Minggu, 14 Januari 2018

Pembukaan Buka Bersama Tahun 2017



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bismillahirrohmanirrohim. Alhamdulillahirrobbil ‘alamin. Wassholatuwassalamu ’ala asrofil ambiya i wal mursalin. Wa ‘ala ‘alihi wa ash haa bihi ajma in, amma ba’du
 
Yang terhormat Ibu Ustadzah Rosalina Lc
Yang terhormat Kepala KPPN Pekanbaru, Kepala Bagian Umum, dan Para Kepala Bidang lingkup Kanwil DJPB Prov Riau

Yang terhormat para tamu undangan yang telah berkenan hadir

Dan yang kami hormati seluruh rekan-rekan sekalian.

Marilah di acara buka puasa bersama kali ini, sekali lagi kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena karuniaNyalah kita semua masih diberikan nikmat kesehatan, nikmat kesempatan dan nikmat keimanan sehingga kita masih dapat bertemu dengan Bulan Ramadhan di tahun ini dan melaksanakan acara buka bersama. Tak lupa juga shalawat serta salam marilah kita haturkan bersama-sama kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta dengan seluruh keluarga dan pada sahabatnya.

Hadirin, muslimin wal muslimat yang dirahmati oleh Allah.

Tentunya kita semua tahu bahwa perintah puasa wajib bagi seluruh umat Islam yang telah baligh. Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam firman Allah QS Al Baqarah ayat 183 :
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa (QS. Al Baqarah: 183)

Melihat perintah ini, sebagai umat Islam dengan penuh kesadaran tinggi dan hanya mengharapkan Ridho Allah semata. Puasa sendiri mengandung makna sebagai menahan diri dari segala hal-hal yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga nanti ketika matahari terbenam. Hal ini sesuai dengan firman Allah di QS Al Baqarah ayat 187 :

"dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam"

Hadirin muslimin dan muslimat yang senantiasa dirahmati oleh Allah SWT
Acara buka puasa ini mengambil tema “Meningkatkan Peran Wanita Menggapai Pahala di Bulan Ramadhan”. Persoalan mendasar atas eksistensi kaum perempuan dalam menjalankan ibadah puasa menjadi bahan perenungan karena perempuan tidak bisa seutuhnya menjalankan ibadah ini sebagaimana halnya laki-laki. Haid, hamil, dan melahirkan adalah kendala yang dihadapi sehingga perempuan tidak bisa menyempurnakan ibadah puasanya.  Namun dibalik ketidaksempurnaan ibadah itu ada hikmah yang terkandung yakni Allah telah memuliakan kaum perempuan dengan diberi hak istimewa untuk melangsungkan peradaban manusia. Haid, hamil, melahirkan, dan menyusui adalah kodrat biologis yang tidak akan pernah dimiliki laki-laki.
Islam datang bukan untuk menyengsarakan tapi mengangkat derajat dan memuliakan perempuan dari peradaban yang merendahkan dan menghinakan. Prinsip ajaran Islam adalah persamaan hak antar manusia, baik laki-laki maupun  perempuan. Haram hukumnya menganiaya dan memperbudak perempuan, dan pelakunya diancam dengan siksaan yang pedih. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa laki-laki dan perempuan berasal dari satu jenis yang sama dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan keturunan. Perempuan mempunyai kedudukan yang sama dengan pria, yaitu sebagai hamba Allah. Di hadapan Allah, yang membedakan manusia satu dengan yang lain adalah ketaqwaannya. Islam membedakan peran perempuan dengan laki-laki sesuai dengan  kodratnya.  Laki-laki adalah pemimpin keluarga dan perempuan bertugas mengatur kehidupan dan kelangsungan rumah tangga.  Keduanya mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih kemuliaan.
Hadirin muslimin dan muslimat yang senantiasa dirahmati oleh Allah SWT

Moment buka bersama bukan hanya sekedar sebagai kegiatan makan-makan bersama saja, namun marilah kita jadikan sebagai salah satu bentuk kegiatan ibadah yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan yang pada akhirnya nanti sebuah kompensasi berupa pahala akan kita dapatkan. Sehingga diharapkan kegiatan ini benar-benar mampu memberikan manfaat yang jauh lebih banyak dari acara buka bersama itu sendiri yang berupa membatalkan puasa kita hari ini.

Saya kira kurang bijaksana rasanya jika saya lebih meperpanjang lagi sambutan yang saya sampaikan ini. Bila teradapat banyak kekeliruan dalam sabutan ini saya mohon maaf. Dan tak lupa juga saya mengucapkan selamat berbuka puasa dan selamat menjalankan ibadah puasa.

Wabillahi Taufiq Wal Hidayah. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar: