Kamis, 01 November 2018

Teknologi prosessing pkt


Teknologi prosessing pkt

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) merealisasikan investasi US$14,2 juta untuk pembangunan dua unit pabrik pupuk majemuk atau nitrogen phosphate kalium (NPK) berkapasitas 200.000 ton per tahun di Bontang, Kaltim. Investasi itu merupakan bagian dari rencana PKT mendirikan lima unit pabrik NPK berkapasitas total 1 juta ton per tahun senilai US$350 juta. Kelima pabrik itu ditargetkan rampung dalam  tahun 2012.
Sebagai produsen urea terbesar di tanah air, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. Pupuk Kaltim membangun dua unit pabrik NPK dengan nilai investasi sebesar USD 14,2 juta di Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik NPK Fusion Unit 1 dan 2 pertama kali dilakukan pemancangan pada 17 Mei 2008 lalu dan PT Timas Suplindo sebagai kontraktor utama, menggunakan desain teknologi proses dari Shanghai Research of Chemical Institute, China. Pabrik ini menggunakan teknologi Steam Fused Granulation ini memiliki produksi total sebesar 200 ribu ton/tahun.
Pada akhir Juli 2010, pabrik tersebut sudah beroperasi, dan produksinya memiliki merk dagang NPK Pelangi Super untuk subsidi dan NPK Pelangi Maxi untuk nonsubsidi. Produk ini dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan sektor tanaman pangan dan perkebunan.
Selain NPK Fused Blending, Pupuk Kaltim sebelumnya juga sudah memproduksi pupuk majemuk lainnya dengan merk dagang NPK Pelangi dengan kapasitas 200 ribu ton per tahun. Pada pabrik NPK Pelangi ini dibuat dengan metode simple blending, sedangkan NPK Fused Blending diolah menggunakan metode fused granulation sehingga setiap butir pupuk yang dihasilkan sudah mengandung tiga unsur hara (NPK) yang dibutuhkan tanaman.
Surat keputusan Kementerian Pertanian no 50 tahun 2009, kebutuhan NPK subsidi di tahun 2010 sebesar 2,2 juta ton per tahun. Kebutuhan untuk NPK nonsubsidi di Indonesia mencapai 5,9 juta ton per tahun. Melihat trend kebutuhan NPK yang selalu meningkat tiap tahun, maka selain membangun pabrik NPK Fused Blending di Bontang, Pupuk Kaltim bekerja sama dengan PTPN-IV & PTPN-V juga membangun Pabrik NPK di Medan.
Pengembangan lainnya dalam PT. Pupuk kaltim adalah pembangunan Desalinasi - Reverse Osmosis Unit 1, unit ini digunakan untuk menghasilkan air sebagai bahan baku dalam proses produksi amoniak dan urea. Alat ini memisahkan garam dan mineral lain yang terkandung dalam air laut sehingga menghasilkan air tawar atau air raw condensate. Unit baru ini menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis yang hemat energi serta ramah lingkungan dengan kapasitas 100 m³/jam dan saat ini telah beroperasi dengan baik.
Pada 2009, kebutuhan NPK di Tanah Air sekitar 1,5 juta ton dan naik menjadi 2,5 juta ton pada tahun 2010. Kebutuhan pupuk jenis ini diperkirakan mencapai 4 juta ton pada kisaran tahun 2011 sampai 2013.
Kebutuhan dana pembangunan pabrik NPK tersebut dipenuhi dari sebagian hasil obligasi PKT 11/2009 yang nilainya Rp660 miliar. PKT berniat membangun lagi fasilitas serupa di dekat kompleks pabrik di Bontang sehingga total kapasitas pabrik NPK di wilayah Kaltim mencapai 800.000 ton.
PKT juga mendirikan satu unit pabrik NPK di Medan, Sumatra Utara, berkapasitas 200.000 ton per tahun. Khusus di Medan, PKT menggandeng PTPN IV dan PTPN V akan membentuk perusahaan patungan bernama PT Pupuk Agro Nusantara (PAN).
Dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Terakhir, Pupuk Kaltim membangun dua unit pabrik pupuk NPK dengan nilai investasi sebesar 14,2 juta dolar AS di Bontang, Kalimantan Timur. pabrik NPK Fusion Unit 1 dan 2 pertama kali dilakukan pemancangan pada 17 Mei 2008. PT Timas Suplindo sebagai kontraktor utama menggunakan desain teknologi proses dari Shanghai Research of Chemical Institute, China. Pabrik yang menggunakan teknologi steam fused granulation ini memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 ton per tahun.
Pada akhir Juli 2010, pabrik ini sudah beroperasi. Produk yang dihasilkan memiliki merek dagang NPK Pelangi Super untuk subsidi dan NPK Pelangi Maxi untuk nonsubsidi. Produk ini dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan sektor tanaman pangan dan perkebunan.
Selain NPK Fused Blending, Pupuk Kaltim sebelumnya juga sudah memproduksi pupuk majemuk lainnya dengan merek dagang NPK Pelangi dengan kapasitas 200.000 ton per tahun. Pada pabrik NPK Pelangi ini dibuat dengan metode simple blending. Sedangkan NPK Fused Blending diolah menggunakan metode fused granulation, sehingga setiap butir pupuk yang dihasilkan sudah mengandung tiga unsur hara natrium, phosfate, dan kalium (NPK) yang dibutuhkan tanaman.
Pembangunan sejumlah proyek raksasa ini mendongkrak pendapatan BUMN ke depan. Pada 2009, pendapatan BUMN mencapai Rp 986 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 88 triliun.
Debu urea yang keluar dari bagian atas Unit Prilling Tower Pabrik (UPT) Kaltim-1, Kaltim-2 dan Kaltim-3 PT. Pupuk Kalimantan Timur, Tbk, saat mengganggu aktivitas pekerja dan menyebabkan kerusakan material di area PT Pupuk Kaltim, baik di lokasi pabrik, perkantoran, maupun lingkungan di sekitarnya, sehingga perlu adanya evaluasi proses di unit prilling tower sebagai upaya mengurangi emisi debu urea tersebut. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timbulan debu urea adalah tidak dipasang alat penangkap debu urea, flow udara pendingin, flow dan jumlah urea dari fluidized bed cooler (FBC) sebagai urea seeding, dust cyclone kotor, rate produksi, putaran prill bucket, konsentrasi UFC di dalam urea prill, belum ada prosedur pengendalian, level urea di FBC dan kondisi lingkungan (hujan dan udara lembab). Unit prilling tower pabrik Kaltim-2 memberikan timbulan debu urea yang paling rendah, dikarenakan tidak menggunakan unit fluidisasi (fluidized bed cooler), jumlah debu urea sebagai urea seeding paling rendah, yaitu 10,4 kg/jam dan prilling tower paling tinggi, yaitu 80 meter. Korelasi debu urea dengan rate produksi dan putaran prill bucket bersifat positif. Semakin tinggi rate produksi dan putaran prill bucket, semakin tinggi timbulan debu urea. Rekomendasi untuk minimisasi timbulan debu urea untuk pabrik Kaltim-1 dengan pengurangan flow udara pendingin prilling tower, pengurangan flow udara fluidisasi, penambahan peralatan chiller, menjaga putaran prill bucket sesuai rate produksi. Pabrik Kaltim-2 dengan menjaga putaran prill bucket sesuai rate produksi dan pabrik Kaltim-3 dengan pengurangan flow udara pendingin prilling tower, pengurangan flow udara fluidisasi, penurunan temperatur udara fluidisasi, menjaga putaran prill bucket sesuai rate produksi Kata kunci : Debu urea, Unit prilling tower, Prill bucket, Rate produksi, Fluidized bed cooler
Nilai proyek pembangunan boiler batubara sendiri mencapai 110 juta dolar AS. Pembangunan boiler berbahan bakar batubara, bertujuan mengurangi pemakaian gas untuk energi di Pupuk Kaltim. Proyek yang ditargetkan selasai pada 2011 ini akan menjadi peralatan untuk menghasilan uap bertekanan tinggi sebesar 440 ton per jam untuk memasok energi ke pabrik Kaltim I, II, dan III. Selanjutnya, boiler juga bakal memasok energi untuk pabrik baru Kaltim V yang ditargetkan selesai pada 2014.
Dengan menggunakan boiler batubara, kelak Pupuk Kaltim bisa menghemat ratusan ribu dolar per hari, karena harga batubara lebih murah dibandingkan gas. Pupuk Kaltim per hari membutuhkan gas sebanyak 27 juta standar metrik kaki kubik (mmscfd). Konversi penggunaan gas dengan batubara untuk energi menghasilkan penghematan sekitar dua dolar per btu (british thermal unit).
Dalam proyek pembangunan boiler tersebut, Pupuk Kaltim juga membangun silo atau tempat penyimpanan batubara tertutup bentuk kubah untuk mehindari pencemaran lingkungan. Di samping itu menggunakan teknologi continous barge unloader dengan ban berjalan tertutup yang membuat proses transportasi batu bara lebih efisien dan bebas debu.
Pembangunan boiler tak lain untuk mendukung optimalisasi kapasitas produksi Pupuk Kaltim, dimana tahun lalu produksi urea mencapai 2,9 juta ton atau hampir mendekati kapasitas desain sebesar tiga juta ton per tahun. Sedangkan produksi amoniak mencapai 1,88 juta ton di atas kapasitas desain sebesar 1,85 juta ton per tahun.

Sumber
Pupuk Kaltim Resmikan Pabrik NPK dan Unit Desalinasi


Pupuk Kaltim Gelar Syukuran Produksi Pabrik NPK

Pabrik Pupuk Urea di Indonesia


Pupuk Kaltim Operasikan 2 Pabrik NPK

Sumber : Bisnis Indonesia, 10 Agustus 2010 www.pupukkaltim.com

KINERJA BUMN
Pupuk Kaltim Resmikan
Pabrik NPK dan Unit Desalinasi

Senin, 8 Nopember 2010



Pupuk Kaltim tunda proyek baru NPK
16 November 2010

Source :bisnis.com

Empat Proyek Pupuk Kaltim dan Petrokimia Diresmikan
Minggu, 7 November 2010 00:11 WIB | 1443 Views

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2010
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com


EVALUASI PROSES DI UNIT FRILLING TOWER SEBAGAI UPAYA MENGURANGI EMISI DEBU UREA DI PABRIK PUPUK KALTIM-1, 2 DAN 3 (Studi Kasus di PT. Pupuk Kalimantan Timur Tbk, Bontang)



Penulis Lukman Hakim Zuhdi





Tidak ada komentar: