Selasa, 09 Januari 2018

Kemenkeu Mengajar Anak SD, Challenge!!



Kemenkeu Mengajar Anak SD, Challenge!!

Ket :Dokumentasi di SD 15 Pekanbaru kelas 6a Tanggal 23 Oktober 2017, dok pribadi

“Anak-anak, apa itu APBN?  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Pak!!”  “Anak-anak, tahu nggak ini seragam apa, warnanya biru, ada topinya, ada yang tahu nggak (seragam Bea Cukai maksudnya)?” Anak-anak mulai ribut, “itu seragam apa ya?” Seorang anak berdiri mendatangi relawan yang berdiri dipojok ruangan, kemudian bertanya, “itu seragam apa sih pak?” sembari menunjuk kearah relawan yang yang mengajar.

Kemenkeu mengajar 2 diadakan serentak pada hari senin 23 Oktober 2017 di 33 provinsi seluruh Indonesia. Untuk provinsi Riau Kemenkeu Mengajar 2 Riau diadakan didua kota yakni Pekanbaru dan Dumai. Ada tiga sekolah dasar yang menjadi ajang pengajaran crew Kemenkeu Mengajar 2 Riau yakni SDN 15 Pekanbaru berjumlah 510 siswa, SDN 155 Pekanbaru berjumlah 196 siswa, dan SDN Binsus Dumai berjumlah 395 siswa.
Dalam kegiatan ini, berbagai insan Kementerian Keuangan dalam lingkup Riau bergabung didalam lingkup Kementerian Keuangan Riau yakni Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Riau, Kanwil Ditjen Bea Cukai Riau, Kanwil Ditjen Kekayaan Negara Riau, Padang, dan Kepri, Kanwil Ditjen Pajak Riau dan Kepri, KPPN Pekanbaru, KPP Madya Pekanbaru, KPP Madya Tampan, KPP Pratama Tampan, KPBC Pekanbaru, KPBC Tembilahan, dan KPKNL Pekanbaru. Acara ini merupakan salah satu acara dalam rangka menyambut Hari Oeang ke 71 tanggal 30 Oktober 2017. Relawan pengajar untuk KM2 Riau ada 70 anggota (Pekanbaru dan Dumai).
Disetiap kelas, terdiri dari dua sampai tiga pengajar yang akan mengajar 2 jam pelajaran. Para relawan pengajar ini akan bergantian mengajar dari kelas satu sampai dengan kelas enam. Materi yang disajikan adalah perkenalan mengenai seputar kementerian keuangan dan nilai-nilai kementerian keuangan yang diajarkan secara variatif dari kelas satu sampai dengan kelas enam.
Ada hal yang menarik dalam kegiatan ini, KM2 Riau ini tidak menggunakan dana APBN atau dana negara. KM2 Riau menggunakan dana dari iuran para relawan dan panitia dalam pelaksanaan kegiatannya. Kegiatan ini dibawah koordinasi Bapak Miskam, Kepala Seksi pada Kanwil Bea Cukai Pekanbaru. Ada yang menjadi garis tegas oleh koordinator. Pihak relawan dilarang memberikan sesuatu apapun kepada murid-murid SD.  Cara ini ditempuh sebagai upaya pembelajaran dini kepada  murid-murid SD untuk belajar tanpa pamrih dan tantangan bagi relawan untuk menarik minat para murid SD ini untuk selalu fokus memperhatikan pengajar.
Acara dimulai dengan kegiatan upacara Bendera yang dipimpin oleh Kepala Kanwil Bea Cukai Pekanbaru untuk SDN 15 Pekanbaru, sedangkan untuk SDN 115 dipimpin oleh Kepala Sekolahnya. Kepala Kanwil BC Pekanbaru yakni Bapak Iyan Rubianto  dalam sambutannya memperkenalkan budaya malu kepada para peserta, malu untuk terlambat, malu tidak sibuk, malu berbohong, dan malu tidak rapi. Dalam kesempatan tersebut, bapak Kakanwil ikut serta mengajar dan berpartisipasi membantu para pengajar lain.
Apakah itu APBN, darimana pajak itu, asyiknya menjaga kedaulatan RI, dan ayo jaga asset menjadi tema-tema yang diulas oleh para pengajar. Semua relawan mengenakan seragam kementerian keuangan beserta dasi merah (laki-laki), untuk Bea Cukai, para relawan mengenakan seragam khusus Bea Cukai. Ditengah tengah acara muncullah ikon pajak, si lebah, menimbulkan sorak sorai yang meriah. Banyak yang minta peluk, minta swafoto, ataupun minta untuk bermain main dengan si lebah.
Anak-anak dikenalkan dengan yang namanya cita-cita. Bagaimana meraih cita-cita, memasang cita-cita dikepala agar diketahui semua orang, menulis cita-cita dalam sebentuk surat yang akan mereka serahkan kepada orang tua mereka, dan menggantungkan cita-cita mereka ke pohon cita-cita yang dipasang di tengah lapangan sekolah diakhir jam sekolah.
Tugas menjadi guru adalah tugas yang mulia dan berat, itulah kesimpulan akhir para relawan. Menjaga kelas tetap fokus, mengantar anak-anak kelas 1 dan 2 ke kamar mandi, menenangkan anak-anak yang menangis, atau ada yang ditinggal tidur, adalah suatu tantangan berat yang harus dihadapi para relawan mengajar. Satu jam pelajaran, terlalu lama terlewati, harus selalu tersenyum untuk para murid, menyembunyikan capek dan penat, dan selalu bergembira  didepan murid merupakan pelajaran berharga bagi para relawan. Terima kasih Kemenkeu Mengajar 2 Riau. Banyak yang dapat diambil pelajaran dari acara ini. Kami berbagi dan kami mendapat pelajaraan juga. Demi bangsa dan negara, kami akan selalu ada, Selamat Hari Oeang ke 71. (Hadiyan Lutfi)

Tidak ada komentar: