Praduga Tak bersalahnya Scott Turow
Kisah intrik politik dan bumbu percintaan yang melibatkan
para tokoh politik. Akibatnya, kisah ini tidak menemukan pembunuhnya.
Saya butuh waktu lima bulan untuk menyelesaikan novel ini.
Presumed Innocent benar-benar membuat saya pusing tujuh keliling. Entah kenapa,
saya merasa bosan sekali membaca novel ini. Mungkin dulu, novel ini begitu
menarik. Berasa membaca tulisannya Ernest Hemingway, tapi jauh enakan baca
novelnya Ernest Hemingway.
Pendeknya aja ya, novel ini memunculkan tokoh Carolyn
Polhemus, seorang deputi jaksa penuntut yang menjadi sentral novel ini. Carolyn
tewas dan ceritanya berputar pada siapa pembunuhnya dan apa motifnya. Rusty
Sabich adalah jaksa penuntut yang menjadi salah satu kekasih Carolyn Polhemus.
Raymond Horgan merupakan tokoh lain yang
mengajukan diri menjadi walikota. Hmm terlalu berliku dan memusingkan. Entah
apa yang ada dibenak pembuat novel ini, saya pusing untuk mencari nyamannya.
Pembunuhan jaksa yang melebar menjadi kasus politik karena
sentral kasusnya memiliki hubungan dengan banyak tokoh. Saya jadi kangen
tulisan umar kayam, tulisan yang ringan, membuat badan ini menertawai diri sendiri.
Saya juga menjadi rindu membaca tulisannya Gunawan Muhammad. GM memang penuh
dengan pemikiran dan dan banyak lompatam nurani berbagai tokoh pemikir.
Efek membaca Scott Turow ini memang sedap. Memaksa diri
membaca sampai akhir dan ngomel-ngomel sendiri setelah selesai membacanya
adalah suatu kenikmatan sendiri. Menyumpahserapahi buku memang memuaskan diri. Novel
ini membuat saya bisa melakukan multitasking job, hahaha. Baca novel sembari
nonton tv, baca novel sembari jalan-jalan, baca novel sembari ndengerin music,
atau baca novel sembari ngejar-ngejar ayam.
Entah apa yang ada dipikiran orang, cuek ah. Ketika lihat
covernya..mata hijau, pikiran menerawang akan kerennya buku ini. Begitu membuka
bukunya, gedubrak, isinya menyakitkan
hati. Ekspektasi yang tinggi langsung luntur dan menjadi kewajiban untuk menyelesaikan
bukunya, maklum beli. Saying, beli buku
nggak dihabisin membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar