Rukun - Rukun Sholat
Rukun-Rukun
Sholat
Sholat
mempunyai rukun-rukun yang apabila salah satunya ditinggalkan, maka
batal-lah
sholat tersebut. Berikut ini penjelasannya secara terperinci
tentang
rukun-rukunsholat.
1.
Berniat. Yaitu niat di hati untuk melaksanakan sholat tertentu, hal ini
berdasarkan sabda Rosulullah saw, "Sesungguhnya segala amal perbuatan itu
tergantung niatnya." (Muttafaq 'alaih). Niat itu dilakukan bersamaan
dengan melaksanakan takbiratul ihram dan mengangkat kedua tangan, namun, tidak
mengapa kalau niat itu sedikit lebih dahulu dari keduanya.
2.
Membaca Takbiratul Ihram. Yaitu dengan lafazh (ucapan):
"Allaahuakbar" Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw, "Kunci
sholat itu adalah bersuci, pembatas antara perbuatan yang boleh dan tidaknya
dilakukan waktu sholat adalah takbir, dan pembebas dari keterikatan sholat
adalah salam." (HR Abu Daud, At-Tirmidzi, dan lainnya: hadits shahih)
3.
Berdiri (bagi yang sanggup ketika melaksanakan sholat wajib). Hal ini
berdasarkan firman Allah SWT, "Peliharalah segala sholat(mu) dan peliharalah)
sholat wustho (Ashar). Berdirilah karena Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu'."
(QS Al-Baqarah: 238). Sabda Rosulullah saw kepada Imran bin Hushain,
"Sholatlah kamu dengan berdiri; apabila tidak mampu, maka dengan duduk;
dan jika tidak mampu juga, maka sholatlah dengan berbaring ke samping."
(HR Al-Bukhari)
4.
Membaca Surat Al-Fatihah Tiap Rakaat SholatFardu dan sholat Sunah. Hal ini
berdasarkan sabda Rosulullah saw, "Tidak sah sholat seseorang yang tidak
membaca surat Al-Fatihah." (HR Bukhari)
5.
Ruku'. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, "Hai
orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan
perbuatlah kebajikan supaya kamu mendapat kemenangan." (QS Al-Hajj: 77) Juga
berdasarkan sabda Nabi saw kepada seseorang yang tidak benar sholatnya: "
... kemudian ruku'lah kamu sampai kamu tuma'ninah dalam keadaan ruku'." (HR
Bukhari dan Muslim)
6.Bangkit
dari Ruku'. Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw terhadap seseorang yang
salah dalam sholatnya: " ... kemudian bangkitlah (dari ruku') sampai kamu
tegak lurus berdiri." (HR Bukhari dan Muslim)
7.I'tidal
(berdiri setelah bangkit dari ruku'). Hal ini berdasarkan hadits tersebut di
atas tadi dan berdasarkan hadits lain yang berbunyi: "Allah tidak akan
melihat kepada sholat seseorang yang tidak menegakkan tulang punggungnya di
antara ruku' dan sujudnya." (HR Ahmad, dengan isnad shahih)
8.Sujud.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT yang telah disebutkan di atas tadi. Juga
berdasarkan sabda Rosulullah saw, "Kemudian sujudlah kamu sampai kamu tuma'ninah
dalam sujud." (HR Bukhari dan Muslim)
9.
Bangkit dari Sujud. Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw:"Kemudian
bangkitlah sehingga kamu duduk dengan tuma'ninah." (HR Bubkhari dan Muslim)
10.Duduk
di antara Dua Sujud. Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw:
"Allah
tidak akan melihat kepada sholat seseorang yang tidak menegakkan
tulang
punggungnya di antara ruku' dan sujudnya." (HR Ahmad, dengan isnad
shahih)
11.
Tuma'ninah Ketika Ruku', Sujud, Berdiri, dan Duduk. Hal ini berdasarkan sabda
Rosulullah saw kepada seseorang yang salah dalam melaksanakan sholatnya: "Sampai
kamu merasakan tuma'ninah." (HR Bukhari dan Muslim)Tuma'ninah tersebut
beliau tegaskan kepadanya pada saat ruku', sujud, dan duduk, sedangkan i'tidal
pada saat berdiri. Hakikat tuma'ninah itu ialah
bahwa
orang yang ruku', sujud, duduk, atau berdiri itu berdiam sejenak,
sekadar
waktu yang cukup untuk membaca satu kali setelah semua anggota
tubuhnya
berdiam. Adapun selebihnya dari itu adalah sunah hukumnya.
12.
Membaca Tasyahud Akhir Serta Duduk. Adapun tasyahhud akhir itu, maka
berdasarkan perkataan Ibnu Mas'ud ra yang bunyinya:"Dahulu kami membaca di
dalam sholat sebelum diwajibkan membaca tasyahhud adalah, 'Kesejahteraan atas
Allah, kesejahteraan atas malaikat Jibril dan Mikail.' Maka bersabdalah
Rosulullah saw, "Janganlah kamu membaca itu, karena sesungguhnya Allah
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mulia itu sendiri adalah Maha Sejahtera, tetapi
hendaklah kamu membaca: "Segala penghormatan, shalawat dan kalimat yang
baik bagi Allah. Semoga kesejahteraan, rahmat dan berkah Allah dianugerahkan
kepadamu wahai Nabi. Semoga kesejahteraan dianugerahkan kepada kita dan
hamba-hamba yang salih.Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak
melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
RosulNya." (HR An-Nasai, Ad-Daruquthni dan Al-Baihaqi, dengan sanad
shahih). "Apabila salah seorang di antara kamu duduk (tasyah-hud),
hendaklah dia mengucapkan: 'Segala penghormatan, shalawat dan kalimat-kalimat
yang baik bagi Allah'." (HR Abu Daud, An-Nasai dan yang lainnya, hadits
ini shahih dan diriwayatkan pula dalam dalam "Shahih Bukhari dan Shahih
Muslim"). Adapun duduk untuk tasyahud itu termasuk rukun juga karena
tasyahhud akhir
itu
termasuk rukun.
13.
Membaca Salam. Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw, "Pembuka sholat
itu adalah bersuci, pembatas antara perbuatan yang boleh dan tidaknya dilakukan
waktu sholat adalah takbir, dan pembebas dari keterikatan sholat adalah
salam." (HR Abu Daud, At-Tirmidzi dan lainnya, hadits shahih )
14.
Melakukan Rukun-rukun Sholat Secara Berurutan. Oleh karena itu, janganlah
seseorang membaca surat Al-Fatihah sebelum takbiratul ihram dan janganlah ia
sujud sebelum ruku'. Hal ini berdasarkan sabda Rosulullah saw, "Sholatlah
kalian sebagaimana kalian melihatku sholat." (HR Bukhari). Maka apabila
seseorang menyalahi urutan rukun sholat sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh
Rosulullah saw, seperti mendahulukan yang semestinya diakhirkan atau
sebaliknya, maka batal-lah sholatnya.
Narasumber:
Buku "Tuntunan Sholat Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah" Oleh : Syaikh
Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin
Wassalam,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar