Pembangunan
Pabrik Pupuk NPK yang Melibatkan Pusri dan Jordan Phospate
PT Pupuk Sriwidjaya dan PT Pupuk Kalimantan Timur
menggandeng Jordan Phospate Mine Company, perusahaan tambang fosfat Yordania,
untuk membangun tiga pabrik pupuk majemuk senilai US$900 juta.
Direktur
Utama Pusri Arifin Tasrif, mengatakan bahwa 30% pendanaan investasi atau
sekitar US$270 juta berasal dari pendanaan sendiri dan sekitar 70%nya dari
perbankan. Sedangkan 30% dana internal itu dibagi antara Jordan Phospate dan
Pusri serta Pupuk Kaltim, masing-masing US$135 juta. Dana tersebut 30% dari
ekuitas dan 70% pinjaman perbankan. Saham PKT dibagi 50%:50% antara Jordan
Phospate dan Pusri dengan Pupuk Kaltim.
Kerja
sama membangun tiga pabrik pupuk majemuk atau NPK (nitrogen, fosfat, kalium)
dengan kapasitas masing-masing 1 juta ton per tahun. Pabrik tersebut dibangun
di Gresik (Jawa Timur), Bontang (Kalimantan Timur), dan Tanjung Api-Api
(Sumatra Selatan). Saat ini, kapasitas produksi pupuk PKT 2,2 juta ton per tahun. Pembangunan tiga pabrik
berkapasitas 3 juta ton per tahun itu akan meningkatkan kapasitas produksi
menjadi 5,2 juta ton per tahun.
Kerja
sama pembangunan pabrik NPK itu merupakan perkembangan baru dari kerja sama
antara Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik dengan Jordan Phospate dalam
pengadaan bahan baku fosfat. Kepastian suplai fosfat penting untuk mendukung
peningkatan produksi dan pemasaran pupuk NPK, kemudian dilanjutkan dengan upaya
Pupuk Kaltim yang mendirikan pabrik NPK di Bontang dan Medan, Sumatra Utara.
Pupuk
Kaltim telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjajaki kerja sama
pengadaan bahan baku NPK dengan Jordan
Phospate. Bahan baku yang diimpor dari Yordania di antaranya rock phosphate (batu
fosfat), kalium chloride (KCl), dan monoammonium phosphate (MAP).
Perseroan
telah merealisasikan investasi US$114,2 juta untuk membangun dua unit pabrik
NPK fused blending berkapasitas 200.000 ton di Bontang. Ekspansi pabrik
NPK pun dilakukan dengan membangun fasilitas serupa di Medan berkapasitas
200.000 ton dengan investasi US$50 juta, bekerja sama dengan PT Perkebunan
Nusantara (PTPN) VI dan V.
Pendirian
tiga unit pabrik NPK tersebut menjadi bagian dari rencana Pupuk Kaltim
membangun lima unit pabrik NPK teknologi fused blending berkapasitas
masing-masing 1 juta ton per tahun yang ditargetkan rampung 3 tahun—4 tahun ke
depan.
CEO
Jordan Phospate, Walid Kurdi menilai potensi pasar di Indonesia sangat besar
sehingga menjadi salah satu pertimbangan untuk bekerja sama dengan pihak
Indonesia. Kerja sama yang terjadi dalam bentuk usaha patungan. Pembangunan
pabrik tersebut diharapkan selesai pada 2015. Untuk membangun pabrik ini butuh
waktu 30 bulan. Jadi diharapkan bisa selesai pada 2015. Hasil produksi pabrik
pupuk itu untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Apabila ada kelebihan stock,
bisa disalurkan ke negara tetangga, seperti Malaysia dan Filipina.
Direktur
Utama Pupuk Kaltim Hidayat Nyakman mengatakan perseroan akan menjajaki sejumlah
sumber pendanaan guna membiayai pengembangan sejumlah pabrik yang diperkirakan
mencapai Rp5 triliun. Opsi pertama adalah mencari pinjaman dari bank lokal atau
bank asing. Selain pinjaman, perseroan membuka opsi untuk menerbitkan obligasi.
Apabila opsi Obligasi yang dipilih,
jumlah surat utang yang diterbitkan bisa mencapai Rp1 triliun.
Beberapa
proyek pengembangan yang masih membutuhkan dana di antaranya pabrik Pupuk
Kaltim V, boiler, dan pembangunan pelabuhan. Pendanaan itu juga untuk membiayai
pembangunan pabrik pupuk NPK yang melibatkan Pusri dan Jordan Phospate.
PKT menunda pembangunan pabrik pupuk majemuk
berkapasitas 800.000 ton per tahun pada 2011, karena ingin konsentrasi
merampungkan beberapa proyek eksisting, termasuk pabrik Kaltim 5.
Awalnya,
PKT berniat membangun pabrik baru pupuk majemuk atau NPK (nitrogen, fosfat,
kalium) di Bontang, Kalimantan Timur. Proyek ini akan melengkapi pabrik NPK fused
blending unit 1 dan 2 berkapasitas 200.000 ton yang telah dioperasikan,
serta fasilitas serupa yang akan dibangun di Medan, Sumatra Utara, pada 2011.
Pembangunan pabrik NPK yang baru di Bontang akan ditunda dulu. PKT konsentrasi
membangun pabrik NPK di Medan bekerja sama dengan PT Perkebunan Negara IV dan
PTPN V, menyelesaikan proyek boiler dan memulai pembangunan Kaltim 5.
Proyek
di Medan dimulai pada Januari. Pembangunan fasilitas produksi NPK berkapasitas
200.000 ton per tahun senilai US$50 juta itu diperkirakan membutuhkan waktu 18
bulan. Proyek boiler sebagai infrastruktur pendukung produksi pupuk ditargetkan
rampung pada Oktober 2011.
PKT
memegang lima konsorsium peserta tender, yakni Rekayasa Industri-Samsung
konsorsium dengan Uhde Jerman, Rekayasa Industri-Saipem Italia konsorsium
dengan Hyundai Korea, Rekayasa Industri-Mitsubishi Heavy Industry Jepang,
IKPT-Toyo Jepang, dan Triparta-Tecnimont Italia.
Pembangunan
Kaltim 5 dinilai penting untuk mendukung program revitalisasi industry dan
mendongkrak kapasitas produksi pupuk nasional. Pada awal tahun ini, PKT telah
menandatangani principle agreement pasokan gas dari kontraktor
kontrak kerja sama (KKKS) di Kaltim. Proyek Kaltim V ditargetkan memiliki
kapasitas produksi 2.500 ton amonia dan 3.500 ton urea per hari.
Melalui
ekspansi pabrik pupuk NPK, PKT mendongkrak kapasitas produksi pupuk majemuk
hingga 1 juta ton per tahun di Bontang. Kemampuan produksi hingga 1 juta ton
per tahun itu belum termasuk kapasitas produksi pabrik NPK di Medan.
Untuk
pabrik NPK yang baru ini, PKT mempertimbangkan dua opsi teknologi proses
produksi, yakni kimia atau fusi. Jika opsi teknologi kimia yang dipilih,
perseroan membutuhkan investasi lebih dari US$60 juta karena bahan baku pupuk
sedikit berbeda dari teknologi fusi, dan skala kapasitas pabrik juga menjadi
lebih besar. Apabila pabrik asam fosfat hasil kerja sama dengan Jordan Phosphate
Mine Co Plc dibangun di Bontang, seperti yang berlangsung di Petrogres ini, ada
arah ke proses kimia. MoU kerja sama PKT dengan Jordan sudah ditandatangani,
setelah itu ditindaklanjuti studi kelayakan baru dibangun. Petrogres dan Jordan
Phospate membentuk perusahaan patungan PT Petro Jordan Abadi untuk membangun
pabrik asam fosfat berkapasitas 200.000 ton per tahun senilai US$200 juta.
Sumber :
Pupuk
Kaltim &Pusri gandeng Jordan Phospate OLEH BAMBANG P. JATMIKO
Pupuk
Kaltim tunda proyek baru NPK OLEH SITI
MUNAWAROH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar