Ketika Anak Bertanya dengan Jilbab
Ada anak bertanya
pada bapaknya…..buat apa berlapar-lapar puasa… (Bimbo)
Ketika anak kita
sudah beranjak besar. Pertanyaan anak akan muncul dengan nakalnya. Berbagai
pertanyaan akan muncul dari pikiran ank kita. Seperti pertanyaan pengenaan
jilbab pada ibunya. Anak akan bertanya hal tersebut bisa jadi karena anak kita
melihat diluaran ada beberapa perempuan yang tidak berjilbab.
Anak akan tergelitik dengan kebiasaan ibunya yang setiap
keluar rumah atau ketika ada tamu akan mengganti bajunya dengan baju yang biasa
kita namakan jilbab. Suatu bentuk pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali
telapak tangan dan muka. Anak kita bisa
jadi akan membandingkan nya dengan ibu-ibu temannya yang lain yang tidak
berjilbab. Apa bedanya ibunya dengan ibu temannya. Padahal anak kita akan bisa juga berpikir. Ibu juga cantik
kok tanpa jilbab.
Jilbab, di Indonesia ini bukan suatu kewajiban dari Negara.
Tidak seperti Negara-negara di timur
tengah. Indonesia, walaupun merupakan Negara dengan mayoritas muslim terbesar
didunia, Indonesia tidak menerapkan kewajiban berbusana muslim vagi warganya.
Sehingga busana muslimah dan busana non muslimah menjadi jamak terlihat begitu
gampangnya.
“Bu…kenapa sih pake baju seperti itu?” “kenapa sih bu?” “Ada
apa sih bu?, kan ibu Maria nggak pakai yang ibu pakai”. “Ibu kan nggak cacat kan?”
Pertanyaan yang perlu dijawab oleh orang tua. Jangan sampai
lupa untuk menjawab dengan baik, karena orang tua adalah pemberi jawaban yang
bisa jadi akan selalu diingat oleh anaknya. Kenakalan pertanyaan anak musti
disikapi dengan cerdas oleh para orang tua. Malah sebagai orang tua, kita
semestinya senang dan bersyukur dengan pertanyaan seperti itu.
"Ibu kok aneh ya!" bisa jadi ucapan ini akan
muncul dimulut anak kita. Ucapan yang berfungsi menarik reaksi kita sebagai
orang tua untuk merespon pertanyaannya. Pertanyaan yang dilontarkan sembari
mencuri pandang melihat reaksi atau raut muka orang tuanya. Reaksi balik itulah
yang ditunggu anaknya.
"Aneh? Sayangku, Apanya yang aneh?" jawaban
spontan bagi seorang ibu. Butuh tarikan nafas yang panjang dulu untuk menjawab
pertanyaan seorang anak yang penuh dengan keingintahuan. Bagaimana orang tua
mengolah kata-katanya agar mudah dicerna seorang anak.
"Kenapa Ibu menutup rambut, tubuh, lengan, dan kaki
kalau ibu akan keluar rumah atau ada tamu yang datang? Kan ibu sehat-sehat
saja. Ibu tidak cacat, ibu cantik, kenapa pake jilbab bu?” anak akan terus
menanyakannya dengan penih keingintahuan secara bertubi-tubi. Alhamdulillah,
patut diucapkan untuk anak yang InsyaAllah cerdas ini.
Ada jawaban menarik , dari sebuah tulisan yang saya baca. "Anakku,
ibu tidak sedang menutupi kecantikan, apalagi keburukan. Justru, ibu mengenakan
kecantikan baru untuk memperindah kecantikan fisik ibu yang tidak seberapa.
Inilah busana kecantikan dari Yang Maha Sayang!" ucap sang ibu sambil
menatap buah hati di depannya yang masih tampak bingung.
Pengertian tentang dasar berjilbab menjadi bisa melekat
terhadap anak. Kewajiban pengenaan jilbab pada wanita akan meluaskan pandangan
anak tersebut kepada batas-batas aurat. Konsepsi jilbab ini akan mengakar.
Dengan penjelasan yang lembut jilbab hati akan pelan-pelan tertanam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar