Sabtu, 11 Agustus 2018

Teknologi informasi pupuk Kaltim


Teknologi informasi pupuk Kaltim

Sistem Informasi pada Perpustakaan Pupuk kaltim
Perpustakaan Pusat PT. Pupuk Kalimantan Timur, berdiri pada tahun 1981, yang pada awal pengelolaannya masih menjadi satu ruangan dengan Technical File (Dokumen Teknik) dan dibawah koordinasi oleh Biro Rancang Bangun.
Tahun 1984 pengelolaan Perpustakaan terpisah, yang tentunya setelah para petugas pengelola Perpustakaan diberikan tambahan pengetahuan training/pelatihan.
Secara Struktur Organisasi dan berdasarkan SK Direksi No. : 07/III/Dir/97, tanggal 5 Maret 1997, Perpustakaan dialihkan dari Biro Rancang Bangun kepada Biro Pengembangan SDM, dibawah koordinasi Bagian Diklat, tanggal 19 Februari 2008 dibawah koordinasi Bidang Manajemen Departemen Pengembangan SDM hingga sekarang.
Untuk itu seiring dengan perjalanan waktu dan kemajuan jaman (perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi) maka, Seksi Perpustakaan, Bidang Manajemen Pengetahuan, Dept. PSDM, dalam kapasitasnya sebagai unit kerja “Pelayanan Proses Informasi”, yaitu penciptaan/perekaman, analisa, penyimpanan, pemeliharaan, pertanyaan, dan pemakaian/penggunaan, serta penyebaran informasi, dengan segala kemampuan dan fasilitas yang ada, secara proaktif (ke dalam; melakukan pemutakhiran koleksi, peningkatan pelayanan, penggunaan TI/komputerisasi, dan lain sebagainya, sedangkan ke luar; promosi minat baca melalui poster-poster, pemberian hadiah, menjadi anggota perkumpulan kepustakawanan, IPI, KPI, IDLNetwork, LibraryLink, dan lain-lain) akan selalu siap berperan-serta mensukseskan cita-cita tersebut di atas melalui sumber-sumber bacaan atau informasi (koleksi) yang dimiliki.
Perpustakaan Pupuk Kaltim (PKT) Bontang menerima penghargaan sebagai “Perpustakaan Percontohan untuk jenis Perpustakaan Khusus dalam hal Penerapan Layanan Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi (E-Library)”, se-Provinsi Kalimantan Timur. Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Kaltim, Drs. H. Syafruddin Pernyata, M.Hum di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Pemkot Bontang, Kamis (16/6). Manajemen PKT yang diwakili oleh Kadep. Humas, Tedy Nawardin saat menerima penghargaan didampingi oleh Kasi Perpustakaan PKT, Hadi Supriyanto. Perpustakaan PKT berhak menerima penghargaan atas prestasi sebagai perpustakaan yang telah menggunakan Teknologi Informasi (E-Library)/ Perpustakaan Digital.
Presiden Susilo Bambang Yudoyono bulan Juni 2011 meresmikan sejumlah proyek penting di Kalimantan Timur. Presiden SBY meletakkan batu pertama dan penanda tanganan prasasti pembangunan terminal baru Bandara Sepinggan Balikpapan dan pabrik PKT (Pupuk Kaltim) V Bontang. Pembangunan pabrik pupuk Kaltim V diproyeksikan mengganti pabrik pupuk Kaltim I yang sebelumnya diresmikan oleh mantan Presiden (almarhum) HM. Soeharto karena kondisinya yang membutuhkan peremajaan.
Pembangunan pabrik pupuk tersebut sangat penting sebab pada masa kedepan Kaltim yang memiliki konsentrastrasi pada pembangunan pertanian dalam arti luas sangat membutuhkan ketersediaan pupuk yang cukup. Lahan potensial Kaltim terkait dengan kebutuhan pupuk lebih dari 2,5 juta hektare. Terdiri dari lahan sawah seluas 225,451 hektare dan lahan bukan sawah seluas 2,3 juta hektare.
Biaya pembangunan pabrik pupuk Kaltim V diperkirakan mencapai 865 juta Dolar AS dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2015 dengan kapasitas produksi urea 1,2 juta ton pertahun.
Penggunaan pupuk urea pada tahun 1990an tanah pertanian yang mengandung kadar C organiknya kurang dari 1 %, namun pada tahun 2003, kadar C menjadi 73%. Penggunaan pupuk urea yang berlebih menyebabkan kondisi tanah dan daya dukung lingkungan menjadi berkurang, sehingga dalam jangka panjang terjadi inefisiensi hasil pertanian.
Pendataan awal mengenai potensi bahan organik serta mineral organik di seluruh tanah air, bersumber dari sampah rumah tangga, pertanian, perkebunan, industri, lahan gambut, batuan phosphat, kotoran hewan mencapai 60 juta ton per tahun. Potensi bahan organik ini menjawab permasalahan pupuk selama ini, sekaligus meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian.
Penelitian dari lembaga litbang perguruan tinggi ataupun pemerintah akan mendapatkan mitra komersialisasi dari para anggota Dewan Pupuk Indonesia, yaitu antara lain dari Pupuk Sriwijaya (Pusri), Pupuk Kujang, Pupuk Kaltim, Petrokimia Gresik.
PT Pupuk Kaltim (Persero), perusahaan pelat merah ini telah melego obligasi senilai Rp 1 triliun. Obligasi ini ditawarkan pada kuartal ketiga 2009. Saat ini, Proyek-proyek yang telah didanai dengan penerbitan obligasi itu adalah pembangunan pabrik pupuk Kaltim V dan boiler batu bara (gasifikasi batu bara) dengan nilai total US$ 1,03 miliar. Pembangunan pabrik pupuk Kaltim V sendiri membutuhkan dana US$ 935 juta. Pabrik tersebut akan menggantikan pabrik lama, yakni pupuk Kaltim I. Kapasitas produksi amoniak Kaltim I mencapai 2.000 ton per tahun. Pabrik pupuk Kaltim V memiliki kemampuan memproduksi hingga 3.000 ton per tahun.Pabrik gasifikasi batu bara membutuhkan dana US$ 100 juta. Pupuk Kaltim berencana men-diversifikasi suplai energi, yang selama ini hanya mengandalkan gas alam.
Saat ini Pupuk Kaltim memiliki lima buah pabrik pupuk Urea dengan kapasitas total sebanyak 2,98 juta ton urea per tahun serta empat buah pabrik Amoniak dengan kapasitas total sebanyak 1,85 juta ton Amoniak per tahun.
Pabrik Kaltim 1. Kapasitas Produksi: Urea: 700.000 ton/tahun dan Amoniak: 595.000 ton/tahun. Pabrik Kaltim-1 yang merupakan pengalihan pabrik pupuk terapung, diresmikan tanggal 29 Oktober 1984. Pabrik ini menggunakan proses Lurgi untuk amoniak dan Stamicarbon untuk urea.
Pabrik Kaltim 2. Kapasitas Produksi : Urea: 570.000 ton/tahun dan Amoniak: 595.000 ton/tahun. Pabrik Kaltim-2 diresmikan bersamaan dengan Kaltim-1 dan menggunakan proses Kellogg untuk amoniak serta Stamicarbon untuk urea.
Pabrik Kaltim 3. Kapasitas Produksi : Urea: 570.000 ton/tahun dan Amoniak: 330.000 ton/tahun. Pabrik Kaltim-3 diresmikan pada tanggal 4 April 1989. Pabrik dengan teknologi hemat energi ini menggunakan proses Haldor Topsoe untuk amoniak dan Stamicarbon untuk urea.
Pabrik Kaltim 4. Kapasitas Produksi : Urea: 570.000 ton/tahun dan Amoniak: 330.000 ton/tahun. Unit urea Pabrik Kaltim-4 diresmikan pada tanggal 3 Juli 2002 dan unit amoniak Kaltim-4 diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 31 Mei 2004. Kaltim-4 juga memproduksi urea granule. Pabrik ini menggunakan proses Haldor Topsoe untuk amoniak dan Snamprogetti untuk urea.
Proyek Optimalisasi Popka. Kapasitas Produksi : Urea: 570.000 ton/tahun. Proyek Optimalisasi Pupuk Kaltim (POPKA) hanya memproduksi Urea merupakan proyek optimasi Kaltim yang diresmikan pada tanggal 7 Juli 1999. POPKA merupakan pabrik urea granule pertama di Indonesia dengan menggunakan proses Stamicarbon untuk urea.
Proyek NPK Pelangi. Sejak dikembangkan pada tahun 2002, Pupuk Kaltim mulai mensosialisasikan NPK Pelangi kepada masyarakat melalui program demonstration plot (demplot) yaitu semacam lahan percontohan di area pertanian. Hasil demplot yang telah dilaksanakan menunjukan bahwa produk ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian hingga rata-rata 30%. Untuk memenuhi kebutuhan NPK Pelangi di daerah pemasaran Kalimantan, Sulawesi, Jawa, sebagian Sumatera, Bali serta Nusa Tenggara, Pupuk Kaltim mendirikan 3 pabrik yang telah diresmikan pada tahun 2004 yaitu di Bontang, Semarang dan Surabaya. Masing-masing unit produksi dioperasikan oleh perusahaan patungan terkait yaitu PT Pukati Pelangi Agromakmur (Semarang) dan PT Pukati Pelangi Tani Mukti (Surabaya).
Proyek Zeorganik. Pupuk Kaltim telah memproduksi pupuk organik dengan merek Zeorganik. Saat ini Pupuk Kaltim bekerja sama dengan mitra usaha telah membangun lima pabrik pupuk organik di Pare-Pare (Sulawesi Selatan), Banyuwangi (Jawa Timur), Demak (Jawa Tengah), Lombok Timur (NTB) dan Badung (Bali).
PT Pupuk Kaltim akan membangun pabrik pupuk NPK di Medan dengan investasi US$50 juta. Pupuk Kaltim akan menggandeng PT Perkebunan Nusantara IV dan PTPN V. Pabrik pupuk NPK akan mempunyai kapasitas produksi 200 ribu ton per tahun. Diharapkan pabrik ini dapat memenuhi pupuk NPK untuk kebutuhan perkebunan di Sumatera. 80 persen pupuk produksinya akan disalurkan ke PTPN IV dan PTPN V. Sisanya dijual kepada perkebunan swasta, Ketiga perusahaan itu akan membentuk perusahaan patungan. Perusahaan ini bernama PT Pupuk Agro Nusantara. Pembagian saham sebesar 51 persen dimiliki Pupuk Kaltim, 34 persen PTPN IV, dan 15 persen PTPN V.






Sumber
 Perpustakaan PKT Raih Penghargaan

SBY Akan Resmikan Pabrik Pupuk Kaltim V
 (*/Bisnis). ttp://www.ciputraentrepreneurship.com/film/7997-sby-akan-resmikan-pabrik-pupuk-kaltim-v.html

PT. Pupuk Kaltim Jalin Kerjasama dengan Dinas Peternakan Propinsi Kalsel
 (Untuk informasi lebih lengkapnya silahkan berlangganan Tabloid SINAR TANI. SMS ke : 0815 8441 4991) www.sinartani.com


MoU DPI dan DRN tentang Pupuk Nasional
 (ap) portal.ristek.go.id

KSI KORPORASI PUPUK KALTIM


SABTU, FEBRUARI 27, 2010  PENULIS  











Tidak ada komentar: