Bakar ra : ‘Kapan kau berwitir?’ Abu Bakar menjawab :’Pada awal malam setelah shalat atamah (Isya)’. ‘Kalau kamu, hai Umar?’ Tanya beliau. Umar ra menjawab : ‘Pada akhir malam’. Maka Nabi SAW bersabda : ‘Wahai Abu Bakar, kau telah bersikap hati-hati, sedangkan kau, hai Umar, telah bersikap dengan penuh kesungguhan.’ “(HR Ibnu Majah)
 Sahabat Ibnu Majah ra meriwayatkan hadist dengan lafaz : “ Sesungguhnya shalat witir itu bukan keharusan, dan tidak sebagaimana shalatnya yang wajib. Tetapi Rosulullah SAW suka mengerjakan sholat witir, sambil bersabda : Hai ahli baca Al-Qur’an, kerjakanlah shalat witir karena sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan Ia suka kepada yang ganjil (HR Ibnu Majah)
 Rosulullah SAW bersabda : “ Shalat witir itu adalah hak, maka barang siapa yang suka shalat witir dengan lima rakaat, maka kerjakanlah dan barang siapa suka shalat witir dengan tiga rakaat, maka kerjakanlah. Lalu barang siapa suka shalat witir dengan satu rakaat, maka kerjakanlah. (HR Lima Ahli Hadist, kecuali Tirmidzi)

Sumber: dari ber bagai sumber

Tidak ada komentar: