Jumat, 01 April 2016

Bercinta Pada Saat Hamil



*       Bercinta Pada Saat Hamil
*        
Percaya atau tidak, kertika hamil pertama istri saya, saya bingungbagaimana harus melakukan ibadah tersebut. Berbagai buku terpaksa dilahap untuk mengetahui “cara” yang aman dan nyaman.
*       Kehamilan adalah masa dengan banyak perubahan bagi sepasang suami-istri. Masa ketika terjadi pergolakan emosi dikedua belah p[ihak, masa dimana titik ego dan senang atau tidak menjadi batu tersendiri dalam berpola. tak terkecuali dengan hubungan seksual diantara keduanya. Pada masa tersebut, perasaan kedua belah pihak akan menjadi berbeda dengan hadirnya janin dalam tubuh pasangan. Kekuatan menahan diri dan komunikasi menjadi kunci hubungan, karena titik labil menjadi begitu mudahnya terjadi.
*       Berhubungan seks di masa kehamilan, apalagi pada masa hamil pertama kali menjadi begitu hati-hati dilakukan oleh beberapa pasangan. Ketakutan terhadap tergoncangnya janin menjadikan  kadang beberapa pasangan takut untuk berhubungan seksual, padahal secara medis berhubungan seks selama hamil bukan hal yang dilarang atau ditabukan ataupun disalahkan, namun tetap saja kehati-hatian  tetap muncul dari dalam diri mereka.
*       Bersenggama, penetrasi serta orgasme menurut catatan medis yang saya baca merupakan hal diperbolehkan dan aman. Hal ini apabila ibu hamil tersebut dalam kondisi kesehatan yang baik, mengingat janin dilengkapi dengan pelindung yang berupa cairan amniotik (air ketuban).
*       Seorang wanita sehat dengan kehamilan normal bisa terus berhubungan seks sampai usia kandungannya mencapai sembilan bulan.
*       Lebih enaknya cobalah mencari referensi  posisi ketika dalam keadaan hamil. Atau Tanya saja Dokter kandungan, tidak usah malu, toh untuk kenikkmatan antar pasangan juga. Mungkin dokter atau bidan Anda akan memberikan panduan dasar agar bersenggama semakin nyaman tanpa terhalang kehamilan, selain memberikan batasan-batasan serta larangan selama periode tertantu, terutama jika si ibu hamil:
- Pernah mengalami keguguran
- Pernah mengalami kelahiran dini
- Infeksi dari masing-masing pasangan
- Kehadiran janin lipat ganda
- Pendarahan selama hubungan tubuh
- Terasa sakit selama hubungan badan
- Pecahnya air ketuban atau kebocoran cairan dari vagina
*       Selama trimester pertama, banyak wanita mengalami gejala fisik seperti mual, muntah, dan kepenatan yang mungkin mempengaruhi hasrat mereka untuk berhubungan seks. Namun kelembutan payudara mulai terasa pada trimester pertama dan berlanjut sepanjang kehamilan.
*       Frekuensi buang air kecil sudah menjadi sebuah rutinitas dan beberapa wanita yakin berhubungan seks akan memperburuk kondisi tersebut. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, melakukan hubungan seks dengan suami menjadi sebuah 'momok' bagi Anda, bahkan menjadi hal yang tak menggairahkan dibanding pra-kehamilan. Pada beberapa kasus kehamilan, beberapa wanita merasa tak nyaman dengan perangsangan payudaranya, sedang yang lainnya merasakan hal tersebut sangat nikmat.
*       Kehamilan bisa menjadi saat di mana Anda dan pasangan bisa mencoba posisi dan bentuk keintiman yang berbeda untuk mencapai kepuasan tanpa harus terhalang dengan perubahan bentuk badan.
*       Jenis aktivitas intim (mencium, memeluk dan membelai, masturbasi, oral seks) akan sangat menyenangkan saat masa kehamilan. Banyak ketidaknyamanan di awal kehamilan akan berakhir selama trimester kedua.
*       Kebanyakan wanita mengalami peningkatan energi dan kenaikan nafsu seksual saat rasa tak nyaman tersebut mulai berkurang. Selama trimester kedua ibu yang penuh harap mulai merasa lebih bisa menjadi diri sendiri, vagina jadi terasa lebih penuh dan kuantitas pelumas vagina bertambah sewaktu posisi bayi mulai turun merendah di panggul. Banyak wanita mengatakan mereka lebih mudah terangsang dan lebih responsif secara seksual selama periode ini.
*       Perut yang membesar saat kehamilan membuat hubungan seksual menjadi tak nyaman. Banyak pasangan menemukan posisi berbaring bersampingan, saling berhadapan atau masuk dari posisi belakang mengatakan lebih merasa nyaman.
*       Jika Anda merasa tertekan selama bersenggama, ada baiknya menghindari penetrasi terlalu mendalam. Bantuan bantal atau pelumas tambahan mungkin dapat mengurangi rasa tak nyaman.
*       Bersenggama dengan posisi wanita di atas biasanya menghasilkan penetrasi yang lebih mendalam, walaupun lebih memungkinkan pihak wanita yang mengontrol kedalaman penetrasi.Perangsangan pada payudara mungkin akan membuat colostrums (cairan kekuning-kuningan yang bening) keluar, namun tak perlu khawatir karena cairan tersebut adalah hal wajar dan tak berbahaya, meskipun untuk beberapa pasangan terasa tidak menyenangkan.
*       Beberapa wanita lebih suka menghindari orgasme karena kontraksi yang menyertai membuat terasa tak nyaman, padahal orgasme bukanlah hal yang berbahaya.
*       Pengertian, kehangatan, dan dukungan sangat dibutuhkan kedua belah pihak selama minggu-minggu terakhir kehamilan saat tekanan bertambah dan hubungan seksual juga mungkin terasa mulai melelahkan atau tak nyaman.
*       Jika dokter Anda menyarankan untuk menghindari penetrasi, seks oral atau onani mungkin menjadi pilihan yang dapat diterima. Namun pasangan Anda sebaiknya tidak terlalu jauh berpenetrasi ke dalam vagina selama seks oral karena bisa mengancam kehidupan emboli udara.
*       Anda dan pasangan akan mengalami banyak perasaan unik selama masa kehamilan. Komunikasi terbuka dan ekspresi seksual selama masa ini bisa membuat Anda dan pasangan semakin dekat dan semakin saling mengenal. Jangan segan membicarakan keluhan atau pertanyaan bersengama pada masa kehamilan kepada dokter Anda. (Sumber :mckinley/erl)

Tidak ada komentar: