Senin, 31 Agustus 2015

Kemungkinan Kematian



Kemungkinan Kematian
Selepas pulang kantor, badan direbahkan sebentar. Menunggu dingin badan, masih malas untuk sholat isya. Sementara anak2 & istri sedang berkumpul di ruang tengah. Dalam kelelahan tadi, saya disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi2 yang menghembus tepat di muka saya....tiba2 saya merasa dada saya sesak... Sulit untuk bernafas.... Namun saya berusaha untuk tetap menghirup udara sebisanya. Yang saya rasakan waktu itu Ada sesuatu yang berjalan pelan2 dari dadaku...... terus berjalan.... . Kekerongkonganku. ...sakittttttttt ........sakit. ..... Rasanya. Keluar airmataku menahan rasa sakitnya,... . Oh Tuhan ! Ada apa dengan diriku. Seolah tak mampu aku menahan benda tadi... Badanku gemetar... Peluh keringat mengucur deras.... Mataku terbelalak.. ...air mataku seolah tak berhenti. Tangan & kakiku kejang2 sedetik setelah benda itu meninggalkan aku. Namun setelah itu......... aku merasa aku jauh lebih Ringan. Istri & anak2ku berhamburan ke arahku.. Ada seseorang yang terbujur kaku Ada tepat di bawah sofa yang kududuki tadi. Anak2 & istriku memeluknya dengan menangis...menjerit...histeris ...Dia mirip dengan aku....Ada apa ini Tuhan.. Aku coba jelaskan kalau aku Ada di sini.. Aku mulai berteriak... ..tapi mereka seolah tak mendengarkan aku seolah mereka tak melihatku... Aku telah meninggalkan mereka ..tak kuasa aku menangis.... berteriak......Aku tak kuat melihat mereka menangisi mayatku. Aku sangat sedih.. Selama hidupku belum banyak yang kulakukan untuk membahagiakan mereka. Belum banyak yang bisa kulakukan ! Untuk membimbing mereka. Aku menyesal aku terlambat menyadarinya. Aku mati dalam keadaan belum ibadah.

penahanan waktu sebentar membuat suatu penyesalan menjadi beban yang tertahan selamanya. Tidak perlu bertanya-tanya kenapa bisa terjadi. Hidup merupakan perputaran waktu. Sekarang kitamerupakan anak-anak, dan sekarang kita adalah si tua renta yang melayat adik kita yang mendahului kita.
Waktu terus berjalan tanpa bisa diupayakan untuk berhenti. Ibadah yang diniatkan tapi tertunda karena sebab tak jelas menjadi penyesalan panjang. Saya masih juga berpikir kapan itu akan terjadi pada saya. Situasi yang tidak diinginkan oleh siapa pun, kecuali bagi mereka yang merasa cukup modal untuk dibawa terbang.
Saya masih juga tercenung. Apa yang akan saya lakukan apabila eksekusi terhadap saya terjadi beberapa saat lagi. Abimanyu saja merasa tidak rela ketika mengetahui dirinya akan mati beberapa saat lagi di kurusetra. Kematian seperti Gatotkaca terasa berat untuk dihadapi, sebenarnya Gatotkaca masih terasa menenangkan. Jikalau kematian yang dihadapi seperti yang terjadi pada husein?
Allah memberikan pilihan pada manusia untuk sorga atau neraka. Apabila sudah berkeputusan untuk memilih jalannya, kekecewaan itu mungkin sudah terpupuk dari awal, namun apabila bentuk yang bersifat abu-abu? Apakah akan tetap ada dalam pilihan, seakan menjadi tanda tanya besar dalam hidup saya.

Tidak ada komentar: