Kemenkeu
Mengajar Anak SD, Challenge!!
Ket :Dokumentasi di SD 15 Pekanbaru kelas
6a Tanggal 23 Oktober 2017, dok pribadi
“Anak-anak, apa itu
APBN? Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Pak!!” “Anak-anak, tahu nggak ini
seragam apa, warnanya biru, ada topinya, ada yang tahu nggak (seragam Bea Cukai
maksudnya)?” Anak-anak mulai ribut, “itu seragam apa ya?” Seorang anak berdiri
mendatangi relawan yang berdiri dipojok ruangan, kemudian bertanya, “itu
seragam apa sih pak?” sembari menunjuk kearah relawan yang yang mengajar.
Kemenkeu
mengajar 2 diadakan serentak pada hari senin 23 Oktober 2017 di 33 provinsi
seluruh Indonesia. Untuk provinsi Riau Kemenkeu Mengajar 2 Riau diadakan didua
kota yakni Pekanbaru dan Dumai. Ada tiga sekolah dasar yang menjadi ajang
pengajaran crew Kemenkeu Mengajar 2
Riau yakni SDN 15 Pekanbaru berjumlah 510 siswa, SDN 155 Pekanbaru berjumlah
196 siswa, dan SDN Binsus Dumai berjumlah 395 siswa.
Dalam
kegiatan ini, berbagai insan Kementerian Keuangan dalam lingkup Riau bergabung
didalam lingkup Kementerian Keuangan Riau yakni Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Provinsi Riau, Kanwil Ditjen Bea Cukai Riau, Kanwil Ditjen Kekayaan Negara
Riau, Padang, dan Kepri, Kanwil Ditjen Pajak Riau dan Kepri, KPPN Pekanbaru,
KPP Madya Pekanbaru, KPP Madya Tampan, KPP Pratama Tampan, KPBC Pekanbaru, KPBC
Tembilahan, dan KPKNL Pekanbaru. Acara ini merupakan salah satu acara dalam
rangka menyambut Hari Oeang ke 71 tanggal 30 Oktober 2017. Relawan pengajar
untuk KM2 Riau ada 70 anggota (Pekanbaru dan Dumai).
Disetiap
kelas, terdiri dari dua sampai tiga pengajar yang akan mengajar 2 jam
pelajaran. Para relawan pengajar ini akan bergantian mengajar dari kelas satu
sampai dengan kelas enam. Materi yang disajikan adalah perkenalan mengenai
seputar kementerian keuangan dan nilai-nilai kementerian keuangan yang
diajarkan secara variatif dari kelas satu sampai dengan kelas enam.
Ada
hal yang menarik dalam kegiatan ini, KM2 Riau ini tidak menggunakan dana APBN
atau dana negara. KM2 Riau menggunakan dana dari iuran para relawan dan panitia
dalam pelaksanaan kegiatannya. Kegiatan ini dibawah koordinasi Bapak Miskam,
Kepala Seksi pada Kanwil Bea Cukai Pekanbaru. Ada yang menjadi garis tegas oleh
koordinator. Pihak relawan dilarang memberikan sesuatu apapun kepada murid-murid
SD. Cara ini ditempuh sebagai upaya
pembelajaran dini kepada murid-murid SD
untuk belajar tanpa pamrih dan tantangan bagi relawan untuk menarik minat para
murid SD ini untuk selalu fokus memperhatikan pengajar.
Acara
dimulai dengan kegiatan upacara Bendera yang dipimpin oleh Kepala Kanwil Bea
Cukai Pekanbaru untuk SDN 15 Pekanbaru, sedangkan untuk SDN 115 dipimpin oleh
Kepala Sekolahnya. Kepala Kanwil BC Pekanbaru yakni Bapak Iyan Rubianto dalam sambutannya memperkenalkan budaya malu
kepada para peserta, malu untuk terlambat, malu tidak sibuk, malu berbohong,
dan malu tidak rapi. Dalam kesempatan tersebut, bapak Kakanwil ikut serta
mengajar dan berpartisipasi membantu para pengajar lain.
Apakah
itu APBN, darimana pajak itu, asyiknya menjaga kedaulatan RI, dan ayo jaga
asset menjadi tema-tema yang diulas oleh para pengajar. Semua relawan
mengenakan seragam kementerian keuangan beserta dasi merah (laki-laki), untuk
Bea Cukai, para relawan mengenakan seragam khusus Bea Cukai. Ditengah tengah
acara muncullah ikon pajak, si lebah, menimbulkan sorak sorai yang meriah.
Banyak yang minta peluk, minta swafoto, ataupun minta untuk bermain main dengan
si lebah.
Anak-anak
dikenalkan dengan yang namanya cita-cita. Bagaimana meraih cita-cita, memasang
cita-cita dikepala agar diketahui semua orang, menulis cita-cita dalam sebentuk
surat yang akan mereka serahkan kepada orang tua mereka, dan menggantungkan
cita-cita mereka ke pohon cita-cita yang dipasang di tengah lapangan sekolah
diakhir jam sekolah.
Tugas
menjadi guru adalah tugas yang mulia dan berat, itulah kesimpulan akhir para
relawan. Menjaga kelas tetap fokus, mengantar anak-anak kelas 1 dan 2 ke kamar
mandi, menenangkan anak-anak yang menangis, atau ada yang ditinggal tidur,
adalah suatu tantangan berat yang harus dihadapi para relawan mengajar. Satu
jam pelajaran, terlalu lama terlewati, harus selalu tersenyum untuk para murid,
menyembunyikan capek dan penat, dan selalu bergembira didepan murid merupakan pelajaran berharga
bagi para relawan. Terima kasih Kemenkeu Mengajar 2 Riau. Banyak yang dapat
diambil pelajaran dari acara ini. Kami berbagi dan kami mendapat pelajaraan
juga. Demi bangsa dan negara, kami akan selalu ada, Selamat Hari Oeang ke 71.
(Hadiyan Lutfi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar