Minggu, 28 Desember 2014

Lantunan Kematian

Lantunan Kematian

Bila ku mati…….kau juga mati……karena tak ada cinta.. sehidup semati (naif)
Bagi orang-orang cerdas ini, kematian adalah panglima nasihat dan guru kehidupan. Sedikit saja ia lengah dari memikirkan kematian maka ia telah kehilangan guru terbaik dalam hidupnya. Inilah yang membuat seorang Sayyid Qutb berkata di tiang gantungan Rezim Pemerintah Gamal Abdul Naser berkata, ''Hiduplah Anda dalam keadaan mulia, atau matilah dalam keadaan mati syahid''.
Abu Hurairah Radhiallaahu anhu di dalam haditsnya menyebutkan bahwasanya Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda, yang artinya: “Segeralah (di dalam mengurus) jenazah, sebab jika amal-amalnya shalih, maka kebaikanlah yang kamu berikan kepadanya; dan jika sebaliknya, maka keburukan-lah yang kamu lepaskan dari pundak kamu”. (Muttafaq alaih).
Kematian adalah terputusnya hubungan ruh dengan badan, kemudian ruh berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, dan seluruh lembaran amal ditutup, pintu taubat dan pemberian masa pun terputus. Nabi s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama belum sekarat." (HR. At-Turmuzi dan Ibn Majah, disahihkan Al-Hakim dan Ibn Hibban)
Imam Al-Qurthubi r.a. berkata, "Para ulama kita mengatakan, ucapan beliau, "Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan"
Al-Qurthubi r.a berkata, "Umat sepakat bahwa kematian tidak memiliki usia tertentu, masa tertentu dan penyakit tertentu. Hal ini dimaksudkan agar seseorang senantiasa waspada dan bersiap-siap menghadapinya."
Yazid Ar-Raqqasyi r.a. berkata kepada dirinya, "Celakalah engkau wahai Yazid! Siapa orang yang akan menggantikan sholatmu setelah mati? Siapa yang berpuasa untukmu setelah mati? Siapa yang memohon keridhoan Allah untukmu setelah mati? Wahai manusia! Tidakkah kamu menangis dan meratapi diri sendiri dalam sisa hidup kamu? Siapa yang dicari maut, kuburan jadi rumahnya, tanah jadi kastilnya dan ulat jadi teman rapatnya, lalu setelah itu ia akan menunggu lagi hari kecemasan yang paling besar; bagaimana keadaan orang yang seperti ini nanti.?" Beliau pun kemudian menangis.
Ad-Daqqaq r.a. berkata, "Siapa yang banyak mengingat kematian, maka ia akan dimuliakan dengan tiga perkara: Segera bertaubat; Mendapatkan kepuasan hati; dan bersemangat dalam beribadah. Dan siapa yang lupa akan kematian, maka ia akan disiksa dengan tiga perkara: Menunda untuk bertobat; Tidak merasa cukup dengan yang ada dan malas beribadah."
Al-Hasan Al-Bashri r.a. berkata, "Sesungguhnya kematian ini telah menghancurkan kenikmatan yang dirasakan para penikmatnya. Karena itu, carilah kehidupan yang tidak ada kematian di dalamnya."
Berkata Sheikh al-Alusi dalam komentarnya mengenai kiamat :"Allah telah merahasiakan Al-Saa'ah (hari Kiamat) karena hikmah shar'i dan sebab kenapa ia begitu, karena ia lebih berkesan didalam menyeru orang menaatinya dan menjauhkan mereka dari melakukan maksiat, sebagaimana dia merahasiakan ajal seseorang itu... dan petikan kenyataan ini menunjukkan bahawa Nabi saw tidak mengetahui bila Al-Saa'ah bermula. BENAR, baginda mengetahui ia agak dekat didalam arti kata yang umum, dan baginda saw memberitahu kita yang itu" [Tafsir al-manar]
Baginda sendiri pernah bercerita kepada Fatimah tentang kewafatan baginda: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w memanggil Fatimah dan bercakap dengannya secara rahasia. Tiba-tiba Fatimah menangis, baginda berucap lagi, sejurus kemudian Fatimah tersenyum. Aisyah berkata: Lalu aku bertanya kepada Fatimah: Apa yang Rasulullah s.a.w katakan padamu menyebabkan kamu menangis dan ketawa. Fatimah berkata: Aku menangis karena Rasulullah memberitahu aku tentang kematiannya dan aku ketawa karena akulah orang pertama dari kalangan keluarganya yang akan menyusul baginda.
[ Hadis dari Aisyah r.a. Dikeluarkan oleh Imam Muslim di dalam Sahihnya, Kitab Kelebihan Para Sahabat r.a]Najafi adalah seorang ulama terpandang, di Quchani nun jauh di sana, di negeri Iran. Suatu hari ia mengalami peristiwa yang sungguh luar biasa yang telah mengubah seluruh kehidupannya sejak itu: sebuah pengalaman tentang kematian.Dan aku pun meninggal dunia. Kala itu aku menyaksikan diriku dalam keadaan berdiri, sementara jasadku terkulai tanpa daya. Sanak keluargaku menangisi tubuh yang terbaring itu, dan aku pun sedih melihatnya. Aku berkata kepada mereka bahwa aku belum mati. Namun tak seorang pun dari mereka mendengarku. Mereka tak melihatku, tak mendengar suaraku. Maka aku pun sadar, mereka sungguh jauh dariku…
Bawa Muhaiyaddeen, “When you pass by me and I look within you, I may see something with four legs, I may see a snake, I may see a lion, a tiger, a demon, a cow, a horse, a donkey, or a crab. When I look inside, I will know this. I see this.” (To Die Before Death, 1997)
Komaruddin Hidayat mengatakan bahwa mati adalah tujuan yang pasti dari hidup. Kematian itu seperti orang mudik, yang membutuhkan persiapan. Kalau orang sadar hal ini, tidak mungkin dia korupsi karena tidak bisa dibawa mudik.
Tag Line Film Betina"Aku merindukanmu dengan kematian orang lain…"
Dan kematian makin akrab—sepotong kalimat dalam sajak Subagio Sastrowardojo.


Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: