Minggu, 06 Agustus 2017

Sekilas Zakat



Sekilas Zakat



وَابْنِ السَّبِيلِ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (Qs. at-Taubah : 60)

Syarat-syarat seorang ‘Amil zakat adalah:
   1. Muslim
   2. Aqil dan baligh
   3. Mengerti hukum zakat
   4. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas tersebut, termasuk kejujuran dan profesional

Berapa bagian zakat yang diperbolehkan bagi ‘Amil zakat untuk mengambilnya? Ada beberapa pendapat: Sebagian ulama menyatakan, diberikan harta zakat kepada ‘amil sesuatu yang mencukupi jenis pekerjaan atau tugasnya sebagai upah. Pendapat lain dari Imam Syafii menyatakan bahwa ‘amil zakat dapat mengambil haknya sebanyak seperdelapan dari harta zakat yang terkumpul.  Adapun pendapat yang lebih benar bahwa amil zakat mendapatkan bagian zakat sesuai dengan kebijaksanaan Negara, organisasi, lembaga yang menaunginya. Kebijaksanaan tersebut  harus berdasarkan kemaslahatan umum, yang meliputi kemaslahatan golongan-golongan lainnya seperti fakir, miskin, orang yang terlilit hutang, dan lain-lainnya termasuk kemaslahatan amil zakat itu sendiri.

‘Amil yang kaya atau mampu pun berhak menerima harta zakat sesuai dengan ayat di atas dan juga sesuai dengan hadits Rasulullah saw:

لا تحل الصدقة لغني الا لخمسة: لغاز في سبيل الله  أو لعامل عليها أو لغارم أو لرجل اشتراها بماله أو لرجل كان له جار مسكين فتصدق على المسكين فأهداها المسكين للغني (رواه أبو داود)

Tidak halal zakat untuk orang kaya kecuali kepada lima golongan: orang yang perang di jalan Allah, ‘Amil (petugas) zakat, orang yang pailit, orang yang membeli sedekah dengan hartanya dan orang yang memilki tetangga miskin kemudian bersedekah kepada orang miskin tersebut lalu orang miskin itu memberikannya hadiah kepada orang kaya (HR: Abu Daud)

عن انس قال: اتى رجل من بنى تميم الى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: حسبي يارسول الله اذا اديت الزكاة الي رسولك فقد برئت منها الي الله ورسولك؟ فقال رسول الله صلي الله عليه وسلم “نعم” اذا اديتها الي رسولي فقد برئت منها فلك اجرها واثمها علي من بدلها (رواه احمد
Riwayat dari anas. R.A ia berkata: Datang seseorang dari bani Tamim kepada Rasululllah SAW, seraya berkata: Apakah cukup bagiku ya Rasulullah jika aku tunaikan zakat kepada utusanmu sehingga aku sudah terbebas dari kewajiban zakat Allah dan Raulullah ?. Rasulullah SAW bersabda : Ya, Apabila kamu tunaikan zakat kamu kepada utusanku maka kamu sudah terbebas dari kewajiban zakat tersebut, kamu berhak mendapatkan pahalanya, dan dosanya akan kembali kepada orang-orang yang menukar zakat tersebut. (Hadits Riwayat Imam Ahmad)


Tidak ada komentar: