Rabu, 29 Oktober 2008

Kuatnya Arogansi Harley Davidson

Kuatnya Arogansi Harley DavidsonMinggu sore (5/2) kemarin di Jalan Cinere Raya. Sore itu, Jalan Cinere Raya yang rusak itu macet seperti biasanya, baik ke arah Sawangan /Parung, apalagi ke arah Jakarta. Sendirian, saya mengendarai mobil dari arah Jakarta ke arah Sawangan. Arus mobil hanya dapat merambat pelan, demikian juga dengan arus kendaraan ke arah Jakarta, yang malah lebih padat. Ketika tiba di depan perumahan di dekat Polsek Cinere, terdengar bunyi sirene melengking dan deru suara motor yang sangat gaduh. Pengendara Harley Davidson, yang jumlahnya sekitar dua puluhan, tampak dari arah berlawanan (dari arah Sawangan ke arah Jkt). Arus motor Harley dari arah berlawanan semakin banyak dan dengan arogannya mengambil kira2 sepertiga lajur di depan saya. Para pengendara itu dengan tangannya menyuruh saya lebih minggir ke kiri, padahal sisi jalan sebelah kiri juga sudah mentok. Ketika itu mobil saya sudah hampir sampai bagian jalan yang bottle-neck. Sementara, di sisi kanan mobil saya sudah diisi dengan motor2 besar mereka. Saya tidak mau memaksakan diri lebih mepet ke kiri, Karena saya enggak mau ngalah, Salah seorang pengendara HD lalu menggebrak kap mobil saya. Saya buka jendela mobil sampai habis, dan saya teriak: "Hey, jangan norak lu, gebrak2! Elu yang minggir!!" Pengerndara HD itu tambah panas, dan ngegebrak lagi. Dengan kepala melongok ke luar jendela, saya pun mendampratnya lagi dengan desibel suara makin tinggi (baca:teriak). Terpaksa, jadi tontonan para pengendara mobil lain. Tiba-tiba, salah seorang pengendara lain yang bertubuh gempal melayangkan tangannya yang kekar ke arah saya. Spion mobil saya digamparnya dengan kuat sampai terlipat ke arah dalam. Saya maki dia dengan sumpah serapah kasar (yang pertama kali keluar dari mulut saya di tahun 2006 ini). Tapi tiba2 sebagian otak saya teringat pada Arundhati, malaikat kecil saya..yang masih 20 bulan..Saya teringat juga cerita seorang bapak yang bonyok2 digamparin gerombolan HD hanya karena laju motornya terhalang mobil si bapak. Saat melambatkan Kendaraan untuk memasuki kompleks, satpam kompleks yang kebetulan nonton peristiwa itu, cuma bilang: "Yah, sabar ajalah Mbak, maklum orang kelebihan duit, ngerasa yang punya negara. Kita mau apa?" ujarnya dengan wajah setenang telaga.Love,:: sarie febriane
Alamarhum Sophan Sopian meninggal ketika memimpin konvoi HD di Jawa Tengah. Rano Karno, Wakil Bupati Tangerang adalah penggemar HD. Dan, jangan lupa, Fauzi Bowo adalah kolektor HD. HD merupakan statu simbol kemewahan masyarakat Indonesia. Berkebalikan dengan masyarakat Amerika. Komunitas ini merupakan suatu kekuatan tersendiri dalam masayarakat. Kekuatan untuk mempertontonkan kemewahan diri. HD bukan alat transportasi untuk harian. Dan HD bukan kendaraan untuk kepasar. HD menjadi trend dan keluar hanya dikala Sabtu dan Minggu saja. Banyak yang menolak perilaku negatf HD dijalanan. Tetapi keluhan-keluhan sepert Sarie Febrianie begitu gampang kita temukan. Entah kenapa Polisi juga tidak begitu bereaksi apabila muncul konvoi HD. Pondok Indah sering menjadi rute bagi para penggemar HD.
Apa yang dikatakan Sarie Febrianie tidak berlebihan. Memang masih terlihat bebrapa sistem keamanan tidak begitu berjalan bagus ketika moge ini berjalan melintas. Entah apa yang membuat hal tersebut terkesan lazim. Kata-kata satpam itu sudah terfotokopi oleh orang-orang yang melihat dari kejauhan saja. Paling tidakan yang radikal dilakukan adalah mengelus dada. Memang moge ini tidak bisa menerima kemacetan karena cc yang besar, tetapi apakah menertibkan polah moge ini menjadi berat? Sarie mungkin hanya mampu mengucap serapah untuk memuskan diri terhadap para moge ini, lain, ... tidak. Kalau masih ingat, pak Harto dikala Ulang tahun juga mengajak berjalan-jalan Ibu Tien dengan Harley Davidsonnya.

Tidak ada komentar: