Sabtu, 04 Agustus 2018

I E M


1. Cara memproduksi output:
1.       Form utility           : merubah barang mjd bentuk lain,shg mempunyai nilai tambah dr segi bentuk
2.       Place utility           : pada kegiatan pemasaran dan penjualan,shg mempunyai nilai tambah dr segi                                                    tempat
3.       Time utility            : pada kegiatan pengawetan dan penyimpanan,shg mempunyai nilai tambah dr                                  segi waktu
4.       Ownership utility: pada kegitan peminjaman dan jasa,shg mempunyai nilai tambah dr segi                                               kepemilikan
2. struktur pasar:
1.       Macam produk yg dihasilkan
2.       Volume produk yg dihasilkan
3.       Keseragaman produk
4.       Jml perush.dlm industry yg bersangkutan
5.       Ada/tidaknya dominasi perush besar
6.       Sifat permintaan
7.       Teknologi yg digunakan
8.       Mudah tidaknya entry
A. Pasar persaingan sempurna kondisi dimana jmlh penjual banyak shg peran masing2 sgt kecil,shg  
     tdk dpt mempengaruhi harga
1.       Macam produk yg dihasilkan homogeny (perfect substitute/dpt slg menggantikan)
2.       Volume produk yg dihasilkan skala kecil
3.       Keseragaman produk homogen
4.       Jml perush.dlm industry yg bersangkutan sangat banyak
5.       Tidak adanya dominasi perush. besar
6.       Sifat permintaan jika harga naik, konsumen pindah
7.       Teknologi yg digunakan mudah berkembang
8.       Free entry into and exit from market, perush.baru mudah masuk
B. Pasar Monopoli hanya ada 1 perush. dlm industri/ menguasai pasar
1.       Macam produk yg dihasilkan tidak dapat digantikan barang lain
2.       Volume produk yg dihasilkan skala besar
3.       Keseragaman produk tidak ada barang pengganti yg mirip
4.       Jml perush.dlm industry yg bersangkutan 1 perushaan
5.       Adanya dominasi perush. besar
6.       Sifat permintaan jika harga naik, konsumen tetap membeli karena membutuhkan
7.       Teknologi yg digunakan teknologi tinggi
8.       Entry sulit, perush.baru tdk mudah masuk economic of scale
C. Pasar Monopolistik terdapat byk produsen dlm industry dgn produk yg bermacam-macam
1.       Macam produk yg dihasilkan berbeda-beda macamnya
2.       Volume produk yg dihasilkan skala besar
3.       Differenciated product
4.       Jml perush.dlm industry yg bersangkutan ada banyak
5.       Adanya dominasi perush. besar
6.       Sifat permintaan jika harga naik, konsumen tetap membeli karena keistimewaan produk
7.       Teknologi yg digunakan teknologi dgn perkembangan rendah
8.       Entry mudah
D. Pasar Oligopoli terdapat beberapa penjual,masing2 mencoba untuk mengetahui strategi perush  
     pesaing
1.       Macam produk yg dihasilkan serupa tapi berbeda
2.       Volume produk yg dihasilkan skala besar
3.       Differenciated product
4.       Jml perush.dlm industry yg bersangkutan ada beberapa
5.       Tidak adanya dominasi perush. besar
6.       Sifat permintaan jika harga naik, konsumen memilih produk lain yg sejenis
7.       Teknologi yg digunakan teknologi tinggi
8.       Entry mudah
3.Prilaku perusahaan dalam menetapkan produksi,harga,dll untuk merebut pasar:
1.       Pricing behavior
2.       Integration merger
Vertical integration
Horizontal integration
Conglomerate merger
Take over acuquisition
3.       Research and development
4.       Advertaising
A. Pasar persaingan sempurna
·         Untuk menentukan jml yg akn diproduksi
·         Pertemuan market supply dan market demand untuk menetapkan harga
·         Strategi untuk merebut pasar
B. Pasar Monopoli
·         Untuk menentukan jml yg akn diproduksi total revenue-cost
·         Marginal utility=harga barang yg hrs dibayar, menetapkan harga
·         Strategi untuk merebut pasar
·         Economic of scale,keg.ekonomi krn bsrnya skala ush menyebabkan pndtg br susah bersaing
·         Economic of scope,keg.memproduksi produk berbeda dlm 1 proses produksi
·         Cost complementarity
C. Pasar Monopolistik
·         Untuk menentukan jml yg akn diproduksi harga>marginal cost
·         Pertemuan market supply dan market demand untuk menetapkan harga
·         Strategi untuk merebut pasar
·            Advertaising
·            Menawarkan produk baru improve product,niche marketing

D. Pasar Oligopoli
·         Untuk menentukan jml yg akn diproduksi
·         Keyakinan akan merespon terhadap keputusan yg diambil(pricing decision) untuk menetapkan harga
·         Strategi untuk merebut pasar
·            Strategi price discrimination,harga brg ditetapkan berbeda untuk pasar/konsumen didaerah yg berbeda
·            Strategi two part pricing,kpd konsumen dikenakan fee tnt
·            Block pricing,harga yg ditetapkan untuk 1paket lbh mrh dr harga perunit
·            Commodity building,beberapa jenis brg berbeda dijual dgn harga 1bundle
·            Peak load pricing, permintan brg yg kdg2 tinggi,kadang2 rendah
·            Cross subsidies,profit produk yg satu dipakai untuk mensubsidi brg yg lain
·            Transfer pricing, internal price atas unit produksi dlm hub vertikal
·            Price matching,perush.mengadvertensian brg dgn harga tnt dan berjanji matching harga jk ada perush. Menawarkan harga yg lbh rendah
·            Inducing brand loyality, kesetiaan pada merk tnt
·            Randomized pricing, harga ditetapkan berbeda-beda dr waktu ke waktu
4.  Sikap konsumen menghadapi resiko;
a.       Untuk menghadapi perilaku konsumen yang risk neutral, risk averse, dan risk loving memerlukan strategi yang berbeda.
·         Risk neutral : konsumen yang tidak terlampau memikirkan perbedaan antara prospek yang beresiko dengan pendapatan yang mampu diperoleh (indifference).
·         Risk averse : konsumen yang lebih memilih pendapatan yang dapat diperoleh secara pasti dibandingkan prospek yang beresiko. Cara meyakinkan konsumen risk averse adalah dengan memperkenalkan produk baru dengan menggunakan comperator advertising.
·         Risk loving : konsumen yang lebih memilih prospek beresiko dibandingkan dengan pendapatan yang mampu diperoleh secara pasti.
Informasi pasar tidak sempurna  (imperfect information)                                                                       Konsumen tdk selalu mengetahui informasi tentang produk-produk yang ada di pasar. Yang harus diperbuat oleh perusahaan adalah dengan menggunakan harga produk tersebut, menggunakan comparator advertising.
a.       Mean (expected income) dan variance :
Random variable seperti pendapatan harga dan laba yang diterima di waktu yang akan datang tidaklah pasti. Random variable dapat ditaksir apabila probabilitasnya kita ketahui.ex:Konsumen risk loving dan risk neutral
b.      Chain Store
                Dalam menghadapi konsumen yang risk averse, dapat dilakukan dengan mengandalkan satu mata rantai dalam sebuah chain store. Misal; Mie Jakarta, RM Padang Sederhana, dsb. Jika dibandingkan dengan makanan lokal yang belum diketahui cita rasanya, maka konsumen yang risk averse tentu akan memilih chain store yang sudah dikenal. Oleh karena itu dengan menjadi mata rantai (chain store) yang terkenal, maka produsen akan dapat menangkap konsumen yang risk averse.
c.       Asuransi
                Rata-rata konsumen yang bersifat risk averse, cenderung bersedia membayar sejumlah uang untuk mengantisipasi dan menghadapi resiko. Dalam hal ini adalah membeli asuransi dan membayar preminya.
d.      Customer Search
Konsumen melakukan survey dan mencari pembanding antara satu barang yang ditawarkan perusahaan A dengan barang yang sama yang ditawarkan perusahaan B. Dapat dilakukan dengan mencari informasi di toko-toko, menelepon produsen, dan mencari pembanding produk tersebut. Semua ini memiliki biaya uji yang harus dikeluarkan konsumen. Dalam melakukan research, konsumen perlu mempertimbangkan expected value yang ingin diraih, reservation price dalam mencari informasi barang ang dimaksud, dsb.
e.      Resiko yang dihadapi perusahaan Uncertainty of the firm
Resiko yang harus dihadapi oleh manajemen akan mempengaruhi keputusan perusahaan, baik terkait harga ataupun tingkat output yang akan diproduksi Resiko yang harus dihadapi oleh manajemen akan mempengaruhi keputusan perusahaan, baik terkait harga ataupun tingkat output yang akan diproduksi.
1.       Risk Aversion
-          Manager yang bersifat risk aversion akan lebih menyukai proyek yang memberikan expected income yang lebih rendah jika dibandingkan yang tinggi, karena expected return yang tinggi memiliki tingkat resiko yang tinggi pula.
-          Munculnya joint project menunjukkan pengertian baru yaitu diversifikasi sebagai cara untuk mengurangi resiko.
-          Manager cenderung bersifat risk averse dibandingkan pemilik perusahaan, karena manager menanggung resiko-resiko mengalami kegagalan yang harus dipertanggung jawabkan kepada pemilik perusahaan. Jika manager mengalami kegagalan akibat mengambil resiko yang tinggi, maka harus ditanggung sendiri, dan dapat mempertaruhkan posisi manager, hal inilah yang mengakibatkan manager cenderung bersifat risk averse.
2.       Producer Search
-          Dalam mengambil keputusan, produsen perlu pula mengadakan survey dan mencari data pembanding untuk mendapatkan input yang lebih murah. Terkait hal ini produsen akan mulai mencari cara untuk mengeluarkan biaya yang lebih murah dengan memperhitungkan expected return dan reservation price yang harus diperhatikan.
3.       Profit Maximation
-          Maksimalisasi profit yang harus diperhatikan adalah jika MC = MR maka hentikan menambah input, terutama dalam kondisi fase II yang uncertainty.
Resiko ketidakpastian yang dihadapi pasar :
1. Asymmetric Information
Kondisi yang tercipta saat konsumen maupun produsen mendapat informasi lain yang lebih baik, menyebabkan produsen maupun konsumen memiliki peluang untuk memilih hal lain yang lebih baik pula.
2. Hidden Characteristic
Karakteristik yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang tidak dapat diakses oleh perusahaan lain.
3. Hidden Action
Sebuah aksi yang dilakukan oleh perusahaan yang tidak dapat dibaca ataupun diketahui oleh perusahaan lain sebagai pesaing.
4. Adverse Selection
Situasi dimana seseorang memiliki hidden characteristic yang tidak diketahui oleh pesaingnya, yang dalam eksekusinya terdiri dari beberapa komponen karaktersitik yang berbeda.
5. Moral Hazard
Sebuah situasi yang tercipta karena individu atau perusahaan mengambil keuntungan dari beban yang harus ditanggung oleh pihak lain.



Reaksi perusahaan terhadap keputusan yang telah dibuat:
-          Dalam persaingan monopoli tidak terjadi reaksi karena tidak ada pesaing
-          Dalam persaingan monopolistik, perusahaan meyakinkan pada konsumen bahwa produknya baik, melalui inovasi produk dan penggunaan advertensi
-          Dalam persaingan oligopoly, bergantung pada keyakinan manager; apakah mau kembangkan sendiri/mau ikut pasar (baru) atau tetep, karena produk perusahaan lain belum tentu dengan price yang lebih rendah menghasilkan produk yang lebih baik.
5. Pemerintah perlu mengintervensi pasar agar tercapai keseimbangan dalam mengatasi “market failure” yakni suatu kondisi dimana terjadi:
  1. Market power
                Terjadi pada pasar persaingan monopoli, dimana perusahaan menjadi price        maker. Perusahaan dapat menentukan harga di atas marginal cost. Di             samping itu, pada pasar persaingan oligopsony dimana terjadi perbedaan           kekuatan antara jumlah penjual dan pembeli. Dalam hal ini jumlah penjual          lebih banyak daripada jumlah pembeli.  Cth. Panen padidiperlukan BULOG
  1. Externalities
                Beberapa proses produksi memberikan dampak bagi pihak eksternal yang           tidak terlibat dalam kegiatan produksi suatu barang atau jasa. Setiap               melakukan kegiatan ekonomi, disamping menghasilkan barang dan jasa, juga        menghasilkan limbah yang berdampak pada pihak eksternal. Inilah yang      disebut dengan negative externalities. OKI, eksternalities ini perlu           diinternalized agar biaya yang dibebankan oleh eksternal menjadi beban perusahaan. Cth : perusahaan mengembangkan pengolahan limbah melalui   amdal.
  1. Public goods
                Karena tidak semua barang-barang publik ini diminati oleh pihak swasta                (perusahaan), OKI, pemerintah mengambil alih barang publik ini. cth.            Pembuatan        selokan pembuangan limbah air agar tidak terjadi banjir saat hujan.
  1. Incomplete Information
                                Konsumen tidak memiliki informasi yang cukup mengenai harga, kualitas,            teknologi yang tersedia, dan risiko yang akan dihadapi terhadap konsumsi barang/jasa tersebut.             Cth. Tersedianya informasi komposisi pada makanan,adanya sertifikasi, SNI

Kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah, biasanya memberikan keuntungan bagi pihak-pihak tertentu. OKI, muncullah rent seeking sebagai suatu bentuk usaha untuk mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Misalnya, pemerintah memberikan kebijakan pembebasan hutan untuk lahan sawit, dan greenpeace sebagai pihak eksternal untuk melobi pemerintah
Rent seeking biasanya berkontribusi dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah, yakni :
  1. Quota
                Pembatasan impor ke dalam
  1. Tarif
                Pembatasan , pengenaan tarif untuk  barang masuk

6.peran pemerintah dalam berbagai kebijakan
1.       Kestabilan;laju inflasi;kurs valuta
2.       Pertumbuhan
3.       Pemerataan; kemiskinan; pengangguran
4.       Peranan agregat demand konsumsi mendorong produksi akan mendorong faktor2 produksi meningkatkan pendapatan bg penyedia faktor2 produksi
5.       Monetary policy sasaran pokoknya jml uang beredar dan nilai tukar uang stabil
6.       Fiscal policy APBN
7.       Foreign trade policy

Tidak ada komentar: