Minggu, 04 Januari 2015

Ayah Yang Terlupakan

Ayah Yang Terlupakan
Dikisahkan dalam suatu kebaktian seorang tua bersaksi di depan mimbar. Ia mengisahkan seorang ayah yang sedang pergi berlayar bersama satu anaknya dan teman anaknya. Kemudian suatu saat terjadi badai, hujan lebat, gelombang tinggi pun mengombang-ambingkan kapal yang mereka tumpangi. Tak kuasa menahan gempuran gelombang, kapal itu hampir terbalik, benar-benar hampir terbalik, saking miringnya sampai-sampai membuat kedua anak yang ada di kapal itu terlempar ke laut; ada di tengah gelombang lautan yang semakin mengamuk. Si ayah tahu dia hanya punya satu kesempatan untuk menolong salah satu dari mereka. Dia tahu bahwa saat dia melemparkan satu talinya ke salah satu anak dan kemudian menyeretnya ke kapal, maka anak yang lainnya akan segera termakan drowningombak yang begitu besar. Maka dilemparnyalah tali itu ke teman anaknya. Teman anaknya berhasil selamat, sedangkan anak kandungnya sendiri hilang di tengah lautan. Mengapa sang ayah melakukan itu? Itu karena dia tahu kalau anaknya sudah mengenal Yesus, dan dia tahu kalau anaknya akan berjalan menuju alam baka bersama Yesus. Sedangkan teman anaknya belum mengenal Yesus, jika dia mati saat itu, dia tidak akan berjalan menuju alam baka bersama Yesus. Untuk itulah sang ayah menyelamatkan teman anaknya dan mengorbankan anaknya sendiri. Ketika seseorang menanyakan kebenaran kisah itu dengan sedikit tidak percaya, orang tua yang besaksi itu mengatakan, "Percayalah, itu benar, akulah teman anak itu."  Setelah membaca kisah itu, aku benar-benar bingung, apa yang ada dipikiran ayah itu masih menjadi polemic bagiku….tapi ayah tahu apa yang terbaik bagi anaknya
Semesta bertasbih bagi seorang ayah. Ayah dengan pembawaan yang diam, penuh wibawa, dan penuh kemisterian. Tapi itulah ayah dalam kosakata tersendiri. Ayah memiliki berbagai sikap yang tidak kita duga atau malah tidak kita perhatikan lagi sampai sekarang.
Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya. Sadar atau tidak, hal itu akan berulang danterus berulang pada generasi ke generasi. Akan menjadi beda-beda penafsiran tersebut, tetapi intinya adalah ayah tidak ingin menjadi sesengsara dirinya, kalau bisa lebih.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret. Ayah selalu tepat janji! Ayah tidak perlu dirinya untuk
ditunjukkan ketika kamu kecil, dia akan menunjukkan padamu ketika kamu sudah besar. Terasa aneh kan?
Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan. Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun, meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu. Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka, karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil
mereka. Dan itu tidak akan ditunjukkannya, ayah hanya akan memendam apa yang dirasakannya. Hanya mampu memandanga anaknya yang mulai melupakan keasyikannya dahulu. Keinginan itu hanya mampu diimpikannya kepada cucunya kelak.
Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskannya. Terus memberi semangat meskipun seputarannya memcemooh  dan mencemooh, kamu akan tetap menjadi Arjuna atau Shinta bagi nya meskipun hal itu bukan yang sebenarnya
Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya. Mondar-mandir tanpa berkeluh kesah hanya untuk sebuah jawaban yang sebenarnya besokpun sudah diberikan oleh guru sekolah. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi. Itu yang sampai sekarang mungkin kamu tidak sadari. Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, lihatlah keringat ayahmu ketika membantu mengerjakan PR matematika, terlalu lama ayahmu berfikir, terlalu banyak kerut didahi ayahmu
Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup, karena teman ayah itu itu saja, dan ayah hanya hafal beberapa temanmu saja, itupun yang sering main ke rumah
Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan. Paling-paling miondar-mandir didepan teras rumah kalau pusing.
Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya. Akibatnya, mobil itu menjadi benar-benar tidak bisa jalan.
Ayah di dapur dengan gayanya. Membuat memasak seperti model William Wongso. Dia punya resep-resep anehnya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan resep-resep nggak jelas itu. Ketika menjadi hidangan makan bersama?... .mmmmhhh..." sebenarnya tetap enakan masakan ibu, tetapi rasanya beda, sunggingan senyum bangga tersungging dimulut ayah, ”enakkan?” itu katanya, ibu paling hanya senyam senyum.  Ayah akan banyak berceloteh sesudah itu, dahulu ayahlah yang jago masak, ayah dulu biasa begini, hehehehehe, berbagai model masakan bisa ayah buat, sembari tangannya memperagakan hal-hal yang sebenarnya enggak dimengerti. Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, jangankan sapu, mencuci bajupun bisa sebulan sekali. Hal yang mengejutkan, ayah menjadi bisa mencuci baju, setrika, menyapu didepan anak-anaknya. Ayah memang bisa belajar dengan cepat.
Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam...kalaupun berkumpul dirumah, ayah senantiasa akan mengajak makan bersama-sama. Entah apakah ayah akan diam saja dikala makan, ataupun bercanda sepuasnya dikala makan. Mungkin malah hal yang enggak penting, mencela lauk yang ada dimeja, wuih, tapi lihat mata ayah, bersinar-sinar terang seakan hari ini hari bahagia bagi ayah. Lampu rumah matipun bukan penghalang bagi ayah untuk makan bersama, lilin masih bisa dinyalakan hanya untuk sekedar makan bersama
Ayah seakan tahu paling banyak masalah mainan anak-anak, dimana tempat ayunan itu berada, dan dimana tembakan airmu disimpan. Ayah akan memberimu tempat terbaik dengan mengangkatmu di bahunya atau menempatkanmu ditempat yang kamu bisa tertawa terbahak hanya untuk menonton pawai atau kereta api lewat lewat. Ayah akan membiarkanmu merengek dan dibiarkan kamu dalam sakitmu untuk beristirahat ketika kamu sakit, tapi ayah tidak akan tidur semalaman dia akan berada disampingmu dengan mata terjaga. Kamu pasti membutuhkan dia, itulah pikir ayahmu. Ayah membiarkanmu tumbuh sendiri dengan pengawasan setajam mata elangnya, ayahmu tidak akan mencoba untuk menyuruhmu untuk melakukan apa yang harus dilakukan, apabila  ayah tidak setuju, ayah akan mendatangimu dan berbicara  empat mata. Ayah memang orang yang disiplin. Mobil tuanya selalu sudah didepan sekolah sebelum bel masuk sekolah berbunyi.dan ayah adalah orang yang selalu membelamu ketika wali muridmu menceritakan nakalmu kepadanya, paling–paling ayahmu pulang kerumah dan mengelus kepalamu dan bilang untuk terus lebih rajin belajar.
Ayah akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang
kamu butuhkan.... .Ia membiarkan barang-barang yang disukainya kamu main-mainkan, padahal ibumu dia pelototin hanya untuk menyentuh barang kesayangannya....ayah hanya akan mendesah panjang dan melamun sebentar apabila barang berharganya kamu rusakkan. Ia membelikanmu mainan model baru yang kamu tunjuk di toko, dan ia akan
menghabiskannya kalau kamu tidak suka, meskipun sebenarnya ayahmu sangat tidak suka.....ayah menghentikan apa yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin
bicara...tapi, kamu akan tetap mengerjakan apa yang kamu kerjakan, ketika ayahmu ingin berbicara dengan kamu. Ia selalu berfikir dan bekerja keras untuk membayar hanya sebuah karya wisata sekolah, kamu hanya akan tersenyum ketika ayahmu memberikan uang itu, padahal bisa saja cincin kawinnya dulu dia gadaikan hanya demi melihat anaknya merasakan kebahagiaan....
ayah akan menghentikan rokoknya ketika kamu memintanya untuk berhenti, padahal ibumu sudah berkali-kali memintanya berhenti... Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu" Ketika ia ingin berkata ”tidak", Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin dari ayah.
Ayah hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepergok menghisap rokok di kamar. Jangan tanya seperti apa marahnya ayah.
Ayah mengatakan ,, tidak apa-apa mengambil resiko asal kamu sanggup menanggung kerugian apabila kehilangan apa yang kamu harapkan" Pujian terbaik bagi seorang ayah dan akan selalu kamu kenang adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya.... Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri...., biarkan saja ayahmu menceritakan kamu ke teman-temannya, dadanya akan membusung besar kalau sudah cerita tentang anaknya Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meninggalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak  akan pernah bisa melepaskannya. Tapi lelehan airmata ayahmu akan keluar ketikan ayah susah beranjak pergi (tapi ayah tidak akan mau dibilang ayah menangis), kamu tidak sadar itu.....
Ayah mengira seratus adalah tip..limaratus adalah uang saku (itu dulu).. Gaji pertamamu terlalu besar untuknya, bahkan ayahmu tidak akan mau menerimanya...Ayah tidak suka meneteskan air mata ....ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis), mulut ayahmu sangat bahagia kalau bisa memberi adzan dan qomat padamu. Ketika kamu menangis dikala kecil, ayahmu akan memelukmu dan menggendongmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dikejar oleh musuh Ksatria Baja Hitam...
sssst.....ternyata ayah bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, kalau anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan. Kasihan ibu, kalau begitu.
Kalau tidak salah ayah pernah berkata : "Sholatlah lima waktu, jangan sampai putus. Kalau bisa sholatlah sunnah. Al Quran  jangan lupa selalu dibaca, jika kau ingin mendapatkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakan, Insya Allah Allah akan menunjukkan yang terbaik bagimu untuk menuju jalan sakinah bersama-sama"
Untuk masa depan anak lelakinya Ayah berpesan: "jadilah lebih kuat dan
tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang
lebih baik dari ibumu, berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu, ingat tanggung jawabmu kepada anak-anak dan istrimu, kamu yang akan menjaganya dari api neraka"
Dan untuk masa depan anak gadisnya Ayah berpesan: "jadilah mandiri jangan cengeng, jangalah selalu meminta kepada suamimu. Jadilah penyemangat pada suamimu, pendamping yang baik kepada suamimu, jadilah ibu bagi anak-anakmu, jadikalah anak-anakmu anak-anak yang bermanfaat kelak, pilihlah laki-laki yang lebih bisa
melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"
Ayah bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu.... Ayah bisa membuatmu percaya diri, untuk menjadi orang tua bagi anak-anakmu yang lebih baik bagi anak-anakmu... karena ia percaya padamu... Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik....
Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Alloh, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena
diapun mencintaimu karena cintaNya. Alloh Maha Besar. Berbentang sajadah bersama untuk menyembahNya. Ayahmu tidak akan memaksamu untuk tahajud, tapi kamu akan selalu melihat dikala kamu akan ke kamar mandi pada dini hari, ayahmu sedang bersimpuh diatas sajadah dan menangis kepadaNya, kadanga ketika kamu sakit, ayah akan selalu terjaga dengan sarung dan peci yang masih termat, malah kadang mulutnya masaih komat kamit sembari menyelesaikan dzikirnya yang tertinggal.
Allahu Akbar Allah Maha Besar sebesar Allah mengaruniakan kebajikan kepada Ayah, dengan kesederhanaannya, ayah masih tetap tidak mau menerima uang anaknya. Allah Maha Besar. Kebahagiaan ayah adalah ketika anaknya bisa menjadi cerita bagi ayahnya.Ya Allah apakah sujudku ini mampu memberikan pahala bagi ayah yang berkorban begitu banyak, tanpa disadari, bahkan dilupakan?





Tidak ada komentar: