Mengenal Frotteurism
Yang dia lakukan adalah menggesek-gesekkan anggota tubuhnya
pada seseorang di area ramai. Tingkah
laku ganjil ini bias dilakukan pelaku di bis yang penuh, kereta yang sesak,
model kerumunan (seperti sekaten) yang penuh, ataupun model pasar malam yang
gegap gempita
Para psikolog menyebutnya dengan nama Frotteurisme. Kalo kita
baca dari Wikipedia akan muncul
pengertian Frotteurism. Menurut Wikipedia, frotteurisme (tidak lagi disebut frottage) merujuk pada penyimpangan seksual yang berupa aktivitas
seseorang menggosokkan badan atau memeluk orang lain yang tidak
mau. Frotteurisme biasa dilakukan dengan tangan atau alat kelamin dan dapat menyentuh bagian tubuh manapun termasuk alat
kelamin.
Frotteurism ini sendiri mengacu kepada kelainan seksual dan juga penyakit seksual dimana
kepuasan dan juga gairah seksual diraih
dengan menggesekkan alat kelamin atau genitalnya di area kelamin atau
bagian genital dari korban. Pelaku akan merasakan kepuasan seksual apabilapelaku
dapat meraba orang lain yang tidak dia kenal. Orang yang
melakukan frotteurisme disebut dengan frotteur. Frotteur rata-rata
adalah pria dengan korbannya perempuan.
Frotteurism merupakan salah satu jenis paraphilia. Paraphilia merupakan istilah untuk
menggambarkan suatu gangguan psikologis secara seksual. Paraphilia adalah
perilaku seksual yang berkaitan dengan keinginan pada
obyek seksual yang tidak biasa. Tidak biasanya ini
berarti bahwa individu yang tergolong paraphiliamenyukai obyek-obyek seksual yang tidak
seperti manusia lain pada umumnya.
Frotteur akan mencari korban ditempat-tempat yang ramai.
Keramaian yang dimaksudkan adalah keramaian yang berdesakan dimana setiap orang berdiri berdesak-desakan
sehingga frotteur memiliki kesempatan menyalurkan hasratnya.
Frotteur menyukai apabila korban diam atau tidak bereaksi ketika frotteur sedang melakukan aktivitasnya.
Biasanya frotteur akan memilih milih korbannya.frotteur akan memilih korban
yang cenderung inferior, agar tersalurkan hasratnya hingga orgasme.
Frotteur sebenarnya mampu melakukan hubungan seksual secara
normal. Yang menjadi masalah adalah froteur akan lebih terpuaskan dengan model
tidak lazim tersebut, yakni bila melakukan gesekan, meraba, atau memeluk orang
lain yang tidak dikenalnya. Frotteur tidak tertarik melakukan aktivitas seksual
seperti meraba, memeluk, atau menggesekan genitalnya ketubuh orang yang sudah
dikenal.
Frotteurism biasa masuk kategori tindakan kriminal ataupun
pelecehan seksual. Apabila pengidap
frotteurism ingin sembuh, frotteur secara berkala melakukan psikoterapi dibawah
bimbingan psikolog atau psikiater.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar