PENGEMBANGAN
SISTEM INTRAORGANISASI PADA ZEUS, INC.
ABSTRAKSI
Zeus, Inc. merupakan perusahaan terkemuka yang
bergerak di bidang desain dan produksi peralatan berat. Zeus berkantor pusat di
Orangeburg, South Carolina, Amerika Serikat.
Zeus sangat memperhatikan kualitas dalam
produknya dan hal tersebut merupakan keunggulan komparatif Zeus. Zeus memiliki
24 distributor Di kawasan Amerika Utara, meliputi negara Amerika Serikat dan
Kanada dimana setiap distributornya menangani produk Zeus dalam area yang telah
ditentukan.
Dalam upaya untuk meningkatkan laba
Zeus, diperlukan suatu terobosan untuk dapat meningkatkan penjualan produk
Zeus. Zeus dan distributornya berusaha meningkatkan pelayanan yang diberikan
kepada pelanggannya dimana terobosan tersebut merupakan alat yang bisa menjadi
keunggulan kompetitif bagi Zeus. Sistem teknologi informasi yang memadai dan
terintegrasi harus dibuat untuk memperkuat hubungan dengan para distributornya
dan melancarkan layanan kepada pelanggan. Zeus memperkenalkan ZOCS (Zeus
Outstanding Customer Service.) ZOCS merupakan suatu sistem komputer untuk
mendukung operasional Zeus dan para distributornya.
Dalam tahap implementasnyai, sistem ZOCS mengalami
beberapa kendala baik dalam tahap pengembangan sistem maupun tahap ujicoba di
beberapa distributornya. Akhirnya Zeus memiliki permasalahan apakah tetap
menggunakan ZOCS untuk operasional perusahaan di luar negeri meskipun
implementasi ZOCS di wilayah Amerika Utara masih menghadapi masalah.
RINGKASAN
KASUS
Zeus,
Inc. yang bergerak di bidang desain dan produksi peralatan berat dan merupakan
salah satu perusahaan terkemuka di dunia. Zeus, Inc. berkantor pusat di
Orangeburg, South Carolina, Amerika Serikat. Zeus mempekerjakan kurang lebih
17.000 pegawai. Zeus, Inc. memiliki cabang sekitar 425didunia (300 di Amerika
Serikat dan 125 di luar AS). Tahun 1999 Zeus menghasilkan keuntungan mencapai
$35 juta (total penjualan lebih dari $2,1 milyar).
Zeus
mengutamakan kualitas di setiap produk yang dihasilkannya. Kekuatan kualitas
yang diberikan Zeus terhadap produknya merupakan keunggulan komparatif baginya.
Dalam hal ini, biaya garansi dapat dikurangi seiring dengan penanganan kualitas
yang selalu dilakukan. Berkurangnya pengenaan biaya garansi ini pada
akhirnya akan meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan. Produk yang dihasilkan oleh Zeus mayoritas dikerjakan
secara elektronik. Elektronik oleh komputer, tidak hanya mengendalikan mesin,
juga mengendalikan kekuatan mesin yang digunakan operator dan menyediakan
informasi bagi pelaku kegiatan di Zeus agar dapat menjalankan usahanya lebih
efisien.
Di
Amerika Utara, Zeus memiliki 24 distributor (meliputi Amerika Serikat dan
Kanada), dimana setiap distributornya menangani produk-produk Zeus dalam kawasan
tertentu. Para distributor Zeus merupakan usaha yang berdiri sendiri terlepas
Zeus meskipun beberapa pemilik distributor tersebut memiliki sejarah hubungan
dengan Zeus (pelanggan, mantan pelanggan, ataupun mantan pegawai Zeus). Zeus
memiliki kontrak dengan setiap distributornya dan beberapa kontrak tersebut
sudah berlangsung lama. Mayoritas distributor mempunyai satu kantor pusat dan
memiliki beberapa cabang yang melingkupinya. Sebagai contoh adalah distributor
Memphis yang memiliki cabang di Illinois, Memphis, Litlle Rock, dan Cairo yang
mampu menghasilkan penghasilan kurang lebih $50 juta setahun.
Tahun-tahun
terakhir ini kualitas produk mengalami peningkatan secara pesat. Hal ini
menyebabkan biaya garansi berkurang. Dalam hal ini bisnis penggantian dan
perbaikan mesin mengalami penurunan kinerja secara berkala. Langkah utama untuk
meningkatkan penjualan yaitu dengan mengambil pangsa pasar milik pesaing dengan
cara meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan yang membeli produk
Zeus. Untuk mendukung langkah tersebut, Zeus memerlukan suatu sistem informasi
yang terintegrasi antara distributor dengan Zeus sebagai penghasil produk.
Setelah
melakukan berbagai kajian, Zeus selanjutnya memperkenalkan ZOCS (Zeus
Outstanding Customer Service). ZOCS merupakan suatu sistem komputer untuk
mendukung operasional Zeus dan para distributornya. Tujuan sistem ZOCS ini
adalah untuk memuluskan keunggulan
komparatif yang dimiliki Zeus dan distributor-distributornya dengan menyediakan
pelayanan yang memuaskan pelanggan. Sistem ZOCS melakukan fungsi pengimplementasian
proses yang sama di semua sistem distribusi dalam lingkup Zeus, termasuk
didalamnya jaringan komputer/komunikasi yang menghubungkan semua distributor
serta cabangnya dengan Zeus dan sebaliknya hubungan diantara mereka.
Saat ini Sistem
komputer yang berada pada para distributor Zeus menggunakan sistem komputer buatan
lokal yang berbeda-beda. Beberapa distributor menggunakan sistem komputer yang
disediakan oleh Milroy Systems, Inc. (MSI). MSI adalah penyedia software bagi penjualan peralatan berat
dan organisasi yang bersifat jasa. Lima distributor lain menggunakan Titanic
Systems. Selain MSI dan Titanic, yang lainnya menggunakan sistem komputer berbeda-beda.
Masalah inilah yang membuat pihak Zeus begitu kesulitan merubah para
distributor menggunakan system ZOCS.
Pada tahun 1994
proyek ZOCS dimulai. Pada akhir tahun 1998, dijadwalkan dijalankan oleh semua
distributor. Desain dan pengembangan sistem ZOCS membutuhkan waktu sekitar 15
bulan. Pada triwulan keempat tahun 1995 dijadwalkan dilakukan Tes Alpha. Kemudian
untuk Tes Beta dijadwalkan pada triwulan kedua tahun 1996. Triwulan ketiga
tahun 1996, dua proyek percontohan akan selesai. Triwulan keempat tahun 1996, peluncuran
pertama dijadwalkan dimulai dan pada akhir triwulan keempat tahun 1998
diasumsikan dapat dijalankan penuh pada semua distributor.
Proyek ini
diperkirakan menelan biaya kurang lebih $60 juta dan biayanya akan dipecah
dengan pembebanan dalam 7 tahun. Keuntungan yang didapat kurang lebih sekitar
$27 juta tiap tahun. Proyek ZOCS melibatkan kelompok yang berjumlah 40 orang
dari Zeus dan 60 orang dari para kontraktor dan para distributor Zeus.
Proyek jaringan
komputer/komunikasi terbagi dalam tiga
lapisan, yakni: kantor cabang, kantor pusat distributor, dan kantor pusat Zeus
yang dihubungkan melalui TCP/IP Wide Area Network (WAN). Dalam setiap lapisan
terdapat LAN yang dihubungkan dengan WAN. Dalam LAN tersebut terdapat beberapa
PC dan printer yang terhubung menuju router.
Tujuan utama
proyek ZOCS adalah untuk memproduksi barang dan proses bisnis yang sama di
seluruh distributor sehingga pelanggan mendapatkan pelayanan dimanapun juga.
Proyek tersebut melakukan identifikasi 28 proses umum yang mendukung 24 jenis
operasional distributor. Aplikasi yang akan dijalankan dalam proyek tersebut
dikelompokkan menjadi empat aplikasi. Aplikasi tersebut mencakup pada bidang
pemasaran, komponen, keuangan, dan jasa.
Proyek ini
menimbulkan berbagai reaksi dari para distributor Zeus. Distributor yang
menolak proyek tersebut menyatakan bahwa proyek tersebut akan mengurangi laba
distributor dalam jangka tertentu dan menyatakan Zeus tidak mengetahui cara
menjalankan bisnis Zeus. Pihak distributor yang mendukung proyek tersebut
mengatakan bahwa proyek tersebut harus dijalankan diantara persaingan yang
semakin keras dan dengan langkah tersebut, keuntungan yang besar juga akan
dijalankan oleh distributor.
Pengimplementasian
sistem ZOCS
MSI merupakan
mitra Zeus untuk membangun sistem baru. Zeus meminta kepada para distributornya
untuk membagi biaya untuk membangun peralatan dari sistem baru tersebut.
Masalahnya, beberapa distributor sudah melakukan pemasangan peralatan sebelum
dilakukan tes beta pertama selesai.Hasilnya, jelas tidak memuaskan sehingga
harus dilakukan penggantian lagi. Zeus selanjutnya melakukan penggantian
biayanya. Hal yang membuat proyek ZOCS memakan waktu lama adalah kekacauan
akibat adanya pergantian sistem dimana disaat yang bersamaan, sistem yang lama tetap
masih harus berfungsi untuk melayani para pelanggan.
Tes Alpha dilakukan tahun 1996 (terlambat 6 bulan
dari rencana), karena tidak adanya sarana dan prasarana untuk dilakukan ujicoba,
pelaksanaan pengesetan sistem dilakukan di markas Zeus guna mengetahui fungsi
dan kapabilitas system tersebut. Pada tes beta pertama yang dilakukan pada
distributor di Green Bay, di bulan Juli 1996 mengalami kegagalan. Kegagalan
tersebut disebabkan hardware/software yang dipasang tidak dapat mempertahankan
server bertahan lebih dari periode waktu 24 jam dan tidak adanya sosialisasi
atas sistem baru tersebut. masalah lain adalah distributor mencoba menjalankan
jadwal lama mereka disaat sistem diganti. System tersebut masih belum bias
dijalankan bersamaan. Deadline mengakibatkan tidak dapat bersatunya antara tim
Zeus, MSI, distributor, tim pelatihan dan tim proses bisnis. Efek kegagalan
tersebut adalah turunnya moral tim dan krisis kepercayaan akan projek ini
meningkat. Pada tes beta kedua, (belajar dari pengalaman sebelumnya) antisipasi
telah dilakukan. Tes yang dilakukan di Oklahoma pada tahun 1997 berjalan dengan
lebih baik. Dalam percobaan di Oklahoma, diterapkan tiga fase pemasangan sistem
dan 1 fase minor (berbeda dengan Green bay yang langsung dipasang dalam satu
fase). Masalah yang timbul dalam tes tersebut adalah perbedaan kultur antara kelompok
Zeus dengan distributor. Distributor secara umum menerapkan sistem dan aturan
pelayanan terhadap pelanggan yang berbeda.
The Memphis Pilot
Proyek percontohan dilakukan di Memphis pada Maret
1998. Dalam proyek tersebut, pemilihan proses leader dilakukan. Di Memphis,
hardware dan jadwal telah berjalan baik karena telah dilakukan instal
sebelumnya. Konversi kedalam sistem baru selesai dilakukan pada akhir September
. Hanya dua dari dua puluh empat distributor yang berhasil menerapkan sistem dalam
proyek ZOCS tersebut. Menurut Byars masih banyak permasalahan di pilot project
Memphis, masalah utamanya adalah proses konversi data dari sistem lama ke baru
yang memakan waktu lama dalam memasukkan data. Proyek di Memphis lebih berhasil
daripada di Oklahoma lebih diakibatkan Memphis lebih kompromistis dalam
sistemnya seperti sistem antisipasi dan pemeliharaan. Byars berpendapat bahwa dibutuhkan
waktu lebih untuk bisa menerapkan sistem tersebut secara menyeluruh.
Pada bulan Mei tahun 2000, pemasangan sistem baru dimulai.
Menurut Hickson, progress pembangunan sistem baru bisa terjadi karena
perencanaan yang baik, antisipasi dan kejadian penting serta peran serta dari
distributor. Pengalaman di Oklahoma dan Memphis memberikan pembelajaran untuk
mengatasi masalah yang muncul saat pemasangan termasuk kebiasaan atau budaya
lama yang diterapkan distributor. Dari dua puluh empat distributor yang
terintegrasi, direncanakan 145 server data dan 145 jaringan terbentuk dan mampu
melakukan organisasi sistem termasuk email dan notes Lotus. Central database
Server (CDS) akhirnya dijalankan oparasionalnya. Permasalahan muncul karena
sistem informasi yang menyediakan data tidak berfungsi. Hickson menyatakan
bahwa data suku cadang paling dibutuhkan konsumen sementara informasi ini
seharusnya disediakan oleh CDS kepada distributor. Manajemen Zeus memutuskan melakukan
sentralisasi pabrik beserta data inventori menggunakan software. Hal tersebut ternyata
mengakibatkan dimatikannya sistem CDS parts untuk membersihkan serta melakukan
input data baru. Para distributor memiliki standar waktu perbaikan (SRT) setiap
suku cadang atau mesin pelanggan yang rusak. Akibat mematikan CDS, distributor
tidak mendapat data baru akan empat produk baru dan komponennya serta data SRT
serta klaim garansi akibat rentannya dan lemahnya sistem baru tersebut. Data
CDS yang kacau membuat frustasi para distributor yang mengatakan bahwa setelah
sembilan bulan ternyata sistem tidak berjalan dengan baik.
Hickson selanjutnya berpendapat bahwa pemasangan
yang telah dilakukan menghasilkan keuntungan bagi Zeus, penjualan meningkat di
tahun pertama pemasangan sebesar 22 % dan 12 % untuk distributor. Profit
sebelum pajak meningkat 60 % untuk Zeus dan 15 % untuk distributor. Pernyataan
tersebut disanggah oleh Nathan Byars. Byars berpendapat bahwa hal tersebut
berhasil karena pemasangan yang dipilih Zeus adalah distributor terbaik dan
yang performanya memang paling siap dan baik. Pada tahun 2000, pemasangan
dilakukan per bulan dan setiap pemasangan disertai oleh tim pemasangan dan
pendamping. Masalah besar selanjutnya yang dihadapi adalah bagaimana merubah
pola pikir distributor mengenai menjalankan sistem yang baru tersebut.
Pertanyaan berikutnya
yang menjadi pemikiran bagi tim Zeus terkait proyek ZOCS adalah apakah sistem
ini juga diterapkan di luar Amerika? Diluar Amerika terdapat berbagai perbedaan
yang ada seperti budaya, kemampuan finansial, kemampuan manajemen inventori,
toko perbaikan dan lainnya. Hal lainnya adalah apa yang akan dilakukan Zeus
dalam meningkatkan performanya dan distributor, apakah meneruskan sistem yang
ada ataukah melakukan perubahan lagi untuk menambah nilai dan keuntungan bagi
mereka. Namun, hal yang perlu dicatat adalah setelah adanya pemasangan sistem
baru ini hubungan antara Zeus dan distributornya
memburuk, karena besarnya gap antara sistem baru dan yang lama. Untuk itu,
dibuatlah suatu dewal yang berisi separuh dari Zeus dan separuh dari
distributor untuk mencegah permasalahan tersebut berlanjut dan untuk menjawab
tantangan kedepannya terkait implementasi sistem baru ini ke luar negeri dan
menentukan proyek, analisis untung rugi serta prioritas bagi keduanya. Untuk
proyek ini, dewan dihadapkan pada beberapa pertanyaan yaitu: apakah proyek akan
dilanjutkan pelaksanaannya? Berapa biayanya dan siapa yang akan menanggungnya?
ANALISIS
KASUS
Application, Tools, and Developer
Risk Factors Analysis
I.
Application Characteristics Analysis
Scope Analysis:
dalam Zeus, sistem ZOCS direncanakan dan dipraktekkan tidak hanya di tingkat
organisasi namun juga ditingkat distributor Zeus.
Criticality/Impact analysis:
situasi dan kondisi yang dihadapi oleh Zeus dengan level aplikasi yang berada
pada tingkatan organisasi dan distributor membuat Zeus pada tingkat risiko
paling tinggi (dibandingkan dengan aplikasi pada level personal maupun
departmental). Keterampilan dan kesiapan para pegawai serta kompleksitas sistem
dan organisasi yang dibangun memberikan pengaruh sangat besar terhadap besarnya
risiko yang akan dihadapi Zeus dan distributornya jikalau salah dalam
memutuskan aplikasi apa yang akan dipakai.
Size
and Usage analysis: Pihak Zeus mengambil
keputusan mengganti sistem lama dengan system ZOCS secara berkesinambungan. Secara
berkesinambungan dalam hal ini memiliki arti bahwa manajemen menetapkan suatu
konsep pengembangan aplikasi yang bersifat ongoing
(terus-menerus) dan dimulai dari distributor di wilayah north America hingga
sampai ke distributor internasional. Zeus merencanakan secara terus menerus
mengembangkan proses bisnis perusahaannya kedepannya untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi pasar yang menjadi target market Zeus.
Business
Problem analysis: Karakteristik unik Zeus ini
adalah sifat distributor yang independen. Akibatnya, para distributor tidak
memiliki standar pelayanan yang sama karena sistem yang dipakai tiap-tiap
distributor berbeda. Zeus berencana meningkatkan pelayanannya, maka
diperkenalkanlah ZOCS sebagai sistem baru yang akan digunakan secara menyeluruh
ke distributor. Perubahan tersebut menimbulkan kritikan karena beberapa
distributor merasa sistem yang dipakai efisien dan munculnya sistem baru akan
menambah beban mereka karena pembiayaan sistem baru ini juga mengharuskan
distributor turut mengeluarkan biaya. Perubahan sistem banyak menuai kegagalan karena
perbedaan kultur dan kebiasaan distributor mengoperasikan suatu sistem. Masalah
kedua Zeus terkait dengan fase implementasi dalam System development Life Cycle,
yaitu pada saat instalasi sistem. Keputusan menggunakan pilot strategy menurut
kami kurang tepat, pilot project digunakan apabila karakter sistem sebelumnya dari
departemen atau distributor yang akan dipasang sistem baru sama. Padahal di
Zeus sama sekali berbeda.
II.
Tool Characteristic analysis
Dua pertimbangan
dalam analisis ini. Pertama, kompleksitas dari aplikasi (software) yang akan digunakan. dan kedua adalah tingkat
interkoneksinya dengan aplikasi atau software
lain yang digunakan di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.
Hanya satu
software dari distributor yang dapat terintegrasi dengan sistem ZOCS. Software
tersebut adalah MSI sedangkan distributor-distributor lain menggunakan sistem
komputer yang disediakan oleh Titanic Systems dan lainnya yang terbukti
mengalami kendala dalam saat pemasangan ZOCS karena kompleksitas dari software
yang digunakan di tiap distributor.
Setelah akhirnya dipasang dengan sistem ZOCS, 25 distributor selanjutnya
menerapkan software yang sama dengan interkoneksi tinggi antar distributor
dengan adanya server CDS. Salah satunya adalah penggunaan Lotus Notes Email.
Untuk distributor luar negeri tentunya software yang digunakan belum tentu sama
dan tingkat kompleksitasnya akan lebih tinggi.
III.
Developer Characteristic Analysis
Leavitt
Diamond
Konsep Leavitt Diamond, keterkaitan erat antara IT dengan
business Process, struktur Organisasi, dan SDM. Keberhasilan dan kegagalan
implementasi suatu aplikasi yang akan diterapkan pada suatu organisasi terjadi
di seputar business process dan SDM. Perlu diwaspadai munculnya organization politic bila suatu
sistem yang akan diterapkan ternyata menimbulkan resistensi dari pegawai
internalnya sendiri dan dalam kasus Zeus adalah budaya
yang berbeda dari tiap distributor.
Sehingga biaya bila dikaitkan dengan konsep Leavitt Diamond dan kondisi Zeus
sendiri, berarti biaya dari sisi nominal dan biaya dari
sisi waktu (costly and timely).
Beberapa persepsi yang mempengaruhi mengapa suatu
organisasi atau masyarakat cenderung untuk mengikuti trend IT, yaitu persepsi
kemudahan, persepsi kegunaan, dan persepsi Compatibility. Sebisa mungkin ketika
menganalisis suatu aplikasi yang akan diterapkan, ketiga persepsi tersebut
dicapai secara simultan.
Rekomendasi
Kami merekomendasikan bahwa jalan pemecahan yang paling
mungkin untuk masa depan implementasi ZOCS di luar
negeri adalah dengan:
Zeus
berkonsentrasi mengintegrasikan dan mensosialisasikan ZOCS di Amreika dahulu secara simultan dan lebih
baik. Zeus mengatasi masalah-masalah yang masih menjadi masalah bagi perusahaan
dan distributor yaitu masalah besarnya cost dan waktu yang diperlukan untuk
mengimplementasikan sistem ini. Termasuk menekan biaya pemasangan dan pelatihan
bagi karyawan dan memperbaiki pusat data karena konsumen paling membutuhkan
informasi akan komponen dan mesin terbaru secara lebih update. Untuk pemasangan ZOCS kepada distributor-distributor,
sebaiknya Zeus tidak menggunakan pilot strategy namun phased conversion strategy dimana data dikonversikan ke sistem baru
secara bertahap mulai dari data pemesanan dan klaim customer misalnya dan
selanjutnya inventori gudang dan terakhir dihubungkan keduanya termasuk dengan
data-data lainnya. Begitu pula dengan penerapan software keuangan. Zeus harus
selalu memperbaharui berbagai aplikasi software-nya yang lebih efisien dan
maksimal. Strategi ini cocok dengan kondisi perusahaan yang memiliki kompleksitas
tinggi seperti Zeus. Jika ini berhasil dan terbukti efisien barulah ZOCS bisa
diterapkan di luar Amerika Utara dengan bertahap dengan dilakukan pula dengan
memperkuat cost-benefit analysis dan mempertimbangkan kultur yang berbeda dari tiap-tiap
distributor di luar negeri.
Pertimbangan
lain penerapan ZOCS di luar negeri bisa berdasarkan pada mendahulukan
distributor yang menggunakan MSI sebagai sistem lama. Dengan dasar pengalaman
sebelumnya bahwa sistem MSI lebih mudah digantikan dengan ZOCS maka akan lebih
mudah pula dilakukan di distributor luar negeri. Pertimbangan kedua adalah
melihat kebutuhan dan pasar dari Zeus di luar negeri untuk kemudian memilih
yang lebih urgent dan besar pangsa pasarnya didahulukan dipasang sistem ZOCS.
Alasannya, ketika konsumen yang dilayani lebih banyak maka kebutuhan akan
sistem ZOCS menjadi lebih urgent dipasang untuk menggantikan sistem lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar