Lantunan Kematian
Bila ku mati…….kau juga mati……karena tak ada cinta.. sehidup semati
(naif)
Bagi orang-orang cerdas ini,
kematian adalah panglima nasihat dan guru kehidupan. Sedikit saja ia lengah
dari memikirkan kematian maka ia telah kehilangan guru terbaik dalam hidupnya.
Inilah yang membuat seorang Sayyid Qutb berkata di tiang gantungan Rezim
Pemerintah Gamal Abdul Naser berkata, ''Hiduplah Anda dalam keadaan mulia, atau
matilah dalam keadaan mati syahid''.
Abu Hurairah Radhiallaahu anhu di
dalam haditsnya menyebutkan bahwasanya Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam
telah bersabda, yang artinya: “Segeralah (di dalam mengurus) jenazah, sebab
jika amal-amalnya shalih, maka kebaikanlah yang kamu berikan kepadanya; dan
jika sebaliknya, maka keburukan-lah yang kamu lepaskan dari pundak kamu”.
(Muttafaq alaih).
Kematian adalah terputusnya
hubungan ruh dengan badan, kemudian ruh berpindah dari satu tempat ke tempat
yang lain, dan seluruh lembaran amal ditutup, pintu taubat dan pemberian masa
pun terputus. Nabi s.a.w. bersabda, "Sesungguhnya Allah menerima taubat
seorang hamba selama belum sekarat." (HR. At-Turmuzi dan Ibn Majah,
disahihkan Al-Hakim dan Ibn Hibban)
Imam Al-Qurthubi r.a. berkata,
"Para ulama kita mengatakan, ucapan
beliau, "Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan"
Al-Qurthubi r.a berkata,
"Umat sepakat bahwa kematian tidak memiliki usia tertentu, masa tertentu
dan penyakit tertentu. Hal ini dimaksudkan agar seseorang senantiasa waspada
dan bersiap-siap menghadapinya."
Yazid Ar-Raqqasyi r.a. berkata
kepada dirinya, "Celakalah engkau wahai Yazid! Siapa orang yang akan
menggantikan sholatmu setelah mati? Siapa yang berpuasa untukmu setelah mati?
Siapa yang memohon keridhoan Allah untukmu setelah mati? Wahai manusia!
Tidakkah kamu menangis dan meratapi diri sendiri dalam sisa hidup kamu? Siapa
yang dicari maut, kuburan jadi rumahnya, tanah jadi kastilnya dan ulat jadi
teman rapatnya, lalu setelah itu ia akan menunggu lagi hari kecemasan yang
paling besar; bagaimana keadaan orang yang seperti ini nanti.?" Beliau pun
kemudian menangis.
Ad-Daqqaq r.a. berkata,
"Siapa yang banyak mengingat kematian, maka ia akan dimuliakan dengan tiga
perkara: Segera bertaubat; Mendapatkan kepuasan hati; dan bersemangat dalam
beribadah. Dan siapa yang lupa akan kematian, maka ia akan disiksa dengan tiga
perkara: Menunda untuk bertobat; Tidak merasa cukup dengan yang ada dan malas
beribadah."
Al-Hasan Al-Bashri r.a. berkata,
"Sesungguhnya kematian ini telah menghancurkan kenikmatan yang dirasakan
para penikmatnya. Karena itu, carilah kehidupan yang tidak ada kematian di
dalamnya."
Berkata Sheikh al-Alusi dalam
komentarnya mengenai kiamat :"Allah telah merahasiakan Al-Saa'ah (hari
Kiamat) karena hikmah shar'i dan sebab kenapa ia begitu, karena ia lebih berkesan
didalam menyeru orang menaatinya dan menjauhkan mereka dari melakukan maksiat,
sebagaimana dia merahasiakan ajal seseorang itu... dan petikan kenyataan ini
menunjukkan bahawa Nabi saw tidak mengetahui bila Al-Saa'ah bermula. BENAR,
baginda mengetahui ia agak dekat didalam arti kata yang umum, dan baginda saw
memberitahu kita yang itu" [Tafsir al-manar]
Baginda sendiri pernah bercerita
kepada Fatimah tentang kewafatan baginda: Sesungguhnya Rasulullah s.a.w
memanggil Fatimah dan bercakap dengannya secara rahasia. Tiba-tiba Fatimah
menangis, baginda berucap lagi, sejurus kemudian Fatimah tersenyum. Aisyah
berkata: Lalu aku bertanya kepada Fatimah: Apa yang Rasulullah s.a.w katakan
padamu menyebabkan kamu menangis dan ketawa. Fatimah berkata: Aku menangis karena
Rasulullah memberitahu aku tentang kematiannya dan aku ketawa karena akulah
orang pertama dari kalangan keluarganya yang akan menyusul baginda.
[ Hadis dari Aisyah r.a.
Dikeluarkan oleh Imam Muslim di dalam Sahihnya, Kitab Kelebihan Para Sahabat
r.a]Najafi adalah seorang ulama terpandang, di Quchani nun jauh di sana , di negeri Iran . Suatu hari ia mengalami peristiwa yang sungguh
luar biasa yang telah mengubah seluruh kehidupannya sejak itu: sebuah
pengalaman tentang kematian.Dan aku pun meninggal dunia. Kala itu aku
menyaksikan diriku dalam keadaan berdiri, sementara jasadku terkulai tanpa
daya. Sanak keluargaku menangisi tubuh yang terbaring itu, dan aku pun sedih
melihatnya. Aku berkata kepada mereka bahwa aku belum mati. Namun tak seorang
pun dari mereka mendengarku. Mereka tak melihatku, tak mendengar suaraku. Maka
aku pun sadar, mereka sungguh jauh dariku…
Bawa Muhaiyaddeen, “When you pass
by me and I look within you, I may see something with four legs, I may see a
snake, I may see a lion, a tiger, a demon, a cow, a horse, a donkey, or a crab.
When I look inside, I will know this. I see this.” (To Die Before Death, 1997)
Komaruddin Hidayat mengatakan
bahwa mati adalah tujuan yang pasti dari hidup. Kematian itu seperti orang
mudik, yang membutuhkan persiapan. Kalau orang sadar hal ini, tidak mungkin dia
korupsi karena tidak bisa dibawa mudik.
Tag Line Film Betina"Aku merindukanmu dengan kematian orang
lain…"
Dan kematian makin akrab—sepotong kalimat dalam sajak Subagio
Sastrowardojo.
Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar