Bacaan
Sholat
Menghadap kiblat. Niat
melakukan sholat. Mengangkat tangan dengan mengucap tabiratul ikhram (Allahu Akbar). Untuk rekaat pertama
disunnahkan membaca doa iftitah. Kemudian membaca al fatekhah. Kemudian
disunnahkan membaca surat-surat dalam Al Quran. Kemudian dilakukan rukuk dengan
menyebut takbir (Allahu Akbar).
Kemudian membaca (pilih salah satu yang dianggap mudah ). Kemudian I’tidal. kemudian
dilakukan sujud dengan mengucap takbir. Kemudian melakukan duduk diantara dua
sujud dengan mengucap takbir. Kemudian sujud lagi dengan mangucap takbir dan
bacaan seperti diatas ketika sujud. Kemudian berdiri lagi, mengucap takbir, langsung
membaca al fatehah, disambung (sunnah) dengan membaca surat-surat dalam Al
Quran. Untuk rekaat kedua setelah ritual yang sama (bila lebih dari dua rekaat),
dilakukan iftirasy. Kemudian dilanjutkan dengan bacaan sholawat (sunnah), Jika
sholat hanya dua rekaat, atau tiga rekaat atau empat rekaat kemudian dilakukan
tasyahud akhir dengan bacaan seperti atau sama dengan iftirasy Ditutup dengan
menoleh ke kanan dan ke kiri dengan mengucap salam.
Semua
orang islam pastilah tahu yang namanya sholat. Ritual model apapun juga
pastilah sudah ngeh. Malah ada yang bilang
jangan ajari guwe masalah sholat deh……neg guwe….
Allahumma baa’id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa’dta bainal
masyiriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khathaayaaya bil maa-i watsalji
wal barad
Hahahahaha......aku jadi
ketawa......iyaya suatu ritualitas dalam islam. Itulah yang jadi konsep
kewajiban kali ya?
Wajjahtu wajhiya lilladi fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw
wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii
lillahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahuu wa bidzaalika
umirtu wa ana minal muslimiin
Bahasa kita aja ya? Emang
Rasulullah dulu mengemban misi dengan kewajiban sholat yang lima ini. Aku
tersentak ketika tadi pas pengajian, sore hari, didengerin, entah hadits atau
bukan, yang jelas ketika kelalaian terhadap sholat lima waktu ini dilakukan,
kekerasan terhadap badan ini ketika dikuburan sampai masa kiamat benar-benar
berat, merinding aku ketika dibacakan oleh Agung.
Bismillahirrohmanirrokhiim. Al hamdu lillahirobbil ‘Aalamiin.
Arrohmaanirrokhiim. Maalikiyyaumiddziin. Iyyaa ka na’buduwwa iyyaaknash taiin.
Ikhdinasyirootolmutaqiim. Shirootholladziina ‘an ‘am ta ‘alaihim. Ghoiril
maghdzu bi ‘alaihim. Waladdhoolliin. Amin.
Sholat yuk, ajakku
ketemanku............eh jawabannya, kamu udah masuk islam ya? Ya udah sholat
saja, aku masih belum islam nih, karenanya aku belum bisa sholat.......Dasar
anak gendheng
Bismillahirrohmanirrokhiim. Qul a’uudzubirobbinnaas. Malikinnaas.
Ilahinnas. Minsyarrilwasywaashilhonnaas.
Alldziiyuwaswisufii suduurinnas. Minaljinnati wannas.
Ada
lagi satu keadaan yang aku inget……masa itu adalah masa dimana aku masih kuliah,
aku mampir ke suatu kampus yang berbasis islam, dimana kampus tersebut sedang
berjuang menjadi cabang HMI, melepaskan diri dari cabang induk, kami makmum
sholat......eh ada anak kuliahan masuk, dia pesan mie ayam, kemudian duduk
tepat didepan tempat sholat imam masjid sembari menawari kami mie ayam
seolah-olah kami tidak sholat, sumpah. Biasanya memang aku memandang sholatku
masih belum masuk tataran khusyu’, tapi ini kurang ajar!
Bismillahirrohmanirrokhiim.
Qul huwallahu Akhad. Allahusshomad. Lam yalid wa lam yuulad. Walam yakullahuu kufuwan ahad.
Selesai
sholat..kami saling bersalaman. Temanku yang jadi imam, kebetulan ketua wakil
ketua HMI dikampus itu, tersenyum-senyum ke anak itu, sembari bertanya masih
enggak sholat ya? Aku panas, aku berdebatlah disitu….aku dan dia dibiarkan
berdebat oleh yang lain,….wah enggak bener nih. Setelah lama baru aku dikasih
tahu, paham dia memang begitu, ngaco………susah dilurusin, masih pakai faham
“masih mencari Tuhan”
Bismillahirrohmanirrokhiim.
Wal’asyri. Innal insaana lafii husyrin illla. Illalladziina ‘aamanuu wa
‘amilusshoolikhaati watawa shoubil haqqi watawa shoubissobri.
Kata-kata
“masih mencari Tuhan” semakin aku temui dikalangan anak-anak kampus islam
berplat merah. Aku bingung, mereka dengan lugasnya berbicara tentang
madzhab Nurcolish Madjid dan Madzhab
Jalaluddin Rakhmat yang mereka yakini kebenarannya masing-masing, padahal aku
yakin diantara dua orang yang dimadhzhabi ini kalau terjadi proses ketemuan,
kagak bakal ada perseteruan yang keras atas pola pikir mereka yang beda. Dan
lucunya, adzan adalah menjadi sesuatu yang lewat saja.
Subhaanakallaahumma
robbanaa wabihamdikallahumaghfirli
Ini
lain lagi, ada teman yang tiba-tiba datang padaku dan bangga sekali dengan
aktifitasnya di Jaringan Islam Liberal. Sholat jumat yuk………, jawabnya,
hehehehehe
Subhaana robbiyal
adziim Subhaana robbiyal adziim Subhaana robbiyal adziim
Temanku
yang aktifis JIL itu datang lagi dan bercerita, aku sekarang mendirikan Jakar,
itu lo, masak kamu gak tahu sih, Jaringan Islam Kafir, keren kan , oh ya aku pengikut setia Cak Nun yang
di TIM itu lo……….. yo wes aku solat dulu ya, aku sudah nggak ngajak dia sholat
lagi
Robbanaa walakal hamdu
Wah
aku tunggu di Cak Nun Jumat malam kok nggak ada, katanya mau mampir bareng
istrimu?, tanya teman Jakar tadi.
Subhaanakallaahumma
robbanaa wabihamdikallahumaghfirli
Aku
masih terdiam terhadap beberapa kaidah perdebatan yang membuat kepalaku
berdenyut. Aku memutuskan masuk masjid, sholat Tahiyatul Masjid, kemudian
membaca Al Quran kecil yang selalu berada didalam tasku. Islam yang penting,
sholat yang penting, Syahadat yang penting,…. Kok masih saja berdebat ya….
Padahal sudah masuk maghrib nih.
Subhaana robbiyal a’laa
Subhaana robbiyal a’laa Subhaana robbiyal a’laa
Mundur
ke masa SMU ku, ketika ketua Rokhisku memanggilku. Aku turun dari masjid
sekolah setelah sholat Duha. Dia mengajak aku berdiskusi. Puasa kita ini
bisa batal lho…. Kenapa mas?. Iyalah kalau kita ngomong, kita kan membuka mulut
kita, berarti segala hal yang ada diluar bisa masuk, nah itulah yang masuk,
berarti batal dong, kan kalau ada makanan yang sedikit aja bisa masuk, apalagi
begitu, iya..kan?
Nggak aku jawab. Teruss,
pori-pori kulit ini, pas wudhu, kan ada pori-pori yang bolong ditangan, nah
masuk dong, gimana coba. Aku diam, pakai sepatuku, terus mengucap salam untuk
masuk kelas. Pusing aku........males mikir.....
Allaahumaghfirlii
warhamni wa’aafini wahdinii warzuqnii
Ada anak jalanan dikawasan Menteng.
Dia rupanya memperhatikan aku sholat. Selesai sholat, dia mendekati aku. Kak,
ajarin dong sholat..... yo wes, ayo wudhu dulu......aku sholat duhur untuk yang
kedua kalinya menjadi imam anak-anak kecil itu yang bercelana pendek.
Wallahualam Bisshowab
Robbighfirlii Robbighfirlii
Ada teman tuh, dia nggak perlu
rajin-rajin sholat, bolong-bolong malah, tapi nasibnya baik banget, bagaimana
hayo. Ada pula yang otaknya kagak ada encer-encernya, lebih mujur dari kamu
yang capek-capek sekolah dan berdoa ampe nangis-nangis. Lihat tuh kamu,
jungkat-jungkit kayak gitu, nasibmu juga susah-susah amir. Terus, gimana coba,
kamu pikirin deh.....Kamu nangis ampe meraung-raung, juga tetep aja kamu dapet
cobaan. Liat aja dia, gak perlu meraung-raung, kerjaan dan hidupnya sedari
kecil udah enak. Buat apa dia mikir ampe nangis-nangis, lha wong apa pun yang
diinginkan udah dimunculkan.
At-tahiyyatulillah. Washolawaatu watthoyyibah. Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu
wa rohmatullaahi wabarokaatuh. As-salaamu ‘alainaa
wa’alla ibadillahishoolihin. Asyhadu allaa illaaha illalaah. Wa asyhadu anna
Muhammadan ‘abduhuu warosuuluh
Muhammdiyah ada sholat. NU juga ada
sholat. PKS, jelas-jelas buat partai yang sholat. LDII, meskipun begitu, mereka
mengusung sholat. Syiah pastilah memegang sholat. Nah......masalahnya kenapa
ada pihak-pihak yang mengklaim dirinya paling benar.....lha aku ikut mana dong?
Aku lahir dari keluarga yang sholat, pokoknya sholat aja. Nggak ada labelisasi
Muhammadiyah, NU, ataupun LDII, atau Syiah. Ketika aku tidak berlabel, apakah
aku perlu melabeli diriku sendiri agar aku bisa sah dalam sholatku menurut
kacamata mereka? Allah Maha Tahu, dan... aku tidak tahu itu.
At-tahiyyatulillaah. Wassholawaatu waththoyyibatu lillah. Assalaamu
Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu wa rohmatullaahi wabarokaatuh.
As-salaamu ‘alainaa wa’alla ibadillahishoolihin. Asyhadu allaa illaaha
illalaah. Wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhuu warosuuluh
Kamu
sholat dulu gih, dimana kek terserah…atau pake sajadahku yang keren ini, aku
suka banget sajadah ini, aku simpan muluk. Tempat wudhunya didepan, pake sandal
ya………Aku disuruhnya sholat, dia tidak.
At-Tahiyyaatul
mubarokaatush sholawaatuththoyyibaatu lillaah Assalamu Assalamu’alaika
ayyuhannabiyyu wa rohmatullaahi wabarokaatuh. As-salaamu ‘alainaa wa’alla
ibadillahishoolihin. Asyhadu allaa illaaha illalaah. Wa asyhadu anna Muhammadan
‘abduhuu warosuuluh
Mas,
kok sholatnya orang itu kayak gitu, model tangannnya itu lho mas, kok nggak
kaya model yang biasanya sholat. Mas, kok setelah sholat, orang itu langsung
bersalaman ya….Mas, emang Qunut itu perlu ya….Mas kenapa sih kalau kentut harus
wudhu lagi….mas, mas………kalo nggak sholat emang kenapa mas…..
Allaahumma shalli ‘alaa muhammad wa ‘alaa ‘alii muhammad. Kamaa sholaita
‘alaa ibroohim wa ‘alaa ‘alii ibroohim. Innaka hammidummajid
Gito Rollies meninggal. Ketika
wajah Gito Rollies diperlihatkan di televisi, kaget aku. Wajahnya penuh senyum,
seperti orang yang tidur, penuh kedamaian. Ya Allah bisa nggak ya aku mati
seperti itu, dengan kesenyumanku aku menghadap dirimu, heheheheehehehe, kadang
itu menjadi cita-cita yang aneh ya.
Allahumma inni a’uudzubika min adzaabi jahannama wa min adzaabil qobri wa
min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid dajjal
Asu....Bajingan......Asu...Bajingan.
suara itu begitu jelas terdengar di ICU sebuah rumah sakit di Solo. Korban
tersebut adalah akibat tabrakan, yang mengakibatkan orang itu sekarat. Astaghfirullah...aku
merinding......tapi yang membuatku kembali tenang adalah, temanku dalam keadaan
sekarat melantunkan ayat-ayat suci, aku ngiri lagi
Assalamualaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh
Hiks Hiks Hiks Hiks Al Quran kecilku hilang, aku
sedih, sekarang musti gotong-gotong Al Quran yang agak besar, mana Al Quran
kecilku?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar