Kamis, 10 Agustus 2017

Adi Sumarmo yang Melekat di Solo



Adi Sumarmo yang Melekat di Solo
Bandara di Solo dulu bernama pangkalan udara (lanut) Panasan, karena terletak di kawasan Panasan. Namanya diubah menjadi Pangkalan Udara Adisumarmo (adik dari Agustinus Adisucipto)
Opsir Muda Udara I (Anumerta) Adisumarmo Wiryokusumo (lahir di Blora, Jawa Tengah, 31 Maret 1921 – meninggal di Bantul, Yogyakarta, 29 Juli 1947 pada umur 26 tahun) adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia. Bersama Adisoetjipto, Abdoelrahman Saleh, Husein Sastranegara, dan Iswahjoedi Adi Sumarmo dikenal sebagai perintis TNI AU Indonesia.
Adi Soemarmo Wiryokusumo merupakan pendiri sekolah Radio Telegrafis Udara yang pertama di lingkungan Angkatan Udara dan cikal bakal Sekolah Radio Udara. Peran radio AURI sangat besar karena mampu memberitakan kepada dunia luar terhadap perjuangan bangsa Indonesia dalam menggapai kemerdekaan. Adi Soemarmo mendapat tugas menjadi Radio ­Operator pesawat VT-CLA menuju India dalam rangka mengangkut obat-obatan bantuan dari Palang Merah Malaya dan India.
Pada 29 Juli 1947, pesawat udara Dakota VT-CLA menuju Maguwo (Yogyakarta) membawa bantuan obat-obatan. Pesawat udara Dakota dikemudikan oleh Pilot Alexander Noel Constantine (Australia) dan Co-pilot Roy L.C. Hazlehurst bersama Komodor, serta Juru Teknik Bhida Ram berkebangsaan India. Dalam pesawat terdapat pula Beryl Constantine (Inggris) istri Alexander Noel, Zainul Arif, Abdul Gani Handonotjokro, Komodor Muda Udara Adi Sutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I Adi Soemarmo. Pesawat udara Dakota VT-CLA saat itu dalam perjalanan pulang dari Si­ngapura menuju Yogyakarta ditembak jatuh oleh pesawat udara P-40 Kitty Hawk Belanda yang berasal dari pangkalan Kalibanteng (Semarang), dikemudikan oleh Letnan Satu B.J. Reusink dan Sersan Mayor W.E. Erkelens.
Pesawat jatuh di dusun Ngoto, Ds. Bangunharjo, Sewon Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Awak pesawat dan beberapa penumpang gugur. Penumpang yang selamat adalah Abdul Gani Handonotjokro. Untuk mengenang kejadian tanggal 29 Juli 1947 tersebut, sejak tahun 1955 dijadikanlah hari itu sebagai Hari Berkabung AURI. Opsir Muda Udara I Adi Soemarmo dimakamkan di pemakaman Semaki, (Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara Semaki). Tanggal 9 November 1974, Pemerintah Indonesia menetapkan Adi Soemarmo sebagai Pahlawan Nasional berdasar Keputusan Presiden No. 071/TK/1074.
Bandara di Solo dulu bernama Pangkalan Udara (Lanud) Panasan. Bandara dibangun pertama kali pada tahun 1940 oleh pemerintah Belanda sebagai lapangan terbang darurat.
pada tahun 1942 Jepang masuk ke Indonesia, bandara Panasan sempat dihancurkan oleh Belanda dibangun kembali oleh Jepang sejak pada tahun 1942 sebagai basis militer penerbangan angkatan laut (Kaigun Bokusha). Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,  penyelenggaraan bandara dilaksanakan oleh “Penerbangan Surakarta” yang diresmikan pada tanggal 6 Februari 1946. Tanggal 1 Mei 1946, Penerbangan Surakarta berubah menjadi “Pangkalan Udara Panasan” diperuntukkan penerbangan militer. Pangkalan udara Panasan tersebut pertama kali digunakan secara resmi untuk penerbangan komersial pada tanggal 23 April 1974. Penerbangan komersial pertamaadalah Garuda Indonesia dengan rute Jakarta Soekarno-Hatta-Solo & Solo-Jakarta Soekarno Hatta (tiga kali seminggu). Tanggal 25 Juli 1977, “Pangkalan Udara Panasan” berganti menjadi “Pangkalan Udara Utama Adi Sumarmo” mengikuti nama Adi Sumarmo (adik Agustinus Adisucipto). Tanggal 31 Maret 1989, Bandara Adi SUmarmo ditetapkan menjadi Bandara Internasional dengan melayani penerbangan rute Solo-Kuala Lumpur & Solo-Singapore-Changi. Tanggal 1 Januari 1992, Bandara Adi Sumarmo dikelola oleh Perusahaan Umum Angkasa Pura 1 (Sekarang Persero).

Sumber:
http://www.solopos.com/2011/05/24/menengok-museum-tni-au-adi-soemarmo-99468
http://mynewblogvivi.blogspot.co.id/2015/09/kenal-tidak-kalian-dengan-seseorang.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Adisumarmo_Wiryokusumo
http://www.tribunnews.com/regional/2013/09/26/sumadi-temukan-makam-pilot-dakota-yang-bawa-pahlawan-adisutjipto
http://vaneciafebrina04.blogspot.co.id/
http://ogut267.blogspot.co.id/2011/11/tokoh-beragama-katolik-yang-mendapat.html
http://ikahan.com/2013/12/alexander-noel-constantine-pejuang-indonesia-asal-australia/


Tidak ada komentar: