Jumat, 06 Januari 2017

Fetishisme Dalam tubuh



Fetishisme Dalam tubuh
Sigmund Freud mempercayai bahwa fetishisme seksual pada pria yang berasal dari ketakutan bawah sadar alat kelamin ibu, dari rasa takut yang universal pria pengebirian, dan dari fantasi laki-laki bahwa ibunya punya penis tetapi hal itu telah dipotong. Dia tidak membahas fetisisme seksual pada wanita.
Fetishisme menggambarkan bentuk penyimpangan seksual dimana individu dalam melakukan aktivitas seksual melibatkan barang-barang tertentu. Bila benda-benda yang menyertai aktivitas tersebut tidak ada, maka individu tidak bergairah atau kehilangan libido seksualnya.
Pengertian fetishisme adalah pemuasan nafsu seksual dengan cara menggunakan simbol seks dari lawan jenisnya, terutama pakaian. Sumber: Haji Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta: Rajawali Press, 2012, halaman 89. Fetishisme adalah salah satu bentuk dari parafilia. Definisi parafilia adalah stimulasi seksual atau tindakan yang menyimpang dari kebiasaan seksual normal. Bagi orang-orang tertentu, tindakan menyimpang inidiperlukan  untuk menghasilkan rangsangan seksual dan orgasme. Fetishisme masuk dalam kelainan yang dikategorikan dorongan seksual yang berulang dan secara menimbulkan khayalan yang dipengaruhi oleh suatu obyek yang dituju.
Obyek (fetishisme) disebut fetish, maka seseorang fetishist yang memiliki jimat untuk situasi objek. Kata fetish berasal dari fétiche (Perancis). Fétiche berasal dari feitiço (Portugis) yang berarti mantra.  Feitiço akarnya dari bahasa Latin yakni facticius yang bermakna buatan dan facere dengan arti untuk membuat. Dari akar kata ini Fetish memiliki makna sebuah objek diyakini memiliki kekuatan supranatural, atau khusus, benda buatan manusia yang memiliki kekuasaan atas orang lain. Istilah "fetish erotis" dan "fetish seksual" diperkenalkan oleh Alfred Binet . Kadang-kadang, kata fetish dapat dianggap sinonim untuk "fetish seksual" (misalnya, bila digunakan dalam pornografi berdasarkan fetishes seksual).
Individu dengan gangguan fetishisme akan bergairah bila melihat, merasakan atau bersentuhan dengan objek-objek tersebut. Objek-objek fantasi seksual fetish ; sepatu dengan tumit tinggi, kostum berbahan karet ataupun kulit, celana dalam bentuk atau corak tertentu, atau lingerie berbagai model.
Fetish akan mengajak lawan mainnya untuk menggunakan alat atau menggunakannya sendiri dalam kegiatan seksualnya. Bentuk lain dari fetishisme ada juga yang disebut dengan istilah partialism, yakni individu fetish dalam melakukan aktivitas seksualnya terangsang dengan salah satu bagian dari tubuh pasangannya seperti kaki (betis), jempol kaki, payudara atau pantat.
Beberapa jenis fetish didasarkan pada benda-benda yang menjadi objek:
• balloon fetishism (balon)
• fur fetishism (bulu binatang)
• leather fetishism (seragam dari kulit)
• panty fetishism (celana dalam)
• robot fetishism (robot atau mesin)
• rubber fetishism (bahan dari karet)
• shoe fetishism (sepatu)
• smoking fetishism (rokok)

Fetishisme lebih banyak dialami pria. Fetishisme pada umumnya dapat diterima oleh masyarakat selama tidak terjadinya kekerasaan akibat pemaksaan keinginan salah satu pihak. Fetish akan berupaya mendapatkan objek-objek yang menjadiimajinasinya untuk digunakan oleh pasangannya. Lawan mainnya tidak keberatan dengan “peralatan” tersebut selama tidak tersiksa, bias jadi menjadi model lain dalam berfantasi.
Psikolog dan praktisi medis berpendapat bahwa fetisisme sebagai variasi normal seksualitas manusia. Dalam hal ini tahap fethisisme yang normal atau rendah.  Apabila sudah dalam keadaan akut, terapi secara berkala sudah harus dilakukan. Pengobatan untuk fetisisme yaitu dengan metode terapi perilaku kognitif dan psikoanalisis. Terapi ini memang bukan menjadi mutlak untuk kembali normal, setidaknya  berkurang.
Terapi perilaku kognitif memiliki tujuan untuk mengubah perilaku seseorang tanpa menganalisa bagaimana dan mengapa hal tersebut muncul. Terapi perilaku kognitif berfokus membantu pasien ke pikiran yang mempengaruhi suasana hati pasien dan perilaku. pasien belajar untuk mengubah pikiran irasional dan menyelesaikan penyebab stres.
Dengan memotong menurunkan tingkat steroid seks, gairah seksual berkurang. Sampai sekarang penelitian masih terus dilakukan, belum ada obat yang menangani fetishisme.Perawatan fisik hanya cocok untuk mendukung salah satu metode psikologis.

Tidak ada komentar: