Senin, 02 Januari 2017

Kehadiran Jakarta



Kehadiran Jakarta
Kota Tua di Jakarta dahulu kala adalah suatu kota yang berasitektur termegah pada jamannya. Tercatat beberapa penguasa pernahmenguasai daerah tersebut, sebut saja Kerajaan Sunda pajajaran, Kerajaan Jayakarta, VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie), Kerajaan Belanda, Pemerintah belanda, dan terakhir Pemerintah Indonesia. Kota Tua Jayakarta berasal dari suatu pelabuhan yang sampai sekarang dikenal dengan sebutan Sunda Kelapa. Pelabuhan Sunda kelapa pernah terkenal sebagai salah satu pelabuhan terbesar di asia Tenggara. Menurut Fa Hien (seorang pengelana Cina abad ke-5 M) bertutur bentangan teluk Jakarta tersebut disebut To-Lo-Mo atau Tarumanegara.
Setelah Pelabuhan Tarumanegara, kemudian berganti nama menjadi Pelabuhan Kalapa. Nama berubah karena berada di bawah penguasaan Kerajaan Sunda Pajajaran, Pelabuhan Kalapa dikenal dengan sebutan Sunda Kalapa (penyebutan yang benar semestinya adalah Kalapa Sunda, yaitu Pelabuhan Kalapa milik Kerajaan Sunda). Pelabuhan Sunda Kalapa mulai dikenal oleh khalayak luas pada abad ke-14 dan semakin terkenal di awal abad ke-16.
Orang-orang Portugis di Malaka telah menjalin kerja sama perdagangan dan pertahanan dengan penguasa Sunda Kalapa pada 21 Agustus 1522. Sebelah Barat Kerajaan Sunda telah muncul Kesultanan Banten, sebelah Timur telah berdiri Kesultanan Demak dan Kesultanan Cirebon yang sangat menginginkan terhadap Pelabuhan Sunda Kalapa yang megah dan ramai tersebut. Sekitar tanggal 22 Juni 1527, Kesultanan Demak, Cirebon dan Banten bersatu di bawah pimpinan Fatahillah menyerang Sunda Kalapa. Fatahillah (Bangsawan asal Sumatera dan menantu dari Sultan Trenggono – penguasa Demak) kemudian merubah nama Sunda Kalapa menjadi pelabuhan “Jayakarta” yang berarti kemenangan sempurna.
Penguasaan terhadap Jayakarta berlangsung dari 1527 hingga 1619. Penguasaan tersebut berakhir dengan masuknya VOC ke pelabuhan tersebut dan menaklukkan Jayakarta. VOC merubah nama Jayakarta menjadi menjadi Batavia pada 30 Mei 1619 di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen. VOC bertahan hingga tahun 1799, setelah itu pemerintahan Nederlansche Indie (Hindia Belanda) di ambil alih langsung oleh Kerajaan Belanda. Pada 1942 tentara Jepang berhasil mengambil alih kekuasaan Kerajaan Belanda atas Batavia dan mengganti namanya menjadi Jakarta begitu pula Pelabuhan Batavia diganti menjadi Pelabuhan Jakarta. Kurang lebih tiga tahun Jepang berkuasa, pada tanggal 17 Agustus 1945, Hindia Belanda di Proklamasikan rakyat Indonesia menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan nama Jakarta diabadikan sampai sekarang.
Sekarang Jakarta merupakan kota metropolitan yang memiliki segudang masalah. Sejarah panjang membuat Jakarta sudah terbiasa dengan lika liku masalah social dan kependudukan. Kebudayaan yang terbentuk lama pun juga menjadi masalah tersendiri ditengah deru kota Jakarta yang tidak kenal ampun. Kota Tua saat ini memang benar benra menjadi kota Tua yang begitu sulit untuk dipelihara. Berbagai komunitas pecinta bangunan tua ataupun sejarah menjadi penopang penyelamat jaman dan alat semprit bagi roda hidup. Mudah-mudahan Jakarta masih mampu menampilkan kemolekan sisa sisa masa lampaunya seperti Venecia ataupun Milan.

Tidak ada komentar: