. Roh dan Badan ini
"Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian yang baik
lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah "Lailahaillallah.."
semasa sakaratul maut menghampiri kami. Amin.. amin.. amin Yarobbal
a'lamin.."
ETIKA Amirul Mukminin Khalifah Umar al-Khattab RA mengalami sakratul
maut, beliau meminta kepada anaknya supaya meletakkan pipinya di atas tanah.
Umar menangis sambil berkata: “Semoga Allah mengampuniku, Wahai Tuhan Pemilik
Kerajaan yang tidak akan hilang, kasihanilah orang yang kerajaannya hilang.”
Apabila roh keluar dari jasad, ia akan berkata-kata dan seluruh isi
alam sama ada di langit atau bumi akan mendengarnya kecuali jin dan manusia.
Apabila mayat dimandikan, lalu
roh berkata : “Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu kerana Allah
untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan sebab pada saat ini aku
beristirahat daripada seretan malaikat maut”.
Selepas itu, mayat pula bersuara
sambil merayu : “Wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menuangkan airmu
dalam keadaan panas. Begitu juga jangan menuangnya dengan air yang dingin
kerana tubuhku terbakar apabila terlepasnya roh dari tubuh”.
Apabila dimandikan, roh sekali
lagi merayu :”Demi Allah, wahai orang yang memandikan jangan engkau menggosok
aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka dengan keluarnya roh”.
Setelah dimandi dan dikafankan,
telapak kaki mayat diikat dan ia pun memanggil-manggil dan berpesan lagi supaya
jangan diikat terlalu kuat serta mengafani kepalanya kerana ingin melihat
wajahnya sendiri, anak-anak, isteri atau suami buat kali terakhir kerana tidak
dapat melihat lagi sampai Hari Kiamat.
Pemikiran akan kematian menimbulkan pertanyaan, ‘Siapakah aku? Apa yang
akan terjadi kepadaku jika aku mati? Apakah peranku dalam tujuan penciptaan
Allah?
Banyak orang yang disilaukan oleh sejumlah kehebatan penemuan-penemuan
ilmiah, dan sedapat mungkin berusaha untuk menghilangkan segala pemikiran akan
kematian dari benak mereka.
Ada satu kepastian diantara ketidakpastian dalam kehidupan manusia. Dimana
secara sadar atau tidak, manusia sesungguhnya menuju kepadanya. Tidak perduli
apakah ia siap atau tidak, tua atau muda, cepat atau lambat. Bagi sebagian
manusia, ia hanyalah proses alamiah dalam sebuah kehidupan. Menjadi akhir
peristirahatan dari segala kegalauan. Bagi sebagian lain ia adalah awal dari
sebuah kehidupan. Itulah kematian.
Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir kehidupannya. Dan
pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya. Sebagaimana ia
menjalani kehidupannya seperti itulah kemungkinan besar ia akan menghadapi
kematiannya. Karena sesungguhnya dengan menjalani kehidupan berarti kita sedang
berjalan menuju kematian kita.
Orang-orang yang berfikir secara kerdil dan menjatuhkan diri kepada
keduniawian akan berlari dengan segala kemampuan yang ada dari kematian.
Kematian merupakan momok yang menakutkan yang akan mengambil segala yang telah
diusahakan selama hidupnya. Padahal jauh berabad-abad dahulu Rasulullahpun
telah mengingakan akan kematian dalam sebuah sabdanya : Perbanyaklah mengingat-ingat
sesuatu yang melenyapkan segala macam kelezatan (kematian). (HR. Tirmidzi)
Cukuplah kematian itu sebagai penasehat. (HR. Thabrani dan Baihaqi)
Secerdas-cerdasnya manusia ialah yang terbanyak ingatannya kepada kematian
serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka itulah
orang yang benar-benar cerdas dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa
kemuliaan dunia serta kemuliaan akhirat. (HR. Ibnu Majah)
Sesungguhnya kematian adalah haq,
pasti terjadi, tidak dapat disangkal lagi. Allah s.w.t berfirman, ertinya,
"Dan datanglah sakaratul
maut yang sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya."
(QS. Qaaf:19)
Siapakah di antara kita yang meragui kematian dan sakaratul maut? Apakah
ada orang yang meragui kubur dan azabnya? Siapakah yang mampu menunda
kematiannya dari waktu yang telah ditentukan?
Mengapa manusia sombong padahal kelak akan dimakan ulat? Mengapa manusia
melampaui batas padahal di dalam tanah kelak akan terbujur? Mengapa menunda-nunda , padahal anda
mengetahui kematian akan datang secara tiba-tiba?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar