I. PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan suatu sentra
pelayanan kesehatan masyarakat. Keberadaan rumah sakit memiliki peran penting
dalam penciptaan kondisi kesehatan masyarakat guna mencapai Indonesia sehat
yang merupakan salah satu target pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah
RI. Untuk itu departemen kesehatan melalui Badan Akreditasi Rumah Sakit
memberikan suatu aturan-aturan tersendiri terhadap rumah sakit melalui
akreditasi.
Tantangan utama yang dihadapi RS
sekarang ini adalah bagaimana membangun dan mempertahankan usaha pelayanan yang
baik dalam kondisi dan lingkungan masyarakat yang cepat berubah. Untuk menjawab
tantangan tersebut RS perlu melakukan peningkatan kinerja perusahaan yang tepat
dengan menjalankan strategi yang membawa keunggulan kompetitif.
Persaingan antar Rumah Sakit sudah
begitu ketat di Yogyakarta ini meskipun jumlah pemain besar yang bermain di
pasar hanya 4, yaitu Panti Rapih, Bethesda, Jogja International Hospital (JIH),
dan PKU Muhammadiyah. Yang berada dalam 1 level kelas yaitu kelas B plus, RS
PKU Muhammadiyah masih berada cukup dibawah karena adanya kesan pelayanan yang
lama dan biaya yang tinggi untuk pemeriksaan disana.
Rumah sakit berbasis Islam justru
menjadi keunikan PKU Muhammadiyah, bukan penghambat untuk melakukan inovasi
karena terbatas pada suatau ajaran tertentu. Meskipun PKU Muhammadiyah sedang
dalam proses transformasi pengubahan image konsumen, namun bukan berarti PKU
Muhammadiyah berdiam diri selama proses tersebut. Nyatanya begitu banyak
inovasi yang dilakukan oleh PKU Muhammadiyah dan menjadi hal yang menarik untuk
dikupas dalam tulisan ini, antara lain sistem koorganisasian PKU Muhammadiyah
Yogyakarta, diferensiasi yang telah dilakukan, dan etika yang dijunjung di
dalam internal PKU Muhammadiyah.
II. COMPANY BACKGROUND
II. 1. Sejarah
RS PKU Muhammadiyah awal didirikan
berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15 Februari 1923 lokasi pertama di
Jagang Notoprajaran No. 72 Yogyakarta. Awalnya bernama PKO (Penolong
Kesengsaraan Oemoem) dengan maksud menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum
dhuafa. Didirikan atas inisiatif H.M. Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh K.H.
Ahmad Dahlan. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah menjadi PKU (Pembina
Kesejahteraan Umat). RS PKU Muhammadiyah adalah salah satu rumah sakit swasta
di Yogyakarta yang merupakan amal usaha Pimpinan Pusat Persyarikatan
Muhammadiyah. RS PKU Muhammadiyah merupakan rumah sakit terakreditasi 12 bidang
pelayanan dengan
tipe B plus. Selain memberikan pelayanan
kesehatan juga digunakan sebagai tempat pendidikan bagi calon dokter dan
perawat dari universitas Islam di DIY dan Jateng.
II. 2. Visi
Menjadi rumah sakit Islam rujukan
terpercaya dengan kualitas pelayanan dan pendidikan kesehatan yang Islami,
aman, profesional, cepat, nyaman, dan bermutu.
II. 3. Misi
1. Mewujudkan derajad kesehatan yang
optimal bagi semua lapisan masyarakat melalui pendekatan pemeliharaan,
pencegahan, pengobatan, pemulihan kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan
peraturan/ ketentuan perundang-undangan.
2. Mewujudkan peningkatan mutu bagi
tenaga kesehatan melalui sarana pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan
secara professional dan sesuai tuntunan ajaran Islam.
3. Mewujudkan da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar
dibidang kesehatan dengan senantiasa menjaga tali silaturrahim, sebagai bagian
dari da’wah Muhammadiyah.
II. 4. Moto
Moto RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta adalah: ‘AMANAH dalam pelayanan’. Kata Amanah dalam
moto RS PKU ini merupakan singkatan dari Antusias, Mutu, Aman, Nyaman, Akurat,
Handal.
II. 5. Tujuan
Pertumbuhan dan perkembangan RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta yang
mampu mendukung tersedianya sarana dan jasa pelayanan kesehatan yang
berkualitas tinggi bagi kebutuhan semua lapisan masyarakat.
III. ANALISA
III. 1. ANALISA SWOT
Analisa SWOT (Strengths,
Weaknesses, Opportunities, and Threats) menjadi salah satu alat yang sering
digunakan memetakan kekuatan perusahaan maupun untuk mengetahui kelemahan suatu
perusahaan tersebut
Proses penggunaan manajemen analisa
SWOT menghendaki suatu survei internal tentang strengths (kekuatan) dan
weaknesses (kelemahan) program, serta survei eksternal atas opportunities
(ancaman) dan threats (peluang/kesempatan).
SWOT merupakan suatu teknik yang
sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan
strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan suatu perusahaan.
Dalam hal ini, SWOT tidak memiliki titik akhir, dalam artian akan selalu
berubah sesuai dengan tuntutan jaman maupun situasi.
Analisis SWOT secara sederhana
dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal suatu
organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT
merupakan suatu perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal
dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam
berbagai terapan (Johnson, dkk., 1989; Bartol dkk., 1991).
Langkah pertama dalam analisis SWOT
adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan jalan menarik sebuah garis
persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk
kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar
lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah
membuat daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di
bawah topik masing. Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit,
untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al., 1989)
Gambar 1. Analisa
SWOT Bisnis Perusahaan
SWOT dapat dilaksanakan secara
individual atau secara kelompok dalam organisasi. Teknik secara kelompok akan
lebih efektif khususnya dalam pengadaan struktur, objektifitas, kejelasan dan
fokus untuk diskusi mengenai strategi, sehingga tidak akan cenderung melantur,
dan bahkan akan terkena pengaruh politik atau kesenangan (interest)
perseorangan yang kuat (Glass, 1991).
Pada umumnya SWOT hanya
mencerminkan pandangan seseorang atau kelompok, dimana hanya mencerminkan
keberpihakan dalam menilai tindakan yang telah ditentukan sebelumnya, daripada
digunakan sebagai alat untuk menemukenali kemungkinan-kemungkinan peluang baru.
Hal penting yang perlu perhatikan bahwa kadang-kadang ancaman juga dapat
dipandang sebagai kesempatan, tergantung orang atau kelompok yang terlibat.
SWOT memungkinkan sebuah institusi
untuk mengambil cara yang singkat daripada melakukan sebuah penelitian khusus
kekuatannya yang sesuai dengan kesempatan, sehingga mengabaikan kesempatan yang
tidak dirasakan. Metode yang lebih pro-aktif dalam identifikasi
kesempatan/peluang adalah paling menarik, baru kemudian merencanakan dan
menemukembangkan strategi institusi untuk memenuhi kesempatan-kesempatan tersebut.
Hal ini akan menciptakan strategi efektif, menurut Glass (1991), dalam
menghadapi tantangan, daripada sekedar menemukan kekuatan yang ada dan
kesempatan yang dipilih untuk dikembangkan kemudian.
Analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematik untuk merumuskan
strategi perusahan/instansi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threaths).
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal, yaitu peluang dan ancaman
dengan faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan.
STRENGTHS (S)
ü Menempati
posisi tengah kota
ü Rumah
sakit PKU tertua di DIY Yogyakarta
ü Langsung
dibawah kendali PP Muhammadiyah
ü Masuk
kedalam klasifikasi kelas B dikawasan DIY Yogyakarta
ü Mendapatkan
serifikat ISO 9001 dalam hal pelayanan dan kualitas
ü Dikenal
sebagai salah satu Rumah Sakit yang cepat dalam pengurusan ASKES
ü Salah
satu Rumah Sakit tertua di DIY Yogyakarta
ü Falsafah
kerja yang mengacu pada visi, misi RS.
ü Hubungan
kemitraan dengan profesi lain.
ü Tingkat
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan dan system administrasi.
ü Sudah
menjadi image di masyarakat bahwa PKU peduli sosial.
ü Adanya
komitmen dan motivasi dari pihak manajemen, dokter, dan perawat dalam
implementasi Total Quality Service
ü Pemberian
pelayanan perawatan mengutamakan klien
ü Dikenal
melayani Askekin dengan baik
ü Best
Cost provider di DIY
ü Kelengkapan
dan kecanggihan peralatan medis.
WEAKNESSES (W)
Ø Lahan
Parkir yang sempit.
Ø Lahan
PKU yang sudah tidak dapat diperluas lagi sehingga berdampak pada keoptimalan
pelayanan.
Ø Penggajian
yang berbeda di tiap PKU.
Ø Pelaksanaan
perbaikan sarana yang susah untuk dilakukan.
Ø Manajemen
antar PKU di DIY yang terpisah.
Ø Rumah
Sakit yang masih bertipe B.
Ø RS
PKU di DIY belum dapat terkoordinasi dengan baik seperti yang terjadi pada
wilayah Jawa Timur.
OPPORTUNITIES (O)
Pelaksanaan
pelayanan kesehatan berbasis kehalalan.
Adanya
tenaga magang.
Pasar
semakin meluas karena populasi penduduk cenderung meningkat.
Menumbuhkan
kepercayaan masyarakat dengan adanya kerjasama dengan beberapa asuransi
kesehatan.
Sumber
daya yang mumpuni karena adanya kerja sama dengan instansi pendidikan.
RS
PKU Yogyakarta dapat berkembang seiring dengan perkembangan kota Yogya yang
semakin pesat.
Penyediaan
spesialisasi klinik yang disesuaikan dengan tren pasar.
Status
sebagai rumah sakit rujukan dan pendidikan.
Berada
dilingkungan Muhammadiyah yang notabene fanatismenya sangat kuat.
Mampu
meningkatkan hubungan/ promosi dengan instansi swasta/ pemerintah/ masyarakat.
Penyediaan
peralatan medis dengan teknologi canggih yang disesuaikan dengan perkembangan
pasar.
Kesempatan
dalam memperluas pasar dengan menyasar pada segmentasi menengah keatas melalui
pendirian rumah sakit PKU kedua dengan konsep green hospital.
TREATHS (T) -> BELUM
DIGANTI !!!!!!!!!
o
RS PKU belum dapat
terkoordinasi baik (Surabaya sudah dapat melakukan koordinasi dengan baik)
o
Masih kuatnya image
competitor
o
Masih dalam kategori
ruah sakit tipe B
o
Memanfaatkan lahan yang
terbatas dengan penggunaan lahan yang ada dengan maksimal
o
Adanya pesaing utama
o
Peningkatan kesadaran
masyarakat akan hukum etika, malpraktek serta tuntutan pengadilan terhadap
tenaga kesehatan, UU No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
o
Akibat dari
globalisasi, modernisasi, dan industrialisasi menimbulkan pergeseran nilai dan
norma kehidupan. Keadaan ini menimbulkan pula stres.
o
Perkembangan profesi
lain:spesialisasi
o
Pertumbuhan rumah sakit
pesaing dan pelayanan kesehatan lainnya.
III. 2. DIFERENSIASI PRODUK
a. Swalayan 24 Jam
Lokasi
|
: Depan gedung RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta
|
Produk Swalayan
|
: Makanan dan minuman
ringan (instan)
|
Produk Café
|
: Makanan prasmanan
dan minuman
|
Jenis Pelayanan
|
: Café dan Swalayan
24 Jam
|
Jam Pelayanan
|
: 24 Jam
|
Tujuan pelayanan
|
: Menjual makanan dan
minuman yang dibutuhkan konsumen (terutama keluarga pasien) selama 24 jam
|
Swalayan
24 Jam merupakan salah satu layanan diferensiasi dari RS PKU Muhammadiyah yang
menyediakan keperluan makanan dan minuman konsumen RS PKU Muhammadiyah ataupun
konsumen lainnya. Dengan adanya Café dan swalayan 24 jam, maka pasien ataupun
keluarga pasien tidak perlu bersusah payah untuk mencari makanan dan minuman
baik ringan ataupun berat di saat tengah malam karena swalayan RS PKU
Muhammadiyah melayani konsumen 24 jam.
Swalayan
24 jam RS PKU Muhammadiyah termasuk dalam diferensiasi produk dari RS PKU
Muhammadiyah dikarenakan tujuan dari Swalayan 24 jam RS PKU Muhammadiyah yaitu
menyediakan makanan dan minuman untuk konsumen di sekitar RS PKU Muhammadiyah
yang tidak termasuk dalam core business
dari RS PKU Muhammadiyah yang memusatkan
pada pelayanan kesehatan pasien.
b. PKU Skin Medical Center by Ristra
Lokasi
|
:
Depan gedung Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
|
Produk
|
:
Ristra
|
Jumlah
Dokter yang Menanggani
|
:
3 Dokter Spesialis Kulit
|
Pelayanan
|
:
Medical Treatment, facial by Ristra,
Reflexiology, Penjualan produk Ristra, dll
|
Jam
pelayanan
|
:
09.00 hingga 16.00 WIB
|
No
telepon Perjanjian
|
:
0274-3005353
|
Kelebihan
|
:
a. Menggunakan produk dalam negeri yaitu Ristra yang aman untuk kulit, alami
dan bersertifikasi halal.
b.Perawatan
kulit secara bertahap, tidak instan seperti perawatan kulit di Skin Care
lain.
c.
Menghadirkan pelayanan perawatan wajah dan muka dengan harga yang kompetitif dibandingkan
dengan pesaing.
|
Rumah
Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta kini memiliki PKU Skin Medical Center yang
berada di gedung paling depan. PKU Skin Medical Center by Ristra adalah layanan
baru di bidang kesehatan kulit yang ditanggani oleh Dokter-dokter Spesialis
Kulit dan Kelamin RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Layanan ini menggunakan
produk kosmetik yang aman, didukung alat-alat elektronik yang telah teruji.
Dengan menjalin kerjasama dengan House of Ristra, PKU MUhammadiyah berusaha
memberikan layanan bersifat Long Lasting
Health and Beauty. Paradigma pelayanan kesehatan kini sudah mulai berubah. Dahulu,
orang sakit dating berobat ke Rumah Sakit agar sehat, namun sekarang orang
sehat dirawat agar tidak sakit. Khususnya untuk para wanita yang mengidamkan
kulit wajah awet muda dan kencang. Oleh karena itu, PKU Skin Medical Center
memberikan layanan perawatan kulit khususnya di bidang kosmetik yang aman dari
sisi obat dan aman dari sisi agama, karena produk Ristra ini sudah mendapatkan
sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia dan Global.
Layanan
perawatan rutin yang diberikan berupa facial perawatan tangan dan kaki dengan
pilihan produk yang disesuaikan kebutuhan pelanggan (kulit remaja, dewasa
maupun kulit menua/aging skin). Untuk kebutuhan pengobatan gangguan kulit dan
kosmetik, PKU Muhammadiyah menyediakan berbagai pilihan pengobatan oleh Dokter
Spesialis Kulit dan Kelamin (Medical Treatment) yaitu: Electrosurgery Mechanical
maupun Chemical Peeling Rejuvenation,
terapi menggunakan sinar polikromatik, oxygen
infusion, mesoterapi tanpa jarum, dermal
needing, dll.
Rumah Sakit yang bekerjasama dengan
Ristra khususnya di bidang Skin Medical. PKU Skin Medical Center tidak hanya
memberikan layanan saja, melainkan juga edukasi bahwa kecantikan itu perlu namun
jangan mengorbankan diri, sehingga PKU
Skin Medical Center memberikan layanan yang harus diwaspadai dari sisi keamanan
obatnya, karena PKU Skin Medical Center mengerti bahwa di masyarakat banyak
terdapat korban kosmetik dan setelah menjadi korban kosmetik, masyarakat akan
pergi ke rumah sakit.
Medical
Treatment :
a.
Electrosurgery
Electrosurgery
merupakan tindakan bedah listrik untuk menghilangkan komedo, jerawat batu
(milia), bintil-bintil hitam (keratosis seboroik, skin tag), pelebaran pembuluh
darah kecil (angioma, telangiektasis) maupun berbagai kelainan pada kelenjar
keringat dan kelenjar minyak disekitar kelopak mata.
b.
Mechanical
Peeling Rejuvenation
Mechanical Peeling Rejuvenation merupakan
alat mikrodermabrasi dengan mikrokristal atau microdiamond sebagai abrasive
yang aman untuk mengatasi parut/lubang bekas jerawat, pori-pori besar,
hiperpigmentasi/flek serta mencerahkan kulit.
c.
Chemical
Peeling Rejuvenation
Chemical
Peeling Rejuvenation menggunakan bahan kimiawi untuk pengelupasan kulit
superficial maupun sedikit lebih dalam untuk mengatasi jerawat, kulit kusam,
hiperpigmentasi. Bahan yang tersedia berupa peeling asam salisilat, asam
glikolat (superficial peeling) ataupun TCA (medium-depth peling).
d.
Terapi Sinar
Polikromatik, Oksigen Infusion, dan Mesoterapi Tanpa Jarum
Terapi Sinar Polikromatik, Oksigen
Infusion, dan Mesoterapi Tanpa Jarum merupakan metode untuk meningkatkan
penyerapan bahan aktif melewati epidermis, memperbaiki kerja membrane sel kulit
sehingga bahan aktif dan vitamin ataupun serum dapat mencapai lapisan kulit
yang aktif. Selain dapat mengaktifkan peredaran darah, metode ini berguna untuk
mencerahkan kulit kusam, melembabkan kulit kering, mengencangkan wajah,
memperbaiki keriput halus, hiperpigmentasi, selulit atau stretchmark.
e.
Dermal
Needing
Dermal
Needing merupakan tindakan invasive
ringan untuk memperbaiki scar/lubang bekas jerawat menggunakan jarum halus yang
telah diukur kedalamannya sesuai kelainan yang ditangani, dengan teknik
rooling. Untuk mengurangi rasa sakit, akan dilakukan anestesi topical beberapa
menit sebelum tindakan.
c. RS PKU Muhammadiyah II Gamping
Lokasi
|
:
Gamping, Yogyakarta
|
Differensiasi
|
:
Traumatik Center, ortopedik, dan stroke center, green hospitaly.
|
RS PKU Muhammadiyah II dilokasikan di Gamping
karena masyarakat semakin maju dan kecelakaan semakin banyak, maka di RS PKU
Muhammadiyah II dikondisikan untuk rumah sakit trauma dan ortopedik karena di
Yogyakarta belum ada. Selain itu RS PKU Muhammadiyah II juga ingin
mengembangkan stroke center, karena ini merupakan penyakit degeneratif. Jadi,
di PKU Muhammadiyah Yogyakarta lebih ke arah basic, sedangkan di RS PKU
Muhammadiyah Gamping lebih ke arah advance karena lokasinya lebih memungkinkan.
d. HIV AIDS ???????
DIISI YA WIDYA J
e. Pelayanan Rukti Jenazah “Husnul Khotimah”
Lokasi
|
: RS PKU
Muhammadiyah unit I dan II
|
Pelayanan
|
: Pelayanan
rukti jenazah
|
Penanggungjawab
|
: Direktur
utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Direktur Bina Ruhani Islam dan
Sumber Daya Insani RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
|
Fasilitas yang disediakan
|
: 1. Mobil Ambulance khusus layanan Husnul
Khotimah RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Peralatan untuk memandikan jenazah seperti meja
khusus untuk memandikan, ember, gayung, sabun, shampoo, dsb. Perangkat yang
berkaitan untuk mengkafani seperti kain kafan, kamper, kapas, dsb.
|
RS
PKU Muhammadiyah menginginkan adanya pelayanan rukti jenazah yang dilakukan
sesuai tuntutan Rosulullah menurut faham Muhammadiyah dan dikelola secara
professional, melayani konsumen yang meninggal di dalam maupun di luar rumah
sakit. Nama pelayanan tersebut adalah “Layanan Rukti Jenazah Husnul Khotimah”.
Adanya layanan ini diharapkan dapat bermanfaat membantu mengantar konsumen
untuk menghadap Allah SWT dengan khusnul khotimah serta membantu mengurangi
beban para keluarga yang kesulitan untuk melakukan perawatan jenazah.
Dasar
pemikiran dari pelayanan ‘Rukti Jenazah Husnul Khotimah’ adalah Agama Islam
mengajarkan bahwa “apabila seseorang telah jelas-jelas meninggal dunia untuk
segera dilakukan perawatan, jangan
sampai ditunda-tunda” (H.R Ahmad).
Perawatan
jenzah itu meliputi memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan
jenazah. Perawatan jenazah seorang muslim ada aturannya dan telah dituntunkan
oleh Rasulullah SAW, karena itu seseorang yang akan melakukan perawatan jenazah
harus tahu bagaimana cara yang dituntunkan Rasulullah SAW dan tidak membuat
aturan sendiri sesuai dengan keinginannya.
Kenyataannya
di masyarakat masih banyak praktek perawatan jenazah yang belum sesuai dengan
tuntunan Rasulullah SAW. Mereka bukan karena sengaja melakukan perawatan yang
tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW, tetapi memang mereka belum tahu.
Mereka hanya meneruskan apa yang dilakukan oleh para orang tua dan nenek moyangnya.
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dalam rangka
tugas dakwah dan ibadah, menyebarkan dan mengamalkan tuntunan Rasulullah SAW
dan membantu mengurangi beban masyarakat yang sebagian karena keterbatasan
kemampuan, tempat dan sebagainya, mendirikan Pelayanan Rukti Jenazah yang
dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah SAW dan membantu mengurangi beban
masyarakat yang sebagian karena keterbatasan kemampuan, tempat dan sebagainya,
mendirikan Pelayanan Rukti Jenazah yang dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah menurut
faham Muhammadiyah dengan nama “Husnul Khotimah”
Bentuk
kegiatan dari pelayanan ‘Rukti Jenazah Husnul Khotimah’ adalah :
1.
Merawat jenazah para
anggota maupun non anggota yang membutuhkan.
2.
Memberikan layanan dan
atau bimbingan rohani orang sakit, mentalqin dan mendoakan orang yang sedang sakratul
maut.
3.
Menyelenggarakan
bimbingan dan penyuluhan tentang perawatan jenazah secara agama dan medis.
4.
Menyediakan transportasi
(mobil ambulance).
5.
Upacara pemberangkatan
jenazah sampai pemakaman.
III. 3. KULTUR PERUSAHAAN DAN ETIKA
Dalam
suatu organisasi atau komunitas baik yang berorientasi pada keuntungan atau
bahkan hanya sebagai lembaga sosial yang tidak memprioritaskan profit, dapat
dipastikan bahwa semua pelakunya membutuhkan strategi untuk mendapatkan
keefektifitasan dan keefisienan dalam
menjalankan program kerja yang sudah disepakati bersama sebagai target untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu faktor yang ikut memberikan pengaruh
besar kepada individu maupun kelompok yang berbasis pada bisnis atau hanya
untuk menjalankan aktifitas hidup keseharian dalam menerapkan strategi adalah
aspek budaya dimana peran dari budaya tersebut dapat memberikan pengaruh yang
sangat besar dalam suatu kegiatan operasional. Mengutip sebuah pesan penting
yang diutarakan oleh Wayne Leonard yang merupakan CEO Entergy, dikatakan bahwa “The
biggest levers you’ve got to change a company are strategy, structure, and
culture. If I could pick two, I’d pick
strategy and culture”. Dari pesan singkat tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi
dan kultur menjadi dua aspek terpenting yang mampu memberikan kontribusi
terbaik untuk melakukan perubahan ke arah positif demi keberlanjutan suatu
bisnis perusahaan. Selain Wayne Leonard, Amar Bhaid juga membuat pernyataan
yang semakin menguatkan bahwa kultur perusahaan merupakan suatu infrastruktur
dalam organisasi yang turut andil mengeksekusi strategi perusahaan. Kutipan
Amar Bhaid adalah sebagai berikut“An
organization’s capacity to execute its strategy depends on its “hard”
infrastructure – its organization structure and systems – and on its “soft”
infrastructure – its culture and norms”.
Suatu
budaya perusahaan dapat merepresentasikan sebuah nilai, prinsip bisnis, standar
etika yang diajarkan dan dilatih oleh manajemen. Budaya juga dapat memanajemen
seseorang dan memberikan penyelesaian dari suatu masalah, prosedur dan
kebijakan resmi, semangat dan karakter dalam lingkungan kerja, menghubungkan
interaksi antar seluruh pegawai, tradisi keseharian dan juga sebagai penghubung
dengan seluruh stakeholder perusahaan. budaya dapat muncul melalui beberapa
indikasi penentu seperti manajemen puncak, sistem, teknologi, kekuatan dalam
mempengaruhi baik individu maupun kelompok, kebijakan, visi, politik, dsb.
Seperti
yang diterapkan oleh Pembina Kesejahteraan Umat (PKU) Muhammadiyah sebagai
penyedia layanan jasa yang dikhususkan kepada orang sakit, budaya Rumah Sakit
yang dibentuk oleh manajemen berlandaskan pada falsafah tentang perwujudan dari
amal shalih sebagai sarana ibadah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Allah
SWT. Manajemen mengerucutkan falsafah tersebut yang didekripsikan ke dalam satu
visi perusahaan yaitu menjadi rumah sakit Islam rujukan terpercaya dengan
kualitas pelayanan dan pendidikan kesehatan yang Islami, aman, profesional,
cepat, nyaman dan bermutu. Melalui visi tersebut diharapkan seluruh elemen
internal yang menjadi sumber daya perusahaan memiliki antusiasme yang tinggi
serta kepercayaan yang dipegang teguh dalam menjalankan kewajibannya untuk
dapat membantu kaum yang sedang menderita suatu penyakit. Karena mereka percaya
bahwa sakit dan sembuh datangnya dari Allah SWT dan hendaklah kamu saling
tolong-menolong dalam mengerjakan kebajikan dan takwa.
Sistem
yang dibuat oleh PKU Muhammadiyah dalam membentuk kultur perusahaan adalah
dengan melakukan pendekatan secara spiritual melalui pemberian landasan
keimanan yang kuat kepada seluruh elemen karyawan. Sasaran utama dari sistem
tersebut adalah dapat memberikan wawasan kepada pegawai mengenai arti
pentingnya syari’ah atau aturan Islam karena irasional dapat merasionalisasikan
tindakan seseorang dalam membuat suatu keputusan sehingga secara otomatis sikap
dan perilaku mereka dapat tertata dengan baik. Implementasi pembentukan
spiritual karyawan meliputi keseluruhan karyawan baik yang berada di puncak
manajemen maupun pegawai bawahan. Bentuk kegiatan tersebut adalah pelatihan dan
pendidikan karyawan dalam konteks spiritual seperti assessment masing-masing karyawan dengan menggembleng mereka sesuai
tatanan islam seperti absensi shalat malam dan sunnah lainnya, puasa wajib dan
sunnah, pengajian, liqo’, dan tarbiyah serta pendidikan islam lainnya.
Dampak
dari pembentukan budaya melalui penggemblengan karyawan sesuai tatanan islam
maka hal tersebut memberikan pengaruh tersendiri dalam kegiatan operasional PKU
Muhammadiyah yang hampir tidak ditemui di rumah sakit konvensional. Beberapa
hasil positif dari budaya perusahaan adalah:
1. Dokter
dan karyawan
PKU muhammadiyah mempekerjakan tenaga ahli medis dan
karyawannya untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Dengan budaya,
keseluruhan pegawai ditanamkan untuk memiliki sikap dan perilaku yang baik guna
memberikan pelayanan kepada pasien dengan hasil yang maksimal. Perusahaan
percaya ketika sholat dijalankan tepat waktu maka kedisiplinan akan tumbuh
secara sendirinya, ketika ibadah puasa dijalankan maka kejujuran dalam
berbicara dan bertindak dapat terlaksana serta ketika kegiatan mengaji
dilakukan maka ilmu, wawasan dan pendidikan pegawai akan bertambah luas
sehingga inovasi yang ditumbuhkan oleh mereka dapat dikembangkan guna
memberikan manfaat yang umumnya ditujukan untuk peningkatan layanan pasien dan
khususnya terhadap perusahaan. Kemudahan dan keselamatan selama bekerja bisa
didapatkan dengan baik ketika ibadah dijalankan dengan benar.
Sebelum memulai aktifitas keseharian, pegawai rumah sakit
PKU Muhammadiyah selalu ditekankan untuk senantiasa mengucapkan kalimat
basmallah, dan hamdallah ketika sebelum dan sesudah kegiatan berlangsung. Dan
selama kegiatan berjalan mereka selalu berikhtiar untuk mencapai keberhasilan
yang diharapkan meskipun penentu keputusan terakhir menjadi milik Allah SWT.
Ketika kami melakukan kunjungan untuk mencari data demi memenuhi persyaratan
tugas kuliah manajemen stratejik, kami berkesempatan menemui wakil direktur PKU
Muhammadiyah, dr. Joko Sp. A. Budaya
yang terbentuk di rumah sakit sangat kental ketika wawancara berlangsung
dan terdengar suara adzan ashar, beliau bergegas dan menganjurkan untuk sholat
berjama’ah.
2. Pemberdayaan
bidan
Kualifikasi dalam membuat keputusan kerjasama khususnya
dengan bidan untuk melayani ibu hamil sampai proses kelahiran berlangsung
menjadi perhatian serius bagi perusahaan. Hal itu disebabkan munculnya stigma baru
ketika banyak bidan yang menyalahgunakan kewenangannya untuk kepentingan
pribadi yaitu dengan memanfaatkan kondisi pasien demi meningkatkan
pendapatannya. Perusahaan menghadapi kenyataan tersebut karena diketahui banyak
sekali bidan yang merekomendasikan pihak rumah sakit untuk melakukan tindakan
operasi cesar sebagai alibi mereka demi keselamatan jabang bayi dan ibu.
Padahal sebenarnya ada beberapa tahapan penting yang harus diperhatikan sampai
harus melakukan operasi cesar. Bidan mengharapkan kerjasama dengan pihak PKU
dengan cara melakukan suap untuk mewujudkan keinginannya. Ketika bidan
merekomendasikan semua pasiennya melakukan operasi cesar di rumah sakit
muhammadiyah maka secara otomatis perusahaan akan mendapatkan pendapatan namun
pihak rumah sakit harus membayar uang sebesar Rp. 500.000,- sebagai komisi dari
balas jasa yang diberikan oleh bidan tersebut. Karena pondasi budaya rumah
sakit yang telah dibentuk melalui syari’ah islam, segala bentuk tindakan yang
tidak baik dapat dianulir dan dihindari sedini mungkin sebelum kejadian
tersebut berlangsung. Oleh karena itu, manajemen terus meningkatkan
kewaspadaannya demi kepentingan rumah sakit dan pasien.
3. Pengadaan
Obat
Implikasi budaya perusahaan juga terasa sampai kedalam
hal pengadaan obat. Manajemen lebih berhati-hati dengan melakukan filtering terhadap kecocokan obat yang
dibutuhkan sesuai dengan fungsinya bagi pasien. Di kasus lain, banyak sekali
dokter yang memanfaatkan profesinya untuk memasukkan obat dari perusahaan
farmasi yang menjalin kerjasama dengan dokter. Ketika para dokter dapat
membantu untuk meningkatkan penjualan produknya maka sebagai kompensasi dari
hasil sponsorship tersebut, para dokter mendapatkan fee atau jenis fasilitas lain. Oleh karena itu pengadaan obat di
rumah sakit PKU Muhammadiyah, mayoritas didominasi oleh manajemen namun tidak
menutup kemungkinan ketika dokter menganjurkan ketersediaan obat yang harus
dipenuhi dan harus melalui uji kelayakan obat terlebih dahulu. Perlu diketahui
bahwa biaya total yang harus dikeluarkan oleh pasien khususnya yang menjalani
rawat inap, 40% dari total komposisi biaya tersebut adalah harga obat sehingga
hal tersebut memang layak ketika manajemen sangat berhati-hati terhadap jenis
obat yang ditawarkan.
4. Pasien
ü Rumah
Sakit Rujukan
Karena kualitas yang baik pada pelayanan
pasien akibat budaya perusahaan, PKU Muhammadiyah sering dijadikan rumah sakit
rujukan. Namun sayangnya rekomendasi untuk menjadi rumah sakit rujukan malah
muncul dari rumah sakit lain yang memiliki tingkat akreditasi lebih tinggi
dibandingkan PKU. Hal itu tentu memberikan dampak negatif bagi perusahaan
khususnya secara finansial karena manajemen mengakui bahwa setiap tahunnya
rumah sakit harus mengucurkan dana sekitar 300 juta rupiah untuk melayani
pasien rujukan. Selisih keuangan tersebut muncul ketika rumah sakit harus
menyediakan fasilitas yang diharapkan pasien padahal harga yang seharusnya
diberikan setara dengan akreditasi rumah sakit yang memberikan rekomendasi
namun kenyataannya PKU Muhammadiyah harus membiayai sendiri biaya tersebut. Hal
itu terjadi beberapa kali sampai jika dikalkulasi total dana yang sudah
dikeluarkan akibat menjadi rumah sakit rujukan sekitar 2 milyar rupiah. Oleh
karenanya rumah sakit tidak menerima ketika ada rujukan pasien dari rumah sakit
yang akreditasinya lebih tinggi karena alangkah lebih baik ketika dirujuk ke
rumah sakit dengan akreditasi diatanya, semisal A.
ü Rukti
Jenazah
Rukti jenazah merupakan salah program
diferensiasi rumah sakit PKU Muhammadiyah. Sesuai syari’ah islam bahwa ketika
umat muslim meninggal dunia, alangkah baiknya ketika umat muslim lainnya
menjalankan prosesi sampai mengantarkan ke liang lahat. Dan sangat besar pahala
baginya. Tatanan tersebut menjadi penekanan tersendiri bagi PKU Muhammadiyah
sehingga dari budaya yang dibentuk, perusahaan mengadakan rukti jenazah dengan
membantu pasien untuk melakukan keseluruhan prosesi pemakaman jenazah mulai
dari memandikan, mengkafani, menshalatkan, dan samapi prosesi terakhir yaitu
mengantarkan ke liang lahat.
ü Khusnul
Khotimah Care
Akibat budaya perusahaan yang
menyesuaikan dengan ajaran agama, program khusnul khotimah care menjadi
tanggung jawab seluruh pegawai untuk membantu kesembuhan pasien dengan cara
yang baik. Dokter maupun suster dianjurkan untuk membimbing pasien selama memberikan
pelayanan dengan terus berusaha memberikan pengobatan terbaik dan membantu
dengan kekuatan spiritual untuk terus mengingatkan pasien dan keluarganya agar
beribadah dengan baik kepada Allah SWT sehingga diharapkan ketika pasien sembuh
maka kondisinya sangat baik. Dan apabila pasien tersebut meninggal dunia, ia
dapat meninggal dengan cara khusnul khotimah.
ü Pemeriksaan
Fisik dan Spiritual
Hampir sama dengan program khusnul
khotimah care, budaya yang dibentuk manajemen kepada dokter yang mengobati
pasien dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pengobatan fisik dan spiritual.
Masing-masing pengobatan terdiri dari 4 tahapan yang sama yaitu subjektif
dengan menayai keluhan pasien, objektif yang ditandai dengan tindakan
pemeriksaan, assessment sebagi penilaian dari hasil pemeriksaan dan terakhir
adalah planning sebagai tindak lanjut dari keputusan dokter untuk rawat inap,
rawat jalan atau operasi.
ü Paradigma
Tamu
Sesuai dengan sabda Rasulullah :
“Hendaknya kamu memuliakan tamu” tercermin pada sikap dan perilaku pegawai
rumsah sakit PKU Muhammadiyah untuk senantiasa memberi bantuan terbaik kepada
pasien dan keluarga pasien dengan senantiasa mengingatkan agar mereka selalu
tabah dalam menghadapi hidayah dari Allah SWT. Karena ketika manusia kuat
menghadapi rasa sakit dan tidak mengeluh berlebihan, sesungguhnya dosa-dosanya
telah dileburkan oleh Sang Pencipta dan Allah SWT akan memuliakan kedudukan
mereka.
Dari
beberapa kegiatan yang rutin dilakukan oleh pihak manajemen dan seluruh
karyawan rumah sakit PKU Muhammadiyah, penekanan utama yang memberikan
implikasi terhadap membaiknya kinerja perusahaan adalah budaya yang mereka
bentuk sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu selama prosesnya, kemudahan
dan kelancaran untuk menjadi perusahaan yang lebih baik utamanya dalam
memberikan jasa pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dapat tercipta dan
terlaksana sesuai dengan keinginan berlangsung. Dengan budaya yang ada di rumah
sakit, hal tersebut memunculkan tindakan atau etika yang baik dalam berbisnis
sehingga selain budaya perusahaan yang baik sebenarnya PKU Muhammadiyah telah
melakukan tindakan yang bermoral selama kegiatan operasionalnya berjalan dan
tidak menyimpang dari prosedur bisnis yang berlaku.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
IV. 1. KESIMPULAN
- RS PKU Muhammadiyah dengan label Islamnya memiliki keunikan sendiri yang dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi persaingan dalam industri rumah sakit.
- Dengan kekuatan dan kesempatan yang diterapkan, RS PKU Muhammadiyah dapat memberikan kontribusi berupa profit yang sesuai dengan target perusahaan.
- Manajemen RS dapat melihat kondisi pasar dengan baik melalui riset mereka, sehingga diferensiasi produk yang diterapkan bersesuaian dengan kebutuhan konsumen.
- Dengan membentuk budaya yang sesuai dengan tatanan ajaran Islam maka perusahaan dapat menanamkan standar moral pada seluruh lapisan manajemennya.
V. 2. SARAN
- RS PKU Muhammadiyah sebaiknya senantiasa mempertahankan basis Islamnya untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan karena PKU Muhammadiyah telah memiliki ceruk pasar yang cukup luas untuk dikembangkan.
- RS PKU Muhammadiyah harus memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya dan mencari celah untuk mendapatkan kesempatan dalam berkompetisi di industri Rumah Sakit.
- RS PKU Muhammadiyah sebaiknya terus melakukan inovasi dan riset pasar sehingga dapat memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen.
Oleh:
Hadiyan Lutfi 10/310985/PEK/15500
Lully Angga Laksmita 10/310995/PEK/15510
Ongko Pambudi Tomo 10/311000/PEK/15515
Widya Lestari Ningsih 10/311018/PEK/15533
Tidak ada komentar:
Posting Komentar