Sabtu, 03 Januari 2015

Lelaki dan Perempuan di Mata Allah

LELAKI  dan Perempuan di Mata Allah

Beberapa keluarga menganggap bahwa memiliki anak lelaki adalah kebanggan dari pada memiliki anak perempuan. Anak lelaki adalah penerus keluarga, sedangkan perempuan itu tidak. Beberapa kerajaan menganggap bahwa apabila memiliki anak perempuan saja, berarti, putus sudah garis keturunan kerajaan. Pendapat yang aneh. Padahal kita juga menyadari, sebagai seorang muslim kita menemukan sebuah fakta yang kuat bahwa penurun keturunan dari Rasulullah adalah fatimah, seorang perempuan. Kita tetap saja menganggap bahwa keturunan fatimah adalah merupakan garis keturunan Rasulullah. Rasulullah sendiri mengatakan dengan jaminan sorga apabila kita memiliki anak perempuan sampai tiga dan mampu menjaganya sampai kewajiban kita gugur sebagai orang tua, jaminan sorga sudah ditangan kita.
Lelaki bujang terkena tanggungan dosa sendiri apabila sudah baligh sedangkan dosa seorang gadis ditanggung oleh bapaknya. Lelaki yang telah menikah terkena tanggungan dosa sendiri, dosa isteri, dosa anak perempuan yang belum menikah dan dosa anak lelaki yang belum baligh. Menjadi lelaki memang bukan pilihan bukan? Hukum menjelaskan anak lelaki terkena tanggungjawab atas ibunya dan apabila dia tidak menjalankan tanggungjawabnya maka dosa baginya terutama anak lelaki yang tua, namun tidak bagi perempuan, perempuan hanya perlu taat kepada suaminya.
Isteri berbuat baik, dia akan mendapat pahala, sedang kalau tidak berbuat baik, dosanya ditanggung oleh suaminya. Secara tidak sadar wanita adalah makhluq yang ringan bebannya, kenapa mesti ada kesetaraan gender? Ini yang saya bingungkan....islam mengatur wanita dengan sedemikian tingginya, kenapa bermain pada eksistensi yang bersifat mendebat? Suami wajib memberikan nafkah pada isteri, tapi isteri tidak. Walaupun begitu isteri boleh membantu. Haram bagi suami bertanya pendapatan isteri lebih-lebih lagi menggunakan pendapatan isteri tanpa izin ini. Lebiha banyak yang ditanggung oleh lelaki ketika dia sudah bergelar suami.Kalau hendak dibayangkan beratnya dosa-dosa yang ditanggungnya seperti gunung dengan semut.
Aurat wanita lebih susah dijaga dibanding lelaki. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila akan keluar rumah tetapi tidak sebaliknya. Saksinya kurang berbanding lelaki. Menerima warisan kurang dari lelaki. Menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak. Wajib taat kepada suaminya tetapi suami tak perlu taat pada isterinya. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri. Wanita ada halangan dalam beribadat karena masalah haid dan nifas yang tidak ada pada lelaki. Bukankah hal tersebut malah merupakan kelebihan dari wanita? Pemberian cuti dalam beribadah, dan pelaksanaan secara ikhlas karena tunduk pada Allah juga merupakan pahala tersendiri kan?
Benda yang tinggi nilainya akan dijaga dan dilindungi serta disimpan di tempat yang aman dan selamat. Intan permata tidak akan dibiarkan kotor bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita. Wanita harus taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita? Wanita menerima warisan kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, apabila lelaki menerima warisan, harus menggunakan hartanya untuk kesejahteraan isteri dan anak-anak. Wanita mengalami masa bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia akan selalu didoakan oleh segala hewan, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH dibumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid kecil. Dosanya akan diampuni ALLAH (dosa kecil). Inilah p[oint yang dijadikanlah kelemahan wanita. Kekuatan surga diartitipiskan dengan beratnya memiliki anak. Apabial wanita itu tahu, apa dibalik mengandung anak tersebut, surga sudah menanti dengan senyuman yang lebar.
Di Padang Mahsyar, seorang lelaki akan berpertanggungjawab terhadap 4 wanita : isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Apabila seorang wanita, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 org lelaki: suaminya,ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya. Seorang wanita boleh memasuki pintu Surga melalui pintu-pintu Surga yg disukainya cukup dengan 4 syarat: sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat suaminya, dan menjaga kehormatannya.
Seorang lelaki harus berjihad fisabilillah tetapi wanita apabila taat kepada suaminya serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH akan turut menerima pahala seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata. Seorang wanita adalah pelengkap dan kedudukannya istimewa  di sisi seorang lelaki, tetapi ingatlah wahai lelaki...kamu sebenarnya adalah istimewa disisi Allah, maka dengan sebab itu Dia mengangkat kamu menjadi pemimpin...maka dengan keistimewaan itu, JAGALAH dan HARGAILAH wanita.  
sebaik-baiknya...supaya kelak masing2 lelaki dan wanita dapat pulang menghadap Allah dalam keadaan istimewa disisiNYA.."Berpeganglah kamu sekelian dengan tali Allah dan janganlah kamu berpecah-belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu, seketika kamu bermusuh-musuhan telah dipersatukanNya hati kamu semuanya, sehingga dengan segera kamu telah menjadi bersaudara dengan sebab nikmatNya.(Ali-Imran:103). Pada hari itu (hari qiamat) manusia diberitahu akan  segala yang telah dikerjakannya dan yang telah ditinggalkan. Bahkan manusia itu, anggotanya menjadi saksi terhadap dirinya sendiri, walaupun dia bersusah payah memberikan alasan untuk membela diri " 


Tidak ada komentar: