Pembangunan
PT Pupuk Kalimantan Timur medio 2011
PKT
adalah produsen urea terbesar di Indonesia, berlokasi di Bontang dengan
kapasitas produksi urea 2,98 juta ton per tahun dan produksi amoniak 1,85 juta
ton per tahun. PKT mengoperasikan 5 pabrik urea dan 4 pabrik amoniak. Selain
memproduksi urea dan amoniak, PKT juga memproduksi pupuk NPK dan pupuk organik.
Sebagai pendukung program ketahanan pangan nasional, PKT bertanggungjawab atas
pasokan urea bersubsidi di Kalimantan (kecuali Kalbar), sebagian besar Jatim,
Sulawesi, Papua, Maluku, Bali dan Nusa Tenggara.
Tahun
2009, PKT berhasil meraih laba Rp832 miliar dan mencetak rekor produksi
tertinggi dalam sejarah perusahaan, yaitu produksi urea sebear 2.949.750 ton
serta produksi amoniak 1.880.088 ton.
PT
Pupuk Kaltim (PKT) dinilai sebagai pabrik pupuk yang paling siap untuk program
gasifikasi batubara dalam rangka menghidupkan industri pupuk. PKT yang
merupakan pabrik pupuk terdekat dengan sumber batubara, diharapkan menjadi
pilot project program ini.
PKT
sedang mengkaji berapa nilai investasi yang diperlukan setiap pabrik pupuk
dalam gasifikasi batubara ini serta berapa penghematannya. Nantinya, secara
bertahap semua pabrik pupuk akan menggunakan gasifikasi batubara, meniru pabrik
di Cina yang telah berhasil menjalankan program gasifikasi batubara.
"Namun masih terbatas pada bahan bakar saja belum pada bahan baku,
mengingat pembuatan pupuk bahan bakunya menggunakan gas.
PT
Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menandatangani Perjanjian Kredit untuk mendanai
pembangunan Proyek Boiler Batubara dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Plafon
kredit yang ditandatangani adalah sebesar Rp. 361,54 Milyar dan USD 56,14 Juta.
Sedangkan proyek boiler batubara sendiri diperkirakan menelan biaya
sekitar USD 110 juta, bila tidak ada kendala maka proyek ini akan rampung
pada tahun 2011, tahun sekarang.
Untuk
mengantisipasi keterbatasan pasokan gas bumi untuk industri pupuk di masa yang
akan datang, PKT membangun utilitas boiler dengan menggunakan energi batubara.
Boiler merupakan peralatan utilitas yang berfungsi menghasilkan steam untuk
digunakan dalam proses produksi urea. Selama ini, untuk pembangkit boiler
tersebut menggunakan energi gas bumi. Boiler batubara ini dapat memproduksi
superheated steam sebanyak 440 ton/jam dan yang akan digunakan untuk memasok
steam ke pabrik eksisting serta pabrik Kaltim-5 yang akan dibangun.
Dalam
proyek boiler batubara ini, PKT juga membangun silo atau penyimpanan
batubara tertutup berbentuk kubah untuk menghindari terjadinya pencemaran
lingkungan, serta menggunakan teknologi continuous barge unloader dengan
conveyor tertutup yang dapat membuat proses unloading batubara lebih efisien
dan bebas debu.
Pemanfaatan batubara sebagai pembangkit steam untuk boiler ini
juga didasari oleh melimpahnya stok batubara di wilayah Kaltim. Terlebih lagi
batubara yang digunakan adalah dari jenis low rank calorie yang relatif lebih
mudah untuk didapatkan.
PT
Pupuk Kalimantan Timur (PKT) akan membangun industri pupuk organik di sejumlah
kawasan di Sulawesi Selatan.
PKT
sebagai salah satu produsen pupuk terkemuka di tanah air tengah mengembangkan
pupuk organik dengan merek dagang Zeorganik. Hal tersebut sejalan dengan
program pemerintah yang terus mengimbau penggunaan pupuk organik di kalangan
petani Indonesia.
Pupuk
Zeorganik berfungsi memperbaiki struktur tanah, menggemburkan tanah dan
memperbaiki kemampuan tanah menyerap air, serta menyediakan nutrisi makro dan
mikro yang sangat dibutuhkan tanaman. Saat ini, telah terdapat lima pabrik
Pupuk Zeorganik yakni, di Kota Pare-Pare, Banyuwangi, Badung (Bali), Lombok
Timur dan Demak.
Pabrik
Kaltim-5 milik PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mulai dibangun Juli 2011.
Kepastian pembangunan pabrik terbesar PKT inimenyusul penandatanganan kontrak
pembelian gasdari Pearloil (Sebuku) Ltd, Total ERP Sebuku, Inpex South Makasar
Ltd, Total EP Indonesie, dan Inpex Corporation di Jakarta.
Gas
yang dialokasikan oleh pemerintah untuk Kaltim-5 sebesar 80 juta kaki kubik per
hari (MMSCFD) untuk jangka waktu selama 10 tahun (1 Januari 2012 hingga 31
Desember 2021). Pada tahun pertama, gas bumi akan dipasok dari Blok Mahakam,
selanjutnya akan dipasok dari Blok Sebuku. Setelah melalui proses negosiasi,
harga gas ditetapkan dengan formula berdasarkan harga amoniak dan urea di dunia
serta sesuai perkembangan harga komersial. Saat ini, PKT membeli gas dengan
harga antara 4-5 dolar AS per MMBTU.
Pembangunan
pabrik Kaltim-5 merupakan implementasi dari program revitalisasi industri pupuk
nasional sesuai Inpres Nomor 2 Tahun 2010. Program ini sekaligus merupakan
salah satu program Kabinet Indonesia Bersatu II dalam rangka mendukung dan
meningkatkan ketahanan pangan nasional. Pabrik Kaltim-5 akan menggantikan
Kaltim-1 yang sudah tua dan tidak efisien.
Untuk
membangun Kaltim-5, PKT menggunakan kontraktor untuk rancang bangun, pengadaan,
dan konstruksi [engineering, procurement, and construction/ EPC) dari dalam
negeri, yaitu PT Inti Karya Persada Teknik, selain Toyo Engineering
Cor-poration. Proyek pembangunan pabrik Kaltim-5 diproyeksi menelan investasi
700 juta dolar AS-800 juta dolar AS.
Tahun
2011, PKT akan memproduksi pupuk urea sebanyak 2,8 juta ton. Selama lima bulan
awal ini target produksi telah terpenuhi sesuai target. Ke depan, PKT yang
berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur, ini akan memiliki kapasitas produksi
pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan 825.000 ton amoniak per tahun.
Saat ini kapasitas produksi pupuk secara nasional baru mencapai 8,6 juta ton
per tahun.
Kaltim-5
akan menjadi pabrik pupuk terbesar di Asia Tenggara dan akan dibangun pada Juli
2011. Proses pembangunannya butuh waktu 33 bulan. Selama ini, tidak mudah bagi
PKT mendapatkan jaminan pasokan gas untuk pabrik baru pengganti pabrik Kaltim-1
yang sudah tua dan boros menggunakan energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar