Candhi
Hindu Terbesar di Indonesia
Pada 27 Mei 2006 gempa bumi
dengan kekuatan 5,9 pada skala Richter (sementara United States
Geological Survey melaporkan kekuatan gempa 6,2 pada skala
Richter) menghantam daerah Klaten, Bantul dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan kerusakan hebat
terhadap beberapa bangunan di sana. Salah satu bangunan yang rusak parah adalah
kompleks Candi Prambanan, khususnya Candi Brahma.
Candi Rara Jonggrang atau Lara Jonggrang yang terletak di Prambanan
adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.
Prambanan adalah kompleks candi
Hindu terbesar di Indonesia, terletak di
pulau Jawa, kurang lebih 20 km timur Yogyakarta, 40 km barat Surakarta dan 120
km selatan Semarang, di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan terletak di desa Prambanan yang wilayahnya
terbagi antara kabupaten Sleman dan Klaten. Candi ini dibangun pada sekitar tahun 850 Masehi
oleh salah seorang dari kedua orang ini, yakni: Rakai Pikatan, raja kedua
wangsa Mataram I atau Balitung Maha Sambu, semasa wangsa Sanjaya.
Tidak
lama setelah dibangun, candi ini ditinggalkan dan mulai rusak. Pada tahun 1733 Masehi, candi ini
ditemukan oleh C.A Lons seorang berkebangsaan Belanda, kemudian pada tahun 1855
Masehi Izerman mulai membersihkan dan memindahkan beberapa batu dan tanah dari
bilik candi. beberapa saat kemudian Groneman melakukan pembongkaran
besar-besaran dan batu-batu candi tersebut ditumpuk secara sembarangan di
sepanjang sungai Opak. Pada 1902-1903 Van Erp memelihara bagian yang rawan
runtuh. Pada tahun 1918-1926, dilanjutkan oleh Jawatan Purbakala (Oudheidkundige
Dienst) di bawah P.J. Perquin dengan cara yang lebih metodis dan
sistematis, sebagaimana diketahui para pendahulunya melakukan pemindahan dan
pembongkaran beribu-ribu batu tanpa memikirkan adanya usaha pemugaran
kembali.Pada tahun 1926 dilanjutkan De Haan hingga akhir hayatnya pada tahun
1930. Pada tahun 1931 digantikan oleh Ir. V.R. van Romondt hingga pada tahun
1942 dan kemudian diserahkan kepemimpinan renovasi itu kepada putra Indonesia
dan itu berlanjut hingga tahun 1993 [1].
Renovasi
candi ini dimulai pada tahun 1918, dan sampai sekarang belum selesai. Bangunan
utama baru diselesaikan pada tahun 1953. Banyak bagian candi yang direnovasi,
menggunakan batu baru, karena batu-batu asli banyak yang dicuri atau dipakai
ulang di tempat lain. Sebuah candi hanya akan direnovasi apabila minimal 75%
batu asli masih ada. Oleh karena itu, banyak candi-candi kecil yang tak
dibangun ulang dan hanya tampak fondasinya saja. Sekarang, candi ini adalah
sebuah situs warisan dunia yang dilindungi oleh UNESCO mulai tahun 1991. Antara
lain hal ini berarti bahwa kompleks ini terlindung dan memiliki status istimewa,
misalkan juga dalam situasi peperangan.
Candi
Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara. Candi Prambanan adalah
candi Hindu terbesar di Asia Tenggara, tinggi bangunan utama adalah 47m. Kompleks candi ini terdiri dari 8 kuil atau candi utama dan lebih daripada 250 candi
kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti dan dipersembahkan kepada sang
hyang Trimurti: Batara Siwa sang Penghancur, Batara Wisnu sang
Pemelihara dan Batara Brahma sang
Pencipta. Candi Siwa di tengah-tengah, memuat empat
ruangan, satu ruangan di setiap arah mata angin. Sementara yang pertama memuat sebuah arca Batara Siwa
setinggi tiga meter, tiga lainnya mengandung arca-arca yang ukuran lebih kecil,
yaitu arca Durga, sakti atau istri Batara Siwa, Agastya, gurunya, dan Ganesa, putranya.
Arca Durga juga disebut sebagai Rara atau Lara/Loro Jongrang (dara
langsing) oleh penduduk setempat. Dua candi lainnya dipersembahkan kepada
Batara Wisnu, yang menghadap ke arah utara dan satunya dipersembahkan kepada
Batara Brahma, yang menghadap ke arah selatan. Selain itu ada beberapa candi
kecil lainnya yang dipersembahkan kepada sang lembu Nandini, wahana Batara Siwa,
sang Angsa, wahana Batara Brahma, dan sang Garuda, wahana
Batara Wisnu.
Lalu relief di
sekeliling dua puluh tepi candi menggambarkan wiracarita Ramayana. Versi
yang digambarkan di sini berbeda dengan Kakawin Ramayana Jawa Kuna, tetapi mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan melalui
tradisi lisan. Selain itu kompleks candi ini dikelilingi oleh lebih dari 250
candi yang ukurannya berbeda-beda dan disebut perwara. Di dalam kompleks candi Prambanan
terdapat juga museum yang menyimpan benda sejarah, termasuk batu Lingga batara Siwa, sebagai lambang kesuburun.
Candi
prambanan ini memang secara wilayah termasuk dalam lingkup D.I Yogyakarta.
Jikalau Borobudur adalah lambang dari Jawa Tengah, Prambanan adalah lambang
yang dimiliki Jogja. Sekarang ini area Prambanan sering digunakan untuk konser
atau sendratari. Suasana semakin menyenangkan dengan permainan lampu yang pas. Berbagai
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar