Sabtu, 15 Agustus 2009

Tahap Ukhuwah Islamiyah

Tahap Ukhuwah Islamiyah
”Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah” (H.R. Abu Daud).
Kata ukhuwah berasal dari kata kerja akha. Makna ukhuwah menurut Imam Hasan Al Banna Ukhuwah islamiyah adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama laindengan ikatan aqidah. Hakekat ukhuwah islamiyah adalah nikmat Allah (3:103), Perumpamaan tali tasbih (43:67), Merupakan arahan Robbani (8:63), dan Cerminan kekuatan iman (49:10).
Tahap-tahap dalam ukhuwah islamiyah
1. Tahap Saling Kenal (Ta'aruf).
Seorang muslim tidak hanya mengenal begitu saja saudaranya; akan tetapi juga mencoba mengenali penampilan, sifat-sifat dan pemikiran saudaranya. Pengenalan dalam tahap ini mencakup aspek fisik, pemikiran, dan kejiwaan.
2. Tahap Saling Memahami (Tafahum).
Mencakup berbagai proses penyatuan. Pada tahap ini, setiap muslim dituntut untuk memahami kebiasaan, kesukaan, karakter, ciri khas individu dan juga cara berpikir saudaranya. Perasaan-perasaan seperti "tidak enak", "tidak cocok", dan lain sebagainya dapat dikurangi dalam keadaan saling menasehati. Dalam tahapan ini terdapat tiga buah proses perpaduan, yang meliputi :
2.1. Perpaduan Hati (Ta'liful Qulb).
Penyatuan hati merupakan asas awal dalam proses pembentukan ukhuwah, hati merupakan sumber gerak dan sikap seseorang dalam menilai, memilih, memilah, mencinta dan membenci orang lain. Apabila hati telah terpaut dan jiwa terpadu, persaudaraan seseorang dengan yang lainnya berjalan mulus, bersih dan penuh rasa kasih. Hati manusia hanya bisa disatukan secara murni dan bersih apabila bermuara pada satu simpul ikatan yang fitrah. Simpul tali itu adalah aqidah. Inilah satu-satunya dasar berpijak, bertemu dan pengikat yang utuh dan abadi (QS. Ali Imran : 103).
2.2. Perpaduan Pemikiran (Ta'liful Afkar).
Orang-orang yang sudah sehati sepatutnya berhimpun bersama untuk mempelajari suatu sumber yang sama sehingga menghasilkan cara berfikir yang serupa. Dan yang jauh lebih penting adalah bila terjadi perbedaan cara pandang, maka dengan starting point cara berpikir yang sama akan dapat diselesaikan dengan segera, sehingga dapat meningkatkan efektifitas kerja.
Ikatan ukhuwah Islamiyyah adalah ikatan yang aktif dan dinamis dalam menegakkan kalimat Allah. Diperlukan tidak hanya sekedar hati yang ikhlas tetapi juga gagasan, pemikiran, konsep dan idealisme yang cemerlang. Meskipun sekelompok individu telah saling mengikatkan diri, sehati dan sejiwa; namun karena terdapat perbedaan orientasi dan wawasan pemikiran, maka strategi dan taktik pun menjadi berantakan. Akhirnya kerja berakhir pada kegagalan dan kekalahan.
2.3. Perpaduan Kerja (Ta'liful 'Amal)
Merupakan sunatullah bahwa segala yang diam di tempat, cenderung menjadi penyakit. Air yang tergenang bisa menjadi sumber penyakit, demikian pula dengan kumpulan individu yang bersemangat tinggi dan memiliki setumpuk gagasan cemerlang, akan menjadi "penyakit" bila tidak ada langkah kerjanya.
3. Tahap Saling Tolong (Ta'awun).
Dalam proses penyatuan kerja, mutlak diperlukan adanya tolong-menolong yang merupakan kelanjutan dari tahap tafahum (saling memahami). Saling kenal, tanpa dilanjutkan dengan saling memahami, tidak akan mampu membentuk hubungan antar individu yang mampu tolong menolong, saling isi-mengisi dengan kekurang dan kelebihan yang terdapat pada tiap individu.
4. Rasa Senasib Sepenanggungan (Takaful).
Muara dari proses ukhuwah Islamiyyah, yaitu terletak pada timbulnya rasa senasib dan sepenanggungan, suka maupun duka, dalam tiap langkah kerja. Bila fase takaful ini terwujud, maka ikatan ukhuwah Islamiyyah pun terbentuk dengan utuh.
Bener kata guruku. Ukhuwah adalah ketika kita tidak lagi jaim di hadapan sahabat /saudara/ teman kita.

Tidak ada komentar: