Kamis, 01 November 2018

Rumah Sakit PKU Yogyakarta (Tataran Manajemen Strategis)


                                                                                                                                             I.     PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan suatu sentra pelayanan kesehatan masyarakat. Keberadaan rumah sakit memiliki peran penting dalam penciptaan kondisi kesehatan masyarakat guna mencapai Indonesia sehat yang merupakan salah satu target pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah RI. Untuk itu departemen kesehatan melalui Badan Akreditasi Rumah Sakit memberikan suatu aturan-aturan tersendiri terhadap rumah sakit melalui akreditasi.
Tantangan utama yang dihadapi RS sekarang ini adalah bagaimana membangun dan mempertahankan usaha pelayanan yang baik dalam kondisi dan lingkungan masyarakat yang cepat berubah. Untuk menjawab tantangan tersebut RS perlu melakukan peningkatan kinerja perusahaan yang tepat dengan menjalankan strategi yang membawa keunggulan kompetitif.
Persaingan antar Rumah Sakit sudah begitu ketat di Yogyakarta ini meskipun jumlah pemain besar yang bermain di pasar hanya 4, yaitu Panti Rapih, Bethesda, Jogja International Hospital (JIH), dan PKU Muhammadiyah. Yang berada dalam 1 level kelas yaitu kelas B plus, RS PKU Muhammadiyah masih berada cukup dibawah karena adanya kesan pelayanan yang lama dan biaya yang tinggi untuk pemeriksaan disana.
Rumah sakit berbasis Islam justru menjadi keunikan PKU Muhammadiyah, bukan penghambat untuk melakukan inovasi karena terbatas pada suatau ajaran tertentu. Meskipun PKU Muhammadiyah sedang dalam proses transformasi pengubahan image konsumen, namun bukan berarti PKU Muhammadiyah berdiam diri selama proses tersebut. Nyatanya begitu banyak inovasi yang dilakukan oleh PKU Muhammadiyah dan menjadi hal yang menarik untuk dikupas dalam tulisan ini, antara lain sistem koorganisasian PKU Muhammadiyah Yogyakarta, diferensiasi yang telah dilakukan, dan etika yang dijunjung di dalam internal PKU Muhammadiyah.




                                                                                                                 II.     COMPANY BACKGROUND

II.      1. Sejarah

RS PKU Muhammadiyah awal didirikan berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15 Februari 1923 lokasi pertama di Jagang Notoprajaran No. 72 Yogyakarta. Awalnya bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan maksud menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa. Didirikan atas inisiatif H.M. Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh K.H. Ahmad Dahlan. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan Umat). RS PKU Muhammadiyah adalah salah satu rumah sakit swasta di Yogyakarta yang merupakan amal usaha Pimpinan Pusat Persyarikatan Muhammadiyah. RS PKU Muhammadiyah merupakan rumah sakit terakreditasi 12 bidang pelayanan dengan tipe B plus. Selain memberikan pelayanan kesehatan juga digunakan sebagai tempat pendidikan bagi calon dokter dan perawat dari universitas Islam di DIY dan Jateng.

II.      2. Visi

Menjadi rumah sakit Islam rujukan terpercaya dengan kualitas pelayanan dan pendidikan kesehatan yang Islami, aman, profesional, cepat, nyaman, dan bermutu.

II.      3. Misi

1.      Mewujudkan derajad kesehatan yang optimal bagi semua lapisan masyarakat melalui pendekatan pemeliharaan, pencegahan, pengobatan, pemulihan kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan peraturan/ ketentuan perundang-undangan.
2.      Mewujudkan peningkatan mutu bagi tenaga kesehatan melalui sarana pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan secara professional dan sesuai tuntunan ajaran Islam.
3.      Mewujudkan da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar dibidang kesehatan dengan senantiasa menjaga tali silaturrahim, sebagai bagian dari da’wah Muhammadiyah.

II.  4. Moto

Moto RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah: ‘AMANAH dalam pelayanan’. Kata Amanah dalam moto RS PKU ini merupakan singkatan dari Antusias, Mutu, Aman, Nyaman, Akurat, Handal.

II.  5. Tujuan

Pertumbuhan dan perkembangan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang mampu mendukung tersedianya sarana dan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi bagi kebutuhan semua lapisan masyarakat.

III.                ANALISA

III.   1. ANALISA SWOT

Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) menjadi salah satu alat yang sering digunakan memetakan kekuatan perusahaan maupun untuk mengetahui kelemahan suatu perusahaan tersebut
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan).
SWOT merupakan suatu teknik yang sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan suatu perusahaan. Dalam hal ini, SWOT tidak memiliki titik akhir, dalam artian akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman maupun situasi.
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT merupakan suatu perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk., 1989; Bartol dkk., 1991).
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing. Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al., 1989)


                                    Sumber : www.foxyreign.com
Gambar 1. Analisa SWOT Bisnis Perusahaan
SWOT dapat dilaksanakan secara individual atau secara kelompok dalam organisasi. Teknik secara kelompok akan lebih efektif khususnya dalam pengadaan struktur, objektifitas, kejelasan dan fokus untuk diskusi mengenai strategi, sehingga tidak akan cenderung melantur, dan bahkan akan terkena pengaruh politik atau kesenangan (interest) perseorangan yang kuat (Glass, 1991).
Pada umumnya SWOT hanya mencerminkan pandangan seseorang atau kelompok, dimana hanya mencerminkan keberpihakan dalam menilai tindakan yang telah ditentukan sebelumnya, daripada digunakan sebagai alat untuk menemukenali kemungkinan-kemungkinan peluang baru. Hal penting yang perlu perhatikan bahwa kadang-kadang ancaman juga dapat dipandang sebagai kesempatan, tergantung orang atau kelompok yang terlibat.
SWOT memungkinkan sebuah institusi untuk mengambil cara yang singkat daripada melakukan sebuah penelitian khusus kekuatannya yang sesuai dengan kesempatan, sehingga mengabaikan kesempatan yang tidak dirasakan. Metode yang lebih pro-aktif dalam identifikasi kesempatan/peluang adalah paling menarik, baru kemudian merencanakan dan menemukembangkan strategi institusi untuk memenuhi kesempatan-kesempatan tersebut. Hal ini akan menciptakan strategi efektif, menurut Glass (1991), dalam menghadapi tantangan, daripada sekedar menemukan kekuatan yang ada dan kesempatan yang dipilih untuk dikembangkan kemudian.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematik untuk merumuskan strategi perusahan/instansi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threaths). Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman dengan faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan.
STRENGTHS (S)
ü  Menempati posisi tengah kota
ü  Rumah sakit PKU tertua di DIY Yogyakarta
ü  Langsung dibawah kendali PP Muhammadiyah
ü  Masuk kedalam klasifikasi kelas B dikawasan DIY Yogyakarta
ü  Mendapatkan serifikat ISO 9001 dalam hal pelayanan dan kualitas
ü  Dikenal sebagai salah satu Rumah Sakit yang cepat dalam pengurusan ASKES
ü  Salah satu Rumah Sakit tertua di DIY Yogyakarta
ü  Falsafah kerja yang mengacu pada visi, misi RS.
ü  Hubungan kemitraan dengan profesi lain.
ü  Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dan system administrasi.
ü  Sudah menjadi image di masyarakat bahwa PKU peduli sosial.
ü  Adanya komitmen dan motivasi dari pihak manajemen, dokter, dan perawat dalam implementasi Total Quality Service
ü  Pemberian pelayanan perawatan mengutamakan klien
ü  Dikenal melayani Askekin dengan baik
ü  Best Cost provider di DIY
ü  Kelengkapan dan kecanggihan peralatan medis.
WEAKNESSES (W)
Ø  Lahan Parkir yang sempit.
Ø  Lahan PKU yang sudah tidak dapat diperluas lagi sehingga berdampak pada keoptimalan pelayanan.
Ø  Penggajian yang berbeda di tiap PKU.
Ø  Pelaksanaan perbaikan sarana yang susah untuk dilakukan.
Ø  Manajemen antar PKU di DIY yang terpisah.
Ø  Rumah Sakit yang masih bertipe B.
Ø  RS PKU di DIY belum dapat terkoordinasi dengan baik seperti yang terjadi pada wilayah Jawa Timur.
OPPORTUNITIES (O)
*   Pelaksanaan pelayanan kesehatan berbasis kehalalan.
*   Adanya tenaga magang.
*   Pasar semakin meluas karena populasi penduduk cenderung meningkat.
*   Menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan adanya kerjasama dengan beberapa asuransi kesehatan.
*   Sumber daya yang mumpuni karena adanya kerja sama dengan instansi pendidikan.
*   RS PKU Yogyakarta dapat berkembang seiring dengan perkembangan kota Yogya yang semakin pesat.
*   Penyediaan spesialisasi klinik yang disesuaikan dengan tren pasar.
*   Status sebagai rumah sakit rujukan dan pendidikan.
*   Berada dilingkungan Muhammadiyah yang notabene fanatismenya sangat kuat.
*   Mampu meningkatkan hubungan/ promosi dengan instansi swasta/ pemerintah/  masyarakat.
*   Penyediaan peralatan medis dengan teknologi canggih yang disesuaikan dengan perkembangan pasar.
*   Kesempatan dalam memperluas pasar dengan menyasar pada segmentasi menengah keatas melalui pendirian rumah sakit PKU kedua dengan konsep green hospital.
TREATHS (T) -> BELUM DIGANTI !!!!!!!!!
o  RS PKU belum dapat terkoordinasi baik (Surabaya sudah dapat melakukan koordinasi dengan baik)
o  Masih kuatnya image competitor
o  Masih dalam kategori ruah sakit tipe B
o  Memanfaatkan lahan yang terbatas dengan penggunaan lahan yang ada dengan maksimal
o  Adanya pesaing utama
o  Peningkatan kesadaran masyarakat akan hukum etika, malpraktek serta tuntutan pengadilan terhadap tenaga kesehatan, UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
o  Akibat dari globalisasi, modernisasi, dan industrialisasi menimbulkan pergeseran nilai dan norma kehidupan. Keadaan ini menimbulkan pula stres.
o  Perkembangan profesi lain:spesialisasi
o  Pertumbuhan rumah sakit pesaing dan pelayanan kesehatan lainnya.

III. 2. DIFERENSIASI PRODUK

a.                   Swalayan 24 Jam

Lokasi
: Depan gedung RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Produk Swalayan
: Makanan dan minuman ringan (instan)
Produk Café
: Makanan prasmanan dan minuman
Jenis Pelayanan
: Café dan Swalayan 24 Jam
Jam Pelayanan
: 24 Jam
Tujuan pelayanan
: Menjual makanan dan minuman yang dibutuhkan konsumen (terutama keluarga pasien) selama 24 jam
Swalayan 24 Jam merupakan salah satu layanan diferensiasi dari RS PKU Muhammadiyah yang menyediakan keperluan makanan dan minuman konsumen RS PKU Muhammadiyah ataupun konsumen lainnya. Dengan adanya Café dan swalayan 24 jam, maka pasien ataupun keluarga pasien tidak perlu bersusah payah untuk mencari makanan dan minuman baik ringan ataupun berat di saat tengah malam karena swalayan RS PKU Muhammadiyah melayani konsumen 24 jam.
Swalayan 24 jam RS PKU Muhammadiyah termasuk dalam diferensiasi produk dari RS PKU Muhammadiyah dikarenakan tujuan dari Swalayan 24 jam RS PKU Muhammadiyah yaitu menyediakan makanan dan minuman untuk konsumen di sekitar RS PKU Muhammadiyah yang tidak termasuk dalam core business dari RS PKU Muhammadiyah yang memusatkan pada pelayanan kesehatan pasien.

b.                  PKU Skin Medical Center by Ristra

Lokasi
: Depan gedung Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Produk
: Ristra
Jumlah Dokter yang Menanggani
: 3 Dokter Spesialis Kulit
Pelayanan
: Medical Treatment, facial by Ristra, Reflexiology, Penjualan produk Ristra, dll
Jam pelayanan
: 09.00 hingga 16.00 WIB
No telepon Perjanjian
: 0274-3005353
Kelebihan
: a. Menggunakan produk dalam negeri yaitu Ristra yang aman untuk kulit, alami dan bersertifikasi halal.
b.Perawatan kulit secara bertahap, tidak instan seperti perawatan kulit di Skin Care lain.
c. Menghadirkan pelayanan perawatan wajah dan muka dengan harga yang kompetitif dibandingkan dengan pesaing.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta kini memiliki PKU Skin Medical Center yang berada di gedung paling depan. PKU Skin Medical Center by Ristra adalah layanan baru di bidang kesehatan kulit yang ditanggani oleh Dokter-dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Layanan ini menggunakan produk kosmetik yang aman, didukung alat-alat elektronik yang telah teruji. Dengan menjalin kerjasama dengan House of Ristra, PKU MUhammadiyah berusaha memberikan layanan bersifat Long Lasting Health and Beauty. Paradigma pelayanan kesehatan kini sudah mulai berubah. Dahulu, orang sakit dating berobat ke Rumah Sakit agar sehat, namun sekarang orang sehat dirawat agar tidak sakit. Khususnya untuk para wanita yang mengidamkan kulit wajah awet muda dan kencang. Oleh karena itu, PKU Skin Medical Center memberikan layanan perawatan kulit khususnya di bidang kosmetik yang aman dari sisi obat dan aman dari sisi agama, karena produk Ristra ini sudah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia dan Global.
Layanan perawatan rutin yang diberikan berupa facial perawatan tangan dan kaki dengan pilihan produk yang disesuaikan kebutuhan pelanggan (kulit remaja, dewasa maupun kulit menua/aging skin). Untuk kebutuhan pengobatan gangguan kulit dan kosmetik, PKU Muhammadiyah menyediakan berbagai pilihan pengobatan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Medical Treatment) yaitu: Electrosurgery Mechanical maupun Chemical Peeling Rejuvenation, terapi menggunakan sinar polikromatik, oxygen infusion, mesoterapi tanpa jarum, dermal needing, dll.
Rumah Sakit yang bekerjasama dengan Ristra khususnya di bidang Skin Medical. PKU Skin Medical Center tidak hanya memberikan layanan saja, melainkan juga edukasi bahwa kecantikan itu perlu namun jangan  mengorbankan diri, sehingga PKU Skin Medical Center memberikan layanan yang harus diwaspadai dari sisi keamanan obatnya, karena PKU Skin Medical Center mengerti bahwa di masyarakat banyak terdapat korban kosmetik dan setelah menjadi korban kosmetik, masyarakat akan pergi ke rumah sakit.
Medical Treatment :
a.         Electrosurgery
       Electrosurgery merupakan tindakan bedah listrik untuk menghilangkan komedo, jerawat batu (milia), bintil-bintil hitam (keratosis seboroik, skin tag), pelebaran pembuluh darah kecil (angioma, telangiektasis) maupun berbagai kelainan pada kelenjar keringat dan kelenjar minyak disekitar kelopak mata.
b.        Mechanical Peeling Rejuvenation
       Mechanical Peeling Rejuvenation merupakan alat mikrodermabrasi dengan mikrokristal atau microdiamond sebagai abrasive yang aman untuk mengatasi parut/lubang bekas jerawat, pori-pori besar, hiperpigmentasi/flek serta mencerahkan kulit.
c.         Chemical Peeling Rejuvenation
       Chemical Peeling Rejuvenation menggunakan bahan kimiawi untuk pengelupasan kulit superficial maupun sedikit lebih dalam untuk mengatasi jerawat, kulit kusam, hiperpigmentasi. Bahan yang tersedia berupa peeling asam salisilat, asam glikolat (superficial peeling) ataupun TCA (medium-depth peling).
d.        Terapi Sinar Polikromatik, Oksigen Infusion, dan Mesoterapi Tanpa Jarum
       Terapi Sinar Polikromatik, Oksigen Infusion, dan Mesoterapi Tanpa Jarum merupakan metode untuk meningkatkan penyerapan bahan aktif melewati epidermis, memperbaiki kerja membrane sel kulit sehingga bahan aktif dan vitamin ataupun serum dapat mencapai lapisan kulit yang aktif. Selain dapat mengaktifkan peredaran darah, metode ini berguna untuk mencerahkan kulit kusam, melembabkan kulit kering, mengencangkan wajah, memperbaiki keriput halus, hiperpigmentasi, selulit atau stretchmark.
e.         Dermal Needing          
       Dermal Needing merupakan tindakan invasive ringan untuk memperbaiki scar/lubang bekas jerawat menggunakan jarum halus yang telah diukur kedalamannya sesuai kelainan yang ditangani, dengan teknik rooling. Untuk mengurangi rasa sakit, akan dilakukan anestesi topical beberapa menit sebelum tindakan.         

c.                   RS PKU Muhammadiyah II Gamping

Lokasi
: Gamping, Yogyakarta
Differensiasi
: Traumatik Center, ortopedik, dan stroke center, green hospitaly.
 RS PKU Muhammadiyah II dilokasikan di Gamping karena masyarakat semakin maju dan kecelakaan semakin banyak, maka di RS PKU Muhammadiyah II dikondisikan untuk rumah sakit trauma dan ortopedik karena di Yogyakarta belum ada. Selain itu RS PKU Muhammadiyah II juga ingin mengembangkan stroke center, karena ini merupakan penyakit degeneratif. Jadi, di PKU Muhammadiyah Yogyakarta lebih ke arah basic, sedangkan di RS PKU Muhammadiyah Gamping lebih ke arah advance karena lokasinya lebih memungkinkan.

d.                  HIV AIDS  ???????

      DIISI YA WIDYA J

e.                   Pelayanan Rukti Jenazah “Husnul Khotimah”


Lokasi
:  RS PKU Muhammadiyah unit I dan II
Pelayanan
:  Pelayanan rukti jenazah
Penanggungjawab
:  Direktur utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Direktur Bina Ruhani Islam dan Sumber Daya Insani RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 
Fasilitas yang disediakan
: 1. Mobil Ambulance khusus layanan Husnul Khotimah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Peralatan untuk memandikan jenazah seperti meja khusus untuk memandikan, ember, gayung, sabun, shampoo, dsb. Perangkat yang berkaitan untuk mengkafani seperti kain kafan, kamper, kapas, dsb.
RS PKU Muhammadiyah menginginkan adanya pelayanan rukti jenazah yang dilakukan sesuai tuntutan Rosulullah menurut faham Muhammadiyah dan dikelola secara professional, melayani konsumen yang meninggal di dalam maupun di luar rumah sakit. Nama pelayanan tersebut adalah “Layanan Rukti Jenazah Husnul Khotimah”. Adanya layanan ini diharapkan dapat bermanfaat membantu mengantar konsumen untuk menghadap Allah SWT dengan khusnul khotimah serta membantu mengurangi beban para keluarga yang kesulitan untuk melakukan perawatan jenazah.
Dasar pemikiran dari pelayanan ‘Rukti Jenazah Husnul Khotimah’ adalah Agama Islam mengajarkan bahwa “apabila seseorang telah jelas-jelas meninggal dunia untuk segera dilakukan perawatan,  jangan sampai ditunda-tunda” (H.R Ahmad).
Perawatan jenzah itu meliputi memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan jenazah. Perawatan jenazah seorang muslim ada aturannya dan telah dituntunkan oleh Rasulullah SAW, karena itu seseorang yang akan melakukan perawatan jenazah harus tahu bagaimana cara yang dituntunkan Rasulullah SAW dan tidak membuat aturan sendiri sesuai dengan keinginannya.
Kenyataannya di masyarakat masih banyak praktek perawatan jenazah yang belum sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Mereka bukan karena sengaja melakukan perawatan yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, tetapi memang mereka belum tahu. Mereka hanya meneruskan apa yang dilakukan oleh para orang tua dan nenek moyangnya.
    RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dalam rangka tugas dakwah dan ibadah, menyebarkan dan mengamalkan tuntunan Rasulullah SAW dan membantu mengurangi beban masyarakat yang sebagian karena keterbatasan kemampuan, tempat dan sebagainya, mendirikan Pelayanan Rukti Jenazah yang dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah SAW dan membantu mengurangi beban masyarakat yang sebagian karena keterbatasan kemampuan, tempat dan sebagainya, mendirikan Pelayanan Rukti Jenazah yang dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah menurut faham Muhammadiyah dengan nama “Husnul Khotimah”
Bentuk kegiatan dari pelayanan ‘Rukti Jenazah Husnul Khotimah’ adalah :
1.                   Merawat jenazah para anggota maupun non anggota yang membutuhkan.
2.                   Memberikan layanan dan atau bimbingan rohani orang sakit, mentalqin dan mendoakan orang yang sedang sakratul maut.
3.                   Menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan tentang perawatan jenazah secara agama dan medis.
4.                   Menyediakan transportasi (mobil ambulance).
5.                   Upacara pemberangkatan jenazah sampai pemakaman.

III. 3. KULTUR PERUSAHAAN DAN ETIKA

            Dalam suatu organisasi atau komunitas baik yang berorientasi pada keuntungan atau bahkan hanya sebagai lembaga sosial yang tidak memprioritaskan profit, dapat dipastikan bahwa semua pelakunya membutuhkan strategi untuk mendapatkan keefektifitasan dan keefisienan  dalam menjalankan program kerja yang sudah disepakati bersama sebagai target untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu faktor yang ikut memberikan pengaruh besar kepada individu maupun kelompok yang berbasis pada bisnis atau hanya untuk menjalankan aktifitas hidup keseharian dalam menerapkan strategi adalah aspek budaya dimana peran dari budaya tersebut dapat memberikan pengaruh yang sangat besar dalam suatu kegiatan operasional. Mengutip sebuah pesan penting yang diutarakan oleh Wayne Leonard yang merupakan CEO Entergy, dikatakan bahwa The biggest levers you’ve got to change a company are strategy, structure, and culture.  If I could pick two, I’d pick strategy and culture”. Dari pesan singkat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi dan kultur menjadi dua aspek terpenting yang mampu memberikan kontribusi terbaik untuk melakukan perubahan ke arah positif demi keberlanjutan suatu bisnis perusahaan. Selain Wayne Leonard, Amar Bhaid juga membuat pernyataan yang semakin menguatkan bahwa kultur perusahaan merupakan suatu infrastruktur dalam organisasi yang turut andil mengeksekusi strategi perusahaan. Kutipan Amar Bhaid adalah sebagai berikut“An organization’s capacity to execute its strategy depends on its “hard” infrastructure – its organization structure and systems – and on its “soft” infrastructure – its culture and norms”.
            Suatu budaya perusahaan dapat merepresentasikan sebuah nilai, prinsip bisnis, standar etika yang diajarkan dan dilatih oleh manajemen. Budaya juga dapat memanajemen seseorang dan memberikan penyelesaian dari suatu masalah, prosedur dan kebijakan resmi, semangat dan karakter dalam lingkungan kerja, menghubungkan interaksi antar seluruh pegawai, tradisi keseharian dan juga sebagai penghubung dengan seluruh stakeholder perusahaan. budaya dapat muncul melalui beberapa indikasi penentu seperti manajemen puncak, sistem, teknologi, kekuatan dalam mempengaruhi baik individu maupun kelompok, kebijakan, visi, politik, dsb.
            Seperti yang diterapkan oleh Pembina Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah sebagai penyedia layanan jasa yang dikhususkan kepada orang sakit, budaya Rumah Sakit yang dibentuk oleh manajemen berlandaskan pada falsafah tentang perwujudan dari amal shalih sebagai sarana ibadah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. Manajemen mengerucutkan falsafah tersebut yang didekripsikan ke dalam satu visi perusahaan yaitu menjadi rumah sakit Islam rujukan terpercaya dengan kualitas pelayanan dan pendidikan kesehatan yang Islami, aman, profesional, cepat, nyaman dan bermutu. Melalui visi tersebut diharapkan seluruh elemen internal yang menjadi sumber daya perusahaan memiliki antusiasme yang tinggi serta kepercayaan yang dipegang teguh dalam menjalankan kewajibannya untuk dapat membantu kaum yang sedang menderita suatu penyakit. Karena mereka percaya bahwa sakit dan sembuh datangnya dari Allah SWT dan hendaklah kamu saling tolong-menolong dalam mengerjakan kebajikan dan takwa.
            Sistem yang dibuat oleh PKU Muhammadiyah dalam membentuk kultur perusahaan adalah dengan melakukan pendekatan secara spiritual melalui pemberian landasan keimanan yang kuat kepada seluruh elemen karyawan. Sasaran utama dari sistem tersebut adalah dapat memberikan wawasan kepada pegawai mengenai arti pentingnya syari’ah atau aturan Islam karena irasional dapat merasionalisasikan tindakan seseorang dalam membuat suatu keputusan sehingga secara otomatis sikap dan perilaku mereka dapat tertata dengan baik. Implementasi pembentukan spiritual karyawan meliputi keseluruhan karyawan baik yang berada di puncak manajemen maupun pegawai bawahan. Bentuk kegiatan tersebut adalah pelatihan dan pendidikan karyawan dalam konteks spiritual seperti assessment masing-masing karyawan dengan menggembleng mereka sesuai tatanan islam seperti absensi shalat malam dan sunnah lainnya, puasa wajib dan sunnah, pengajian, liqo’, dan tarbiyah serta pendidikan islam lainnya.
            Dampak dari pembentukan budaya melalui penggemblengan karyawan sesuai tatanan islam maka hal tersebut memberikan pengaruh tersendiri dalam kegiatan operasional PKU Muhammadiyah yang hampir tidak ditemui di rumah sakit konvensional. Beberapa hasil positif dari budaya perusahaan adalah:
1.      Dokter dan karyawan
            PKU muhammadiyah mempekerjakan tenaga ahli medis dan karyawannya untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Dengan budaya, keseluruhan pegawai ditanamkan untuk memiliki sikap dan perilaku yang baik guna memberikan pelayanan kepada pasien dengan hasil yang maksimal. Perusahaan percaya ketika sholat dijalankan tepat waktu maka kedisiplinan akan tumbuh secara sendirinya, ketika ibadah puasa dijalankan maka kejujuran dalam berbicara dan bertindak dapat terlaksana serta ketika kegiatan mengaji dilakukan maka ilmu, wawasan dan pendidikan pegawai akan bertambah luas sehingga inovasi yang ditumbuhkan oleh mereka dapat dikembangkan guna memberikan manfaat yang umumnya ditujukan untuk peningkatan layanan pasien dan khususnya terhadap perusahaan. Kemudahan dan keselamatan selama bekerja bisa didapatkan dengan baik ketika ibadah dijalankan dengan benar.
            Sebelum memulai aktifitas keseharian, pegawai rumah sakit PKU Muhammadiyah selalu ditekankan untuk senantiasa mengucapkan kalimat basmallah, dan hamdallah ketika sebelum dan sesudah kegiatan berlangsung. Dan selama kegiatan berjalan mereka selalu berikhtiar untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan meskipun penentu keputusan terakhir menjadi milik Allah SWT. Ketika kami melakukan kunjungan untuk mencari data demi memenuhi persyaratan tugas kuliah manajemen stratejik, kami berkesempatan menemui wakil direktur PKU Muhammadiyah, dr. Joko Sp. A. Budaya  yang terbentuk di rumah sakit sangat kental ketika wawancara berlangsung dan terdengar suara adzan ashar, beliau bergegas dan menganjurkan untuk sholat berjama’ah.

2.      Pemberdayaan bidan
            Kualifikasi dalam membuat keputusan kerjasama khususnya dengan bidan untuk melayani ibu hamil sampai proses kelahiran berlangsung menjadi perhatian serius bagi perusahaan. Hal itu disebabkan munculnya stigma baru ketika banyak bidan yang menyalahgunakan kewenangannya untuk kepentingan pribadi yaitu dengan memanfaatkan kondisi pasien demi meningkatkan pendapatannya. Perusahaan menghadapi kenyataan tersebut karena diketahui banyak sekali bidan yang merekomendasikan pihak rumah sakit untuk melakukan tindakan operasi cesar sebagai alibi mereka demi keselamatan jabang bayi dan ibu. Padahal sebenarnya ada beberapa tahapan penting yang harus diperhatikan sampai harus melakukan operasi cesar. Bidan mengharapkan kerjasama dengan pihak PKU dengan cara melakukan suap untuk mewujudkan keinginannya. Ketika bidan merekomendasikan semua pasiennya melakukan operasi cesar di rumah sakit muhammadiyah maka secara otomatis perusahaan akan mendapatkan pendapatan namun pihak rumah sakit harus membayar uang sebesar Rp. 500.000,- sebagai komisi dari balas jasa yang diberikan oleh bidan tersebut. Karena pondasi budaya rumah sakit yang telah dibentuk melalui syari’ah islam, segala bentuk tindakan yang tidak baik dapat dianulir dan dihindari sedini mungkin sebelum kejadian tersebut berlangsung. Oleh karena itu, manajemen terus meningkatkan kewaspadaannya demi kepentingan rumah sakit dan pasien.
3.      Pengadaan Obat
            Implikasi budaya perusahaan juga terasa sampai kedalam hal pengadaan obat. Manajemen lebih berhati-hati dengan melakukan filtering terhadap kecocokan obat yang dibutuhkan sesuai dengan fungsinya bagi pasien. Di kasus lain, banyak sekali dokter yang memanfaatkan profesinya untuk memasukkan obat dari perusahaan farmasi yang menjalin kerjasama dengan dokter. Ketika para dokter dapat membantu untuk meningkatkan penjualan produknya maka sebagai kompensasi dari hasil sponsorship tersebut, para dokter mendapatkan fee atau jenis fasilitas lain. Oleh karena itu pengadaan obat di rumah sakit PKU Muhammadiyah, mayoritas didominasi oleh manajemen namun tidak menutup kemungkinan ketika dokter menganjurkan ketersediaan obat yang harus dipenuhi dan harus melalui uji kelayakan obat terlebih dahulu. Perlu diketahui bahwa biaya total yang harus dikeluarkan oleh pasien khususnya yang menjalani rawat inap, 40% dari total komposisi biaya tersebut adalah harga obat sehingga hal tersebut memang layak ketika manajemen sangat berhati-hati terhadap jenis obat yang ditawarkan.
4.      Pasien
ü  Rumah Sakit Rujukan
       Karena kualitas yang baik pada pelayanan pasien akibat budaya perusahaan, PKU Muhammadiyah sering dijadikan rumah sakit rujukan. Namun sayangnya rekomendasi untuk menjadi rumah sakit rujukan malah muncul dari rumah sakit lain yang memiliki tingkat akreditasi lebih tinggi dibandingkan PKU. Hal itu tentu memberikan dampak negatif bagi perusahaan khususnya secara finansial karena manajemen mengakui bahwa setiap tahunnya rumah sakit harus mengucurkan dana sekitar 300 juta rupiah untuk melayani pasien rujukan. Selisih keuangan tersebut muncul ketika rumah sakit harus menyediakan fasilitas yang diharapkan pasien padahal harga yang seharusnya diberikan setara dengan akreditasi rumah sakit yang memberikan rekomendasi namun kenyataannya PKU Muhammadiyah harus membiayai sendiri biaya tersebut. Hal itu terjadi beberapa kali sampai jika dikalkulasi total dana yang sudah dikeluarkan akibat menjadi rumah sakit rujukan sekitar 2 milyar rupiah. Oleh karenanya rumah sakit tidak menerima ketika ada rujukan pasien dari rumah sakit yang akreditasinya lebih tinggi karena alangkah lebih baik ketika dirujuk ke rumah sakit dengan akreditasi diatanya, semisal A.
ü  Rukti Jenazah
       Rukti jenazah merupakan salah program diferensiasi rumah sakit PKU Muhammadiyah. Sesuai syari’ah islam bahwa ketika umat muslim meninggal dunia, alangkah baiknya ketika umat muslim lainnya menjalankan prosesi sampai mengantarkan ke liang lahat. Dan sangat besar pahala baginya. Tatanan tersebut menjadi penekanan tersendiri bagi PKU Muhammadiyah sehingga dari budaya yang dibentuk, perusahaan mengadakan rukti jenazah dengan membantu pasien untuk melakukan keseluruhan prosesi pemakaman jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan samapi prosesi terakhir yaitu mengantarkan ke liang lahat.
ü  Khusnul Khotimah Care
       Akibat budaya perusahaan yang menyesuaikan dengan ajaran agama, program khusnul khotimah care menjadi tanggung jawab seluruh pegawai untuk membantu kesembuhan pasien dengan cara yang baik. Dokter maupun suster dianjurkan untuk membimbing pasien selama memberikan pelayanan dengan terus berusaha memberikan pengobatan terbaik dan membantu dengan kekuatan spiritual untuk terus mengingatkan pasien dan keluarganya agar beribadah dengan baik kepada Allah SWT sehingga diharapkan ketika pasien sembuh maka kondisinya sangat baik. Dan apabila pasien tersebut meninggal dunia, ia dapat meninggal dengan cara khusnul khotimah.
ü  Pemeriksaan Fisik dan Spiritual
       Hampir sama dengan program khusnul khotimah care, budaya yang dibentuk manajemen kepada dokter yang mengobati pasien dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengobatan fisik dan spiritual. Masing-masing pengobatan terdiri dari 4 tahapan yang sama yaitu subjektif dengan menayai keluhan pasien, objektif yang ditandai dengan tindakan pemeriksaan, assessment sebagi penilaian dari hasil pemeriksaan dan terakhir adalah planning sebagai tindak lanjut dari keputusan dokter untuk rawat inap, rawat jalan atau operasi.
ü  Paradigma Tamu
       Sesuai dengan sabda Rasulullah : “Hendaknya kamu memuliakan tamu” tercermin pada sikap dan perilaku pegawai rumsah sakit PKU Muhammadiyah untuk senantiasa memberi bantuan terbaik kepada pasien dan keluarga pasien dengan senantiasa mengingatkan agar mereka selalu tabah dalam menghadapi hidayah dari Allah SWT. Karena ketika manusia kuat menghadapi rasa sakit dan tidak mengeluh berlebihan, sesungguhnya dosa-dosanya telah dileburkan oleh Sang Pencipta dan Allah SWT akan memuliakan kedudukan mereka.
Dari beberapa kegiatan yang rutin dilakukan oleh pihak manajemen dan seluruh karyawan rumah sakit PKU Muhammadiyah, penekanan utama yang memberikan implikasi terhadap membaiknya kinerja perusahaan adalah budaya yang mereka bentuk sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu selama prosesnya, kemudahan dan kelancaran untuk menjadi perusahaan yang lebih baik utamanya dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dapat tercipta dan terlaksana sesuai dengan keinginan berlangsung. Dengan budaya yang ada di rumah sakit, hal tersebut memunculkan tindakan atau etika yang baik dalam berbisnis sehingga selain budaya perusahaan yang baik sebenarnya PKU Muhammadiyah telah melakukan tindakan yang bermoral selama kegiatan operasionalnya berjalan dan tidak menyimpang dari prosedur bisnis yang berlaku.















  

IV.           KESIMPULAN DAN SARAN


 IV.      1. KESIMPULAN

  1. RS PKU Muhammadiyah dengan label Islamnya memiliki keunikan sendiri yang dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi persaingan dalam industri rumah sakit.
  2. Dengan kekuatan dan kesempatan yang diterapkan, RS PKU Muhammadiyah dapat memberikan kontribusi berupa profit yang sesuai dengan target perusahaan.
  3. Manajemen RS dapat melihat kondisi pasar dengan baik melalui riset mereka, sehingga diferensiasi produk yang diterapkan bersesuaian dengan kebutuhan konsumen.
  4. Dengan membentuk budaya yang sesuai dengan tatanan ajaran Islam maka perusahaan dapat menanamkan standar moral pada seluruh lapisan manajemennya.

V.  2. SARAN

  1. RS PKU Muhammadiyah sebaiknya senantiasa mempertahankan basis Islamnya untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan karena PKU Muhammadiyah telah memiliki ceruk pasar yang cukup luas untuk dikembangkan.
  2. RS PKU Muhammadiyah harus memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya dan mencari celah untuk mendapatkan kesempatan dalam berkompetisi di industri Rumah Sakit.
  3. RS PKU Muhammadiyah sebaiknya terus melakukan inovasi dan riset pasar sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen.
RS PKU Muhammadiyah sebaiknya mempertahankan dan melebarkan lingkup penerapan standar moral yang positif hingga ke pihak eksternal. 



Oleh:
                        Hadiyan Lutfi                        10/310985/PEK/15500
                   Lully Angga Laksmita           10/310995/PEK/15510
                   Ongko Pambudi Tomo          10/311000/PEK/15515
                   Widya Lestari Ningsih           10/311018/PEK/15533
 

Tidak ada komentar: