Kamis, 01 November 2018

Konsepsi Ananlisi SWOT (Pada RS PKU Yogyakarta)


ANALISIS SWOT

Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) menjadi salah satu alat yang sering digunakan memetakan kekuatan perusahaan maupun untuk mengetahui kelemahan suatu perusahaan tersebut
Proses penggunaan manajemen analisa SWOT menghendaki suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities (ancaman) dan threats (peluang/kesempatan).
SWOT merupakan suatu teknik yang sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan suatu perusahaan. Dalam hal ini, SWOT tidak memiliki titik akhir, dalam artian akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan jaman maupun situasi.
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal suatu organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT merupakan suatu perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk., 1989; Bartol dkk., 1991).
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing. Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al., 1989)

Lembar-1
Contoh Lembaran Kerja Analisis SWOT
Potensi Kekuatan Internal (S)
……………….
……………….
.………………
……………….
Potensi Kelemahan Internal (W)
……………….
……………….
.………………
……………….
Potensi Kesempatan External (O)
……………….
……………….
.………………
……………….
Potensial Ancaman External (T)
……………….
……………….
.………………
……………….

SWOT dapat dilaksanakan secara individual atau secara kelompok dalam organisasi. Teknik secara kelompok akan lebih efektif khususnya dalam pengadaan struktur, objektifitas, kejelasan dan fokus untuk diskusi mengenai strategi, sehingga tidak akan cenderung melantur, dan bahkan akan terkena pengaruh politik atau kesenangan (interest) perseorangan yang kuat (Glass, 1991).
Pada umumnya SWOT hanya mencerminkan pandangan seseorang atau kelompok, dimana hanya mencerminkan keberpihakan dalam menilai tindakan yang telah ditentukan sebelumnya, daripada digunakan sebagai alat untuk menemukenali kemungkinan-kemungkinan peluang baru. Hal penting yang perlu perhatikan bahwa kadang-kadang ancaman juga dapat dipandang sebagai kesempatan, tergantung orang atau kelompok yang terlibat.
SWOT memungkinkan sebuah institusi untuk mengambil cara yang singkat daripada melakukan sebuah penelitian khusus kekuatannya yang sesuai dengan kesempatan, sehingga mengabaikan kesempatan yang tidak dirasakan. Metode yang lebih pro-aktif dalam identifikasi kesempatan/peluang adalah paling menarik, baru kemudian merencanakan dan menemukembangkan strategi institusi untuk memenuhi kesempatan-kesempatan tersebut. Hal ini akan menciptakan strategi efektif, menurut Glass (1991), dalam menghadapi tantangan, daripada sekedar menemukan kekuatan yang ada dan kesempatan yang dipilih untuk dikembangkan kemudian.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematik untuk merumuskan strategi perusahan/instansi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threaths). Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman dengan faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan.

STRENGTHS (S)
·      Menempati posisi tengah kota
·      Rumah sakit PKU tertua di DIY Yogyakarta
·      Langsung dibawah kendali PP Muhammadiyah
·      Masuk kedalam klasifikasi kelas B dikawasan DIY Yogyakarta
·      Mendapatkan serifikat ISO 9001 dalam hal pelayanan dan kualitas
·      Dikenal sebagai salah satu Rumah Sakit yang cepat dalam pengurusan ASKES
·      Salah satu Rumah Sakit tertua di DIY Yogyakarta
·      Falsafah kerja yang mengacu pada visi, misi RS.
·      Hubungan kemitraan dengan profesi lain.
·      Tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dan system administrasi.
·      Selalu ikut serta dalam kegoatan kemanuasiaan, seperti ketika letusa Gunung Merapi tahun 2010
·      Adanya komitmen dan motivasi dari pihak manajemen, dokter, dan perawat dalam implementasi Total Quality Service
·      Pemberian pelayanan perawatan mengutamakan klien
·      Dikenal melayani Askekin dengan baik


WEAKNESSES (W)
·   Lahan Parkir yang sempit
·   Lahan PKU yang sudah tidak dapat diperluas lagi
·   Penggajian yang berbeda di tiap PKU
·   Pelaksanaan perbaikan sarana yang susah untuk dilakukan

OPPORTUNIES (O)
·   Pelaksanaan pelayanan kesehatan berbasis kehalalan
·   Pelayanan Khusnul Khotimah
·   Pendampingan kepada pihak pasien  dalam menghadapi masa-masa kritisnya
·   Adanya tenaga magang
·   Populasi penduduk cenderung meningkat.
·   Asuransi kesehatan, JPKM, astek, dan asuransi kesehatan yng lain mulai bersaing dalam menyediakan fasilitas.
·   Kerjasama dengan instansi pendidikan.
·   Terdapatnya tenaga spesialis medik.
·   RS PKU Yogyakarta yang berada di kota yang semakin berkembang.
·   Perkembangan pendidikan keperawatan meningkat
·   Perkembangan transportasi
·   Status sebagai rumah sakit rujukan dan pendidikan.
·   Berada dilingkungan Muhammadiyah yang kuat
·   Meningkatkan hubungan/promosi dengan instansi swasta/pemerintah/ masyarakat
·   RS PKU Muhammadiyah sedang mengembangkan membuat rumah sakit kedua karena kompleks rumah sakit yang berada di Jalan KHA Dahlan sudah tidak mampu menampung pasien dan keluarganya. Dengan area parkir yang sangat sempit dan jalan yang semakin macet, keputusan untuk membuka rumah sakit kedua menjadi suatu hal yang penting. Happy Land sebuah rumah sakit modern dengan konsep inovatif yang memadukan antara pelayanan kesehatan, perbelanjaan, dan rekreasi dibuka di darah Timoho, kawasan pemukiman mahal di tengah kota Yogya.

Strategi SO
·      Menanamkan visi, misi, falsafah sebagai tujuan pelayanan customer oriented.
·      Mengoptimalkan sumber daya perawat dan dokter untuk meningkatkan kualitas pelayanan perawatan
·      Peningkatan standar profesi perawatan sesuai Iptekkes
·      Memenuhi harapan masyarakat dengan implementasi Total Quality Service
·      Menerapkan customer service untuk kepuasan pelanggan
·      Meningkatkan jalinan dengan JPKM/asuransi lain.

Strategi WO
·      Dipikirkan manajemen perparkiran dalam rumah sakit
·      Perlu adanya penambahan sarana/alat perawatan dan realisasi perbaikan sarana.
·      Penerapan managemen perawatan yang baik dengan perencanaan jangka pendek dan panjang demi kualitas pelayanan perawat bagi pelanggan internal dan eksternal.
·      Peningkatan keterbukaan dan komunikasi
·      Membudayakan etos prestasi dan kerja tim demi eksistensi perawat.
·      Dilakukan evaluasi kinerja secara periodik dan terencana.
·      Memperbaiki sistem informasi manajemen keperawatan
·      Meningkatkan motivasi perawat dalam kerja.
·      Kejelasan antara reward dan punisment.
·      Meningkatkan jalinan dengan JPKM/asuransi lain.
·      Tingkatkan jaminan kesehatan karyawan

TREATHS (T)
·      RS PKU belum dapat terkoordinasi baik (Surabaya sudah dapat melakukan koordinasi dengan baik)
·      Masih kuatnya image competitor
·      Masih dalam kategori ruah sakit tipe B
·      Memanfaatkan lahan yang terbatas dengan penggunaan lahan yang ada dengan maksimal
·      Adanya pesaing utama
·      Peningkatan kesadaran masyarakat akan hukum etika, malpraktek serta tuntutan pengadilan terhadap tenaga kesehatan, UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
·      Akibat dari globalisasi, modernisasi, dan industrialisasi menimbulkan pergeseran nilai dan norma kehidupan. Keadaan ini menimbulkan pula stres.
·      Perkembangan profesi lain:spesialisasi
·      Pertumbuhan rumah sakit pesaing dan pelayanan kesehatan lainnya.

Strategi ST
·      Meningkatkan jalinan dengan JPKM/asuransi lain.
·      Meningkatkan promosi kepada masyarakat luar.
·      Memberikan pelayanan yang mengutamakan kepuasan pelanggan.
·      Penekanan penerapan etika profesi perawat.
·      Meningkatkan komitmen perawat dalam melaksanakan metode Total Quality Service
·      Memotivasi SDM dan elemen terkait untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan pelayanan


Strategi WT

·         Perlu peningkatan forum diskusi antara perawat dengan institusi pendidikan untuk transfer informasi.
·         Tingkatkan efisiensi dan efektifitas kerja
·         Meningkatkan fasilitas keperawatan sesuai standar, agar dapat bersaing dengan RS yang lain


Alternatif Strategi pada Strategi Weakness - Opportunity
·      Diperlukan penambahan tenaga perawat ataupun pendamping perawat karena beban kerja yang tinggi ataupun busa juga peningkatan pendidikan.
·      Diperlukan peninjauan ulang tentang sistem insentif, agar diupayakan dapat terseragamkan intensif PKU se DIY Yogyakarta
·      Perlunya dilakukan penambahan alat-alat perawatan.
·      Kejelasan wewenang ruangan dalam pengaturan operasionalnya dan berinovasi.
·      Perlunya penyamaan persepsi, komunikasi dan keterbukaan antara pihak operasional dengan pihak manajemen
·      Pentingnya kejelasan antara reward dan punishment untuk meningkatkan komitmen dan tanggung jawab perawat.
·      Penting dilakukan evaluasi secara periodik.
·      Pelaksanaan pelatihan ataupun Continuing Nursing Education untuk meningkatkan pengetahuan perawat.








Tidak ada komentar: