Mukjizat Al Quran : Manusia Berasal dari Nutfah Amsyaz
"Istri-istri kamu adalah ladang untukmu, maka garaplah
ladangmu bagaimana kamu kehendaki". Apabila petani menanam ketimun,
diladangnya, maka jangan diharapkan yang tumbuh adalah buah kelapa, karena ladang
hanya menerima benih. Ini berarti yang menentukan jenis tanaman adalah petani
bukan ladangnya. Perempuan atau istri oleh ayat diatas diibaratkan dengan
ladang. Jika demikian bukan perempuan yang menentukan jenis kelamin anak,
tetapi yang menentukan adalah benih yang ditanam ayah di dalam rahim. Hasil
pertemuan antara sperma dan ovum dinamai Al Qur'an dengan "Nuthfah
Amsyaz" .
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
setetes Nuthfah amsyaz (yang bercampur). Kami hendak mengujinya dengan perintah
dan larangan Karena itu kami jadikan ia mendengar dan melihat." (Q.S Al
Insan 76 : 2).
Pada tahun 1883, van Bender membuktikan bahwa sperma dan
ovum memiliki peranan yang sama dalam pembentukan benih yang telah bertemu
itu, pada tahun 1912 Morgan membuktikan
peranan kromoson dalam pembentukan janin. Ada yang menarik untuk diketahui
bahwa kata "Amsyaz" berbentuk jamak
sedangkan bentuk tunggalnya adalah "Masyaj". Sementara itu
kata "Nuthfah" adalah bentuk
tunggal, dan bentuk jamaknya adalah "Nutafun". Sepantasnya terlihat
bahwa redaksi "Nutfah Amsyaz" tidak lurus karena ia berkedudukan sebagai Adjektif (sifat) dari Nutfah. Sedangkan dalam Bahasa
Arab, antara sifat dan disifati harus sesuai. Jika feminine maka sifatnya pun
demikian juga jika tunggal, maka
sifatnya pun tunggal juga, serta jamak, juga jamak (plural). Di dalam ayat
terlihat bahwa Nuthfah berbentuk tunggal, sedangkan Amsyaz berbentuk Jamak. Apa
gerangan sebabnya, kelirukah Al Qur'an..? (kalau orang yang tidak mengerti
bahasa Arab, akan mengatakan Al Qur'an keliru).
Pakar-pakar bahasa menyatakan bahwa jika sifat dari satu hal
yang berbentuk tunggal, mengambil bentuk jamak, maka itu mengisyaratkan bahwa
sifat tersebut mencakup seluruh bagian-bagian kecil yang disifatinya (bukankah
dalam Nutfah pancaran sperma dari lelaki mengandung sekitar dua ratus juta
benih manusia?). Dalam hal Nutfah maka sifat Amsyaz (bercampur), bukan sekedar
bercampurnya dua hal sehingga menyatu atau terlihat menyatu tetapi percampuran
itu sedemikian mantap, sehingga mencakup seluruh bagian dari nutfah tadi.
Nutfah Amsyaz itu sendiri adalah hasil percampuran sperma, dan ovum, yang
masing-masing memiliki 46 kromosom. Jika demikian wajar bila Al Qur'an
menggunakan bentuk jamak, untuk menyifati nutfah yang memiliki jumlah yang
banyak dari kromosom itu. Dan Informasi Al Qur'an tidak sampai disana.
Dilanjutkannya, bahwa Nutfah tersebut dalam proses selanjutnya menjadi
"Alaqah". "Kemudian Kami jadikan Nutfah itu "Alaqah"
(Q.S Al Mukminun 23 : 14),
Pakar-pakar Embriologi menegaskan bahwa setelah menjadi
pembuahan (amsyaz) maka Nutfah (yang sudah bercampur tadi ) tersebut melekat di
dinding rahim. Dan inilah yang dimaksudkan Al Qur'an dengan "Alaqah".
Kata "Alaqah", dalam kamus-kamus bahasa mempunyai banyak arti, antara
lain "segumpal darah", atau "Sejenis cacing " yang terdapat
didalam air, bila diminum dapat melengket di tenggorokan. Kata
"Alaqah", akar katanya "Aliqa", Yang berarti
"tergantung / Melengket". Jadi bagi wanita yang keguguran, biasanya
banyak penyebabnya yang pasti janin
tersebut tidak dapat lagi melengket di rahim sang calon ibu, bisa dikarenakan
rahim wanita sendiri yang lemah, atau karena sang janin itu sendiri yang lemah.
Penyebabnya macam-macam, karena obat-obatan, makanan, atau kecapean, atau
memang lemah rahimnya. Wallahua'lam, yang pasti bagaimanapun semua atas
kehendak dan takdir Allah SWT. Kalau Allah bilang : "Kun", (jadi),
fayakun (maka jadilah ia), kalau Allah bilang tidak jadi, maka tidak jadilah
ia.
Kita boleh bertanya : "dari mana Muhammad SAW memperoleh
informasi yang demikian akurat itu, padahal hakikat ilmiyah ini baru ditemukan
oleh ilmuwan setelah beributahun lebih dari kedatangan beliau ?" itulah
wahyu Allah yang maha mengetahui, yang mana ayat-ayatnya selalu relevan
(sesuai), dengan perkembangan zaman kapan dan dimana sajapun. Karena Allah maha
mengetahui, dan disampaikan-Nya pada hamba pilihanNya
Sumber: Bener2 jiplakan dari net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar