Olah Raga Dalam
Kehamilan
Ketika masa
kehamilan terjadi, badan wanita menjadi berat dan timbul beban.Tetap sehat di
masa kehamilan merupakan dambaan setiap wanita yang sedang hamil. Kekhawatiran
akan tubuhnya sendiri dan janin menjadi persoalan tersendiri bagi ibu-ibu
hamil. Selain polan konsumsi makanan, olah raga juga merupakan salah satu cara untuk
memperoleh keadaan sehat yang diinginkan sang ibu. Kurangnya informasi olah
raga yang sehat untuk ibu hamil membuat banyak ibu hamil khawatir dalam
melakukan olah raga ketika hamil.
Sebenarnya
beberapa olah raga aman dilakukan oleh calon ibu. Olah raga seperti aerobik,
jalan jalan, berenang, senam air, menari, bersepeda statis, dan yoga merupakan
olah raga yang bisa dilakukan oleh wanita hamil. Setiap wanita hamil mempunyai
karakteristik yang berbeda beda sehingga olah raga yang dipilih harus
disesuaikan dengan keadaan si ibu hamil. Bila kesulitan menentukan olah raga
yang cocok, jangan pernah takut untuk menanyakan ke dokter kebidanan agar bisa
diperoleh informasi mengenai olah raga yang sesuai dengan kondisi kehamilan
saat itu. Olah raga
seperti hoki lapangan, tinju, sepak bola, beladiri yang beresiko kontak fisik
lebih baik dihindari.
Kadang kita
harus juga memberi garis merah pada riwayat kehamilan buruk. Yang dimaksud
dengan riwayat kehamilan buruk adalah riwayat kehamilan sebelumnya yang
mengalami masalah seperti keguguran, perdarahan saat hamil, kematian anak dalam
kandungan dan lain lain. Perlu dicatat bahwa keadaan ini tidak menghalangi 100
persen wanita hamil untuk berolah raga namun pemilihan jenis olah raga harus
lebih selektif dan hati hati. Disamping itu diperlukan pengawasan dokter
kebidanan yang lebih ketat untuk mencegah hal hal yang tidak diinginkan.
Detak jantung
wanita hamil saat berolah raga dianjurkan untuk tidak melebihi 140 kali per
menit. Sayangnya rekomendasi ini masih menjadi bahan perdebatan karena sedikit
sekali bukti bukti yang mendukung. Beberapa penelitian menunjukan peningkatan
detak jantung sampai 70% dari normal tidak akan menganggu atau mempengaruhi
detak jantung pada bayi dalam kandungan. The Canadian Society for Exercise
Physiology and Society of Obstetricians and Gynecologists of Canada
memberikan rekomendasi sebagai berikut : Untuk wanita hamil yang berumur kurang
dari 20 tahun, detak jantung maksimal antara 140-155. Untuk bumil yang berusia
antara 20-29 tahun, detak jantung maksimalnya yaitu 135-150 sedangkan bagi ibu
hamil yang berusia 30-39 tahun detak jantung maksimalnya 130-145. Terakhir bagi
ibu hamil yang berusia lebih dari 40 tahun maka detak jantung maksimal sata
berolah raga yaitu 125-140.
Olah raga
dengan cara rebahan tidak dianjurkan. Tekanan akibat berat perut yang sedang
hamil dapat menganggu aliran darah pada janin terutama pada trimester pertama.
Penurunan curah jantung bisa mencapai 9% sehingga wanita hamil tidak dianjurkan
melakukan olah raga sambil rebahan di lantai terutama pada trimester pertama.
Hidrasi sangat penting untuk menjaga keseimbangan
cairan saat berolah raga. Minumlah 800 cc air 20-30 menit sebelum berolah raga
dan minum 800 cc lagi selama berolah raga.
Perubahan pusat
gravitasi pada tubuh wanita hamil akibat dari perubahan bentuk tubuh bisa
menyebabkan masalah keseimbangan. Hal ini menyebabkan wanita hamil menjadi
lebih mudah untuk jatuh terutama pada olah raga yang memerlukan perubahan
posisi tubuh yang cepat seperti olah raga yang menggunakan raket, skating,
dan senam gimnastik. Olah raga seperti ini lebih baik dihindari.
Otot
memproduksi panas saat berolah raga yang akan meningkatkan temperatur tubuh.
Peningkatan suhu tubuh yang berlebihan dapat menganggu janin terutama pada
trimester pertama. Walaupun tubuh wanita hamil sudah mempunyai mekanisme untuk
menjaga suhu tubuh selalu dalam keadaan normal, namun hal ini tidak akan
berguna bila tubuh dipaksa untuk berolah raga dalam kondisi lingkungan yang
panas dan lembab. The American Academy of Family Physicians
merekomendasikan (1) berolah ragalah pada pagi hari atau sore hari untuk
mencegah tubuh terlalu panas dan (2) pastikan ruangan yang digunakan untuk
berolah raga memiliki ventilasi yang cukup sehingga udara yang ada di dalam
ruangan tidak terlampau panas.
Berolah raga
merupakan aktifitas yang aman pada masa kehamilan selama olah raga yang
dilakukan disesuaikan dengan kondisi kehamilan dan memperhatikan beberapa hal
seperti yang disebutkan diatas. Beberapa efek yang menguntungkan bila wanita
hamil rajin berolah raga antara lain, mempersingkat waktu persalinan,
mengurangi resiko untuk operasi seksio, mengurangi ketidaknyamanan saat
persalinan, dan tenaga yang dibutuhkan saat persalinan menjadi lebih sedikit. Selalu
berkonsultasi ke dokter kebidanan sebelum melakukan olah raga.
Sumber:
Berbagai Data Dalam Internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar