1. Cara
memproduksi output:
1. Form utility : merubah barang mjd bentuk lain,shg
mempunyai nilai tambah dr segi bentuk
2. Place utility : pada kegiatan pemasaran dan penjualan,shg
mempunyai nilai tambah dr segi tempat
3. Time utility : pada kegiatan pengawetan dan
penyimpanan,shg mempunyai nilai tambah dr segi waktu
4. Ownership utility: pada kegitan peminjaman dan jasa,shg mempunyai
nilai tambah dr segi kepemilikan
2. struktur pasar:
1. Macam produk yg dihasilkan
2. Volume produk yg dihasilkan
3. Keseragaman produk
4. Jml perush.dlm industry yg bersangkutan
5. Ada/tidaknya dominasi perush besar
6. Sifat permintaan
7. Teknologi yg digunakan
8. Mudah tidaknya entry
A. Pasar persaingan sempurna kondisi dimana jmlh penjual banyak shg
peran masing2 sgt kecil,shg
tdk dpt
mempengaruhi harga
1. Macam produk yg dihasilkan homogeny (perfect substitute/dpt slg
menggantikan)
2. Volume produk yg dihasilkan skala kecil
3. Keseragaman produk homogen
4. Jml perush.dlm industry yg bersangkutan sangat banyak
5. Tidak adanya dominasi perush. besar
6. Sifat permintaan jika harga naik, konsumen pindah
7. Teknologi yg digunakan mudah berkembang
8. Free entry into and exit from market, perush.baru mudah masuk
B. Pasar Monopoli hanya ada 1 perush. dlm industri/ menguasai pasar
1. Macam produk yg dihasilkan tidak dapat digantikan barang lain
2. Volume produk yg dihasilkan skala besar
3. Keseragaman produk tidak ada barang pengganti yg mirip
4. Jml perush.dlm industry yg bersangkutan 1 perushaan
5. Adanya dominasi perush. besar
6. Sifat permintaan jika harga naik, konsumen tetap membeli karena
membutuhkan
7. Teknologi yg digunakan teknologi tinggi
8. Entry sulit, perush.baru tdk mudah masuk economic of scale
C. Pasar Monopolistik terdapat byk produsen dlm industry dgn produk yg
bermacam-macam
1. Macam produk yg dihasilkan berbeda-beda macamnya
2. Volume produk yg dihasilkan skala besar
3. Differenciated product
4. Jml perush.dlm industry yg bersangkutan ada banyak
5. Adanya dominasi perush. besar
6. Sifat permintaan jika harga naik, konsumen tetap membeli karena keistimewaan
produk
7. Teknologi yg digunakan teknologi dgn perkembangan rendah
8. Entry mudah
D. Pasar Oligopoli terdapat beberapa penjual,masing2 mencoba untuk
mengetahui strategi perush
pesaing
1. Macam produk yg dihasilkan serupa tapi berbeda
2. Volume produk yg dihasilkan skala besar
3. Differenciated product
4. Jml perush.dlm industry yg bersangkutan ada beberapa
5. Tidak adanya dominasi perush. besar
6. Sifat permintaan jika harga naik, konsumen memilih produk lain yg
sejenis
7. Teknologi yg digunakan teknologi tinggi
8. Entry mudah
3.Prilaku
perusahaan dalam menetapkan produksi,harga,dll untuk merebut pasar:
1. Pricing behavior
2. Integration merger
Vertical integration
Horizontal integration
Conglomerate merger
Take over acuquisition
3. Research and development
4. Advertaising
A. Pasar persaingan sempurna
·
Untuk menentukan jml yg akn
diproduksi
·
Pertemuan market supply dan market demand untuk menetapkan harga
·
Strategi untuk merebut pasar
B. Pasar Monopoli
·
Untuk menentukan jml yg akn
diproduksi total revenue-cost
·
Marginal utility=harga barang yg hrs dibayar, menetapkan harga
·
Strategi untuk merebut pasar
·
Economic of scale,keg.ekonomi krn bsrnya
skala ush menyebabkan pndtg br susah bersaing
·
Economic of scope,keg.memproduksi produk
berbeda dlm 1 proses produksi
·
Cost complementarity
C. Pasar Monopolistik
·
Untuk menentukan jml yg akn
diproduksi harga>marginal cost
·
Pertemuan market supply dan market demand untuk menetapkan harga
·
Strategi untuk merebut pasar
·
Advertaising
·
Menawarkan produk baru improve product,niche marketing
D. Pasar Oligopoli
·
Untuk menentukan jml yg akn
diproduksi
·
Keyakinan akan merespon terhadap keputusan yg diambil(pricing
decision) untuk menetapkan harga
·
Strategi untuk merebut pasar
·
Strategi price discrimination,harga brg
ditetapkan berbeda untuk pasar/konsumen didaerah yg berbeda
·
Strategi two part pricing,kpd konsumen
dikenakan fee tnt
·
Block pricing,harga yg ditetapkan untuk
1paket lbh mrh dr harga perunit
·
Commodity building,beberapa jenis brg
berbeda dijual dgn harga 1bundle
·
Peak load pricing, permintan brg yg kdg2
tinggi,kadang2 rendah
·
Cross subsidies,profit produk yg satu
dipakai untuk mensubsidi brg yg lain
·
Transfer pricing, internal price atas
unit produksi dlm hub vertikal
·
Price matching,perush.mengadvertensian
brg dgn harga tnt dan berjanji matching harga jk ada perush. Menawarkan harga
yg lbh rendah
·
Inducing brand loyality, kesetiaan pada
merk tnt
·
Randomized pricing, harga ditetapkan
berbeda-beda dr waktu ke waktu
4. Sikap
konsumen menghadapi resiko;
a. Untuk menghadapi perilaku konsumen yang risk neutral, risk averse,
dan risk loving memerlukan strategi yang berbeda.
·
Risk neutral : konsumen yang tidak
terlampau memikirkan perbedaan antara prospek yang beresiko dengan pendapatan
yang mampu diperoleh (indifference).
·
Risk averse : konsumen yang lebih
memilih pendapatan yang dapat diperoleh secara pasti dibandingkan prospek yang
beresiko. Cara meyakinkan konsumen risk averse adalah dengan memperkenalkan
produk baru dengan menggunakan comperator advertising.
·
Risk loving : konsumen yang lebih
memilih prospek beresiko dibandingkan dengan pendapatan yang mampu diperoleh
secara pasti.
Informasi pasar tidak sempurna (imperfect information) Konsumen
tdk selalu mengetahui informasi tentang produk-produk yang ada di pasar. Yang
harus diperbuat oleh perusahaan adalah dengan menggunakan harga produk
tersebut, menggunakan comparator advertising.
a.
Mean
(expected income) dan variance :
Random variable seperti pendapatan
harga dan laba yang diterima di waktu yang akan datang tidaklah pasti. Random
variable dapat ditaksir apabila probabilitasnya kita ketahui.ex:Konsumen risk loving
dan risk neutral
b. Chain Store
Dalam menghadapi konsumen yang
risk averse, dapat dilakukan dengan mengandalkan satu mata rantai dalam sebuah
chain store. Misal; Mie Jakarta, RM Padang Sederhana, dsb. Jika dibandingkan
dengan makanan lokal yang belum diketahui cita rasanya, maka konsumen yang risk
averse tentu akan memilih chain store yang sudah dikenal. Oleh karena itu
dengan menjadi mata rantai (chain store) yang terkenal, maka produsen akan
dapat menangkap konsumen yang risk averse.
c. Asuransi
Rata-rata
konsumen yang bersifat risk averse, cenderung bersedia membayar sejumlah uang
untuk mengantisipasi dan menghadapi resiko. Dalam hal ini adalah membeli
asuransi dan membayar preminya.
d. Customer Search
Konsumen melakukan survey dan
mencari pembanding antara satu barang yang ditawarkan perusahaan A dengan
barang yang sama yang ditawarkan perusahaan B. Dapat dilakukan dengan mencari
informasi di toko-toko, menelepon produsen, dan mencari pembanding produk
tersebut. Semua ini memiliki biaya uji yang harus dikeluarkan konsumen. Dalam
melakukan research, konsumen perlu mempertimbangkan expected value yang ingin
diraih, reservation price dalam mencari informasi barang ang dimaksud, dsb.
e. Resiko yang dihadapi perusahaan Uncertainty of the firm
Resiko yang harus dihadapi oleh manajemen akan mempengaruhi
keputusan perusahaan, baik terkait harga ataupun tingkat output yang akan
diproduksi Resiko yang harus dihadapi oleh manajemen akan mempengaruhi
keputusan perusahaan, baik terkait harga ataupun tingkat output yang akan
diproduksi.
1. Risk Aversion
-
Manager yang bersifat risk
aversion akan lebih menyukai proyek yang memberikan expected income yang lebih
rendah jika dibandingkan yang tinggi, karena expected return yang tinggi
memiliki tingkat resiko yang tinggi pula.
-
Munculnya joint project
menunjukkan pengertian baru yaitu diversifikasi sebagai cara untuk mengurangi
resiko.
-
Manager cenderung bersifat risk
averse dibandingkan pemilik perusahaan, karena manager menanggung resiko-resiko
mengalami kegagalan yang harus dipertanggung jawabkan kepada pemilik
perusahaan. Jika manager mengalami kegagalan akibat mengambil resiko yang
tinggi, maka harus ditanggung sendiri, dan dapat mempertaruhkan posisi manager,
hal inilah yang mengakibatkan manager cenderung bersifat risk averse.
2. Producer Search
-
Dalam mengambil keputusan,
produsen perlu pula mengadakan survey dan mencari data pembanding untuk
mendapatkan input yang lebih murah. Terkait hal ini produsen akan mulai mencari
cara untuk mengeluarkan biaya yang lebih murah dengan memperhitungkan expected
return dan reservation price yang harus diperhatikan.
3. Profit Maximation
-
Maksimalisasi profit yang harus
diperhatikan adalah jika MC = MR maka hentikan menambah input, terutama dalam
kondisi fase II yang uncertainty.
Resiko ketidakpastian yang dihadapi pasar :
1. Asymmetric Information
Kondisi yang tercipta saat konsumen
maupun produsen mendapat informasi lain yang lebih baik, menyebabkan produsen
maupun konsumen memiliki peluang untuk memilih hal lain yang lebih baik pula.
2. Hidden Characteristic
Karakteristik yang dimiliki oleh
suatu perusahaan yang tidak dapat diakses oleh perusahaan lain.
3. Hidden Action
Sebuah aksi
yang dilakukan oleh perusahaan yang tidak dapat dibaca ataupun diketahui oleh
perusahaan lain sebagai pesaing.
4. Adverse Selection
Situasi dimana seseorang memiliki
hidden characteristic yang tidak diketahui oleh pesaingnya, yang dalam
eksekusinya terdiri dari beberapa komponen karaktersitik yang berbeda.
5. Moral Hazard
Sebuah situasi yang tercipta karena
individu atau perusahaan mengambil keuntungan dari beban yang harus ditanggung
oleh pihak lain.
Reaksi perusahaan terhadap
keputusan yang telah dibuat:
-
Dalam persaingan monopoli tidak
terjadi reaksi karena tidak ada pesaing
-
Dalam persaingan monopolistik,
perusahaan meyakinkan pada konsumen bahwa produknya baik, melalui inovasi
produk dan penggunaan advertensi
-
Dalam persaingan oligopoly,
bergantung pada keyakinan manager; apakah mau kembangkan sendiri/mau ikut pasar
(baru) atau tetep, karena produk perusahaan lain belum tentu dengan price yang
lebih rendah menghasilkan produk yang lebih baik.
5. Pemerintah
perlu mengintervensi pasar agar tercapai keseimbangan dalam mengatasi “market
failure” yakni suatu kondisi dimana terjadi:
- Market power
Terjadi pada
pasar persaingan monopoli, dimana perusahaan menjadi price maker. Perusahaan dapat menentukan harga
di atas marginal cost. Di samping
itu, pada pasar persaingan oligopsony dimana terjadi perbedaan kekuatan antara jumlah penjual dan
pembeli. Dalam hal ini jumlah penjual lebih
banyak daripada jumlah pembeli. Cth.
Panen padidiperlukan BULOG
- Externalities
Beberapa proses produksi
memberikan dampak bagi pihak eksternal yang tidak
terlibat dalam kegiatan produksi suatu barang atau jasa. Setiap melakukan kegiatan ekonomi,
disamping menghasilkan barang dan jasa, juga menghasilkan
limbah yang berdampak pada pihak eksternal. Inilah yang disebut dengan negative externalities. OKI, eksternalities ini perlu
diinternalized agar biaya yang
dibebankan oleh eksternal menjadi beban perusahaan. Cth : perusahaan
mengembangkan pengolahan limbah melalui amdal.
- Public goods
Karena tidak semua barang-barang
publik ini diminati oleh pihak swasta (perusahaan),
OKI, pemerintah mengambil alih barang publik ini. cth. Pembuatan selokan
pembuangan limbah air agar tidak terjadi banjir saat hujan.
- Incomplete Information
Konsumen tidak memiliki
informasi yang cukup mengenai harga, kualitas, teknologi
yang tersedia, dan risiko yang akan dihadapi terhadap konsumsi barang/jasa
tersebut. Cth. Tersedianya informasi
komposisi pada makanan,adanya sertifikasi, SNI
Kebijakan yang diberlakukan oleh
pemerintah, biasanya memberikan keuntungan bagi pihak-pihak tertentu. OKI,
muncullah rent seeking sebagai suatu bentuk usaha untuk mempengaruhi kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah. Misalnya, pemerintah memberikan kebijakan
pembebasan hutan untuk lahan sawit, dan greenpeace sebagai pihak eksternal
untuk melobi pemerintah
Rent seeking biasanya
berkontribusi dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah, yakni :
- Quota
Pembatasan
impor ke dalam
- Tarif
Pembatasan
, pengenaan tarif untuk barang masuk
6.peran pemerintah dalam berbagai kebijakan
1. Kestabilan;laju inflasi;kurs valuta
2. Pertumbuhan
3. Pemerataan; kemiskinan; pengangguran
4. Peranan agregat demand konsumsi mendorong produksi akan mendorong
faktor2 produksi meningkatkan pendapatan bg penyedia faktor2 produksi
5. Monetary policy sasaran pokoknya jml uang beredar dan nilai tukar
uang stabil
6. Fiscal policy APBN
7. Foreign trade policy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar