“UMMUL MUKMININ SAYYIDAH KHADIJAH BINTI KHUWAILID RA
Wanita Dibalik Sukses Dakwah Rasulullah Saw
Dalam riwayat yang lain dikatakan : “ Halah binti Khuwailid
saudari Khadijah pernah meminta izin untuk masuk kerumah Rosulullah SAW,
kemudia beliau teringat cara Khadijah meminta izin, maka terharulah beliau
seraya bersabda : “ Ya Allah, inilah Halah binti Khuwailid.” ( Muttafaqun Alaih
)
Ada pepatah mengatakan : Dibalik laki-laki sukses pasti
terdapat wanita yang hebat. Rosulullah SAW tercatat sebagai pemimpin yang
handal dan sukses. Kiranya siapakah wanita dibalik sukses tugas kenabiannya ?
Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum
Quraisy, maka disampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanita itu berdiri
dibelakang dakwah Islamiyah, mendukung dan bekerja keras mengabdi kepada
pemimpinnya, Sayyidina Muhammad SAW. Keduanya adalah Khadijah binti Khuwailid
dan Fatimah binti Asad. Peran penting Khadijah menjadikannya berhak menyandang
predikat wanita terbaik. Betapa tidak, kalau Nabi saja memberinya gelar Ummul
Mukminin ?
Dalam riwayat yang lain dikatakan : “ Apabila beliau
menyembelih kambing, beliau bersabda : “ Kirimlah daging ini kepada
kenalan-kenalan Khadijah.”
Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi
sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Goa
Hira. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepada Nabi SAW. Khadijah
menolong Nabi dengan jiwa, harta dan keluarga. Peri hidupnya harum, dan jiwanya
sarat dengan kebaikan. Dialah teladan bagi kaum ibu, muslimah sedunia. Khadijah
binti Khuwailid, Ummul Mukminin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik
dengan suami, dan membantunya diwaktu berkhalwat sebelum diangkat menjadi Nabi,
dan meneguhkan serta membenarkannya. Khadijah mendahului semua orang dalam
beriman kepada risalahnya, dan membantu beliau serta kaum muslimin dengan jiwa
dan harta. Maka Allah SWT membalas
jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan sebaik-baik balasan dan memberinya
kesenangan dan kenikmatan didalam istananya, sebagaimana yang diceritakan Nabi
SAW, kepadanya pada masa hidupnya.
Ketika Malaikat Jibril as datang kepada Nabi SAW, dia
berkata : “Wahai Rosulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah
berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan
salam kepadanya dari Tuhannya dan dari aku, dan beritahukan kepadanya tentang
sebuah rumah di Surga dari mutiara yang tiada keributan didalamnya dan tidak
ada kepayahan. “ ( HR Bukhari dalam “ Fadhaail Ashhaabin Nabi SAW.” Dan Imam
Adz – Dzahabi berkata : Kesahihannya telah disepakati. )
Sayidah Khadijah ra adalah wanita pertama yang bergabung
dengan rombongan orang mukmin dan orang pertama yang beriman kepada Allah di
bumi sesudah Nabi SAW.
Dalam riwayat lain dikatakan : “ Apabila beliau menyembelih
kambing, beliau memberi kenalan-kenalan baik Khadijah apa yang mereka
inginkan.”
Khadijah ra membawa panji bersama Rosulullah SAW sejak saat
pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan memusuhi
kaumnya. Dia berdiri dibelakang suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan
patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita. Betapa tidak, karena Khadijah
ra adalah pendukung Nabi SAW sejak awal kenabian. Ar – Ruhuul Amiin telah turun
kepadanya pertama kali disebuah Goa didalam gunung, lalu menyuruhnya membaca
ayat-ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT. Kemudian dia
menampakkan diri dijalannya, antara langit dan bumi. Dia tidak menoleh ke kanan
maupun ke kiri sehingga Nabi SAW melihatnya, lalu dia berhenti, tidak maju dan
tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi SAW berada diantara jalan-jalan
gunung dalam keadaan kesepian, tiada penghibur, teman, pembantu maupun
penolong.
Nabi SAW tetap dalam sikap yang demikian itu hingga Malaikat
meninggalkannya. Kemudian, beliau pergi kepada Khadijah dalam keadaan takut
akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya, Khadijah berkata : “
Dari mana engkau, wahai Abal Qasim? Demi Allah, aku telah mengirim beberapa
utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah, kemudian kembali
kepadaku.” Maka Rosulullah SAW menceitakan kisahnya kepada Khadijah ra.
Khadijah ra berkata : “ Gembiralah dan teguhlah, wahai putra
pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi
Nabi umat ini.” Nabi SAW tidak mendapatkan darinya, kecuali peneguhan bagi
hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Nabi SAW tidak
pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakkan,
pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi Khadijah
melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan
urusannya.Demikian hendaknya wanita ideal. Itulah dia, Sayyidah Khadijah ra,
yang Allah SWT telah mengirim salam kepadanya. Maka turunlah Jibril as menyampaikan
salam itu kepada Rosul SAW seraya berkata kepadanya : “ Sampaikan kepada
Khadijah salam dari Tuhannya. “ Kemudian Rosulullah SAW bersabda : “ Wahai
Khadijah,ini Jibril menyampaikan salam kepadamu dari Tuhanmu.” Maka Khadijah ra
menjawab :” Allah yang menurunkan salam (kesejahteraan), dari-Nya berasal salam
(kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan).”
Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh
seorangpun diantara para Sahabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta
Khulafaur Rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah ra pada saat pertama
lebih agung dan lebih besar dari pada semua sikap yang mendukung dakwah itu
sesudahnya. Sesungguhnya Khadijah ra merupakan nikmat Allah yang besar bagi
Rosulullah SAW. Khadijah mendampingi Nabi SAW selama seperempat abad, berbuat
baik kepadanya disaat beliau gelisah, menolongnya diwaktu-waktu yang sulit,
membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan penderitaan
yang pahit pada saat jihad dan menolongnya dengan jiwa dan hartanya.
Didalam sebuah Hadist
Rosulullah SAW bersabda : “ Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang
mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia
memberikan hartanya kepadaku ketika orang orang tidak memberiku apa-apa. Allah
SWT mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan dariku anak dari selain dia.”
( HR Imam Ahamad dalam “MUSNAD”nya )
Dan perhatikan Hadist Rosulullah SAW setentang istri pertama
beliau yang sangat dihormati, Sayyidah Khadijah ra :
“ Dari Aisyah ra, ia berkata : “ Saya tidak pernah merasa
cemburu terhadap istri-istri Nabi SAW yang lain kecuali terhadap Khadijah ra,
padahal saya tidak pernah berjumpa dengannya, tetapi karena Nabi sering
menyebut-nyebutnya, dan beliau sering menyembelih kambing kemudian memotong
beberapa bagian dan dikirimkan kepada kenalan-kenalan baik Khadijah, saya
sering berkata kepadanya : “ Seolah-olah didunia ini tidak ada wanita selain
Khadijah.” Maka beliau menjawab :” Sesungguhnya Khadijah itu begini dan begitu,
dan hanya dengan dialah aku dikaruniai anak.” ( HR Bukhari dan Muslim )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar