Rabu, 31 Desember 2014

Bacaan Sholat

Bacaan Sholat

Menghadap kiblat. Niat melakukan sholat. Mengangkat tangan dengan mengucap tabiratul ikhram (Allahu Akbar). Untuk rekaat pertama disunnahkan membaca doa iftitah. Kemudian membaca al fatekhah. Kemudian disunnahkan membaca surat-surat dalam Al Quran. Kemudian dilakukan rukuk dengan menyebut takbir (Allahu Akbar). Kemudian membaca (pilih salah satu yang dianggap mudah ). Kemudian I’tidal. kemudian dilakukan sujud dengan mengucap takbir. Kemudian melakukan duduk diantara dua sujud dengan mengucap takbir. Kemudian sujud lagi dengan mangucap takbir dan bacaan seperti diatas ketika sujud. Kemudian berdiri lagi, mengucap takbir, langsung membaca al fatehah, disambung (sunnah) dengan membaca surat-surat dalam Al Quran. Untuk rekaat kedua setelah ritual yang sama (bila lebih dari dua rekaat), dilakukan iftirasy. Kemudian dilanjutkan dengan bacaan sholawat (sunnah), Jika sholat hanya dua rekaat, atau tiga rekaat atau empat rekaat kemudian dilakukan tasyahud akhir dengan bacaan seperti atau sama dengan iftirasy Ditutup dengan menoleh ke kanan dan ke kiri dengan mengucap salam.
Semua orang islam pastilah tahu yang namanya sholat. Ritual model apapun juga pastilah sudah ngeh. Malah ada yang bilang  jangan ajari guwe masalah sholat deh……neg guwe….
Allahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’dta bainal masyiriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khathaayaaya bil maa-i watsalji wal barad
Hahahahaha......aku jadi ketawa......iyaya suatu ritualitas dalam islam. Itulah yang jadi konsep kewajiban kali ya?
Wajjahtu wajhiya lilladi fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahuu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin
Bahasa kita aja ya? Emang Rasulullah dulu mengemban misi dengan kewajiban sholat yang lima ini. Aku tersentak ketika tadi pas pengajian, sore hari, didengerin, entah hadits atau bukan, yang jelas ketika kelalaian terhadap sholat lima waktu ini dilakukan, kekerasan terhadap badan ini ketika dikuburan sampai masa kiamat benar-benar berat, merinding aku ketika dibacakan oleh Agung.
Bismillahirrohmanirrokhiim. Al hamdu lillahirobbil ‘Aalamiin. Arrohmaanirrokhiim. Maalikiyyaumiddziin. Iyyaa ka na’buduwwa iyyaaknash taiin. Ikhdinasyirootolmutaqiim. Shirootholladziina ‘an ‘am ta ‘alaihim. Ghoiril maghdzu bi ‘alaihim. Waladdhoolliin. Amin.
Sholat yuk, ajakku ketemanku............eh jawabannya, kamu udah masuk islam ya? Ya udah sholat saja, aku masih belum islam nih, karenanya aku belum bisa sholat.......Dasar anak gendheng
Bismillahirrohmanirrokhiim. Qul a’uudzubirobbinnaas. Malikinnaas. Ilahinnas. Minsyarrilwasywaashilhonnaas. Alldziiyuwaswisufii suduurinnas. Minaljinnati wannas.
Ada lagi satu keadaan yang aku inget……masa itu adalah masa dimana aku masih kuliah, aku mampir ke suatu kampus yang berbasis islam, dimana kampus tersebut sedang berjuang menjadi cabang HMI, melepaskan diri dari cabang induk, kami makmum sholat......eh ada anak kuliahan masuk, dia pesan mie ayam, kemudian duduk tepat didepan tempat sholat imam masjid sembari menawari kami mie ayam seolah-olah kami tidak sholat, sumpah. Biasanya memang aku memandang sholatku masih belum masuk tataran khusyu’, tapi ini kurang ajar!
Bismillahirrohmanirrokhiim. Qul huwallahu Akhad. Allahusshomad. Lam yalid wa lam yuulad. Walam yakullahuu kufuwan ahad.
Selesai sholat..kami saling bersalaman. Temanku yang jadi imam, kebetulan ketua wakil ketua HMI dikampus itu, tersenyum-senyum ke anak itu, sembari bertanya masih enggak sholat ya? Aku panas, aku berdebatlah disitu….aku dan dia dibiarkan berdebat oleh yang lain,….wah enggak bener nih. Setelah lama baru aku dikasih tahu, paham dia memang begitu, ngaco………susah dilurusin, masih pakai faham “masih mencari Tuhan”
Bismillahirrohmanirrokhiim. Wal’asyri. Innal insaana lafii husyrin illla. Illalladziina ‘aamanuu wa ‘amilusshoolikhaati watawa shoubil haqqi watawa shoubissobri.
Kata-kata “masih mencari Tuhan” semakin aku temui dikalangan anak-anak kampus islam berplat merah. Aku bingung, mereka dengan lugasnya berbicara tentang madzhab  Nurcolish Madjid dan Madzhab Jalaluddin Rakhmat yang mereka yakini kebenarannya masing-masing, padahal aku yakin diantara dua orang yang dimadhzhabi ini kalau terjadi proses ketemuan, kagak bakal ada perseteruan yang keras atas pola pikir mereka yang beda. Dan lucunya, adzan adalah menjadi sesuatu yang lewat saja.
Subhaanakallaahumma robbanaa wabihamdikallahumaghfirli
Ini lain lagi, ada teman yang tiba-tiba datang padaku dan bangga sekali dengan aktifitasnya di Jaringan Islam Liberal. Sholat jumat yuk………, jawabnya, hehehehehe
Subhaana robbiyal adziim  Subhaana robbiyal adziim  Subhaana robbiyal adziim
Temanku yang aktifis JIL itu datang lagi dan bercerita, aku sekarang mendirikan Jakar, itu lo, masak kamu gak tahu sih, Jaringan Islam Kafir, keren kan, oh ya aku pengikut setia Cak Nun yang di TIM itu lo……….. yo wes aku solat dulu ya, aku sudah nggak ngajak dia sholat lagi
Robbanaa walakal hamdu
Wah aku tunggu di Cak Nun Jumat malam kok nggak ada, katanya mau mampir bareng istrimu?, tanya teman Jakar tadi.
Subhaanakallaahumma robbanaa wabihamdikallahumaghfirli
Aku masih terdiam terhadap beberapa kaidah perdebatan yang membuat kepalaku berdenyut. Aku memutuskan masuk masjid, sholat Tahiyatul Masjid, kemudian membaca Al Quran kecil yang selalu berada didalam tasku. Islam yang penting, sholat yang penting, Syahadat yang penting,…. Kok masih saja berdebat ya…. Padahal sudah masuk maghrib  nih.
Subhaana robbiyal a’laa Subhaana robbiyal a’laa Subhaana robbiyal a’laa
Mundur ke masa SMU ku, ketika ketua Rokhisku memanggilku. Aku turun dari masjid sekolah setelah sholat Duha. Dia mengajak aku berdiskusi. Puasa kita ini bisa batal lho…. Kenapa mas?. Iyalah kalau kita ngomong, kita kan membuka mulut kita, berarti segala hal yang ada diluar bisa masuk, nah itulah yang masuk, berarti batal dong, kan kalau ada makanan yang sedikit aja bisa masuk, apalagi begitu, iya..kan?
Nggak aku jawab. Teruss, pori-pori kulit ini, pas wudhu, kan ada pori-pori yang bolong ditangan, nah masuk dong, gimana coba. Aku diam, pakai sepatuku, terus mengucap salam untuk masuk kelas. Pusing aku........males mikir.....
Allaahumaghfirlii warhamni wa’aafini wahdinii warzuqnii
Ada anak jalanan dikawasan Menteng. Dia rupanya memperhatikan aku sholat. Selesai sholat, dia mendekati aku. Kak, ajarin dong sholat..... yo wes, ayo wudhu dulu......aku sholat duhur untuk yang kedua kalinya menjadi imam anak-anak kecil itu yang bercelana pendek. Wallahualam Bisshowab
Robbighfirlii  Robbighfirlii
Ada teman tuh, dia nggak perlu rajin-rajin sholat, bolong-bolong malah, tapi nasibnya baik banget, bagaimana hayo. Ada pula yang otaknya kagak ada encer-encernya, lebih mujur dari kamu yang capek-capek sekolah dan berdoa ampe nangis-nangis. Lihat tuh kamu, jungkat-jungkit kayak gitu, nasibmu juga susah-susah amir. Terus, gimana coba, kamu pikirin deh.....Kamu nangis ampe meraung-raung, juga tetep aja kamu dapet cobaan. Liat aja dia, gak perlu meraung-raung, kerjaan dan hidupnya sedari kecil udah enak. Buat apa dia mikir ampe nangis-nangis, lha wong apa pun yang diinginkan udah dimunculkan.  
At-tahiyyatulillah. Washolawaatu watthoyyibah. Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu wa rohmatullaahi wabarokaatuh. As-salaamu ‘alainaa wa’alla ibadillahishoolihin. Asyhadu allaa illaaha illalaah. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu warosuuluh
Muhammdiyah ada sholat. NU juga ada sholat. PKS, jelas-jelas buat partai yang sholat. LDII, meskipun begitu, mereka mengusung sholat. Syiah pastilah memegang sholat. Nah......masalahnya kenapa ada pihak-pihak yang mengklaim dirinya paling benar.....lha aku ikut mana dong? Aku lahir dari keluarga yang sholat, pokoknya sholat aja. Nggak ada labelisasi Muhammadiyah, NU, ataupun LDII, atau Syiah. Ketika aku tidak berlabel, apakah aku perlu melabeli diriku sendiri agar aku bisa sah dalam sholatku menurut kacamata mereka? Allah Maha Tahu, dan... aku tidak tahu itu.
At-tahiyyatulillaah. Wassholawaatu waththoyyibatu lillah. Assalaamu Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu wa rohmatullaahi wabarokaatuh. As-salaamu ‘alainaa wa’alla ibadillahishoolihin. Asyhadu allaa illaaha illalaah. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu warosuuluh
Kamu sholat dulu gih, dimana kek terserah…atau pake sajadahku yang keren ini, aku suka banget sajadah ini, aku simpan muluk. Tempat wudhunya didepan, pake sandal ya………Aku disuruhnya sholat, dia tidak.
At-Tahiyyaatul mubarokaatush sholawaatuththoyyibaatu lillaah Assalamu Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu wa rohmatullaahi wabarokaatuh. As-salaamu ‘alainaa wa’alla ibadillahishoolihin. Asyhadu allaa illaaha illalaah. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu warosuuluh
Mas, kok sholatnya orang itu kayak gitu, model tangannnya itu lho mas, kok nggak kaya model yang biasanya sholat. Mas, kok setelah sholat, orang itu langsung bersalaman ya….Mas, emang Qunut itu perlu ya….Mas kenapa sih kalau kentut harus wudhu lagi….mas, mas………kalo nggak sholat emang kenapa mas…..
Allaahumma shalli ‘alaa muhammad wa ‘alaa ‘alii muhammad. Kamaa sholaita ‘alaa ibroohim wa ‘alaa ‘alii ibroohim. Innaka hammidummajid
Gito Rollies meninggal. Ketika wajah Gito Rollies diperlihatkan di televisi, kaget aku. Wajahnya penuh senyum, seperti orang yang tidur, penuh kedamaian. Ya Allah bisa nggak ya aku mati seperti itu, dengan kesenyumanku aku menghadap dirimu, heheheheehehehe, kadang itu menjadi cita-cita yang aneh ya.
Allahumma inni a’uudzubika min adzaabi jahannama wa min adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid dajjal
Asu....Bajingan......Asu...Bajingan. suara itu begitu jelas terdengar di ICU sebuah rumah sakit di Solo. Korban tersebut adalah akibat tabrakan, yang mengakibatkan orang itu sekarat. Astaghfirullah...aku merinding......tapi yang membuatku kembali tenang adalah, temanku dalam keadaan sekarat melantunkan ayat-ayat suci, aku ngiri lagi
Assalamualaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh
Hiks  Hiks Hiks Hiks Al Quran kecilku hilang, aku sedih, sekarang musti gotong-gotong Al Quran yang agak besar, mana Al Quran kecilku?


Tidak ada komentar: