Konsepsi
Dakwah
Dakwah
merupakan kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk
beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala sesuai dengan garis aqidah,
syari'at dan akhlak Islam.
Kata dakwah merupakan masdar
(kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan
atau ajakan. Kata dakwah sering dirangkaikan
dengan kata "Ilmu" dan kata "Islam",
sehingga menjadi "Ilmu dakwah" dan Ilmu Islam" atau ad-dakwah
al-Islamiyah.
Allah ta’ala
berfirman yang artinya, “Dan
siapakah yang lebih baik ucapannya daripada orang yang menyeru (berdakwah)
kepada Allah dan beramal shalih serta mengatakan; ‘Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang muslim’.” (QS.
Fushshilat: 33). “Katakanlah:
‘Inilah jalanku, aku bersama orang-orang yang mengikutiku mengajakmu kepada
Allah di atas landasan bashirah, dan Maha suci Allah, aku bukanlah termasuk
orang-orang musyrik’.” (QS. Yusuf:
108). “Dan hendaklah
ada di antara kalian sekelompok orang yang menyuruh kepada kebaikan,
memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari yang mungkar. Mereka itulah
orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran:
104)An-Nahl: 125). “Dan hendaklah ada di antara kalian sekelompok
orang yang menyuruh kepada kebaikan, memerintahkan yang ma’ruf dan melarang
dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Ali Imran: 104)An-Nahl: 125)
Menjadi
kewajiban kita sebagai warga muslim untuk menyeru kebaikan dan menyampaikan
ilmu kepada orang lain. Ilmu adalaha amal jariyah kita yang bisa kita jadikan
buah kita dimasa yang akan datang.. Da'wah, merupakan suatu pola untuk
meneriakkan kebenaran dan mencegah keburukan. Tugas dakwah menjadi pikulan bagi
setiap warga muslim. Saling mengingatkan merupakan salah satu bentuk dakwah
kita. Menyampaikan suatu ilmu (tabligh) sangat dianjurkan Rasulullah SAW.
Bahkan Allah SWT juga telah memerintahkannya kepada kita.
Sebagai
salah satu bentuk dakwah, kita harus memahami dengan benar kondisi yang akan
kita dakwahi. Berdakwah kepada masyarakat awam berbeda dengan berdakwah kepada
orang yang lebih faham. Berdakwah kepada masyarakat yang memiliki ghirah kepada
Islam juga berbeda dibandingkan dengan berkawah kepada para aktivitas muslim.
Perbedaan ojek dakwah ini, harus dijadikan bahan pertimbangan, agar dakwah yang
kita sampaikan dapat diterima oleh mereka. Tapi sebenarnya yang utama bukan
bagaimana dakwah itu diterima dahulu, tapi bagaimana kita membangun tekad untuk
berdakwah. Itu yang lebih utama. Dakwah bukan hanya melangkah ke mimbar
kemudian menyalakan mic, melakukan ceramah keagamaan didepan khalayak.
Mengenalkan islam dengan tingkah laku juga merupakan dakwah yang juga penting. Rasulullah
menyuapi seorang gelandangan yahudi yang buta. Gelandangan ini selalu
menyerapahi Rasulullah. Ketika rasulullah meninggal, orang tua ini masuk islam.
Apakah Rasulullah mematok kekuatan dakwah untuk bertujuan pasti? Tidak
Rasulullah melaksanakan dakwahnya dengan hati dan tingkah laku yang membuat
orang lain berpaling dan menghormat beliau. Rasulullah tidak membuat atau
membentuk sahabatnya untuk menjadi menjadi juru dakwah yang unggul, tapi
memupuk iman mereka untuk menjadi penganut islam dan menyebarkan islam menurut
cara mereka sendiri. Itulah dakwah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar