Minggu, 04 Januari 2015

CARA MENJADI AYAH……….


CARA MENJADI AYAH……….
 Mas, sekarang panjang dedeknya 8,5 cm. Bulan lalu 4.1 cm. Waktu di USG, posisinya munggungin, agak susah liat tangan dan kakinya. Tapi keliatan juga akhirnya.
Salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan Ayah bagi anak-anaknya adalah menghormati Ibu mereka. Istri kita adalah wanita perkasa yang akan memiliki peran besar terhadap besarnya anak kita, entah menjadi Ahmad Dhani atau Muhammad Hatta, ataupun menjadi Bandung Bondowoso. Pernikahan adalah hal yang sakral, kebersamaan yang mesti dijaga untuk suatu yang lebih besar. Setengah ibadah ada didalam nikah. Jujur saja, saya bukanlah orang yangsudah lama menikah, jangan minta nasehat pada saya bagaimana pernikahan tersebut langgeng? Yang jelas sekarang saya menikmatinya. Dan mudah-mudahan istri sayapun juga..
 Bagaimana seorang Ayah melewatkan waktunya mengatakan apa yang penting baginya. Kalau kita tampaknya selalu terlalu sibuk untuk anak-anak kita, mereka akan merasa ditelantarkan, apapun yang kita katakan. Iya juga sih, ayah adalah suatu tokoh yang mejdi anutan anak pada masa kecil, saya pernah memiliki cita-cita menjadi guru dan sekarangpun masih, entah apa yang merasuki saya, mungkin diotak saya pada masa itu jadi guru seperti bapak saya adalah keren, meskipun sekarang saya bukan guru, tapi saya masih memiliki harapan untuk menjadi guru. Ketika bapak saya bilang kamu bagus pada suatu masa, ingatan tersebut begitu melekat pada saya, dan menjadi kebanggan saya yang selalu ada.
Anak memiliki suatu tingkat kecerobohan, karena anak membutuhkan rambu-rambu dari bapaknya. Anak akan menjadi sering berbuat salah. akan susah dihitung dengan jari kesalahan yang telah saya lakukan, apakah Terlalu sering ataukah malah kurang sering. Ketika saya melakukan kesalahan pada masa dulu, akan ada sanksi yang muncul dari orang tua, terutama ayah. Hal tersebut mejadi rambu bagi kita untuk melangkah berikutnya. satu-satunya atau malah seringnya saat sang Bapak malakukan komunikasi kepada anak-anaknya adalah ketika anak-anak tersebut melakukan suatu kesalahan. Saya berpikir ada baiknya bicara kepada anak-anak ketika mereka masih kecil, sehingga topik-topik sulit akan lebih mudah ditangani ketika mereka semakin besar. meluangkan waktu dan mendengarkan ide-ide serta persoalan-persoalan mereka merupakan idaman saya, kapan saya dapat melakukan hal tersebut, hanya waktu yang menunggu saya..
Semua anak butuh bimbingan dan disiplin, baik anak tersebut anak kita ataukah bukan. Bukan sebagai hukuman, melainkan suatu penetapan batasan-batasan yang masuk akal. Ingatkanlah anak-anak kita akan ganjaran perbuatan mereka dan berikanlah imbalan yang berarti atas perilaku yang diinginkan, namun hal tersebut bisa bukan mutlak bisa dilakukan. Ayah saya dulu biasa memberi uang (ketika saya kecil) terhadap selesainya puasa saya di bulan Romadhon. Atau ayah saya kadang kala memberi uang untuk membeli buku kalau nilai yang tertera pada rapot memuaskan ayah.
Ayah adalah model peran bagi anak anak kita,entah kita menyadarinya atau tidak. Seorang anak perempuan yang melewatkan waktu dengan Ayahnya yang penuh kasih tumbuh dengan pengetahuan bahwa ia pantas diperlakukan dengan hormat oleh anak-anak lelaki, dan apa yang harus dicarinya dalam diri seorang suami. Para Ayah dapat mengajari putera-puteranya apa yang penting dalam kehidupan ini dengan mendemonstrasikan kejujuran, kerendahan hati, dan tanggung jawab.
Terlalu banyak Ayah yang menganggap bahwa mengajar adalah urusan orang lain. Namun seorang Ayah yang mengajari anak-anaknya tentang yang benar dan yang salah serta mendorong mereka untuk melakukan yang terbaik akan melihat anak-anaknya mengambil pilihan yang baik. Ayah saya memiliki peran besar terhadap pendidikan agama saya,hal tersebut membuat saya berpikir bahwa tanggung jawab anak saya menjadikan anak saya muslimin atau majusi adalah merupkan tanggung jawab saya jikalau sebagai ayah. Sekolah adalah sarana, dan guru adalah penyampai pesan. Tapi berhasil atau tidaknya anak juga merupakan tanggjng jawab kita sepenuhnya.
Ayah saya selalu memaksa kita dulu untuk selalu makan bersama, kalaulah kita sudah makan, paling tidak kita akan berada dimeja makan untuk sekedar menemani makan. Makan bersama-sama (sarapan, makan siang, atau makan malam) bisa menjadi bagian penting dari kehidupan keluarga yang sehat. Selain memberikan struktur pada hari yang sibuk, ini juga memberi anak-anak peluang untuk membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan dan apa yang ingin mereka kerjakan. Terkadang makan bersama dimeja merupakan suasana yuang dirindukan istri dan anak untuk sekedar menjalankan pembicaraan warung kopi ataupun curhat. Karena dengan makan bersama, mereka merasa bahwa kebersamaan dan kehangatan itu ada. Seorang anak yang merantau, akan merindukan makan bersama tersebut, dan akan memanfaatkan makan bersama tersebut untuk berbincang-bincang dengan penuh kasih sayang.
Si Kancil yang suka Mencuri Mentimun, kisah 1001 malam, ataupun kisah sebangsa Cinderella kadang menemani beberapa anak-anak untuk sekedar bersua dengan mimpi. Membacakan sebuah cerita kepada anak-anak kita, saya rasa merupakan suatu keadaan yang cerdas. Mulailah membacakan cerita bagi anak-anak semenjak mereka masih kecil. Setelah mereka lebih besar, buku bukan merupakan suatu bentuk yang perlu menjadi beban lagi bagi mereka, sehingga untuk mendorong anak-anak kita untuk membaca serasa lebih mudah. Menanamkan kecintaan untuk membaca adalah salah satu cara terbaik untuk memastikan anak-anak kita mengalami pertumbuhan pribadi maupun sosial seumur hidup. Dan buku merupakan suatu sarana pembelajaran yang tidak pernah putus.
Usapan kepala kepada anak-anak kita, basuhan yang lembut kepada anak-anak kita. Membuat kita dan anak kita bukan menjadi jarak. Entah kenapa dulu saya senang sekali apabila kepala diusap-usap oleh ayah sembari menceritakan kesuksesan tokoh-tokoh pada masa lampau, atau bercerita tentang teman-teman ayah. Anak-anak butuh ketenteraman hati, pikiran, dan badan. Kontak badan tersebut membuat anak mengetahui bahwa mereka diinginkan, mereka diterima, dan dikasihi oleh keluarga. Orangtua, terutama para Ayah, dalam hal ini saya ingin membiasakan diri merangkul anak-anak saya. Memperlihatkan kasih sayang setiap harinya adalah cara terbaik untuk memberitahu mereka bahwa kita sayang kepada mereka.
 Bahkan setelah anak-anak besar dan siap meninggalkan rumahpun, kita akan tetap mencari hikmat serta nasihat dari Ayah. Entah soal meneruskan pendidikan, pekerjaan baru, atau pernikahan, Ayah terus memainkan peran penting dalam kehidupan anak-anaknya sementara mereka bertumbuh dan, mungkin, menikah dan membangun keluarga sendiri. Sayapun pasti akan menjadi demikian, proses menjadi ayah adalah ketika saya diberitahukan pertama kali tentang kehamilan anak saya. Ya Allah, anak adalah amanahMu, sampai kapanpun anak adalah anak. Istri bisa menjadi mantan istri, tapi anak adalah tetap anak. Kekuatan ini yang menjadi kan saya bismillah menjadi Ayah yang mampu dianggap ayah yang baik bagi anak saya saja. Saya tidak mampu berpikir muluk-muluk. Anak saya akan menjadi apa ya? Tidak ada pemikiran yang keras kesitu, tapi saya hanya berpikir, apakah saya mampu menjadikan anak-anak saya yang diamanati oleh Yang Kuasa dapat say jalankan dengan baik, setidaknya menjadi orang yang taat kepadaNya. Hal tersebut selalu menghantui saya
(QS:39. Az Zumar: 53)Katakanlah: "Hai hamba-hamba- Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Mas bibirku capek ngaji mulu bwt menenangkan anak Lutfi nih...:) Kmrn ga sempet beli vcd ngaji. Pulsaku abis meneh.

Tidak ada komentar: