Siaran Media
6 September 2006
Rombongan Yatim Piatu Aceh Berangkat ke Australia untuk
Memamerkan Kebudayaannya
Setelah selamat dari bencana gempa bumi dan tsunami pada 26
Desember 2004, sekelompok anak muda Aceh yang berjumlah 20 orang akan tiba di
Australia pada 7 September dalam rangka kunjungan sembilan hari. Mereka akan
menggelar tarian tradisional Aceh di sekolah-sekolah dan universitas di
Australia, memanjat Jembatan Sydney Harbour dan berkumpul dengan sukarelawan
Australia yang datang ke Aceh seminggu setelah tsunami. Anak-anak muda tersebut
juga akan bertemu dengan Perdana Menteri John Howard.
“Perjalanan ini adalah perayaan atas hubungan yang
signifikan antara Muhammadiyah dengan organisasi amal Australia untuk anak
jalanan, Father Chris Riley’s Youth Off The Streets,” kata Duta Besar Australia
Bill Farmer. Setelah terjadi bencana tsunami 2004, dua organisasi tersebut
menandatangani Nota Kesepahaman yang bersejarah guna membentuk kemitraan dalam
menyediakan akomodasi, perawatan dan pendidikan bagi anak-anak yang kehilangan
orang-tuanya akibat bencana tersebut.
Kolaborasi antara Youth Off The Streets dan Muhammadiyah
telah menyaksikan dibangunnya Pusat Perawatan Anak yang permanen yang telah
merawat lebih dari 60 anak sejak Februari 2005. Dengan dana yang berasal dari
dompet amal tsunami Australia, Youth Off The Street, fasilitas tersebut
memastikan terjaminnya kebutuhan sosial, emosional, pendidikan, kebudayaan dan
keagamaan anak-anak.
Lembaga bantuan internasional Pemerintah Australia, AusAID,
dan Departemen Luar Negeri Indonesia menjadi sponsor utama kunjungan tersebut.
Pemerintah Australia telah menyediakan dana sebesar 1,7 trilyun Rupiah (A$250
juta) untuk membantu Indonesia bangkit dari tsunami dalam bidang kesehatan,
sekolah, infrastruktur, penghidupan, tempat tinggal dan tata pemerintahan.
“Sekarang anak-anak ini memiliki masa depan yang dapat
mereka harapkan, mereka senang sekali untuk menunjukkan sebagian dari prestasi
yang telah mereka raih dengan masyarakat Australia,” kata Duta Besar Farmer.
Informasi lebih lanjut:
Fiona Hoggart (Cultural Affairs) tel. 0811 936 302
2007-02-13 18:20:50
Kategori : Berita
59 Anak Yatim Piatu Dapat Santunan
Sebanyak 59 anak yatim dan piatu se-Kelurahan Sananwetan
Kecamatan Sananwetan Kota Blitar mendapatkan santunan dari tim Penggerak PKK
Kelurahan Sananwetan, di Aula Kelurahan Sananwetan, Jum’at lalu.
Nur Indah, Sekretaris tim Penggerak PKK Kelurahan
Sananwetan, ketika ditemui dikantornya jalan Ahmad Yani, hari ini mengatakan,
awalnya panitia santunan mendapatkan jumlah anak yatim dan piatu sebanyak 81
anak. Namun karena santunan hanya untuk anak yatim dan piatu seusia maksimal
usia Sekolah Dasar (SD), sehingga 22 yatim piatu yang berusia lebih dari 12
tahun tidak memperoleh santunan.
Menurut Nur Indah, setiap yatim piatu memperoleh uang tunai
senilai Rp 25 ribu. Yang didapat dari donator dan uang kas PKK Kelurahan.
Santunan yang telah digelar rutin sejak tiga tahun lalu itu juga dalam rangka
peringatan tahun baru Islam 1428 hijriyah. Diharapkan santunan itu bisa sedikit
mengurangi beban perekonomian wali yatim piatu.(ram/nw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar