Kamis, 01 November 2018

Pembangunan PT Pupuk Kalimantan Timur medio 2011


Pembangunan PT Pupuk Kalimantan Timur medio 2011
PKT adalah produsen urea terbesar di Indonesia, berlokasi di Bontang dengan kapasitas produksi urea 2,98 juta ton per tahun dan produksi amoniak 1,85 juta ton per tahun. PKT mengoperasikan 5 pabrik urea dan 4 pabrik amoniak. Selain memproduksi urea dan amoniak, PKT juga memproduksi pupuk NPK dan pupuk organik. Sebagai pendukung program ketahanan pangan nasional, PKT bertanggungjawab atas pasokan urea bersubsidi di Kalimantan (kecuali Kalbar), sebagian besar Jatim, Sulawesi, Papua, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara.
Tahun 2009, PKT berhasil meraih laba Rp832 miliar dan mencetak rekor produksi tertinggi dalam sejarah perusahaan, yaitu produksi urea sebear 2.949.750 ton serta produksi amoniak 1.880.088 ton.
PT Pupuk Kaltim (PKT) dinilai sebagai pabrik pupuk yang paling siap untuk program gasifikasi batubara dalam rangka menghidupkan industri pupuk. PKT yang merupakan pabrik pupuk terdekat dengan sumber batubara, diharapkan menjadi pilot project program ini.
PKT sedang mengkaji berapa nilai investasi yang diperlukan setiap pabrik pupuk dalam gasifikasi batubara ini serta berapa penghematannya. Nantinya, secara bertahap semua pabrik pupuk akan menggunakan gasifikasi batubara, meniru pabrik di Cina yang telah berhasil menjalankan program gasifikasi batubara. "Namun masih terbatas pada bahan bakar saja belum pada bahan baku, mengingat pembuatan pupuk bahan bakunya menggunakan gas.
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menandatangani Perjanjian Kredit untuk mendanai pembangunan Proyek Boiler Batubara dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Plafon kredit yang ditandatangani adalah sebesar Rp. 361,54 Milyar dan USD 56,14 Juta. Sedangkan proyek boiler batubara sendiri diperkirakan menelan biaya sekitar  USD 110 juta, bila tidak ada kendala maka proyek ini akan rampung pada tahun 2011, tahun sekarang. 
Untuk mengantisipasi keterbatasan pasokan gas bumi untuk industri pupuk di masa yang akan datang, PKT membangun utilitas boiler dengan menggunakan energi batubara. Boiler merupakan peralatan utilitas yang berfungsi menghasilkan steam untuk digunakan dalam proses produksi urea. Selama ini, untuk pembangkit boiler tersebut menggunakan energi gas bumi. Boiler batubara ini dapat memproduksi superheated steam sebanyak 440 ton/jam dan yang akan digunakan untuk memasok steam ke pabrik eksisting serta pabrik Kaltim-5 yang akan dibangun.
Dalam proyek boiler batubara ini, PKT  juga membangun silo atau penyimpanan batubara tertutup berbentuk kubah untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan, serta menggunakan teknologi continuous barge unloader dengan conveyor tertutup yang dapat membuat proses unloading batubara lebih efisien dan bebas debu.
Pemanfaatan batubara sebagai pembangkit steam untuk boiler ini juga didasari oleh melimpahnya stok batubara di wilayah Kaltim. Terlebih lagi batubara yang digunakan adalah dari jenis low rank calorie yang relatif lebih mudah untuk didapatkan.
PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) akan membangun industri pupuk organik di sejumlah kawasan di Sulawesi Selatan.
PKT sebagai salah satu produsen pupuk terkemuka di tanah air tengah mengembangkan pupuk organik dengan merek dagang Zeorganik. Hal tersebut sejalan dengan program pemerintah yang terus mengimbau penggunaan pupuk organik di kalangan petani Indonesia.
Pupuk Zeorganik berfungsi memperbaiki struktur tanah, menggemburkan tanah dan memperbaiki kemampuan tanah menyerap air, serta menyediakan nutrisi makro dan mikro yang sangat dibutuhkan tanaman. Saat ini, telah terdapat lima pabrik Pupuk Zeorganik yakni, di Kota Pare-Pare, Banyuwangi, Badung (Bali), Lombok Timur dan Demak.
Pabrik Kaltim-5 milik PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mulai dibangun Juli 2011. Kepastian pembangunan pabrik terbesar PKT inimenyusul penandatanganan kontrak pembelian gasdari Pearloil (Sebuku) Ltd, Total ERP Sebuku, Inpex South Makasar Ltd, Total EP Indonesie, dan Inpex Corporation di Jakarta.
Gas yang dialokasikan oleh pemerintah untuk Kaltim-5 sebesar 80 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk jangka waktu selama 10 tahun (1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2021). Pada tahun pertama, gas bumi akan dipasok dari Blok Mahakam, selanjutnya akan dipasok dari Blok Sebuku. Setelah melalui proses negosiasi, harga gas ditetapkan dengan formula berdasarkan harga amoniak dan urea di dunia serta sesuai perkembangan harga komersial. Saat ini, PKT membeli gas dengan harga antara 4-5 dolar AS per MMBTU.
Pembangunan pabrik Kaltim-5 merupakan implementasi dari program revitalisasi industri pupuk nasional sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 2010. Program ini sekaligus merupakan salah satu program Kabinet Indonesia Bersatu II dalam rangka mendukung dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Pabrik Kaltim-5 akan menggantikan Kaltim-1 yang sudah tua dan tidak efisien.
Untuk membangun Kaltim-5, PKT menggunakan kontraktor untuk rancang bangun, pengadaan, dan konstruksi [engineering, procurement, and construction/ EPC) dari dalam negeri, yaitu PT Inti Karya Persada Teknik, selain Toyo Engineering Cor-poration. Proyek pembangunan pabrik Kaltim-5 diproyeksi menelan investasi 700 juta dolar AS-800 juta dolar AS.
Tahun 2011, PKT akan memproduksi pupuk urea sebanyak 2,8 juta ton. Selama lima bulan awal ini target produksi telah terpenuhi sesuai target. Ke depan, PKT yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, ini akan memiliki kapasitas produksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan 825.000 ton amoniak per tahun. Saat ini kapasitas produksi pupuk secara nasional baru mencapai 8,6 juta ton per tahun.
Kaltim-5 akan menjadi pabrik pupuk terbesar di Asia Tenggara dan akan dibangun pada Juli 2011. Proses pembangunannya butuh waktu 33 bulan. Selama ini, tidak mudah bagi PKT mendapatkan jaminan pasokan gas untuk pabrik baru pengganti pabrik Kaltim-1 yang sudah tua dan boros menggunakan energi.


Tidak ada komentar: