Kamis, 01 November 2018

Management Research


18 JULI 2007
1.      Jelaskan empat sumber kesalahan yang mengkontaminasi hasil pengukuran!
a.      Reponden
Perbedaan pendapat yang mempengaruhi pengukuran berasal dari karakteristik responden yang relative stabil. Karakteristik tipikal tersebut adalah status pekerja, keanggotaan kelompok etnis, kelompok social, dan kedekatan jarak ke pabrik. Responden mungkin enggan memperlihatkan perasaan negatif (atau positif) yang kuat, yang mungkin diperkirakan akan memperlihatkan sikap yang berbeda dibandingkan dengan responden yang lainnya, atau mungkin hanya mempunyai sedikit pengetahuan tentang objek penelitian tetapi enggan untuk mengetahui ketidaktahuannya. Responden juga mungkin mengalami factor-faktor sementara seperti kelelahan, kebosanan, kegelisahan, lapar, ketidaksabaran, atau variasi umum perasaan atau gangguan lain. Hal itu akan membatasi kemampuannya memberi tanggapan secara akurat dan lengkap. Sehingga sangat penting mendesain skala pengukuran yang mempertimbangkan durasi pengukuran.
b.      Faktor Situasional
Kondisi apapun yang menempatkan ketegangan dalam wawancara atau sesi pengukuran dapat memberikan dampak serius terhadap hubungan antara pewawancara dengan responden. Jika orang lain hadir, maka orang itu dapat mengubah tanggapan dengan cara ikut bergabung, dengan mengganggu atau hanya dengan berada di sana. Jika responden beranggapan anonimitas tidak terjamin, mereka mungkin enggan mengutarakan perasaan tertentu. Wawancara di pinggir jalan atau dengan cara mencegat sepertinya tidak akan mendatangkan tanggapan yang serius dibandingkan dengan wawancara yang dilakukan di rumah.
c.       Pengukur
Pewawancara dapat mengubah tanggapan dengan cara menyusun kata-katanya kembali, menguraikan dengan kata-katanya sendiri, atau mengurut ulang pertanyaan. Stereotip dalam penampilan dan tindakan akan menghasilkan bias. Pada tahap analisis data, penyandian yang salah, tabulasi yang tidak teliti, dan perhitungan statistic yang salah dapat mengakibatkan eror yang lebih besar.
d.      Instrumen
Instrumen yang tidak sempurna dapat mengakibatkan distorsi dalam dua cara. Pertama, instrumen tersebut bias terlalu membingungkan dan bersifat ambigu. Penggunaaan kata-kata dan isitilah yang rumit di luar pemahaman partisipan adalah kesalahan tipikal. Kedua, pertanyaan-pertanyaan pancingan, makna yang ambigu, cacat mekanis (ruang yang tidak mencukupi untuk menulis jawaban, kelalaian pilihan tanggapan, dan cetakan kertas yang buruk), serta pertanyaan ganda akan mendatangkan sejumlah masalah pula.

2.      Jelaskan 3 bentuk utama validitas!
a.      Validitas isi
Sebuah instrumen pengukuran yang merupakan suatu tingkatan dimana instrumen tersebut memberikan cakupan yang memadai dari pertanyaan-pertanyaan investigatif yang mengarahkan penelitian tersebut. Penentuan validitas isi melibatkan penilaian.
b.      Validitas berhubungan criteria
Mencerminkan keberhasilan penggunaan pengukuran untuk prediksi atau estimasi. Periset harus benar-benar yakin bahwa criteria validitas yang digunakan adalah “valid”, artinya tidak bias untuk dirinya sendiri. Ukuran criteria apapun harus dinilai berdasarkan empat kualitas, yakni relevansi, bebas dari bias, kehandalan, dan ketersediaan.
c.       Validitas konstruk
Dalam upaya mengevaluasi validitas kontruk, kita harus mempertimbangkan baik teori maupun instrumen pengukuran yang digunakan. Salah satunya untuk mengukur dampak kepercayaan dalam tim lintas – fungsi, definisi “kepercayaan” secara operasional harus berhubungan dengan teori empirisnya.

3.      Jawaban untuk kuesioner dapat disusun dalam dua pilihan.
a.      Jawaban tidak terstruktur/terbuka/bebas
Merentang jawaban dari reponden secara ekstensif sehingga kebebasan atas jawaban responden hanya dibatasi oleh ruang, tata letak, atau petunjuk untuk memilih satu kata atau frasa, seperti dalam pertanyaan isian.
b.      Jawaban terstruktur/tertutup
Biasanya dikelompokkan sebagai strategi jawaban dikotomi, pilihan ganda, daftar periksa, rating, atau ranking.



4.      Jelaskan pengertian istilah-istilah berikut ini!
a.      Populasi
Kumpulan dari keseluruhan elemen dimana kita akan menarik beberapa kesimpulan. Semua karyawan kantor dalam perusahaan membentuk populasi tertentu: 4000 berkas mendefinisikan sebuah populasi tertentu.
b.      Elemen Populasi
Partisipan individual atau objek dimana pengukuran akan dilakukan. Elemen merupakan satuan dari kajian. Elemen bias merupakan orang, atau sesuatu yang lain. Contohnya, setiap anggota staf yang ditanya tentang strategi promosi yang optimal merupakan elemen populasi, setiap akun iklan yang dianalisis merupakan sebuah elemen populasi, dan setiap iklan merupakan sebuah elemen populasi iklan.
c.       Pengambilan Sample
Gagasaran dasar dari pengambilan sample adalah bahwa dengan memilih beberapa elemen dalam sebuah populasi, kita dapat menarik kesimpulan tentang seluruh populasi.
d.      Sensus
Perhitungan semua elemen dalam sebuah populasi. Jika 4000 berkas mendefinisikan populasi, maka sebuah sensus akan mendapatkan informasi dari setiap berkas tersebut.
e.       Kerangka Sample
Daftar dari semua elemen populasi dimana sample akan diambil.

5.      Jelaskan dua macam hipotesis!
a.      Hipotesis Nol
Digunakan untuk pengujian, merupakan pernyataan bahwa tidak ada perbedaan diantara parameter (sebuah ukuran yang diambil oleh sensus atas populasi atau pengukuran sebelumnya atas suatu sample populasi) dan angka statistic yang sedang dibandingkan dengannya (sebuah ukuran dari sample yang ditarik dari populasi).
b.      Hipotesis Alternatif
Terdapat perubahan dalam rata-rata mpg (yaitu, statistic sample 54 menunjukkan nilai populasi tidak lagi 50). Hipotesis alternative adalah lawan yang logis dari hipotesis nol.


6.      Jelaskan tes satu sisi (one tail) dan tes dua sisi (two tail)! (Lihat peraga 18.2
a.      One Tail
Menempatkan keseluruhan probabilitas dari hasil yang tidak mungkin ke dalam arah yang ditetapkan oleh hipotesis alternative.
b.      Two Tail
Mempertimbangkan dua kemungkinan: rata-rata mungkin lebih dari 50 mpg, atau mungkin kurang dari 50. Untuk menguji hipotesis ini, wilayah penolakan dibagi menjadi dua distribusi.

7.      Jelaskan arti koefisien determinasi!
Seperti yang diperlihatkan pada peraga 19.7, tumpang tindih di antara dua variable merupakan proporsi varians umum atau varians yang dibagi. Wilayah irisan mewakili persentase keseluruhan yang diperoleh dari suatu variable atau variable yang lain. Sehingga 86% dari varians X dapat dijelaskan oleh Y, dan sebaliknya.

8.      Jelaskan perbedaan antara teknik-teknik dependency (tergantung) dan teknik-teknik interdependency (saling tergantung). Kapan saudara memilih teknik tergantung?
a.      Teknik Dependency
Regresi berganda, analisis multi variable dari varians (MANOVA), dan analisis diskriminan merupakan teknik-teknik dimana terdapat variable criteria atau variable tergantung dan variable pemrediksi atau variable bebas.
b.      Teknik Interdependency
Jika variable-variabel tersebut terkait tanpa ada penetapan variable sebagai variable bergantung dan variable bebas, maka dapat diasumsikan terdapat saling ketergantungan dari variable-variable. Analisis faktor, analisis gugup, dan pengambilan skala multi dimensi merupakan contoh dari teknik saling tergantung.




21 AGUSTUS 2008
1.      Jelaskan perbedaan antara multiple choice response scale dan multiple choice, multiple response scale!

2.      Satu masalah rancangan dalam mengembangkan instrument survey adalah tentang urutan pertanyaan dalam kuesioner. Saran apa yang akan anda berikan kepada peneliti yang baru pertama kali menyusun kuesioner?
Pengurutan pertanyaan dapat secara drastis mempengaruhi kesediaan partisipan untuk berkerjasama dan mempengaruhi kualitas jawaban. Secara umum, urutan seharusnya berawal dengan upaya membangkitkan minat partisipan dalam melanjutkan wawancara. Pertanyaan-pertanyaan awak seharusnya sederhana dan tidak rumit, mudah dan tidak sulit, tidak menakutkan, dan secara jelas berhubungan erat dengan tujuan kajian yang diberitahukan. Perubahan kerangka referensi sebaiknya minimal, dan pertanyaan-pertanyaan diurutkan sehingga pertanyaan awal tidak mendistorsi jawaban pertanyaan.

3.      Jelaskan perbedaan antara sampling probabilitas dan non probabilitas!
a.      Sampling Probabilitas
Didasarkan pada konsep seleksi random – sebuah prosedur terkontrol yang memastikan bahwa setiap elemen populasi mempunyai kesempatan dipilih sebagai sample. Prosedur ini tidak pernah sembarangan. Hanya sampling probabilitas yang memberikan perkiraan presisi dan hanya sampling probabilitas yang menawarkan generalisasi temuan untuk populasi yang diamati berasal dari populasi sample.
b.      Sampling Non probabilitas
Pengambilan sample yang berubah-ubah dan subyektif, apabila kita memilih sample secara subjektif, biasanya hal yang sama berlaku pula pada pola atau skema dalam pikiran (misalnya, hanya berbicara dengan orang muda atau hanya berbicara dengan wanita). Setiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan untuk dimasukkan sebagai sample.

4.      Bagaimana seharusnya seorang peneliti menyelesaikan masalah jawaban tidak tahu (don’t know responses)?
Cara yang terbaik untuk menangani jawab don’t know yang tidak dikehendaki adalah dengan mendesain pertanyaan yang lebih baik sejak awal. Periset harus mengidemtifikasi pertanyaan yang jawaban don’t know nya tidak memuaskan dan melakukan desain ulang. Ada beberapa kemungkinan tindakan. Pertama, hubungan yang baik antara pewawancara dengan responden akan memotivasi responden untuk  memberikan jawaban yang berguna. Pewawancara juga dapat mencatat kata demi kata uraian apapun yang disampaikan oleh responden dan meneruskan masalah tersebut kepada penyunting. Apabila penyunting menemukan banyak jawaban yang tidak dikehendaki, salah satu cara dalam menangani ini adalah dengan memperkirakan alokasi jawaban don’t know dari kata lain di dalam kuesioner.

5.      Jelaskan perbedaan antara explanatory data analysis dan confirmatory data analysis!
a.      Explanatory Data Analysis
Periset mempunyai fleksibilitas untuk menanggapi pola-pola yang terungkap dalam analisis data awal. Jadi, pola-pola dalam data yang dikumpulkan akan menuntun analisis data awal. Fleksibilitas adalah atibut penting dari pendekatan ini.
b.      Confirmatory Data Analysis
Data konfirmasi diperlukan ketika periset berupaya untuk membuktikan sebab-akibat . analisis data konfirmasi merupakan suatu proses analitis yang dipandu oleh inferensi statistic klasik dalam pengujian signifikansi dan keyakinan.

6.      Jelaskan perbedaan istilah-istilah berikut ini!
a.      Type I Eror
Hipotesis nol yang seharusnya benar ditolak; orang yang tidak bersalah dihukun secara adil. Nilainya disebut tingkat signifikansi dan merupakan probabilitas untuk menolak hipotesis nol yang benar.
Type II Eror
Eror jenis ini susah untuk dideteksi. Seseorang dapat gagal untuk menolak hipotesis nol yang salah; hasilnya adalah pembebasan yang tidak adil bagi orang yang bersalah. Uji hipotesis memberikan penekanan yang lebih besar pada Type II Eror dibandingkan pada Type II Eror.
b.      Hipotesis Nol (Ingin ditolak)
Digunakan untuk pengujian, merupakan pernyataan bahwa tidak ada perbedaan diantara parameter (sebuah ukuran yang diambil oleh sensus atas populasi atau pengukuran sebelumnya atas suatu sample populasi) dan angka statistic yang sedang dibandingkan dengannya (sebuah ukuran dari sample yang ditarik dari populasi).
Hipotesis Alternatif (Ingin diterima)
Terdapat perubahan dalam rata-rata mpg (yaitu, statistic sample 54 menunjukkan nilai populasi tidak lagi 50). Hipotesis alternatif adalah lawan yang logis dari hipotesis nol.
c.       One Tail
Menempatkan keseluruhan probabilitas dari hasil yang tidak mungkin ke dalam arah yang ditetapkan oleh hipotesis alternatif
Two Tail
Mempertimbangkan dua kemungkinan: rata-rata mungkin lebih dari 50 mpg, atau mungkin kurang dari 50. Untuk menguji hipotesis ini, wilayah penolakan dibagi menjadi dua distribusi.

7.      Jelaskan perbedaan antara koefisien regresi dan koefisien korelasi!
a.      Koefisien Regresi
Sebuah garis lurus pada dasarnya merupakan cara terbaik untuk membuat model hubungan antara dua variable kontinyu X dan Y. Apabila kita mengambil nilai-nilai observasi X untuk memperkirakan atau memprediksi nilai-nilai Y, maka prose situ disebut prediksi sederhana. Apabila digunakan lebih dari satu variable X, hasilnya merupakan sebuah fungsi dari pemrediksi ganda. Prediksi sederhana dan ganda dibentuk dari analisis regresi.
b.      Koefisien Korelasi
Mempunyai nilai yang bervariasi dari 1+ hingga 0 sampai -1. Koefisien korelasi menunjukkan besar dan arah dari hubungan. Besarnya hubungan (magnitude) adalah derajat dimana variable-variable bergerak serentak atau berlawanan. Tanda koefisien menunjukkan arah hubungan.

8.      Jelaskan mengenai laporan teknikal dan laporan manajemen!
a.      Laporan Teknikal
Ditulis jika pembaca adalah periset. Laopran ini seharusnya menyertakan dokumen secara utuh serta rincian yag lengkap. Laporan teknis juga harus menyajikan secara penuh disertasi analisis data yang sgnifikan. Laporan teknis pendek meliputi item-item yang sama seperti laporan tenkis panjang.

b.      Laporan Manajemen
Ditulis untuk manajer atau klien yang berorientasi nonteknis. Pembaca memiliki waktu yang sedikit untuk menyerap rincian dan membutuhkan penjelasan yang tepat atas temuan yang terpenting; dengan demikian bagian-bagian laporan dibuat dengan urutan nama terbalik. Gaya laporan seharusnya memungkinkan untuk membaca atau memahami cepat temuan-temuan utama, serta memahami dengan cepat implikasi dan kesimpulan. Bentuk laporan dan grafik jurnalistis haruslah akurat.

Tidak ada komentar: