Tentang Bawang
Putih
Di dalam surah
al-Baqarah ayat 61, sebagian terjemahan berbunyi :“Dan ingatlah ketika kamu
berkata: “Wahai Musa, kami tidak dapat sabar dengan satu macam makanan saja.
Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu agar Dia mengeluarkan bagi kami
sebahagian dari apa yang ditumbuhkan bumi, iaitu dari: sayur-mayurnya,
mentimunnya, bawang putihnya, kacang dalnya dan bawang merahnya.”
Bahasa Latin : Allium sativum Linn.
Dalam awal sejarah pengobatan herbal, pada masa
sejarah Mesir purba, nama Allium sativum
atau bawang putih dapat ditemui dalam papyri
pengobatan (medical papyri) yang
disusun antara tahun 1500 hingga 1000 sebelum Masehi. Daripada
preskripsi-preskripsi yang dicatatkan di dalam “Ebers papyrus”, ada disebutkan Allium
sativum (bawang putih) sebagai agen efektif terhadap pelbagai gangguan
termasuk sakit kepala, cacing dan masalah jantung serta sirkulasi.
Bahasa Indonesia : Bawang Putih
Di Yunani, seorang tokoh ilmu pengobatan termasyhur
yang bernama Hippocrates (460-357 SM) mengenalkan penggunaan bawang putih
sebagai obat dalam mengatasi penyakit-penyakit infeksi dan berbagai gangguan
usus. Demikian juga di India,
ia merupakan salah satu bahan
yang biasa digunakan di dalam pengobatan tradisional Ayurveda.
Bahasa English : Garlic
Seorang naturopath dari Australia,
Russel Setright menyatakan bahwa “bawang putih memberi perlindungan terhadap
demam selsema, penyakit-penyakit berjangkit seperti tifoid dan disentri,
meningkatkan pengaliran air empedu dalam hati, juga dapat digunakan untuk
penderita tuberkulosis, bronkitis dan gangguan pernafasan lain-lain di samping
merawat penyakit-penyakit usus. Bisa juga digunakan untuk mengobati tekanan
darah tinggi dan pengerasan arteri. Bawang putih juga dapat mengurangi
kolesterol” (Get Well, 1990)
Bahasa Familia : Lillaceae
Antara kandungan bawang putih yang bermanfaat bagi
kesehatan adalah vitamin A, B1, B2 dan C serta kuprum, sulfur, mangan, zat besi
dan kalsium. Bawang putih mengandung ramuan penurun kolesterol, antibiotik dan
agen antipembekuan darah. Kemanjuran khasiat dan banyak penggunaannya
menyebabkan banyak pengguna pada hari ini mengeluarkan berbagai pil garlic dengan berbagai jenama untuk
pasaran umum.
Uraian
Tanaman :Bawang putih adalah herba semusim berumpun yang memiliki ketinggian sekitar 60 cm. Tanaman ini banyak ditanam diladang-ladang di daerah pegunungan yang cukup mendapat sinar matahari.Batangnya batang semu dan berwarna hijau. Bagian bawahnya bersiung-siung, bergabung menjadi umbi besar berwarna putih. Tiap siung terbungkus kulit tipis dan kalau diiris baunya sangat tajam. Daunnya berbentuk pita (pipih memanjang) dan berakar serabut. Bunganya berwarna putih.
Allium
Cepa atau
bawang merah tidaklah begitu popular seperti Allium Sativum dalam perihal pengobatan herbal. Tetapi ia telah
sama-sama memberi sumbangan dalam pengobatan sebagai bahan antiseptik,
khususnya dalam melegakan sakit dan inflamasi, seperti kulit melepuh akibat
terbakar. Beberapa kajian menunjukkan bahawa ia dapat mengurangi hipertensi,
kandungan gula yang tinggi dalam darah, serta kadar kolesterol dan kandungan
lemak dalam darah. Ia juga membantu melegakan sakit akibat banyak angin dalam
usus.
Kandungan & Manfaat:
Bawang putih mengandung minyak atsiri, yang bersifat anti bakteri dan anti septik. Kandungan allicin dan aliin berkaitan dengan daya anti kolesterol. Daya ini mencegah penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi dan lain-lain.
Umbi batang mengandung zat-zat:
1. Kalsium (bersifat menenangkan sehingga cocok sebagai pencegah hipertensi)
2. Saltivine (bisa mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta merangsang susunan saraf).
3. Diallysulfide, alilpropil-disulfida (anti cacing)
4. Belerang
5. Protein
6. Lemak
7. Fosfor
8. Besi
9. Vitamin A, B1 dan C
Di dalam buku “Indigenous Drugs of India”, pengarangnya menyatakan “Bawang merah melegakan saraf, mengeluarkan dahak dari saluran bronkial dan melawan kegatalan. Ia biasa dimakan mentah. Bawang Merah adalah obat wasir, batuk dan selsema yang terkenal. Bila dimasak dengan cuka ia berguna untuk sakit jantung, bengkak kura dan kelebihan asam dalam perut, juga melegakan sakit dan bengkak. Air perahannya biasa digunakan untuk disapu kepada penyakit kulit, bisul dan gigitan serangga. Bawang merah yang telah dibakar dan ditumbuk dapat digunakan untuk mengobati kulit yang melepuh, luka dan telinga menanah. Dicampur sedikit minyak ia dapat digunakan untuk sakit sendi, bengkak-bengkak dan sakit kulit”.
1. Hipertensi
2. Sakit kepala
3. Flu
4. Disentri
5. Batuk rejan dan bronkhitis
6. Borok, Bisul yang baru tumbuh
7. Luka terkena benda tajam berkarat
8. Cacingan
9. Nyeri haid
10. Migrain
11. Perut kembung
12. Cholera
13. Sakit maag
14. Asma, batuk, masuk angin
15. Mengeluarkan serpihan kaca, kayu / duri
16. Ambeien
17. Cantengan
18. Lemah syahwat (umbinya)
19. Digigit serangga beracun
Dari segi kandungan, bawang merah dikatakan kaya dengan pelbagai vitamin termasuk vitamin B1 (thiamine), B2 (riboflavin) dan C (ascorbic acid). beberapa ahli herbal mutakhir mendiagnosa bahwa bawang merah dapat mencegah jerawat. Para ahli juaga mengatakan bahwa ia boleh bertindak sebagai bahan diuretik.
Ada sebagian orang yang berpendapat bahwa sebaiknya bawang putih tidak dimakan mentah, karena dapat mengganggu lambung. Dianjurkan agar bawang putih direbus, digoreng, atau dipanggang dulu sebelum dimakan.
Di dalam Materia Medica With Repertory karangan Dr. William Boericke, beliau
menyatakan Allium sativum dalam
bentuk potensi bertindak secara langsung ke atas membran mukus intestin serta
meningkatkan peristalsis. Ia berguna bagi sakit perut (mulas) dan menurunkan
tekanan darah. Ia sesuai bagi penyakit kelebihan makan, terutama daging. Penyakit
tuberkulosis pulmonari juga dapat diobati dengannya.
Penelitian lain menunjukkan
bahwa mereka yang mengkonsumsi suplemen bawang putih setiap hari jarang terkena
masuk angin. Bawang putih telah digunakan sebagai obat selama ribuan tahun.
Tulisan mesir kuno mencatat bahwa bawang putih diberikan pada para pekerja yang
membangun pyramid untuk menjaga mereka tetap kuat dan sehat
Sumber : ya2n/Femail.co.uk, ILMU PERUBATAN Oleh: Mohamed Hatta Abu Bakar, HMD, Majalah DAKWAH September 2000, Terbitan YADIM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar