Sabtu, 03 Januari 2015

Beratnya Setelah Proses Nakaha

Beratnya Setelah Proses Nakaha
Malam Pertama
Langit begitu gelap
Dewi rembulan begitu temaram di langit
Hanya kami berdua
Aku dan dia
Rambutnya begitu halus
Matanya begitu bening
Aku tahu apa yang dia ingin aku segera lakukan
Kulitnya begitu lembut
Kakinya begitu sempurna
Tetapi aku mencoba mengusahakan yang terbaik
Aku masih ingat bahwa waktu itu aku sangat takut
Hatiku berdegup dengan kencang . . . . .
Aku masih ingat Malam pertama
Ketika pertama kali menikah, perasaan berbunga-bunga itu pasti ada, disalami orang-orang. Menjadikan kita dan pasangan kita menjadi pada keadaan yang bagaikan ”milik berdua”.Nikah itu ibadah. Dan nikah itu suci. Sadar atau tidak, kita malakukan nikah akan mandasarkan pada harta, kecantikan, keturunan, atau malah dan agama. Sadar atau tidak agama menjadi jarak yang erakhir dalam menilai. Agama adalah tiang. Dia akan menjadi terus kuat dalam melangkah apabila kita mendasarkannya pada agama. Jangan jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan... karena semua itu akan menyebabkan celaka. Jadikanlah agama sebagai alasan... Engkau akan mendapatkan kebahagiaan. Agama adalah jalan keabadian dalam melangkah dalam hidup, segalanya akan merucut, dan kebutuhan akan agama akan menguat seiring kelemahan mendera kita. Tapi ingat keinginan terhadap agama akan sirna apabila kita sendiri juga menyepelekan agama kita sendiri ”kita diciptkan berpasang-pasangan, dan kita akan mendapatkan pasangan yang sepadan dengan kita”.
Kita cinta istri kita, dan begitu pula sebaliknya. Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk oleh karena cinta. Namun... jika cinta dijadikan sebagai landasan, maka keluarga akan rapuh, akan  mudah hancur. Cinta kita kepada istri kita dilandasi oleh cinta kita kepada Allah, niat itu akan menjadi ibadah bagi kita. Jadikanlah "ALLAH" sebagai landasan, InsyaAllah akan selamat.dunia akherat. Dengan menikah kita akan menyempurnakan setengah iman kita dan ridho Allah sebagai tujuan... InsyaAllah mawaddah, sakinah, wa rahmah akan bisa dibentuk, amin. Rasulullah Muhammad SAW. Tidak marah ketika harus tidur di depan pintu beralaskan sorban, karena sang istri tercinta  tidak mendengar kedatangannya. Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar, menjahit baju-nya yang robek..ya cerminan kita memang Rasulullah.
Jangan terlalu cinta kepada istri. Jangan terlalu menuruti istri. Jika dilakukan, tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih, tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah. Lihatlah bagaimana Allah menegur Nabi-mu tatkala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri. Tegaslah terhadap istri. Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah. Jangan biarkan dia dengan kehendaknya. Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth... Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang...Istrimu bisa menjadi musuhmu. Didiklah istrimu. Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas sang suami, Ibrahim. Jadikanlah dia sebagai Maryam,  wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya. Jadikanlah dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Muhammad SAW menerima tugas risalah. Istrimu adalah tanggung jawabmu. Jangan kau larang mereka taat kepada Allah. Biarkan mereka menjadi wanita shalihah. Biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam. Hal merupakan ilustrasi bahwa sebagai orang yang memiliki tingkat keimanan yang tinggipun keterpelesetan dalam beribadahpun memiliki celah. Allah Maha adil atas apa yang dicobakan terhadap hambaNya. Keinginan kita adalah seperti apa yang Rasul ataupun istri, maupun sahabat lakukan. Kalaupun tidak bisa, tidak sekedar pemikiran yang akan usang ditelan kelupaan.
Jika menjadi istri, jangan kau paksa suami menurutimu. Jangan paksa suami melanggar Allah. Siapkan dirimu untuk menjadi Hajar yang setia terhadap tugas suami. Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam yang bisa menjaga kehormatannya. Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah yang bisa mendampingi suami menjalankan misi. Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu. Jangan kau usik dengan tangismu. Jika itu kau lakukan, kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka... jangan... kesannya berat ya......kata jangan menjadi penekan yang buruk dan terkesan berat untuk dilaksanakantapi semisal kata itu menjadi cambuk untuk menjadi lebih baik, InsyaAllah akan terjalani.
Jika menjadi Bapak, jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul Hakim. Jadilah bapak yang tegas seperti Ibrahim. Jadilah bapak yang kasih seperti Muhammad SAW.
Ajaklah anak-anak kita mengenal Allah. Ajak mereka taat kepada Allah. Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti, jadikan dia sebagai Ismail yang taat. Jangan jadikan
Mereka sebagai Kan'an yang durhaka. Mohonlah kepada Allah. Mintalah kepada
Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih, anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Jika  menjadi ibu, jadilah ibu yang bijak, ibu yang teduh. Bimbinglah anak-anak kita dengan air susu. Jadikanlah mereka mujahid, jadikanlah mereka tentara-tentara Allah. Jangan biarkan mereka bermanja-manja, jangan biarkan mereka bermalas-malas. Siapkanlah mereka untuk menjadi hamba yang shalih, hamba yang siap menegakkan Risalah Islam... Amin. Dan amin terhadap pelaksanaan tersebut. Allah Maha Adil terhadap segala sesuatu. Setelah akad kemudian dilanjutkan sholat sunnah dua rekaat setelah nikah, hal tersebut yang terbayang. Ternyata menikah memiliki konsekuensi yang berat disamping pahala setengah ibadah itu.







Belajar mencintai orang yg tdk sempurna dgn cara yg sempurna...
Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan.
Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik,
Itu bukan pilihan, itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan,Itupun adaah kesempatan.
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut,
Bahkan dengan segala kekurangannya,
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.

Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi, Itu adalah pilihan.

Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain Yang lebih menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu

Dan tetap memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Perasaan cinta, simpatik, tertarik, Datang bagai kesempatan pada kita.

Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.

Berbicara tentang pasangan jiwa,Ada suatu kutipan dari film yang Mungkin sangat tepat :


"Nasib membawa kita bersama, tetapi tetapbergantung pada kita bagaimana membuat
semuanya berhasil"


Pasangan jiwa bisa benar-benar ada.
Dan bahkan sangat mungkin ada seseorang Yang diciptakan hanya untukmu.

Tetapi tetap berpulang padamu
Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin
Melakukan sesuatu untuk mendapatkannya, atau tidak...


Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita,
Tetapi mencintai dan tetap bersama pasangan jiwa kita,
Adalah pilihan yang harus kita lakukan.


Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai

TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna


(saya kutip dari tulisan di internet entah karya siapa, begitu indah sebenarnya, tapi berat maknanya.)

Tidak ada komentar: