Selasa, 23 Desember 2014

Konsepsi Dakwah

Konsepsi Dakwah
Dakwah merupakan kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Kata dakwah sering dirangkaikan  dengan kata "Ilmu" dan kata "Islam", sehingga menjadi "Ilmu dakwah" dan Ilmu Islam" atau ad-dakwah al-Islamiyah.
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan siapakah yang lebih baik ucapannya daripada orang yang menyeru (berdakwah) kepada Allah dan beramal shalih serta mengatakan; ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim’.” (QS. Fushshilat: 33). “Katakanlah: ‘Inilah jalanku, aku bersama orang-orang yang mengikutiku mengajakmu kepada Allah di atas landasan bashirah, dan Maha suci Allah, aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik’.” (QS. Yusuf: 108). “Dan hendaklah ada di antara kalian sekelompok orang yang menyuruh kepada kebaikan, memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)An-Nahl: 125).  “Dan hendaklah ada di antara kalian sekelompok orang yang menyuruh kepada kebaikan, memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)An-Nahl: 125)
Menjadi kewajiban kita sebagai warga muslim untuk menyeru kebaikan dan menyampaikan ilmu kepada orang lain. Ilmu adalaha amal jariyah kita yang bisa kita jadikan buah kita dimasa yang akan datang.. Da'wah, merupakan suatu pola untuk meneriakkan kebenaran dan mencegah keburukan. Tugas dakwah menjadi pikulan bagi setiap warga muslim. Saling mengingatkan merupakan salah satu bentuk dakwah kita. Menyampaikan suatu ilmu (tabligh) sangat dianjurkan Rasulullah SAW. Bahkan Allah SWT juga telah memerintahkannya kepada kita.
Sebagai salah satu bentuk dakwah, kita harus memahami dengan benar kondisi yang akan kita dakwahi. Berdakwah kepada masyarakat awam berbeda dengan berdakwah kepada orang yang lebih faham. Berdakwah kepada masyarakat yang memiliki ghirah kepada Islam juga berbeda dibandingkan dengan berkawah kepada para aktivitas muslim. Perbedaan ojek dakwah ini, harus dijadikan bahan pertimbangan, agar dakwah yang kita sampaikan dapat diterima oleh mereka. Tapi sebenarnya yang utama bukan bagaimana dakwah itu diterima dahulu, tapi bagaimana kita membangun tekad untuk berdakwah. Itu yang lebih utama. Dakwah bukan hanya melangkah ke mimbar kemudian menyalakan mic, melakukan ceramah keagamaan didepan khalayak. Mengenalkan islam dengan tingkah laku juga merupakan dakwah yang juga penting. Rasulullah menyuapi seorang gelandangan yahudi yang buta. Gelandangan ini selalu menyerapahi Rasulullah. Ketika rasulullah meninggal, orang tua ini masuk islam. Apakah Rasulullah mematok kekuatan dakwah untuk bertujuan pasti? Tidak Rasulullah melaksanakan dakwahnya dengan hati dan tingkah laku yang membuat orang lain berpaling dan menghormat beliau. Rasulullah tidak membuat atau membentuk sahabatnya untuk menjadi menjadi juru dakwah yang unggul, tapi memupuk iman mereka untuk menjadi penganut islam dan menyebarkan islam menurut cara mereka sendiri. Itulah dakwah.



Tidak ada komentar: